A SECRET AFFAIR

A SECRET AFFAIR

Episode 1

Ben Antonio Haghwer sedang sibuk memeriksa dokumen-dokumen yang harus ia tanda tangani, namun tiba tiba pintu di buka dengan kasar.

BRAAKK!!!

Pintu terpental hingga menimbulkan suara keras.

"Ben, kau harus pecat Traver...!! Dia menghalangiku untuk menemuimu, aku sudah katakan bahwa ada hal penting yang ingin ku sampaikan langsung padamu..."

Suara wanita itu mulai melemah, pelan namun pasti langkahnya mendekati Ben, kemudian tangannya merangkul pundak Ben yang masih duduk di kursi kebesarannya yang terbuat dari kulit.

Wanita itu berdiri tepat di depan Ben, jemari lentik itu mengelus dada pria di depannya dengan sikap manja.

Jemari itu kemudian turun dan terus turun hingga menggesek gesekkan telapak tangannya di bagian bawah, wanita itu hendak ingin membuka ikat pinggang milik Ben.

"Maaf Tuan, saya sudah berusaha." Kata Traver menundukkan kepalanya.

Ben yang paham menyuruhnya pergi dengan isyarat tangannya. Kemudian Traver keluar dengan menutup pintu.

"Aku sedang sibuk bisakah kau berdiri dengan benar di tempatmu Mikaila?"

Ben menatap Mikaila dengan tatapan tidak senang.

Mikaila adalah wanita malam yang pernah menemani Ben di club malam, saat itu mereka bertemu dan mengobrol hingga berlanjut pada adegan panas.

"Sayang... Bisakah kau memelukku sebentar saja, aku sudah lelah bermain kucing dan tikus denganmu apa kau benar-benar tidak menyukaiku?"

"Apa ini yang kau bilang penting tadi?" Ben masih mengontrol kesabarannya.

"Sayang aku mencintaimu, jangan katakan kau masih memikirkan cinta pertamamu yang konyol itu, bahkan itu sudah belasan tahun yang lalu, siapa tahu gadis itu sudah menikah dan hidup bahagia dengan anak serta suaminya."

Mikaila kemudian berdiri dan memutar tubuhnya.

"Aku cantik, aku seksi, aku bergairah dan bisa memuaskanmu, apa lagi yang kau cari." Kata Mikaila.

"Aku salah saat itu menceritakan masa lalu ku padamu, ternyata kau tak lebih dari wanita yang tidak bisa menjaga mulut."

"Yah, aku memang tidak bisa menjaga mulutku, dan kau tahu itu Ben, mulutku lah yang selalu memuaskanmu."

"Lalu lakukanlah." Kata Ben menyeringai.

Mikaila kemudian membelai dada Ben lagi, turun perlahan dan berjongkok di depan Ben yang masih duduk di kursinya.

Mikaila kemudian membuka ikat pinggang dan membuka risleting celana Ben Antonio Haghwer, Mikaila mengarahkan mulutnya pada sesuatu yang besar di depan matanya.

Ben mencengkram kepala Mikaila, dan mencengkram rambut panjang Mikaila.

Hingga beberapa menit berlalu, dan Mikaila masih memberikan kepuasan pada Ben, tubuh Ben mulai panas, Ben mulai menutup mata dan otot-ototnya menegang, otot tubuh Ben mulai terlihat menguat, tubuh kekar itu mulai bergerak seksi, kepalanya menengadah dan terlihat garis rahang kuat Ben.

Ben menikmatinya, dia pria normal yang juga memiliki gairah, namun Ben tidak pernah mengotori mulut dan bibirnya untuk mencium wanita, apalagi melakukan hubungan badan.

Bagi Ben lebih baik menikmati sesuatu kepuasan dengan wanita jalangg dan menenmpatkan wanita jalangg itu pada tempat semestinya.

Ben memang tampan, tubuhnya kuat dan berotot bahkan tinggi tubuh Ben hampir mencapai 2 meter. Pria tampan itu sungguh terlihat mempesona di lihat dari sisi manapun.

Akhirnya Ben menggigit bibir bawahnya dan melenguh, ia menggeram, dan nafasnya sudah mulai cepat, dada kekarnya naik dan turun.

Ben hampir mencapai kenikmatannya, ia sudah ingin meledakkan sesuatu, kemudian Ben menggeram dan akhirnya ia mencapai pelepasannya.

Sedangkan Mikaila menelan apa yang sudah Ben berikan padanya di dalam mulutnya.

Mikaila mengelap bibirnya dengan jari lentik yang kuku-kukunya sudah di poles dengan nail berwarna merah menyala.

"Apa kau tidak bisa memberiku sedikit kenikmatan juga Ben, menciumku atau setidaknya memberiku sesuatu kepuasan?" Harap Mikaila.

