Chapter 4 Jawaban

Setelah makan siang dirumah Andi, Rea pamit untuk pulang, Pak Rahmat dengan santai membawa mobil menembus jalanan siang itu. Ditangah perjalanan ponsel Rea berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang masuk

"Jadi, apa jawabanmu Rea?" Arkan tidak punya kesempatan meminta jawaban Rea atas pernyataan sukanya ke gadis itu saat masih dirumahnya tadi.

"Arkan, aku harus pindah ke Kota XX"

"Aku ga tanya soal itu"

"Aku takut bertemu cowok yang lebih ganteng dan keren disana kemudian jatuh cinta"

"Ga ada yang lebih ganteng dan keren dari aku"

"Ada, mungkin Langit"

"Langit? siapa dia?"

"Kakak yang harus aku cari dan aku minta ginjalnya"

"Jadi kakak yang harus kamu cari cowok??"

"Iyuppp.... bagaimana kalau aku malah jatuh cinta kepadanya?"

"Kamu ga akan bakal bisa nikah sama dia juga, kalian kan sedarah"

"Ah sayang sekali"

"Apa maksudmu sayang sekali?, kamu ga mau jawab pertanyaanku malah ngomongin hal yang gak ga"

"Arkan....."

"Iya"

Cowok itu sudah berharap mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang sudah dia utarakan ke gadis itu kemarin.

"Aku ngantuk"

Rea malah mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Ah dasar Rea" gerutu Arkan dalam Hati

"Ya udah sana tidur, nanti kalau udah sampai rumah kabari ya"

"Emang kamu siapa aku nyuruh-nyuruh yeee" ejek gadis itu

"Calon suami kamu"

Gadis itu tersenyum mendapat balasan chat dari cowok yang ntah sejak kapan tergila gila kepadanya sampai ingin menjadi suaminya itu.

"Arkan, terima kasih, sudah jadi temen yang baik selama ini, akupun ga bisa bayangin gimana selama ini kalau ga ada kamu disisi aku, tapi aku masih belum yakin, sayangku ke kamu itu lebih dari sekedar sahabat atau ga" bisik Rea dalam hati

Gadis itu tertidur, Pak Rahmat melihat nonanya lewat kaca spion depan, bagaimana sorot matanya memperlihatkan rasa iba ke gadis dikursi belakang mobil yang sedang dia bawa. Pak Rahmat tentu tau betul bagaimana sikap ayahnya ke Rea selama ini, dan juga bagaimana mamanya yang sibuk dengan dunianya sendiri.

------

Disebuah ruang Kelas sebuah sekolah yang hanya anak dari keluarga kaya saja yang bisa masuk kesana. Rea duduk diantara dua sahabat baiknya, Ivy dan Lisa.

"Kamu beneran mau pindah Re?" Lisa membuka percakapan

"Iya," jawab Rea

"Masih ga mau ngasih tau kita alasan nya?" imbuh Ivy.

"Aku bakal cerita ke kalian kalau aku udah siap, lagian jarak kota kita dan kota XX kan dekat, kalian bisa main kesana, atau aku yang main kesini," ucap Rea

Mereka berpelukan, menghangatkan hati satu sama lain.

"Jadi apa Arkan boleh buat aku?" tanya Lisa

Rea hanya manggut-manggut entah apa maksudnya, mungkin untuk gadis itu pacaran bukan prioritasnya saat ini.

Jam istirahat masih beberapa menit lagi, Rea berjalan menuju kantin bersama Ivy dan Lisa, ditangah perjalanan mereka berpapasan dengan Arkan dan gengnya, tapi aneh Arkan hanya melewati mereka tanpa menyapa Rea sama sekali.

Melihat Arkan yang dingin, Rea berhenti berjalan dan terdiam untuk beberapa saat, menepuk pundak Lisa yang berdiri disebelah kanannya, kemudian Rea berbalik mengejar Arkan.

Teman geng Arkan berhenti dan duduk di anak tangga, tapi Arkan tetap berjalan seolah-olah tau sedang dibuntuti Rea, dia tetap berjalan cuek.

