Your Heart For Takeaway
Kiara Meeka Darrien adalah seorang wanita cantik yang memiliki kepribadian ramah dan juga rendah hati. Dia adalah anak tunggal dari keluarga yang sangat kaya di Indonesia.
Saat ini dia hanya tinggal bersama sang ayah yang bernama Frans Leo Darrien. Namun tanpa Kiara ketahui, pekerjaan yang selama ini ayahnya lakukan adalah menipu dan membunuh para pengusaha kaya.
Ayah Frans sadar jika yang dia lakukan adalah tindakan yang tidak baik. Tetapi dia sangat menyayangi putri semata wayangnya dan berharap harta yang dia kumpulkan selama ini bisa berguna bagi putrinya.
Tepat pada suatu hari, seorang putra semata wayang dari salah satu pengusaha kaya raya yang telah ditipu dan dibunuh oleh ayah Frans datang untuk membalaskan dendam atas kematian ayahnya.
Namanya adalah Jefan Julian Arta, seorang CEO kaya raya dengan wajah yang rupawan tetapi memiliki dendam yang sangat besar sehingga membuat dirinya menjadi sangat kejam terhadap seseorang yang dia benci.
Jefan berhasil menipu keluarga Darrien dan mengambil hati ayah Frans. Ayah Frans kemudian menjodohkan putri tercintanya dengan Jefan.
Namun siapa sangka, ternyata perjodohan itu malah membawa mala petaka bagi kehidupan Kiara ke depannya.
Suatu malam di sebuah rumah yang besar nan mewah, Kiara ditarik keluar dari mobil oleh seorang pria yang tidak lain adalah Jefan.
Malam itu Kiara dan Jefan telah resmi menikah. Jefan merasa sangat senang karena akhirnya dia bisa membalaskan dendam terbesarnya kepada ayah Frans.
Jefan menggenggam tangan Kiara dengan sangat kencang dan menariknya dengan sesuka hati. Kiara terlihat sedang menangis sambil berusaha melepaskan tangannya dari Jefan.
Jefan mendorong tubuh Kiara hingga jatuh ke atas sofa.
"Jefan, aku mohon jangan lakukan hal yang buruk kepadaku. Tolong lepaskan aku," ucap Kiara dengan wajahnya yang dipenuhi air mata.
Jefan mencengkeram dagu Kiara. "Kau pikir aku akan memperlakukanmu dengan baik setelah apa yang telah ayahmu perbuat kepada ayahku?"
"Jefan, aku mohon jangan bersikap seperti ini. Aku tahu jika ayahku bukanlah seorang pembunuh. Ayahku tidak pernah membunuh siapapun termasuk ayahmu."
"Plakk!!"
"Ahhh!!"
Kiara menangis sampai terisak-isak setelah tamparan keras itu mendarat di salah satu pipinya. Kiara langsung jongkok dan memeluk salah satu kaki Jefan.
"Jefan, aku mohon. Aku adalah istrimu, kau tidak bisa memperlakukanku seperti ini," ucap Kiara dengan lembut.
Jefan menarik lengan Kiara dan menarik rambutnya. Kiara masih menangis dengan pelan sambil menahan rasa sakit pada lengan juga rambutnya.
"Kita menikah hanya agar aku bisa menyiksamu dengan sangat mudah. Jadi jangan pernah kau berpikir jika aku akan benar-benar menganggapmu sebagai istriku!" ucap Jefan dengan pelan tetapi sangat menekan.
Tidak lama setelah itu, hujan turun sangat deras dengan disertai petir. Jefan pun tersenyum ke arah Kiara dan menarik tangan Kiara keluar dari rumah.
Setelah sampai di luar, Jefan langsung mendorong tubuh Kiara dengan sangat keras. Kiara terjatuh dan tubuhnya basah kuyup karena hujan.
"Kau akan menghabiskan malam ini di luar rumah bersama hujan dan petir. Aku tidak akan membiarkanmu masuk ke dalam rumah dan tidur dengan nyenyak," ucap Jefan dengan senang.
Kiara berdiri dan hendak berjalan menghampiri Jefan di bawah atap rumah, namun tiba-tiba Jefan mengeluarkan sebuah pistol dari dalam sakunya.
Kiara pun berhenti dan tidak bergerak dari tempatnya sama sekali. Jefan kemudian menertawakan Kiara dan memandangi pistolnya sendiri.
