Chapter 2 Tugas Rea

Diruang kerja Andi suasana hening, Rea masih berdiri didekat pintu, kemudian Andi mempersilahkan gadis itu untuk duduk di sofa.

"Apa Mamamu menghubungi?," tanya laki-laki itu.

"Tadi mama cuma kirim pesan, dia tidak menelpon," jawab Rea

"Apa yang mama mu bilang?" Andi tersenyum simpul seolah tau apa yang Lidia katakan ke anak perempuannya itu.

"Dia hanya menanyakan kabar ayah, memberi kabar kalau masih sibuk pemotretan di Paris"

"Om pikir mama mu menyuruhmu untuk tidak menemui om"

"Deg...... " Dada Rea tersentak

"Dari mana Om Andi bisa tau apa yang mama bilang ke aku tadi? apa alasan mama melarang aku untuk menemui om Andi, sepertinya mama lebih takut sama om Andi dari pada kakek dan ayah" pikir Rea

Laras sudah masuk ke dalam ruang kerja suaminya, meletakkan segelas jus untuk Rea dan secangkir teh untuk laki-laki yang sudah memberikannya dua orang anak itu.

"Terima kasih tante" Rea tersenyum kearah Laras kemudian melihat jus didepannya, ingin segera meraih gelas itu dan meminumnya, tapi dia sungkan.

Laras masih berdiri lalu membelai rambut Rea lembut dari belakang ,sambil melihat ke arah suaminya, perempuan itu menggelengkan kepala, Andi terlihat hanya mengganguk menggunakan kedua matanya.

" Rea, Om diminta mencari tau informasi tentang kakakmu oleh Pak Heru, kakekmu"

" Apa om sudah tau dimana kakak?"

" Dia sekarang ada dikota XX"

"Lalu kenapa om tidak langsung membawa nya kemari, kenapa kakek meminta aku harus mencari dan membujuknya? bukankah lebih mudah untuk om langsung menemuinya dan meminta dia untuk memberikan ginjalnya untuk ayah?"

Nafas Rea tersengal, dia meluncurkan kalimat sepanjang itu tanpa jeda, sepertinya beban dipikirannya sedikit berkurang.

Andi berdiri dari sofa menuju bagian depan meja kerjanya, membelakangi gadis itu, mengetuk-ngetuk meja dan bergumam dalam Hati.

"Kenapa kamu tidak berfikir, kalau kamu anak Farhan kenapa kamu tidak bisa mendonorkan ginjalmu untuk nya? oh...Bahkan aku hampir lupa, apakah kau itu anak Farhan atau bukan"

Andi tersadar mengingat gelengan kepala istrinya dibelakang Rea tadi. Kemudian berbalik menatap ke arah gadis itu.

"Rea, kakakmu sekarang bukan orang yang dengan mudah bisa kakekmu bawa kesini dan memaksa nya untuk mendonorkan ginjalnya"

"Kenapa seperti itu?," tanya Rea heran

Gadis itu bingung, kenapa hal seperti ini harus dia yang melakukan, padahal hal lain dapat dengan mudah diselesaikan laki-laki dihadapannya saat ini.

"Karena ibu kakakmu, sekarang sudah menikah dengan seorang jaksa yang luar biasa, tidak mudah untuk om bahkan kakekmu menyentuhnya"

Andi melanjutkan kalimatnya "Hanya kamu yang bisa melakukan ini Re,"

"Apa om sudah gila?"

Tanpa sengaja kalimat itu meluncur dari mulut Rea, membuat orang yang dari tadi menguping pembicaraan mereka dari luar terhenyak kaget

Flash back on

Laras menutup pintu setelah mengantar minuman ke ruang kerja suaminya tadi. Anak bujangnya masih berada didekat pintu penasaran menanyakan apa yg papa dan orang yg disukainya bicarakan didalam.

"Kamu ga latihan basket siang ini?"

"Ga mah, males," Jawab nya singkat

" Ya udah kamu sekarang bantuin mama sana jagain Aryan, bibi sibuk bantu mama masak soalnya," perintah Laras sambil berlalu meninggalkan anak bujangnya yang kepo berdiri didepan pintu sedari tadi.

"Aryan udah 7 tahun mah, masa main juga musti di jagain?"

Laras hanya melambaikan tangannya tanpa menengok kebelakang kemudian menggerakkan jari telunjuknya, membuat tanda untuk Arkan agar pergi dari posisinya sekarang. Tapi dasar Anak baru gede yang super kepo, ia tetap tidak bergeming.

"Dasar Rea, beraninya bilang papa gila, aku saja ga berani," gumam Arkan sampai teriakan dari mamanya membuat dia tersadar.

"Arkaaannnn... turun!"

Cowok itu baru beranjak dari depan pintu dan turun setelah diteriaki, melewati mamanya yang sedang sibuk menata meja makan, sambil berkata lirih

"Rea Sudah gila"

Arkan membuat tanda miring dengan Jari telunjuknya di keningnya.

"Dia ngatain papa gila," lanjutnya.

