"Begitulah kisah Yang Mulia Glade dan Yang Mulia Neftari bertemu," ucap Hasper.
"Darimana kamu tahu?"
"Abang saya adalah seorang penulis. Kebetulan buku itu ada di lemari buku milik saya. Kisah Anda dengan Nona Zenya juga ada," Hasper menjelaskan.
"Buku bacaan?" Xel mengerutkan dahinya bingung. "Apakah kamu bukan dari zaman ini?"
Hasper menggeleng. "Saya bukan dari zaman ini Neftaza. Saya ingin pulang, tapi saya tidak tahu caranya."
"Ada satu cara membawa orang kembali ke zamannya," kata Xel. "Membawamu selama seratus delapan puluh dae dari Scarlet menuju tanah kelahiran Ibunda, kuil Utara, membuka portal di sana."
"Sejauh itukah?" Hasper sedikit terkejut.
Xel diam memandangi wajah Hasper, wajah yang sangat dirindukannya. Pemilik manik amethyst itu sebenarnya bisa saja memaksa Hasper untuk tinggal namun nuraninya tak bisa membohongi dirinya untuk melepaskan perempuan itu dan membantunya. Selama Zenya hidup, dia tak pernah memberi kebebasan pada Zenya. Dia percaya bahwa Hasper merupakan wujud Zenya di masa depan.
"Aku akan membawamu jika kamu mau. Perjalanan dari sini dengan berjalan kaki dibutuhkan dua ratus dua puluh dae, jika kamu tidak keberatan," ucap Xel lirih.
Sebenarnya Xel berharap bahwa Hasper akan tinggal, menemani dirinya yang sudah dua tahun kesepian tanpa Zenya, karena Hasper mirip sekali dengan alm. Perempuan itu.
"Tapi itu menyakiti Anda bukan?" tanya Hasper seakan-akan tahu apa yang diharapkan Xel. "Maksud saya..."
"Ya, kamu benar, itu sangat menyakitiku. Tapi aku harus rela melepaskan kalian. Tidak ada yang kekal di dunia ini, juga aku tak bisa terus memaksamu untuk tinggal di sini, ini bukan duniamu!"
***
Baju oriental klasik berwarna fade lavender kesukaan Zenya sangat cocok dipakai Hasper.
"Ingin dibagaimanakan rambutmu?" tanya Xel.
"Neftaza bisa menata rambut?" Disambut anggukan Xel. "Em... Saya ingin yang seperti refleksi bulan. Gaya oriental klasik yang disukai Yang Mulia Neftari."
"Sebenarnya, aku tak perlu bertanya, karena apapun tentangmu mirip sekali dengan Zenya," ujar Xel. "Zenya juga menyuruhku menata rambut mirip Bunda. Jadi aku tahu bahwa kamu akan mengatakan demikian."
"Ahahaha! Saya hanya menyukai gaya oriental klasik zaman kerajaan. Di dunia saya mereka tidak memakai gaya oriental klasik lagi, melainkan sesuatu yang lebih maju."
"Mungkin aku bisa mengajakmu ke tempat itu sebelum kita pergi ke kuil Utara," kata Xel.
Hasper mengerutkan keningnya. Bingung.
"Ada sebuah tempat dimana orang-orang berpakaian aneh, kata mereka itu 'modern'. Mungkin aku bisa mengajakmu ke sana!"
"Akh saya ingat! Debris bukan?" tanya Hasper.
Xel menganggukkan kepalanya.
"Saya punya cerita tentang Yang Mulia Neftari mengajak Pangeran Es ke sana," kata Hasper.
"Bagaimana?"
"Saat itu..."
Flashback...
Tahun 277 Zenquille, dae sebelas setelah Glade melamar Neftari dengan aneh dan tidak romantis sama sekali...
Duk! Duk! Duk!
Pintu kamar Neftari diketuk sedemikian kerasnya menyebabkan tidurnya terganggu. Seraya menggeram marah, perempuan itu menatap ke jam pasir ajaib yang tergantung di pinggangnya. Ini barusaja pukul 5 subuh! Siapa yang berani mengetuk pintu kamarku?!
Mood Neftari saat dia barusaja bangun sangatlah buruk. Maka dari itu, adiknya dan para penghuni kuil tidak berani mengetuk pintunya selain keadaan mendesak atau sampau dia bangun sendiri.
Pemilik manik zamrud itu dengan malas menyeret tubuhnya dan membuka pintu. Dia tidak terkejut saat pintu terbuka dan menyisakan wajah pemilik manik sapphire bak es itu yang mengetuk pintu kamarnya.
"Apa?" tanya Neftari ketus—sudah dibilang dia tidak ingin diganggu di jam tidurnya.
"Nei...(tidak ada)."
Dengan malas, Neftari memutar bola matanya dan ingin menutup pintunya. Namun tertahan oleh tangan Glade. Neftari berusaha menutupnya namun kekuatannya dan Glade tidak seimbang menyebabkan pintu terbuka dan pria itu masuk ke dalam.
"Keluar paman mesum! Saya tidak punya waktu untuk mendengar dan meladeni ocehan Anda!" kata Neftari setengah berteriak.