"Aku selalu membawa pistol ini kemanapun aku pergi. Jika malam ini aku tidak melihatmu berada di tempat itu, aku pastikan peluru di dalam pistol ini akan menembus jantungmu." Jefan mengancam Kiara.
"Tetap awasi dia dan jangan biarkan dia berpindah dari tempatnya. Jika dia berani meninggalkan tempat itu, kalian tembak saja dia," ucap Jefan kepada para bodyguardnya.
"Baik, Tuan," balas para bodyguard itu secara bersamaan.
Jefan kemudian masuk ke rumah dan mulai menaiki anak tangga. Dia masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya di atas kasur.
"Wanita itu sangat mudah dipermainkan," ucapnya.
"Ayah, aku berjanji akan membuat Frans semakin menderita dengan melihat penderitaan yang dialami oleh putri tercintanya," sambungnya.
Di luar, hujan turun semakin deras. Bibir Kiara perlahan berubah warna menjadi sedikit biru. Tubuhnya sangat menggigil dan gemetaran.
Tidak lama setelah itu Kiara jatuh pingsan karena tidak kuat menahan hawa dingin yang menusuk ke dalam tulangnya.
Salah satu bodyguard yang melihat hal itupun langsung pergi ke lantai atas dan mengetuk pintu kamar Jefan. Jefan membuka pintu kamarnya dengan wajah yang terlihat kesal, karena ada orang yang mengganggunya saat dia sedang bersantai.
"Kenapa kau berani menggangguku?" tanya Jefan dengan nada yang sedikit tinggi.
"Tuan, nona Kiara jatuh pingsan. Sepertinya dia tidak kuat jika harus berdiri semalaman di luar dengan keadaan hujan deras disertai petir seperti ini," balas bodyguard tersebut.
"Dasar wanita tidak berguna!" gumam Jefan.
Jefan segera turun dan pergi ke luar rumah untuk melihat keadaan Kiara, sang bodyguard pun mengikutinya dari belakang.
"Berdiri beberapa jam saja dia tidak mampu."
"Cepat bawa dia masuk!"
"Baik, Tuan."
Dua orang bodyguard membawa Kiara masuk dan menidurkannya di sebuah kamar yang terlihat sangat mewah. Kiara menggigil dan memegang kedua lengannya dengan posisi tubuh yang miring ke kanan.
"Apa lagi yang kalian lakukan di sini? Cepat keluar!"
"Baik, Tuan."
Jefan menarik lengan Kiara dan memaksanya untuk berdiri, tetapi tubuh Kiara sangat lemah dan dia tidak bisa berdiri sama sekali.
Jefan yang melihat bibir dan juga tubuh Kiara yang gemetaran, dia langsung kembali mendorong Kiara ke atas kasur.
"Pelayan!!"
"Pelayan!!"
Tiga orang pelayan di rumah itu datang ke kamar tersebut untuk menghadap Jefan. Mereka selalu menundukkan pandangan mereka dan tidak pernah berani untuk menatap wajah Jefan.
"Iya, Tuan?"
"Kenapa kalian lama sekali datang kemari?"
"Maafkan kami, Tuan. Kami tidak akan mengulanginya lagi."
"Apa yang harus kami lakukan untuk Tuan?"
"Cepat ganti gaun pengantin itu dengan baju yang baru."
"Tapi, apakah Tuan akan tetap berada di sini saat kami mengganti pakaiannya?"
"Aku adalah pemilik rumah ini, jadi kalian tidak berhak untuk mengatur diriku!"
"Maaf, Tuan."
Salah satu pelayan mengambil pakaian di dalam lemari dan meletakkannya di atas kasur. Ketiga pelayan itu mulai mengganti gaun pengantin Kiara dengan pakaian yang baru.
Para pelayan itu mengganti pakaian Kiara dengan menutupi tubuh Kiara menggunakan selimut agar Jefan tidak melihatnya.
"Tuan, kami telah selesai mengganti pakaian nona Kiara. Apa Tuan ingin kami melakukan sesuatu yang lain?"
"Cepat pergi dari kamar ini!"
"Baik, Tuan."
Kiara masih merasa sangat kedinginan walaupun tubuhnya sudah tertutupi oleh selimut. Jefan kemudian mendekati Kiara dan melihat tubuh juga bibir Kiara gemetaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Sabrina ss
mnrik
2021-12-28
2