Episode 4

Landasan pribadi Kota S

"Traver berapa persen kita menguasai kota S?" Kata Ben sembari berjalan dengan langkah cepat.

Ben hanya ingin memastikan wilayah yang akan digarap benar-benar aman dan dibawah kendalinya, ia tidak ingin proyeknya gagal atau di ganggu oleh mafia tanah yang lain.

"Kekuasaan anda di Kota S hampir 90% tuan, organisasi mafia yang sudah lama tinggal disini 10% menguasai wilayah bagian utara, dan wilayah itu semakin terdesak dengan kekuasaan anda."

"Untuk bagian selatan sudah di pastikan bersih dan sepenuhnya berada pada kendali anda."

"Siapa pemimpin wilayah utara?" Tanya Ben.

"Organisasi yang sudah tua dan sudah lama menetap di sana tuan, organisasi tersebut di bawah kepemimpian Geraldo, apakah Tuan ingin membereskannya?"

"Tidak usah, kita disini hanya untuk menyelesaikan bisnis, selama mereka tidak mengganggu kita, aku tidak mempermasalahkannya."

Kaki Ben yang panjang melangkah menuju mobil, Ben sudah biasa berjalan begitu cepat dengan kaki panjangnya, membuat Ben terlihat begitu gagah dengan menyembunyikan kedua tangan nya ke dalam saku celana.

Sedangkan mantel besar berada pada bahunya. Tubuhnya tinggi dan proporsional begitu tampan dan sangat mempesona, semua wanita pasti langsung terpikat olehnya.

"Silahkan Tuan, wakil presdir Perusahaan JIMI GROUP sudah menunggu anda di Hotel Sky Light milik Mark Waldorf." Kata Traver sembari membukakan pintu mobil.

"Anak dari Mark Waldorf sudah kembali dari luar negeri? Bukankan dia lebih menyukai seni dan tidak tertarik dengan bisnis?"

"Kabarnya Mark Waldorf sedang sakit parah, dan tuan Dereck Waldorf yang akan menggantikan posisi ayahnya. Saya juga mendengar jika tuan Dereck telah memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis setelah ia meninggalkan seni."

Traver duduk di bagian depan sembari memberikan penjelasan pada Ben, saat itu mobil telah melaju dengan kecepatan normal. Tak butuh waktu lama dan akhirnya mobil memasuki halaman hotel yang cukup luas.

"Tuan kita sudah sampai, Wakil Presdir JIMI GROUP sudah menunggu anda di lobby." Sahut Traver.

Ben melangkah kan kaki nya yang panjang, mantelnya masih berada di kedua bahunya, pria itu menyelipkan tangannya ke dalam saku, ketampanannya tak pudar sedikitpun.

Di depan pintu yang besar, sudah beriringan pegawai-pegawai menyambut Ben Antonio Haghwer, tepat paling ujung di bawah lampu gantung kristal yang mewah serta besar, bercorak gaya eropa berdirilah seorang pria tampan bertubuh ideal, tinggi badan sekitar 192 cm dengan hidung mancung dan ketampanannya bak pangeran namun masih belum bisa menyaingi ketampanan seorang Ben.

"Selamat sore tuan Ben Antonio Haghwer, kenalkan saya Dereck Waldorf yang akan menemani anda selama berada di hotel saya dan saya terkesan anda memilih hotel kami sebagai tujuan menginap anda." Sahut Dereck kemudian mengulurkan tangannya.

Ben membalas uluran tangan Dereck.

"Terimakasih Wakil Presdir JIMI GROUP."

Dua sosok laki-laki tampan itu saling menatap dan tenggelam dalam pikiran masing-masing. Dua pria yang sama-sama memiliki wajah tampan, sama-sama memiliki kharisma dan sama-sama memiliki pengaruh yang besar saling bertemu dan bertatap muka dengan pikiran yang saling tidak bisa di tebak.

"Setelah melihat hotel mewahmu, aku percaya proyek yang ku percayakan pada JIMI GROUP tidak akan mengecewakanku, standar kepuasan ku sangat tinggi." Sahut Ben masih menatap wajah Dereck bagai elang.

"Anda tidak akan kecewa pada JIMI GROUP." Sahut Dereck.

"Mari saya antar menuju kamar presidential suite anda". Dereck mempersilahkan Ben untuk mengikutinya.

Mereka pun berjalan beriringan, sembari sesekali membicarakam sesuatu, lalu di belakangnya diikuti oleh asissten pribadi masing-masing.