Glade langsung membekap mulut Neftari. Hei... Kau tidak takut orang-orang akan mendengar suaramu dan kita akan dibicarakan yang tidak-tidak?
Pemilik mata sapphire itu melepas bekapan, sedangkan Neftari menghela nafas dan menatap tajam ke arahnya. Anda tidak pernah merasakan amarah seorang Neftari? Lagipula ini baru subuh dan Anda seenaknya masuk ke kamar seorang perempuan, cenayang, dengan paksa!
Ini kali kedua Glade menyunggingkan seringai manis. Oh astaga! Lihat Tuan Putriku dia ternyata memiliki mood yang sangat buruk jika jam tidurnya diganggu.
Itu menjijikan Yang Mulia. Selain itu jangan panggil saya semau Anda, saya punya nama! Neftari mendengus kasar, moodnya benar-benar hancur.
Baiklah, kembali tidur, aku akan menjaga jarak. Aku tidak akan mendekatimu yang sedang tertidur dan akan tetap berada di meja ini sampai kau bangun, bagaimana? Glade menuangkan air untuk dirinya sendiri. Menegaknya seraya melirik datar Neftari yang menatapnya tajam.
Terserah dasar paman mesum! Neftari berbaring membelakangi Glade.
Glade tidak berkata apa-apa lagi. Dia menatap perempuan di seberang sana tengah pulas dengan dunia mimpinya sendiri. Itu kali pertamanya pemilik manik sapphire tersebut tahu bahwa Neftari tidak suka diganggu di jam tidurnya oleh siapapun termasuk dirinya. Bahkan pria itu tidak melihat sedikit ketakutan pun di mata Neftari saat menentangnya. Berbeda dengan orang lain.
Glade bertanya-tanya, seberapa jauh Neftari tidak akan takut terhadapnya. Apakah selamanya? Atau hanya sekarang saja?
Glade menatap pemilik manik zamrud itu aneh. Seperti menyimpan sesuatu. Sinar bola matanya berkedut-kedut melihat wanita yang sedang memejamkan mata di seberangnya. Terasa aneh. Terasa sangat... Nyata. Lekukan wajah pemilik kulit keemasan itu sangat cantik. Seperti polesan keindahan langsung dari Sang Pencipta. Bahkan pemilik manik sapphire itu merasa banyak makhluk dewa yang akan melamarnya.
Glade sendiri merupakan pangeran yang digunakan sebagai mesin pembunuh, menakhlukan alam sarpa, menakhlukan alam fana. Ketampanan, kegagahan, kejeniusan, sampai rasa takut yang menghilang sejak lama pun sudah ada dalam dirinya. Sang Pencipta seolah membuat dirinya takhala Ia sedang merasa murka dengan kedua alam yang saling bertentangan, menciptakan mesin pembunuh untuk menetralkan kedua alam tersebut.
Glade luluh oleh Neftari. Bagaimana jika Glade—yang setengah makhluk sarpa—bersanding dengan Neftari—sang makhluk fana? Apa kedua alam bisa bersatu? Namun masalahnya adalah, makhluk alam sarpa adalah pemangsa fana. Menjadikan keduanya besan adalah hal yang tidak mungkin dan tidak akan pernah terjadi. Glade paham itu.
Neftari membolak-balikkan badannya. Tak bisa tidur lagi. Merasa seseorang mengawasinya membuatnya tidak nyaman, tersinggung. Pemilik manik zamrud itu menyerah. "Aku tak bisa tidur lagi!" Ia langsung bangun dari posisi baring menjadi posisi duduk. Masih subuh, apa yang harus kulakukan? batin Neftari bosan tidak peduli dengan tatapan pemilik manik sapphire yang bersinar di ruangan remang itu.
Terakhir, mau tak mau Neftari harus menatap Glade. Pria itu hanya diam seribu bahasa menatap balik ke arah Neftari. Ah... Matamu indah.
Neftari tidak mendapat respon dari Glade. Pria itu fokus mengamati Neftari, menembus relung fisik sampai relung jiwanya. Berusaha memahami gadis itu. Ada sesuatu yang tidak dipahami oleh Glade; sesuatu yang menggelitik dirinya untuk selalu berada di dekat Neftari. Aneh. Dia baru pertama kali merasakan hal ini: setelah digoda, dijodohkan, disandingkan dengan banyak wanita—yang semula tidak menarik perhatiannya sama sekali. Tapi berbeda dengan Neftari. Pertama kali melihat wanita itu dalam mimpinya, seolah dia terhipnotis, merasa ditakdirkan untuk hadir di hidupnya.
Neftari menyeka selimutnya lalu bangkit. Berjalan di atas lantai marmer yang dingin, mendekati Glade.
"Aku sudah putuskan," ujar Neftari. Glade mendengarkannya dengan seksama, tanpa berkomentar, tanpa menyela. "Aku sudah memutuskan aku akan menerimamu, Yang Mulia."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
ciber ara
semakin lanjut aku jadi makin penasaran lanjut terus ya thor
2020-06-16
2