Mencari Langit Biru

Mencari Langit Biru

Chapter 1 Kebenaran

Sore hari saat matahari hampir tenggelam, seorang kakek dan cucunya sedang duduk disebuah taman didepan sebuah rumah yang begitu besar dan mewah.

Mata sang kakek nanar menatap kosong kedepan, ketika menceritakan kepada cucu disampingnya sebuah kebenaran yang selama bertahun-tahun disimpannya rapat rapat, sang cucu hanya bisa diam dalam kebingungan, air matanya mulai menetes.

"Rea, bawa kembali kakakmu, hanya itu usaha terakhir untuk menyelamatkan nyawa ayahmu!"

"Kakek, apa kakak tau kalau dia masih punya keluarga selain ibunya?"

"Entahlah, mungkin ibunya sudah memberitahu kebenaran nya, tapi kakek tidak yakin"

"Apakah selama ini kakek dan ayah sama sekali tidak pernah mencari keberadaan kakak?"

"Tidak pernah, kakek hanya tau dia seumuranmu, dan ibunya bernama Maya, satu bulan semenjak kejadian itu Maya bak hilang ditelan bumi, nenekmu sakit karena ayahmu mendadak pergi meninggalkan rumah, saat ayahmu kembali kerumah seorang diri, penyakit nenekmu sudah sangat parah"

"Lalu apa ayah sama sekali tidak pernah membahas tentang tante Maya?"

Pria tua itu menggeleng

Flash back on

"Farhan, Papa sama sekali tidak akan merestui pernikahan kamu dengan Maya, meskipun kamu sudah menikah dengan dia, sampai matipun papa tidak akan merestuinya"

Lelaki paruh baya itu melempar sebuah vas bunga ke arah anak semata wayangnya hingga pecahannya berserak dilantai. suasana malam itu benar-benar mencekam.

Mata wanita disamping Farhan sudah basah, tangan nya gemetar.

"Papa, aku mencintai Maya, kami sudah menikah, tidak mungkin papa menyuruh kami berpisah, dan sekarang Maya sudah mengandung anakku, cucu papa"

"Omong kosong apa itu???"

Pria itu melempar lagi sebuah foto keluarga dimeja, berserak, retak seperti hubungan mereka.

Flash back off

Gadis itu memandangi wajah orang yang dicintainya melalui kaca ruang ICU, benar, ayah nya sedang terbaring sakit, pria itu membutuhkan transplantasi ginjal sesegera mungkin. Ayah yang tidak pernah sayang kepadanya, yang diapun tidak tahu alasan kenapa selama ini ayah nya tidak pernah sayang kepadanya.

HP Rea berbunyi, ada chat masuk dari orang yang dia harap bisa menjaga ayahnya saat ini, tapi malah entah kemana rimbanya.

"Re, apa rencana kakekmu sekarang?"

"Mama di mana? ayah masih belum sadar"

"Mama sedang ada pemotretan di Paris, jaga dirimu, jika om Andi datang menemuimu jangan menandatangani apapun tanpa persetujuan Mama, OK"

"Memang om Andi mau aku tanda tangan apa?"

"Sudah jangan banyak tanya, kamu belum ngerti masalah orang dewasa. Mama Cinta kamu (emoji Cinta)"

Meskipun tidak mendapat cinta dan kasih sayang dari ayahnya, setidaknya Rea mendapat cukup cinta dari kakek dan mamanya. Meskipun dia tau diluar sana mamanya yang seorang model dan artis ternama tidak pernah mempublikasikan bahwa dia sudah menjadi istri seorang pengusaha kaya raya dan mempunyai seorang anak, tapi tidak penting bagi Rea, baginya yang terpenting adalah kasih sayang dan cinta dibalik layar, tidak perlu dipertontonkan diatas panggung.

Gadis itu berjalan menyusuri lorong rumah sakit, sampai didepan lobi rumah sakit mobil dan sopir sudah menunggunya. Pak Rahmat sang sopir membuka pintu mobil untuk nona nya.

"Nona, tadi tuan besar pesan, saya harus mengantar nona ketempat Pak Andi"

"Untuk apa pak?"

"Tuan tidak memberi tahu saya nona," jawab pak Rahmat.

