Chapter 3 Identitas

Masih didalam ruang kerja Andi,

"Om tidak gila Rea, tapi om berfikir ini jalan satu-satu nya, apa kamu ingin ayahmu mati tanpa kita berusaha sama sekali untuknya?"

"Om..." suara Rea meninggi, menandakan tidak suka dengan kalimat yang baru saja diucapkan Andi.

"Maka ini Jalan yang harus kita pilih , mencari donor ginjal tidak gampang Re, bahkan kamu saja tidak bisa, apa kamu lupa hasil pemeriksaanmu terakhir kali?"

Benar dia pernah kerumah sakit untuk menjalani serangkaian test, tapi entah untuk apa, dia pun tidak begitu paham, mungkin sekarang dia mengerti, test itu pasti untuk mencari tau apa dia bisa menjadi pendonor ginjal untuk ayahnya.

"Bahkan meskipun kamu mau, kamu tidak bisa Re," ucap Andi.

"Jadi aku harus menemui anak itu dan membujuknya untuk kesini dan mendonorkan ginjalnya? begitu maksud om? ini ga masuk akal banget, apa om pikir anak itu akan dengan sukarela mendonorkan ginjalnya untuk ayah? Bahkan mereka saja tidak bertemu lebih dari puluhan tahun," Rea mengeluarkan argumen yang ada di kepalanya untuk menjawab pertanyaan laki-laki itu.

"Rea, kakakmu juga belum tentu bisa, tapi ayolah kita berusaha, demi kesembuhan ayahmu, ini jalan satu-satu nya, kita gunakan perasaan dekati dia dan dapatkan hatinya , bagaimanpun juga dia anak kandung ayahmu, jujur apa kamu tidak senang akan bertemu kakakmu? mengetahui bahwa kamu punya keluarga lain yang mungkin bisa sayang Sama kamu? " lanjut Andi

Gadis itu terdiam, mendengar kata keluarga dan sayang membuat dia sejenak berpikir, mungkin lebih baik jika menemukan kakaknya, dia akan punya saudara, dan jika ayahnya berhasil sembuh itupun karena usahanya, gadis itu selama ini hanya berharap ayahnya bisa menyayanginya.

"Jadi aku harus gimana om?"

"Kamu harus pindah ke kota XX, om akan siapkan semuanya, dan kamu akan om masukkan ke SMA yang sama dengan kakakmu agar kamu bisa lebih cepat menemukannya"

"Menemukan untuk meminta ginjalnya" gumam Rea Dalam hati

"Tapi aku masih heran, kenapa mencari seorang anak saja om tidak bisa?, sepertinya segalanya om bisa lakuin" tanya Rea penasaran.

"Ayah tiri kakakmu adalah jaksa yang terkenal tegas menindak setiap tersangka kasus kriminal, dia tidak pernah mau disuap, bahkan kasus korupsi terheboh dinegara ini, sebagai jaksa dia berani menuntut koruptor itu dengan hukuman mati, untuk itu dia menyembunyikan identitas keluarganya demi keamanan mereka, jika ayah tirinya tau aku atau kakek mu mencari anak itu, apakah dia tidak akan melakukan apa-apa?, mungkin dia akan langsung mengirim anak itu untuk bersembunyi lebih jauh"

"Tapi dari mana om tau anak itu ada di kota XX?"

"Om dapat info dari sahabat om kalau kakakmu bersekolah di salah satu SMA negeri disana, tapi om juga tidak yakin kakakmu sudah berganti identitas atau belum"

Rea mencoba mencerna kalimat om Andi kemudian memberi keputusannya

"Baik, aku akan nurutin semua yang om bilang kalau itu emang demi kesembuhan ayah"

Rea beranjak dari tempatnya duduk, rasanya lelah membicarakan hal yang masih tidak masuk akal untuknya, dia mengambil segelas jus didepannya, berdiri kemudian mengganguk ke arah pria didepannya, berpamitan untuk keluar dari ruangan itu.

