Episode 2

Ben Antonio Haghwer, 28 tahun. Pria berketurunan Inggris-Jerman yang di jual melalui perdagangan anak secara ilegal oleh kedua orang tuanya sendiri, ia melalui masa-masa yang sangat sulit. Ben dijadikan budak dan pengemis oleh para preman yang usianya jauh lebih tua darinya, bahkan mereka bisa di katakan lebih cocok berperan sebagai ayahnya.

Perlakuan mereka pada Ben dan anak-anak lainnya sungguh kejam dan tidak manusiawi, para anak-anak di jadikan pekerja untuk mengemis, setelah itu uang yang mereka dapat akan di ambil dengan paksa dan tanpa memberi kan sepeser pun untuk para anak-anak itu, belum lagi perlakuan para preman yang tak segan memberikan pukulan dan tendangan untuk mereka.

Para preman juga dengan tidak memiliki perasaan memberikan makanan untuk para anak-anak yang bahkan itu lebih cocok untuk para anjing.

Suatu hari, akhirnya dengan perjuangan yang sangat keras tanpa tidur dengan nyenyak dan tanpa makan Ben dapat terlepas dari jeratan para preman, namun masalah tidak serta merta berhenti di situ. Ben kehilangan arah dan tujuan, kemanakah sekarang ia harus pergi. Kini jalanan adalah rumahnya, angin adalah temannya, dan anjing liar serta preman-preman jalanan yang baru adalah musuhnya.

Siang itu di bawah pancaran sinar matahari yang sangat terik, Ben kelaparan dan kehausan, tubuhnya mulai melemah dan ketika melihat tumpukan sampah di depan restoran anak itu berlari dengan penuh harapan akan menemukan sepotong roti. Namun lagi-lagi ia pun harus berebut dengan para anjing liar yang juga sedang kelaparan.

Ben akhirnya memakan roti sisa yang hampir basi dengan lahap, wajahnya sangat kotor bahkan tubuhnya lebih bau dari setumpuk sampah yang ada di sampingnya. Dalam hati anak itu benar-benar tidak perduli ketika banyak mata yang lalu lalang di trotoar memandangnya dengan kejijikan yang luar biasa.

Sejak di lahirkan Ben bahkan sudah merasakan bahwa kelahirannya adalah sebuah kesalahan yang besar, hidup di tengah lingkungan yang kotor dan memiliki orang tua yang bahkan tidak mengakuinya sebagai anak mereka.

Bagaimana tidak? Hidupnya teramat sempurna ketika ia memiliki seorang Ayah yang pemabuk berat sedangkan Ibunya seorang wanita penghibur dan pecandu narkoba hingga sering kali dirinya harus menyaksikan adegan yang tidak sepatutnya ia lihat.

Masa-masa kelam dan dunia bawah yang mengerikan telah menjadi makanannya setiap hari, bahkan ia di besarkan oleh para wanita penghibur ketika ibunya sendiri tidak mau merawatnya.

18 Tahun kemudian, pukul 10 AM di Mansion Kingstone...

Ddrtt... Ddrrttt... Drrtt...

Ponsel Ben bergetar berkali kali, dan pria itu masih tidur di ranjang mewahnya. Meski hanya memakai celana boxer, dan tidur dengan posisi tengkurap, ketampanannya justru semakin terlihat seksi dan mengagumkan.

Perlahan ia mulai sadar dan mengusap wajahnya dengan selimut yang ia jadikan bantal untuk kepalanya. Tangan kanannya meraih ponsel diatas meja yang tak terlalu jauh darinya. Kepalanya sedikit pusing dan berat karena pengaruh alkohol yang ia minum semalam.

“Hmm?” Jawab Ben dengan masih menutup matanya.

“Tuan hari ini anda harus terbang ke Kota S untuk meninjau ulang proyek yang akan di garap oleh JIMI GROUP.” Dengan tenang assisten kepercayaan sekaligus kaki tangan Ben itu mengingatkan.

“Masuk dan bantu aku bersiap Traver." Jawab Ben lagi sembari menutup ponselnya.

Traver masuk dengan pelayan-pelayan yang lain, membawa segala keperluan Ben.