Akhirnya gadis itu pergi ke tempat yang sopirnya sebutkan tadi, dengan sebuah tanda tanya besar di kepalanya.

Mobil yang membawa Rea berhenti disebuah rumah yang cukup besar, tetapi tidak lebih besar dari rumah kakeknya yang dia tinggali.

Didepan pintu Rea disambut cowok yang tergila-gila pada nya sejak kecil.

"Leaaaaa..."

Wajah Rea cemberut, namun memasang muka imut menggemaskan, sampai cowok didepannya tersenyum sendiri melihat gadis dihadapannya.

"Arkan, kalau kamu ga manggil namaku dengan benar, aku ga bakal balas chat kamu selamanya"

Jawaban Rea cukup membuat cowok itu takut.

"Galak bener sih kayak singa"

"Arkan sudah jangan jahilin Rea kayak gitu"

Laras ibunda Arkan keluar dari dalam rumah langsung memeluk Rea.

"Bagaimana kabarmu?" sambil mengusap lembut punggung gadis itu.

"Baik tante"

Aneh memang, dia tidak pernah mendapat pelukan hangat dari orang yang disayanginya, tapi Laras yang hanya merupakan sahabat dari mamanya selalu memeluknya setiap mereka bertemu.

"Om udah nunggu kamu di ruang kerja nya, naiklah! biar Arkan anterin kamu, tante siapin makan siang ya, nanti kita makan bareng" ucap Laras sambil mengusap rambut Rea.

"Terima kasih tante," Jawab gadis itu

Arkan mengantar Rea keatas menuju ruang kerja papa nya. Saat menaiki anak tangga Dia ingin menanyakan jawaban atas pertanyaannya ke Rea kemarin, tapi urung dilakukan, melihat wajah Gadis itu yang meskipun masih bisa tersenyum tapi tetap terlihat banyak pikiran.

Arkan mengetuk pintu ruang kerja papa nya, terdengar sahutan dari dalam.

"Masuk!"

Arkan membukakan pintu untuk gadis disampingnya. Rea masuk kedalam, kemudian Andi menyuruh anaknya meninggalkan mereka dan menutup pintu.

"Mereka mau ngomongin apa sih, serius banget," gumam Arkan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Hi reader 💕

Terima kasih banyak ya udah mau mampir kesini mohon maaf jika tulisannya masih kurang rapi karena aku baru mulai nulis, tapi aku usahain buat edit setiap chapter yang udah aku tulis biar lebih enak dibaca.

Dan maaf juga kalau setiap bab nya cuma dikit karena aku bukan penulis profesional, kadang masih ngerasa susah untuk mengelaborasi cerita.

Jangan lupa tekan 💗 LOVE

Tinggalkan LIKE dan KOMEN dibawah 👇

VOTE jika kalian mau aja, aku bukan pemburu dollar disini tapi alangkah baiknya kita saling menghargai.

Yang paling penting buat aku adalah kalian mau mengikuti cerita ini.

Thanks a Ton

Terpopuler

Comments

Abie Mas

Abie Mas

ptg

2023-01-25

0

dewi

dewi

baru baca..