"Ini adalah kamar presidential suit anda tuan Ben, Jika memerlukan sesuatu anda bisa menghubungi saya atau assisten saya." Dereck menjelaskan, kemudian asissten Dereck memberikan kartu nya kepada Traver.

"Terimaksih Tuan Dereck, Tuan Ben akan memberikan review terbaik untuk Hotel anda." Dengan sopan Traver menjawab, sambil menundukkan kepalanya.

"Sama-sama, kami permisi, silahkan Tuan Ben beristirahat." Kali ini assisten Dereck yang menjawab kemudian mereka pergi meninggalkan kamar.

Saat berada di lorong kamar Presidential suit, Casey menghentikan langkahnya.

"Kenapa Presdir itu sombong sekali, aku tidak terlalu menyukai mereka!" Casey merasa kesal dan bergumam di belakang Dereck.

Casey adalah seorang sekretaris yang juga teman dari Dereck, wanita itu diam-diam menaruh hati pada Dereck.

"Apa kau sedang mengumpati seseorang? Sudahlah, siapkan makanan untukku, menunggu seharian membuatku sangat kelaparan, aku bersikap seperti ini karena menjaga nama baik JIMI GROUP dan nama baik ayah."

Sambil berjalan Dereck mengusap perutnya yang mulai kelaparan, kaki nya yang panjang membuat langkahnya begitu cepat, Casey yang juga memiliki perawakan tubuh tinggi tak masalah dengan itu.

Casey wanuta yang cantik, tubuhnya ramping dan juga tinggi, ia anggun dan pintar, apalagi kepribadiannya sangat sempurna, banyak pria bahkan menginginkannya namun Dereck sama sekali tidak melihat Casey.

Bagaimanapun Casey tampil sempurna di depan Dereck, tetap sama Dereck tidak tertarik pada Casey.

Presidential Suit

Traver sedang menaruh beberapa barang milik Ben, asisten pribadi itu juga sibuk mengelap setiap bagian yang perlu di bersihkan kembali. Bahkan Traver juga harus memastikan tidak ada sedikitpun kotoran di sana. Meski itu hanya berwujud debu.

"Hotel ini memang sempurna tuan, tidak ada kotoran bahkan debu sedikitpun, keperluan anda sudah saya taruh di dalam almari, lalu obat anda juga sudah saya siapkan di atas meja di samping tempat tidur anda, jika anda memerlukan sesuatu l, di sana sudah ada beberapa nomor panggilan pelayan hotel tuan, atau anda bisa memanggil saya."

"Hm." Jawab Ben singkat dan masih melihat pemandangan dari balik jendela besarnya.

Ben memang memiliki penyakit Insomnia, sehingga ia harus memerlukan obat untuk tidur. Di sisi lain Ben juga tidak suka jika barang miliknya di sentuh orang lain sembarangan kecuali Traver, dan hanya Traver yang bisa melakukan itu untuk Ben.

Ben adalah pria yang rumit, ia sangat sensitif dan juga dingin, Ben begitu sulit di pahami bahkan kadang kala moodnya tidak stabil dan selalu berakhir pada kemarahan yang luar biasa hingga pernah ia memporak-porandakan isi mansion.

Saat itu Ben sedang menikmati alkoholnya, dia berdiri di depan jendela yang besar, tubuhnya tinggi, matanya lurus memandangi hamparan kota yang tidak terlalu penuh dengan bangunan, lengan bajunya di gulung naik sedikit, meski begitu, ketampananya tak pernah pudar bahkan sedikit berantakan membuatnya terlihat lebih sexy.

"Bawakan aku seseorang Traver, seperti biasa berikan kertas perjanjiannya, serta uang tutup mulut." Kata Ben sembari menyesap minumannya.

"Baik tuan akan saya carikan."

Traver kemudian bergegas keluar dan mencarikan seseorang yang Ben maksud. Sedangkan Ben meletakkan gelas whiskeynya dan menuju ke dalam kamarnya.

Pria itu membuka sebuah kotak kecil berwarna hitam dan mengambil kalung tersebut, kalung yang berwarna silver dengan sebuah gantungan huruf nama yang tidak sempurna, entah hilang atau belum terselesaikan.

"Aku pasti menemukanmu." Kata Ben dan meremas gelang itu.

bersambung

Terpopuler

Comments

Inyhhlstryyy

Inyhhlstryyy

Bang Derek aku bang😂😂

2022-11-21

1

Kecanduan Baca Novel

Kecanduan Baca Novel

Ya

2022-05-11

0

Azahraazura

Azahraazura

Ben 🥰

2021-12-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!