"Jus nya aku bawa turun ya om, tadi tante Laras ngajakin makan siang juga" Rea tersenyum memikirkan mungkin saja Laras memasak makanan kesukaannya.

Lelaki yang diajak bicara cuma mengganguk tersenyum, berpikir bahwa gadis didepannya cukup bisa menguasai Perasaannya.

"Jangan pake sambal banyak banyak bisa sakit perut kamu nanti," ucap Andi seperti sudah bisa menebak apa yang dimasak istrinya karena Rea datang.

Sampai didepan pintu gadis itu sudah memegang handle, tapi ia berbalik lagi menanyakan pertanyaan yang seharusnya dia tanyakan sedari awal tadi.

"Om.. Kakak aku, laki-laki atau perempuan? " tanya Rea ragu

"Laki - laki," Jawab Andi singkat

Rea agak kaget, orang yang harus dia temukan ternyata seorang cowok, padahal selama tau kenyataan punya seorang kakak, dipikirannya adalah seorang kakak perempuan yang bisa dia ajak curhat dan jalan-jalan ke mall.

"Om tau siapa namanya??" lanjut Rea

" Langit Biru"

"Ayahmu pernah bilang nama itu akan diberikan kepada anaknya, karena saat meninggalkan Maya, dia belum melahirkan, tetapi mereka sudah tahu dari hasil pemeriksaan kalau anak dalam kandungan Maya adalah laki-laki," kenang Andi.

Gadis itu berbalik membuka pintu, menenggak jus ditangannya, dan bergumam dalam hati

"Nama yang unik"

Tapi kemudian Rea berbalik lagi membuat om Andi heran dengan tingkah gadis didepannya.

"Apakah namaku juga pemberian ayah?" tanya Rea penasaran, belum sempat om Andi menjawab pertanyaan darinya dia sudah menjawab pertanyaan nya sendiri.

"Mustahil, tidak mungkin"

Setelah keluar dari pintu, Rea masih berdebat dengan pikiran nya sendiri.

"Tentu saja dulu ayah pasti sangat mencintai tante Maya, sampai memberikan nama yang bagus ke calon anaknya, jika tidak ditentang kakek pasti mereka sudah hidup bahagia sekarang, tapi jika itu terjadi aku yakin aku bahkan tidak akan lahir didunia ini"

Gadis itu meniup poni diatas keningnya menggunakan hembuskan napasnya.