2022-06-07

0

eMakPetiR

eMakPetiR

Holla Hallo Hallo Hallo 🤭
emakPetir mampir nih

Salam kenal othor n Rea
🤗 makasih sebelumnya buat karyanya y thor

2022-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kebenaran
2 Chapter 2 Tugas Rea
3 Chapter 3 Identitas
4 Chapter 4 Jawaban
5 Chapter 5 Kakek (1)
6 Chapter 6 Ruang Tunggu Bandara
7 Chapter 7 Menuju Rumah Baru
8 Chapter 8 Sekolah Baru
9 Chapter 9 Menyebalkan
10 Chapter 10 Pulang Sekolah
11 Chapter 11 Obrolan
12 Chapter 12 Kebohongan
13 Chapter 13 Jangan Membully
14 Chapter 14 Kantin
15 Chapter 15 Cafe Dan Cucian
16 Chapter 16 My Cafe
17 Chapter 17 Pindahkan!
18 Chapter 18 Naik Motor
19 Chapter 19 Genggaman Elang
20 Chapter 20 Melanggar Aturan
21 Chapter 21 Janji Arkan
22 Chapter 22 Kompak
23 Chapter 23 Tatapan Mata
24 Chapter 24 Petunjuk lagi
25 Chapter 25 Kembalinya Lidia
26 Chapter 26 Bar VVIP
27 Chapter 27 Tersipu Malu
28 Chapter 28 Rencana Jeda
29 Chapter 29 Jendela dan Kamar
30 Chapter 30 Jeda Hari Pertama
31 Chapter 31 Apa aku cemburu?
32 Chapter 32 Jangan Bilang Minta Cium
33 Chapter 33 Jeda Hari kedua
34 Chapter 34 Jeda Hari Ketiga
35 Chapter 35 Ayah Kandung
36 Chapter 36 Tentu Harus Suka
37 Chapter 37 Sentuhan dipipi
38 Chapter 38 Ciuman Arkan
39 Chapter 39 Pelukan Elang
40 Chapter 40 Gossip
41 Coretan Author
42 Chapter 41 Digossipkan juga
43 Chapter 42 Menyukai kamu
44 Chapter 43 Sunset
45 Chapter 44 Gelang yang sama
46 Chapter 45 Playgirl (1)
47 Chapter 46 playgirl (2)
48 Chapter 47 Kakek (2)
49 Chapter 48 Anak Ayah
50 Chapter 49 Kenyataan Pahit
51 Chapter 50 Press conference
52 Chapter 51 Tidak ingin diduakan
53 Chapter 52 Marahnya Arkan
54 Chapter 53 Aku Kembali
55 Chapter 54 Kerumah Rea
56 Chapter 55 Ketemu Artis
57 Chapter 56 Budak Cinta
58 Chapter 57 Bertemu Kembali
59 Chapter 58 Cinta Segitiga
60 Chapter 59 Hukuman
61 Chapter 60 Aku Mencintaimu
62 Chapter 61 Cerita
63 Chapter 62 Hati ke Hati
64 Chapter 63 Pedih
65 Chapter 64 Viral
66 Chapter 65 Bunga Patah Hati
67 Chapter 66 Kakak Adek'an
68 Chapter 67 di Jodohkan?
69 Chapter 68 Jika Adikmu
70 Chapter 69 Strawberry
71 Chapter 70 Putri Salju
72 Chapter 71 Rumah Sakit
73 Chapter 72 Menantu Idaman Cek
74 Chapter 73 Pelaku
75 Chapter 74 Kencan
76 Chapter 75 Bukit Bintang
77 Chapter 76 Sahabat jadi Cinta
78 Chapter 77 Pesta Piyama
79 Chapter 78 Our Second Kiss
80 DUKUNG DENGAN VOTE BINTANG
81 Chapter 79 Can't Help Falling in Love
82 Chapter 80 Saling Cemburu?
83 Chapter 81 Panti Asuhan
84 Chapter 82 Kedatangan Ayah
85 Chapter 83 DNA Report Test
86 Chapter 84 Maaf, Aku harus Jujur
87 Chapter 85 Tidak untuk Sekarang
88 Chapter 86 : Labil
89 Chapter 87 : it's (not) Sweet Seventeen
90 Chapter 88 : Morse
91 Chapter 89 : Aku Kan Bertahan
92 Chapter 90 : Bintang Jatuh
93 Chapter 91 : Kentang
94 Chapter 92 : Di Dunia ini
95 Chapter 93 : Perceraian
96 Chapter 94 : Por ti volaré
97 Chapter 95 : Wajah Berharga
98 Chapter 96 : Apple to Apple
99 Chapter 97 : Barcelona
100 Chapter 98 : Alhambra