"Kau tahu permainannya Mikaila. Aku tidak pernah mencium wanita, apalagi berhubungan badan dengan wanita." Kata Ben membenahi celananya.

"Tapi Ben, aku selalu memberikan kepuasan kepadamu." Rintih Mikaila.

Kemudian Mikaila mendekat pada Ben dan hendak memaksa untuk mencium Ben.

"APA KAU MENGUJI KESABARANKU MIKAILA !!!!"

Bentak Ben suaranya yang keras menggelegar.

Mikaila bergidik ngeri dan menelan ludahnya, namun kepalanya sudah di penuhi dengan gairah ingin mendapatkan kepuasan dari Ben yang begitu tampan dan menggoda.

Kepalanya sudah tidak waras dan hampir gila karena menginginkan Ben.

"Aku gila karena mu Ben, aku bahkan selalu membayangkan mu menyentuhku Ben, hingga akhirnya aku mencapai kenikmatan hanya dengan menyentuh diriku sendiri dengan membayangkanmu Ben. Aku mohon Ben berikan aku sedikit saja." Pinta Mikaila memelas.

"Pergilah." Kata Ben.

Kemudian Mikaila kesal dan marah, ia frustasi ingin memiliki dan ingin di sentuh oleh Ben. Pria itu seolah sudah menyihirnya hingga membuatnya tidak waras, setiap detik yang ada dalam benak dan pikirannya hanyalah tersiksa ingin merasakan bagaimana sentuhan seorang Ben Antonio.

Mikaila kemudian maju dan mencengkram wajah Ben, ia tetap memaksa hendak menciumnya.

"MIKAILA!!!"

Sekali lagi teriakan Ben menggelegar di dalam ruangan luas tersebut, Ben kemudian berdiri dan mencengkram tangan serta rahang Mikaila sebelum wanita itu berhasil menciumnya.

"Kau melakukan kesalahan besar Mikaila." Kata Ben menatap nanar penuh kebengisan pada Mikaila.

"Aku tergila-gila padamu Ben, aku tidak waras, aku menyentuh diriku sendiri dan selalu membayangkanmu, bahkan saat aku berhubungan dengan pria lain aku hanya selalu membayangkan wajah dan tubuhmu Ben."

Ben tidak mentolerir dan tidak terpengaruh dengan mulut Mikaila, ia menyeret Mikaila dengan satu tangannya dan melemparkan Mikaila hingga wanita itu terjerembab di depan ruangan Ben.

"AAHKK... !!!" Mikaila berteriak.

"JANGAN MEMBUATKU MARAH!!!"

Suara Ben mengagetkan dan membuat para karyawan penasaran apa yang sedang terjadi, siapakah yang seberani itu membuat seorang Ben yang dingin begitu marah.

"Traver antarkan wanita ini keluar." Ben membalikkan tubuhnya, berjalan kembali menuju ruangannya.

"Baik tuan."

Dengan cepat Traver segera mengusir Mikaila dari kantor. Mikaila terlihat pucat, dan pergi sambil menutup mulutnya menyesali perkataannya.

Para karyawan berbondong-bondong ingin melihat apa yang terjadi.

Sedangkan di kantor semua bergosip berbisik bisik.

"Bukankah itu Mikaila, dia adalah putri walikota, habis lah."

"Jika aku jadi dia, lebih baik aku mengurung diriku sendiri dikamar selamanya."

"Bahkan putri walikota tidak bisa meluluhkan hati presdir, Ya Tuhan..."

Seperti itulah mereka bergosip, kemudian para atasan mereka datang dan menatap para karyawan, sontak para karyawan hilang kendali tidak berani untuk bergosip dan kembali ke dalam ruangan hingga saling gaduh dan panik beberapa saling bertubrukan kemudian mereka kembali duduk menatap layar laptop mereka masing-masing.

Ben duduk di kursi kebesarannya yang terbuat dari kulit. Cukup lama Ben menenangkan diri dan cukup lama pula Ben hanya duduk dan menutup mata.

Ruangan kantor Ben besar dan mewah. Perusahaan Ben memiliki gedung yang tinggi, paling tinggi di antara gedung-gedung lain, kemudian ia memencet tombol panggilan cepat.

"Traver kita akan ke kota S memantau proyek yang di kerjakan JIMI GROUP, siapkan semua keperluan kita selama beberapa hari disana."

"Baik tuan Ben, saya akan persiapkan semuanya."

Bersambung

Terpopuler

Comments

Kecanduan Baca Novel

Kecanduan Baca Novel

mampir

2022-05-11

1

Andayani Ahmat

Andayani Ahmat

lnjt

2022-01-21

0

☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞𝖄𝖘мєη𝕱𝖘ⓚ𝒾ᵗa✇

☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞𝖄𝖘мєη𝕱𝖘ⓚ𝒾ᵗa✇

hadir onel 😊

2022-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!