Barulah saat sampai di taman belakang sekolah dibawah pohon yg agak rindang Arkan berhenti.

"Mau apa?" tanya cowok itu ketus

"Arkan, besok aku pindah, Om Andi udah nyiapin semuanya buat kepindahan aku"

"Buat apa bilang, toh aku ga penting kan buat kamu, sampai pindah dadakan kayak gini aja kamu ga ngasih tau aku"

Dalam hati Rea berbisik "ini semua papamu yang siapin , aku cuma ikut mau nya dia aja, aku juga ga tau harus pindah secepat ini"

"Kamu kan bisa ke Kota XX buat nemuin aku"

"Kenapa aku harus kesana? emang aku siapa kamu?" Arkan mencoba memanfaatkan situasi untuk mendapat jawaban dari gadis itu.

"Kamu sahabat terbaik aku Ar"

Entah apa yang dipikirkan Rea, dia bisa saja menjawab dengan kalimat gombal, mungkin bisa sedikit meredam amarah cowok didepannya, tapi kalau dipikir lagi dia pun tidak mau memberi harapan palsu ke Arkan, karena dia juga belum yakin akan perasaannya sendiri.

Alhasil cowok didepan nya tambah marah mendengar jawaban gadis yang sangat disukainya itu.

"Aku bisa cari cewek yang lebih segalanya dari kamu"

Jantung Rea seperti terkena sengatan listrik, bagaimana jawaban seperti itu bisa membuat hatinya terasa sakit.

"Apa kamu pikir aku ga bisa?" Arkan bertanya dengan senyuman sinis

"Bisa," jawab Rea

"Bisa banget malahan, bukannya kamu cowok idola disekolah kita, tapi jangan lupa, aku juga ga kalah segalanya dari kamu" jawab Rea penuh percaya diri.

"Jawab pertanyaan aku besok pas ulang tahun mu, aku mau jawaban dari kamu," pinta Arkan.

Cowok itu memandang wajah gadis yg disukai nya, Rea tersenyum lega melihat cowok didepan nya sudah kehilangan sekitar lima puluh persen amarahnya.

"Baik, tapi kamu harus bawa kado spesial buat aku," Rea tersenyum manis ke arah sahabatnya itu.

Bel masuk berbunyi, mereka kembali ke kelas masing-masing, Rea dan Arkan sama-sama duduk dikelas sebelas, hanya saja dari dulu mereka tidak pernah satu kelas.