Terpopuler

Comments

Abie Mas

Abie Mas

langit biru

2023-01-26

0

dewi

dewi

langit biru 👍👍👍

2022-06-07

0

eMakPetiR

eMakPetiR

Sampai sini aq merasa Rea sosok gadis yg ceria dan tangguh

tapi entahlah... masih abu2.. 🤭

2022-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kebenaran
2 Chapter 2 Tugas Rea
3 Chapter 3 Identitas
4 Chapter 4 Jawaban
5 Chapter 5 Kakek (1)
6 Chapter 6 Ruang Tunggu Bandara
7 Chapter 7 Menuju Rumah Baru
8 Chapter 8 Sekolah Baru
9 Chapter 9 Menyebalkan
10 Chapter 10 Pulang Sekolah
11 Chapter 11 Obrolan
12 Chapter 12 Kebohongan
13 Chapter 13 Jangan Membully
14 Chapter 14 Kantin
15 Chapter 15 Cafe Dan Cucian
16 Chapter 16 My Cafe
17 Chapter 17 Pindahkan!
18 Chapter 18 Naik Motor
19 Chapter 19 Genggaman Elang
20 Chapter 20 Melanggar Aturan
21 Chapter 21 Janji Arkan
22 Chapter 22 Kompak
23 Chapter 23 Tatapan Mata
24 Chapter 24 Petunjuk lagi
25 Chapter 25 Kembalinya Lidia
26 Chapter 26 Bar VVIP
27 Chapter 27 Tersipu Malu
28 Chapter 28 Rencana Jeda
29 Chapter 29 Jendela dan Kamar
30 Chapter 30 Jeda Hari Pertama
31 Chapter 31 Apa aku cemburu?
32 Chapter 32 Jangan Bilang Minta Cium
33 Chapter 33 Jeda Hari kedua
34 Chapter 34 Jeda Hari Ketiga
35 Chapter 35 Ayah Kandung
36 Chapter 36 Tentu Harus Suka
37 Chapter 37 Sentuhan dipipi
38 Chapter 38 Ciuman Arkan
39 Chapter 39 Pelukan Elang
40 Chapter 40 Gossip
41 Coretan Author
42 Chapter 41 Digossipkan juga
43 Chapter 42 Menyukai kamu
44 Chapter 43 Sunset
45 Chapter 44 Gelang yang sama
46 Chapter 45 Playgirl (1)
47 Chapter 46 playgirl (2)
48 Chapter 47 Kakek (2)
49 Chapter 48 Anak Ayah
50 Chapter 49 Kenyataan Pahit
51 Chapter 50 Press conference
52 Chapter 51 Tidak ingin diduakan
53 Chapter 52 Marahnya Arkan
54 Chapter 53 Aku Kembali
55 Chapter 54 Kerumah Rea
56 Chapter 55 Ketemu Artis
57 Chapter 56 Budak Cinta
58 Chapter 57 Bertemu Kembali
59 Chapter 58 Cinta Segitiga
60 Chapter 59 Hukuman
61 Chapter 60 Aku Mencintaimu
62 Chapter 61 Cerita
63 Chapter 62 Hati ke Hati
64 Chapter 63 Pedih
65 Chapter 64 Viral
66 Chapter 65 Bunga Patah Hati
67 Chapter 66 Kakak Adek'an
68 Chapter 67 di Jodohkan?
69 Chapter 68 Jika Adikmu
70 Chapter 69 Strawberry
71 Chapter 70 Putri Salju
72 Chapter 71 Rumah Sakit
73 Chapter 72 Menantu Idaman Cek
74 Chapter 73 Pelaku
75 Chapter 74 Kencan
76 Chapter 75 Bukit Bintang
77 Chapter 76 Sahabat jadi Cinta
78 Chapter 77 Pesta Piyama
79 Chapter 78 Our Second Kiss
80 DUKUNG DENGAN VOTE BINTANG
81 Chapter 79 Can't Help Falling in Love
82 Chapter 80 Saling Cemburu?
83 Chapter 81 Panti Asuhan
84 Chapter 82 Kedatangan Ayah
85 Chapter 83 DNA Report Test
86 Chapter 84 Maaf, Aku harus Jujur
87 Chapter 85 Tidak untuk Sekarang
88 Chapter 86 : Labil
89 Chapter 87 : it's (not) Sweet Seventeen
90 Chapter 88 : Morse
91 Chapter 89 : Aku Kan Bertahan
92 Chapter 90 : Bintang Jatuh
93 Chapter 91 : Kentang
94 Chapter 92 : Di Dunia ini
95 Chapter 93 : Perceraian
96 Chapter 94 : Por ti volaré
97 Chapter 95 : Wajah Berharga
98 Chapter 96 : Apple to Apple
99 Chapter 97 : Barcelona