101 Chapter 99 : Ibiza
102 Episode 102 End
103 Terima kasih
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Chapter 1 Kebenaran
2
Chapter 2 Tugas Rea
3
Chapter 3 Identitas
4
Chapter 4 Jawaban
5
Chapter 5 Kakek (1)
6
Chapter 6 Ruang Tunggu Bandara
7
Chapter 7 Menuju Rumah Baru
8
Chapter 8 Sekolah Baru
9
Chapter 9 Menyebalkan
10
Chapter 10 Pulang Sekolah
11
Chapter 11 Obrolan
12
Chapter 12 Kebohongan
13
Chapter 13 Jangan Membully
14
Chapter 14 Kantin
15
Chapter 15 Cafe Dan Cucian
16
Chapter 16 My Cafe
17
Chapter 17 Pindahkan!
18
Chapter 18 Naik Motor
19
Chapter 19 Genggaman Elang
20
Chapter 20 Melanggar Aturan
21
Chapter 21 Janji Arkan
22
Chapter 22 Kompak
23
Chapter 23 Tatapan Mata
24
Chapter 24 Petunjuk lagi
25
Chapter 25 Kembalinya Lidia
26
Chapter 26 Bar VVIP
27
Chapter 27 Tersipu Malu
28
Chapter 28 Rencana Jeda
29
Chapter 29 Jendela dan Kamar
30
Chapter 30 Jeda Hari Pertama
31
Chapter 31 Apa aku cemburu?
32
Chapter 32 Jangan Bilang Minta Cium
33
Chapter 33 Jeda Hari kedua
34
Chapter 34 Jeda Hari Ketiga
35
Chapter 35 Ayah Kandung
36
Chapter 36 Tentu Harus Suka
37
Chapter 37 Sentuhan dipipi
38
Chapter 38 Ciuman Arkan
39
Chapter 39 Pelukan Elang
40
Chapter 40 Gossip
41
Coretan Author
42
Chapter 41 Digossipkan juga
43
Chapter 42 Menyukai kamu
44
Chapter 43 Sunset
45
Chapter 44 Gelang yang sama
46
Chapter 45 Playgirl (1)
47
Chapter 46 playgirl (2)
48
Chapter 47 Kakek (2)
49
Chapter 48 Anak Ayah
50
Chapter 49 Kenyataan Pahit
51
Chapter 50 Press conference
52
Chapter 51 Tidak ingin diduakan
53
Chapter 52 Marahnya Arkan
54
Chapter 53 Aku Kembali
55
Chapter 54 Kerumah Rea
56
Chapter 55 Ketemu Artis
57
Chapter 56 Budak Cinta
58
Chapter 57 Bertemu Kembali
59
Chapter 58 Cinta Segitiga
60
Chapter 59 Hukuman
61
Chapter 60 Aku Mencintaimu
62
Chapter 61 Cerita
63
Chapter 62 Hati ke Hati
64
Chapter 63 Pedih
65
Chapter 64 Viral
66
Chapter 65 Bunga Patah Hati
67
Chapter 66 Kakak Adek'an
68
Chapter 67 di Jodohkan?
69
Chapter 68 Jika Adikmu
70
Chapter 69 Strawberry
71
Chapter 70 Putri Salju
72
Chapter 71 Rumah Sakit
73
Chapter 72 Menantu Idaman Cek
74
Chapter 73 Pelaku
75
Chapter 74 Kencan
76
Chapter 75 Bukit Bintang
77
Chapter 76 Sahabat jadi Cinta
78
Chapter 77 Pesta Piyama
79
Chapter 78 Our Second Kiss
80
DUKUNG DENGAN VOTE BINTANG
81
Chapter 79 Can't Help Falling in Love
82
Chapter 80 Saling Cemburu?
83
Chapter 81 Panti Asuhan
84
Chapter 82 Kedatangan Ayah
85
Chapter 83 DNA Report Test
86
Chapter 84 Maaf, Aku harus Jujur
87
Chapter 85 Tidak untuk Sekarang
88
Chapter 86 : Labil
89
Chapter 87 : it's (not) Sweet Seventeen
90
Chapter 88 : Morse
91
Chapter 89 : Aku Kan Bertahan
92
Chapter 90 : Bintang Jatuh
93
Chapter 91 : Kentang
94
Chapter 92 : Di Dunia ini
95
Chapter 93 : Perceraian
96
Chapter 94 : Por ti volaré
97
Chapter 95 : Wajah Berharga
98
Chapter 96 : Apple to Apple
99
Chapter 97 : Barcelona
100
Chapter 98 : Alhambra
101
Chapter 99 : Ibiza
102
Episode 102 End
103
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!