Terpopuler

Comments

Abie Mas

Abie Mas

belqjqr dl yg benar

2023-01-26

0

dewi

dewi

👍👍👍👍☺️

2022-06-07

0

eMakPetiR

eMakPetiR

aq kok senyum2 sendiri y 🤭🤭🤭

2022-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kebenaran
2 Chapter 2 Tugas Rea
3 Chapter 3 Identitas
4 Chapter 4 Jawaban
5 Chapter 5 Kakek (1)
6 Chapter 6 Ruang Tunggu Bandara
7 Chapter 7 Menuju Rumah Baru
8 Chapter 8 Sekolah Baru
9 Chapter 9 Menyebalkan
10 Chapter 10 Pulang Sekolah
11 Chapter 11 Obrolan
12 Chapter 12 Kebohongan
13 Chapter 13 Jangan Membully
14 Chapter 14 Kantin
15 Chapter 15 Cafe Dan Cucian
16 Chapter 16 My Cafe
17 Chapter 17 Pindahkan!
18 Chapter 18 Naik Motor
19 Chapter 19 Genggaman Elang
20 Chapter 20 Melanggar Aturan
21 Chapter 21 Janji Arkan
22 Chapter 22 Kompak
23 Chapter 23 Tatapan Mata
24 Chapter 24 Petunjuk lagi
25 Chapter 25 Kembalinya Lidia
26 Chapter 26 Bar VVIP
27 Chapter 27 Tersipu Malu
28 Chapter 28 Rencana Jeda
29 Chapter 29 Jendela dan Kamar
30 Chapter 30 Jeda Hari Pertama
31 Chapter 31 Apa aku cemburu?
32 Chapter 32 Jangan Bilang Minta Cium
33 Chapter 33 Jeda Hari kedua
34 Chapter 34 Jeda Hari Ketiga
35 Chapter 35 Ayah Kandung
36 Chapter 36 Tentu Harus Suka
37 Chapter 37 Sentuhan dipipi
38 Chapter 38 Ciuman Arkan
39 Chapter 39 Pelukan Elang
40 Chapter 40 Gossip
41 Coretan Author
42 Chapter 41 Digossipkan juga
43 Chapter 42 Menyukai kamu
44 Chapter 43 Sunset
45 Chapter 44 Gelang yang sama
46 Chapter 45 Playgirl (1)
47 Chapter 46 playgirl (2)
48 Chapter 47 Kakek (2)
49 Chapter 48 Anak Ayah
50 Chapter 49 Kenyataan Pahit
51 Chapter 50 Press conference
52 Chapter 51 Tidak ingin diduakan
53 Chapter 52 Marahnya Arkan
54 Chapter 53 Aku Kembali
55 Chapter 54 Kerumah Rea
56 Chapter 55 Ketemu Artis
57 Chapter 56 Budak Cinta
58 Chapter 57 Bertemu Kembali
59 Chapter 58 Cinta Segitiga
60 Chapter 59 Hukuman
61 Chapter 60 Aku Mencintaimu
62 Chapter 61 Cerita
63 Chapter 62 Hati ke Hati
64 Chapter 63 Pedih
65 Chapter 64 Viral
66 Chapter 65 Bunga Patah Hati
67 Chapter 66 Kakak Adek'an
68 Chapter 67 di Jodohkan?
69 Chapter 68 Jika Adikmu
70 Chapter 69 Strawberry
71 Chapter 70 Putri Salju
72 Chapter 71 Rumah Sakit
73 Chapter 72 Menantu Idaman Cek
74 Chapter 73 Pelaku
75 Chapter 74 Kencan
76 Chapter 75 Bukit Bintang
77 Chapter 76 Sahabat jadi Cinta
78 Chapter 77 Pesta Piyama
79 Chapter 78 Our Second Kiss
80 DUKUNG DENGAN VOTE BINTANG
81 Chapter 79 Can't Help Falling in Love
82 Chapter 80 Saling Cemburu?
83 Chapter 81 Panti Asuhan
84 Chapter 82 Kedatangan Ayah
85 Chapter 83 DNA Report Test
86 Chapter 84 Maaf, Aku harus Jujur
87 Chapter 85 Tidak untuk Sekarang
88 Chapter 86 : Labil
89 Chapter 87 : it's (not) Sweet Seventeen
90 Chapter 88 : Morse
91 Chapter 89 : Aku Kan Bertahan
92 Chapter 90 : Bintang Jatuh
93 Chapter 91 : Kentang
94 Chapter 92 : Di Dunia ini
95 Chapter 93 : Perceraian
96 Chapter 94 : Por ti volaré
97 Chapter 95 : Wajah Berharga
98 Chapter 96 : Apple to Apple
99 Chapter 97 : Barcelona
100 Chapter 98 : Alhambra