100 Chapter 98 : Alhambra
101 Chapter 99 : Ibiza
102 Episode 102 End
103 Terima kasih
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Chapter 1 Kebenaran
2
Chapter 2 Tugas Rea
3
Chapter 3 Identitas
4
Chapter 4 Jawaban
5
Chapter 5 Kakek (1)
6
Chapter 6 Ruang Tunggu Bandara
7
Chapter 7 Menuju Rumah Baru
8
Chapter 8 Sekolah Baru
9
Chapter 9 Menyebalkan
10
Chapter 10 Pulang Sekolah
11
Chapter 11 Obrolan
12
Chapter 12 Kebohongan
13
Chapter 13 Jangan Membully
14
Chapter 14 Kantin
15
Chapter 15 Cafe Dan Cucian
16
Chapter 16 My Cafe
17
Chapter 17 Pindahkan!
18
Chapter 18 Naik Motor
19
Chapter 19 Genggaman Elang
20
Chapter 20 Melanggar Aturan
21
Chapter 21 Janji Arkan
22
Chapter 22 Kompak
23
Chapter 23 Tatapan Mata
24
Chapter 24 Petunjuk lagi
25
Chapter 25 Kembalinya Lidia
26
Chapter 26 Bar VVIP
27
Chapter 27 Tersipu Malu
28
Chapter 28 Rencana Jeda
29
Chapter 29 Jendela dan Kamar
30
Chapter 30 Jeda Hari Pertama
31
Chapter 31 Apa aku cemburu?
32
Chapter 32 Jangan Bilang Minta Cium
33
Chapter 33 Jeda Hari kedua
34
Chapter 34 Jeda Hari Ketiga
35
Chapter 35 Ayah Kandung
36
Chapter 36 Tentu Harus Suka
37
Chapter 37 Sentuhan dipipi
38
Chapter 38 Ciuman Arkan
39
Chapter 39 Pelukan Elang
40
Chapter 40 Gossip
41
Coretan Author
42
Chapter 41 Digossipkan juga
43
Chapter 42 Menyukai kamu
44
Chapter 43 Sunset
45
Chapter 44 Gelang yang sama
46
Chapter 45 Playgirl (1)
47
Chapter 46 playgirl (2)
48
Chapter 47 Kakek (2)
49
Chapter 48 Anak Ayah
50
Chapter 49 Kenyataan Pahit
51
Chapter 50 Press conference
52
Chapter 51 Tidak ingin diduakan
53
Chapter 52 Marahnya Arkan
54
Chapter 53 Aku Kembali
55
Chapter 54 Kerumah Rea
56
Chapter 55 Ketemu Artis
57
Chapter 56 Budak Cinta
58
Chapter 57 Bertemu Kembali
59
Chapter 58 Cinta Segitiga
60
Chapter 59 Hukuman
61
Chapter 60 Aku Mencintaimu
62
Chapter 61 Cerita
63
Chapter 62 Hati ke Hati
64
Chapter 63 Pedih
65
Chapter 64 Viral
66
Chapter 65 Bunga Patah Hati
67
Chapter 66 Kakak Adek'an
68
Chapter 67 di Jodohkan?
69
Chapter 68 Jika Adikmu
70
Chapter 69 Strawberry
71
Chapter 70 Putri Salju
72
Chapter 71 Rumah Sakit
73
Chapter 72 Menantu Idaman Cek
74
Chapter 73 Pelaku
75
Chapter 74 Kencan
76
Chapter 75 Bukit Bintang
77
Chapter 76 Sahabat jadi Cinta
78
Chapter 77 Pesta Piyama
79
Chapter 78 Our Second Kiss
80
DUKUNG DENGAN VOTE BINTANG
81
Chapter 79 Can't Help Falling in Love
82
Chapter 80 Saling Cemburu?
83
Chapter 81 Panti Asuhan
84
Chapter 82 Kedatangan Ayah
85
Chapter 83 DNA Report Test
86
Chapter 84 Maaf, Aku harus Jujur
87
Chapter 85 Tidak untuk Sekarang
88
Chapter 86 : Labil
89
Chapter 87 : it's (not) Sweet Seventeen
90
Chapter 88 : Morse
91
Chapter 89 : Aku Kan Bertahan
92
Chapter 90 : Bintang Jatuh
93
Chapter 91 : Kentang
94
Chapter 92 : Di Dunia ini
95
Chapter 93 : Perceraian
96
Chapter 94 : Por ti volaré
97
Chapter 95 : Wajah Berharga
98
Chapter 96 : Apple to Apple
99
Chapter 97 : Barcelona
100
Chapter 98 : Alhambra
101
Chapter 99 : Ibiza
102
Episode 102 End
103
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!