Tangan kiri Traver membawa setelan jas mahal untuk Ben.

Setelah cukup lama Ben bersiap dan kini tiba saatnya mereka menuju landasan pribadi untuk segera pergi ke tempat proyek yang akan di garap.

Dalam perjalanan menuju bandara pribadi, Ben duduk menyilangkan kaki kanannya dan bertumpu pada kaki kiri, itulah gaya duduknya, sambil memandangi jendela melihat jalan yang sering ia lalui semasa kecil.

Jalanan yang menjadi rumahnya ketika ia tak memiliki tempat bersinggah dan terlantar, beratap langit dan berselimutkan angin.

“Apa kau sudah dapatkan informasi yang ku cari?” Tiba-tiba Ben memecah keheningan di dalam mobil. Matanya tak berpaling dari apa yang sedang ia lihat dari balik jendela mobilnya.

Traver yang sedang menyetir, melihat Ben melalui kaca spion kemudinya.

"Maaf Tuan masih belum, sangat sulit menggali informasi yang sudah 18 tahun lamanya."

"Apa kau ingin di deportasi ke Afghanistan?"

"Maaf Tuan, saya tidak berani, saya akan segera menemukan informasi gadis kecil Tuan."

"Hm." Ben menjawab dengan dingin.

Mobil itu melaju dengan kecepatan normal, membelah padatnya jalanan kota, dan akan menuju ke bandara pribadi milik Ben, dan tak butuh lama akhirnya sampailah mereka di bandara yang mewah, terjajar beberapa pesawat jet serta helikopter di sana.

Ben berusaha keras merintis perusahaan miliknya BENZ GROUP hingga menjadi perusahaan yang paling berpengaruh di dunia, di bawah tangan dingin dan sikap dingin tanpa ampun dia bisa menapaki dunia bahkan sebentar lagi dunia akan berada dalam genggamannya.

Ben Antonio Haghwer kecil diadopsi oleh Robert Haghwer, seorang pengusaha kaya raya yang sangat berpengaruh, bahkan memiliki banyak perusahaan besar di dunia. Ben telah menyelamatkan Robert ketika Robert di culik dan hendak di bunuh di kawasan pemukiman kumuh.

Zavier anak buah kepercayaan Robert melakukan pengkhianatan. Zavier adalah assisten pribadi Robert yang sangat dipercaya namun diam-diam dia melakukan penculikan untuk melenyapkan Robert bersama organisasinya yang ia dirikan sendiri untuk melawan Robert dan ingin merebut segala yang Robert punya.

Saat itu Robert dalam keadaan terdesak di Negara K dan Robert hanya membawa sedikit anak buah yang sudah di lumpuhkan dengan mudah, Robert melarikan diri dengan banyaknya luka dan di temukan oleh Ben dibawalah Robert ke Panti Asuhan yang telah Ben tinggali.

Panti Asuhan itu sangat kumuh dan tidak terurus namun Ben sudah sangat bersyukur memiliki tempat tinggal yang aman baginya di bawah asuhan para biarawati.

Setelah Robert sembuh dia memanggil anak buah dan orang-orang kepercayaannya untuk menjemputnya kembali ke negaranya.

Di sisi lain Robert tidak memiliki anak, maka Ben yang diangkat menjadi anaknya.

Kemudian Ben diberikan pendidikan dan asuhan serta pelatihan keras hingga menjadi orang yang seperti sekarang.

Traver dengan cepat membuka kan pintu mobil untuk Ben, dengan kaki panjang Ben melangkah cepat, di belakangnya Traver mengikuti, dia adalah tangan kanan kepercayaan Ben.

Traver memiliki tinggi tubuh yang sama dengan Ben, ia memiliki sifat dingin, serta memiliki wajah yang tampan. Namun ketampanannya masih belum bisa menyaingi Ben.

Ben sudah duduk di dalam pesawat mewahnya di temani Traver. Tak berapa lama pesawat pun mengudara menuju kota S.

bersambung

Terpopuler

Comments

Arista

Arista

keren 😎🆒

2021-12-27

0

SENJA

SENJA

uppp

2021-12-15

0

Azahraazura

Azahraazura

up

2021-12-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!