"Husss" hardik Laras ke anaknya yang sudah berlalu keluar pintu menemui adik yang diminta mamanya untuk dia jaga tadi.

Laras menghentikan sejenak aktifitas nya menata meja makan, memandang ke lantai atas kearah ruang kerja suaminya. Berharap suaminya tidak mengucapkan kalimat yang tidak perlu diucapkan ke gadis itu.

"Rea sudah sangat kesepian selama ini, jangan sampai Mas Andi menambahi beban kesedihan anak itu dengan mengatakan hal yang tidak perlu dia tau sekarang"

Terpopuler

Comments

March Cell

March Cell

cerita yg dramatis,seru sih hubungan yg kurang di setujui

2023-07-25

0

Abie Mas

Abie Mas

rAhasoa

2023-01-25

0

dewi

dewi

rea bukan enak papanya

2022-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kebenaran
2 Chapter 2 Tugas Rea
3 Chapter 3 Identitas
4 Chapter 4 Jawaban
5 Chapter 5 Kakek (1)
6 Chapter 6 Ruang Tunggu Bandara
7 Chapter 7 Menuju Rumah Baru
8 Chapter 8 Sekolah Baru
9 Chapter 9 Menyebalkan
10 Chapter 10 Pulang Sekolah
11 Chapter 11 Obrolan
12 Chapter 12 Kebohongan
13 Chapter 13 Jangan Membully
14 Chapter 14 Kantin
15 Chapter 15 Cafe Dan Cucian
16 Chapter 16 My Cafe
17 Chapter 17 Pindahkan!
18 Chapter 18 Naik Motor
19 Chapter 19 Genggaman Elang
20 Chapter 20 Melanggar Aturan
21 Chapter 21 Janji Arkan
22 Chapter 22 Kompak
23 Chapter 23 Tatapan Mata
24 Chapter 24 Petunjuk lagi
25 Chapter 25 Kembalinya Lidia
26 Chapter 26 Bar VVIP
27 Chapter 27 Tersipu Malu
28 Chapter 28 Rencana Jeda
29 Chapter 29 Jendela dan Kamar
30 Chapter 30 Jeda Hari Pertama
31 Chapter 31 Apa aku cemburu?
32 Chapter 32 Jangan Bilang Minta Cium
33 Chapter 33 Jeda Hari kedua
34 Chapter 34 Jeda Hari Ketiga
35 Chapter 35 Ayah Kandung
36 Chapter 36 Tentu Harus Suka
37 Chapter 37 Sentuhan dipipi
38 Chapter 38 Ciuman Arkan
39 Chapter 39 Pelukan Elang
40 Chapter 40 Gossip
41 Coretan Author
42 Chapter 41 Digossipkan juga
43 Chapter 42 Menyukai kamu
44 Chapter 43 Sunset
45 Chapter 44 Gelang yang sama
46 Chapter 45 Playgirl (1)
47 Chapter 46 playgirl (2)
48 Chapter 47 Kakek (2)
49 Chapter 48 Anak Ayah
50 Chapter 49 Kenyataan Pahit
51 Chapter 50 Press conference
52 Chapter 51 Tidak ingin diduakan
53 Chapter 52 Marahnya Arkan
54 Chapter 53 Aku Kembali
55 Chapter 54 Kerumah Rea
56 Chapter 55 Ketemu Artis
57 Chapter 56 Budak Cinta
58 Chapter 57 Bertemu Kembali
59 Chapter 58 Cinta Segitiga
60 Chapter 59 Hukuman
61 Chapter 60 Aku Mencintaimu
62 Chapter 61 Cerita
63 Chapter 62 Hati ke Hati
64 Chapter 63 Pedih
65 Chapter 64 Viral
66 Chapter 65 Bunga Patah Hati
67 Chapter 66 Kakak Adek'an
68 Chapter 67 di Jodohkan?
69 Chapter 68 Jika Adikmu
70 Chapter 69 Strawberry
71 Chapter 70 Putri Salju
72 Chapter 71 Rumah Sakit
73 Chapter 72 Menantu Idaman Cek
74 Chapter 73 Pelaku
75 Chapter 74 Kencan
76 Chapter 75 Bukit Bintang
77 Chapter 76 Sahabat jadi Cinta
78 Chapter 77 Pesta Piyama
79 Chapter 78 Our Second Kiss
80 DUKUNG DENGAN VOTE BINTANG
81 Chapter 79 Can't Help Falling in Love
82 Chapter 80 Saling Cemburu?
83 Chapter 81 Panti Asuhan
84 Chapter 82 Kedatangan Ayah
85 Chapter 83 DNA Report Test
86 Chapter 84 Maaf, Aku harus Jujur
87 Chapter 85 Tidak untuk Sekarang
88 Chapter 86 : Labil
89 Chapter 87 : it's (not) Sweet Seventeen
90 Chapter 88 : Morse
91 Chapter 89 : Aku Kan Bertahan