101 Chapter 99 : Ibiza
102 Episode 102 End
103 Terima kasih
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Chapter 1 Kebenaran
2
Chapter 2 Tugas Rea
3
Chapter 3 Identitas
4
Chapter 4 Jawaban
5
Chapter 5 Kakek (1)
6
Chapter 6 Ruang Tunggu Bandara
7
Chapter 7 Menuju Rumah Baru
8
Chapter 8 Sekolah Baru
9
Chapter 9 Menyebalkan
10
Chapter 10 Pulang Sekolah
11
Chapter 11 Obrolan
12
Chapter 12 Kebohongan
13
Chapter 13 Jangan Membully
14
Chapter 14 Kantin
15
Chapter 15 Cafe Dan Cucian
16
Chapter 16 My Cafe
17
Chapter 17 Pindahkan!
18
Chapter 18 Naik Motor
19
Chapter 19 Genggaman Elang
20
Chapter 20 Melanggar Aturan
21
Chapter 21 Janji Arkan
22
Chapter 22 Kompak
23
Chapter 23 Tatapan Mata
24
Chapter 24 Petunjuk lagi
25
Chapter 25 Kembalinya Lidia
26
Chapter 26 Bar VVIP
27
Chapter 27 Tersipu Malu
28
Chapter 28 Rencana Jeda
29
Chapter 29 Jendela dan Kamar
30
Chapter 30 Jeda Hari Pertama
31
Chapter 31 Apa aku cemburu?
32
Chapter 32 Jangan Bilang Minta Cium
33
Chapter 33 Jeda Hari kedua
34
Chapter 34 Jeda Hari Ketiga
35
Chapter 35 Ayah Kandung
36
Chapter 36 Tentu Harus Suka
37
Chapter 37 Sentuhan dipipi
38
Chapter 38 Ciuman Arkan
39
Chapter 39 Pelukan Elang
40
Chapter 40 Gossip
41
Coretan Author
42
Chapter 41 Digossipkan juga
43
Chapter 42 Menyukai kamu
44
Chapter 43 Sunset
45
Chapter 44 Gelang yang sama
46
Chapter 45 Playgirl (1)
47
Chapter 46 playgirl (2)
48
Chapter 47 Kakek (2)
49
Chapter 48 Anak Ayah
50
Chapter 49 Kenyataan Pahit
51
Chapter 50 Press conference
52
Chapter 51 Tidak ingin diduakan
53
Chapter 52 Marahnya Arkan
54
Chapter 53 Aku Kembali
55
Chapter 54 Kerumah Rea
56
Chapter 55 Ketemu Artis
57
Chapter 56 Budak Cinta
58
Chapter 57 Bertemu Kembali
59
Chapter 58 Cinta Segitiga
60
Chapter 59 Hukuman
61
Chapter 60 Aku Mencintaimu
62
Chapter 61 Cerita
63
Chapter 62 Hati ke Hati
64
Chapter 63 Pedih
65
Chapter 64 Viral
66
Chapter 65 Bunga Patah Hati
67
Chapter 66 Kakak Adek'an
68
Chapter 67 di Jodohkan?
69
Chapter 68 Jika Adikmu
70
Chapter 69 Strawberry
71
Chapter 70 Putri Salju
72
Chapter 71 Rumah Sakit
73
Chapter 72 Menantu Idaman Cek
74
Chapter 73 Pelaku
75
Chapter 74 Kencan
76
Chapter 75 Bukit Bintang
77
Chapter 76 Sahabat jadi Cinta
78
Chapter 77 Pesta Piyama
79
Chapter 78 Our Second Kiss
80
DUKUNG DENGAN VOTE BINTANG
81
Chapter 79 Can't Help Falling in Love
82
Chapter 80 Saling Cemburu?
83
Chapter 81 Panti Asuhan
84
Chapter 82 Kedatangan Ayah
85
Chapter 83 DNA Report Test
86
Chapter 84 Maaf, Aku harus Jujur
87
Chapter 85 Tidak untuk Sekarang
88
Chapter 86 : Labil
89
Chapter 87 : it's (not) Sweet Seventeen
90
Chapter 88 : Morse
91
Chapter 89 : Aku Kan Bertahan
92
Chapter 90 : Bintang Jatuh
93
Chapter 91 : Kentang
94
Chapter 92 : Di Dunia ini
95
Chapter 93 : Perceraian
96
Chapter 94 : Por ti volaré
97
Chapter 95 : Wajah Berharga
98
Chapter 96 : Apple to Apple
99
Chapter 97 : Barcelona
100
Chapter 98 : Alhambra
101
Chapter 99 : Ibiza
102
Episode 102 End
103
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!