92 Chapter 90 : Bintang Jatuh
93 Chapter 91 : Kentang
94 Chapter 92 : Di Dunia ini
95 Chapter 93 : Perceraian
96 Chapter 94 : Por ti volaré
97 Chapter 95 : Wajah Berharga
98 Chapter 96 : Apple to Apple
99 Chapter 97 : Barcelona
100 Chapter 98 : Alhambra
101 Chapter 99 : Ibiza
102 Episode 102 End
103 Terima kasih
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Chapter 1 Kebenaran
2
Chapter 2 Tugas Rea
3
Chapter 3 Identitas
4
Chapter 4 Jawaban
5
Chapter 5 Kakek (1)
6
Chapter 6 Ruang Tunggu Bandara
7
Chapter 7 Menuju Rumah Baru
8
Chapter 8 Sekolah Baru
9
Chapter 9 Menyebalkan
10
Chapter 10 Pulang Sekolah
11
Chapter 11 Obrolan
12
Chapter 12 Kebohongan
13
Chapter 13 Jangan Membully
14
Chapter 14 Kantin
15
Chapter 15 Cafe Dan Cucian
16
Chapter 16 My Cafe
17
Chapter 17 Pindahkan!
18
Chapter 18 Naik Motor
19
Chapter 19 Genggaman Elang
20
Chapter 20 Melanggar Aturan
21
Chapter 21 Janji Arkan
22
Chapter 22 Kompak
23
Chapter 23 Tatapan Mata
24
Chapter 24 Petunjuk lagi
25
Chapter 25 Kembalinya Lidia
26
Chapter 26 Bar VVIP
27
Chapter 27 Tersipu Malu
28
Chapter 28 Rencana Jeda
29
Chapter 29 Jendela dan Kamar
30
Chapter 30 Jeda Hari Pertama
31
Chapter 31 Apa aku cemburu?
32
Chapter 32 Jangan Bilang Minta Cium
33
Chapter 33 Jeda Hari kedua
34
Chapter 34 Jeda Hari Ketiga
35
Chapter 35 Ayah Kandung
36
Chapter 36 Tentu Harus Suka
37
Chapter 37 Sentuhan dipipi
38
Chapter 38 Ciuman Arkan
39
Chapter 39 Pelukan Elang
40
Chapter 40 Gossip
41
Coretan Author
42
Chapter 41 Digossipkan juga
43
Chapter 42 Menyukai kamu
44
Chapter 43 Sunset
45
Chapter 44 Gelang yang sama
46
Chapter 45 Playgirl (1)
47
Chapter 46 playgirl (2)
48
Chapter 47 Kakek (2)
49
Chapter 48 Anak Ayah
50
Chapter 49 Kenyataan Pahit
51
Chapter 50 Press conference
52
Chapter 51 Tidak ingin diduakan
53
Chapter 52 Marahnya Arkan
54
Chapter 53 Aku Kembali
55
Chapter 54 Kerumah Rea
56
Chapter 55 Ketemu Artis
57
Chapter 56 Budak Cinta
58
Chapter 57 Bertemu Kembali
59
Chapter 58 Cinta Segitiga
60
Chapter 59 Hukuman
61
Chapter 60 Aku Mencintaimu
62
Chapter 61 Cerita
63
Chapter 62 Hati ke Hati
64
Chapter 63 Pedih
65
Chapter 64 Viral
66
Chapter 65 Bunga Patah Hati
67
Chapter 66 Kakak Adek'an
68
Chapter 67 di Jodohkan?
69
Chapter 68 Jika Adikmu
70
Chapter 69 Strawberry
71
Chapter 70 Putri Salju
72
Chapter 71 Rumah Sakit
73
Chapter 72 Menantu Idaman Cek
74
Chapter 73 Pelaku
75
Chapter 74 Kencan
76
Chapter 75 Bukit Bintang
77
Chapter 76 Sahabat jadi Cinta
78
Chapter 77 Pesta Piyama
79
Chapter 78 Our Second Kiss
80
DUKUNG DENGAN VOTE BINTANG
81
Chapter 79 Can't Help Falling in Love
82
Chapter 80 Saling Cemburu?
83
Chapter 81 Panti Asuhan
84
Chapter 82 Kedatangan Ayah
85
Chapter 83 DNA Report Test
86
Chapter 84 Maaf, Aku harus Jujur
87
Chapter 85 Tidak untuk Sekarang
88
Chapter 86 : Labil
89
Chapter 87 : it's (not) Sweet Seventeen
90
Chapter 88 : Morse
91
Chapter 89 : Aku Kan Bertahan
92
Chapter 90 : Bintang Jatuh
93
Chapter 91 : Kentang
94
Chapter 92 : Di Dunia ini
95
Chapter 93 : Perceraian
96
Chapter 94 : Por ti volaré
97
Chapter 95 : Wajah Berharga
98
Chapter 96 : Apple to Apple
99
Chapter 97 : Barcelona
100
Chapter 98 : Alhambra
101
Chapter 99 : Ibiza
102
Episode 102 End
103
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!