DUDA TAMPAN BERKARISMA
Tok... Tok Tok...
Di dalam persidangan nampak sekali keheningan, hakim pun sudah membacakan keputusan.
Palu hakim pun sudah di ketuk selama tiga kali, bertanda putusan sidang perceraian antara Rehan Adi dan Fitri menemukan babak akhir perjalanan cinta mereka.
Tidak pernah terbayang pernikahan yang seumur jagung harus berakhir di meja hijau.
Di kursi kesakitan ini, Fitri menyembunyikan tangisnya. Menampilkan wajah sumringah nya, wajah bahagianya karena sudah terlepas dengan pria berwajah Monster.
Senyum lega terpatri di wajahnya Rehan ada kelegaan karena sidang sudah berakhir, dirinya tidak perlu lagi repot-repot datang ke pengadilan.
Mereka sama-sama sepakat untuk berpisah, daripada di pertahankan ujung-ujungnya ada yang tersakiti.
Mungkin ini sudah JalanNya, sudah takdirNya. Mereka menyembunyikan tangisnya dengan menampilkan wajah sumringah.
Tetapi perasaan tak bisa di pungkiri, ada raut kesedihan di wajahnya ternyata Dia bukan tulang rusuk ku yang hilang.
Kini Dia menghilang dengan cintanya, Aku pun sama siap menatap masa depan yang jauh lebih baik lagi untuk hari-hari berikutnya.
Beda halnya dengan perempuan yang sudah di sebelahnya sedang menangis tergugu, ada raut penyesalan di wajah cantiknya.
Tetapi Dia tidak bisa apa? Semuanya adalah kesalahannya yang terlalu egois mementingkan egonya, tidak pernah bisa menjadi perempuan baik-baik untuk suaminya.
"Aku mengakui aku salah! maafkan aku Mas." Ucap nya hanya mampu di pendam dihatinya, tanpa mau membuka bibirnya untuk mengucapkan kata itu.
"Maafkan aku Mas, aku tak pernah berselingkuh! kamu hanya salah paham yang mendengar dari satu sisi saja!"
Perempuan itu terus saja memandangi wajah tampan mantan suaminya, seseorang yang pernah mengisi hari-hari nya. Kini hanya tinggal kenangan, tidak akan terulang kembali meskipun aku sudah beribu kali mengucapkan kata maaf.
Dulu Rehan dan Fitri saling mencintai, mereka bak perangko yang terus saja lengket. Ada Rehan pasti ada Fitri, dua sejoli yang banyak di idam-idamkan oleh pasangan lainnya, terutama pasangan muda yang sangat mengidolakan mereka berdua.
Cinta yang dulunya sangat indah harus berakhir dengan perceraian, Fitri mencoba untuk bisa menerima kenyataan bahwa dirinya bukan lagi istrinya Rehan.
Satu bulan pasca perceraian Fitri di nyatakan hamil, kesedihan Fitri semakin bertambah dengan kehadiran sang calon jabang bayi tak berdosa. Hadir di saat dirinya di cerai suaminya, miris nasibnya Fitri.
Hari-hari berikutnya Fitri lalui dengan bahagia, tidak ada lagi penyesalan yang ada kebahagiaan karena dirinya di percaya untuk memiliki titipan yang harus dia jaga. Awal kehamilan Fitri merasakan berat, tetapi semakin kesini Fitri menemukan kebahagiaan.
Waktu terus saja berjalan, bulan berganti bulan berikutnya. Tak terasa kehamilan nya sudah makin membesar, membuat gerak langkah nya terbatas.
Fitri menikmati kehamilan dengan rasa yang membuncah bahagia, tiap kali merasakan tendangan kecil di perutnya semakin membuat nya mengucapkan beribu-ribu rasa syukur.
Perpisahan itu membuatnya terpuruk, tetapi tidak untuk sekarang. Senyumnya terus saja menghiasi wajah cantiknya, wajah kemerahan karena kontras dengan warna kulitnya yang putih bersih.
*
Di kamarnya Fitri tengah berbaring sesekali mengusap perutnya, perutnya tiba-tiba kontraksi. Kontraksi yang membuat otot di perutnya tegang, karena kontraksi di perutnya terus menerus.
"Kamu kenapa Nak?" tanyanya Fitri membelai lembut perutnya, sembari berbicara kepada sang buah hatinya.
"Hmm udah kangen ketemu Bunda ya."
Di usia kehamilan 8bulan, bobot tubuhnya semakin bertambah. Fitri masih melalui hari-hari nya dengan bekerja seperti biasanya.
"Kenapa perutku, mulas seperti mau BAB?
Kontraksi yang di alami Fitri semakin bertambah, dengan langkah kaki tertatih Fitri mencoba untuk meraih ponselnya untuk menghubungi sahabatnya Bima.
"Halow Bim, hiksss.. tolong ke kontrakan ku kayaknya aku mau melahirkan."
"Oke Fit, aku meluncur ke kontrakan mu!"
Sampai di rumah sakit Fitri langsung di tangani di ruang persalinan karena pembukaan nya sudah lengkap. Dengan perjuangan panjangnya akhirnya Fitri melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki..
Berulang-ulang kali Fitri menciumi putranya, tidak ada sejengkal pun yang luput dari ciuman. Tidak berselang lama Fitri tidak sadarkan diri, segala upaya sudah di lakukan perdarahan yang hebat dan penyakit penyerta Fitri tidak bisa di selamatkan.
Bima yang mendengar sahabatnya meninggal diam tergugu dengan matanya yang berkaca-kaca, rasanya tak percaya baby mungil yang beberapa jam di lahirkan tak memiliki ibu.
Setelah di makamkan, Bima membawa putranya Fitri untuk pulang ke kediamannya. Awalnya Papi dan Mami nya histeris putra tunggal nya membawa seorang bayi yang masih merah, selesai mendengar penjelasan Bima baru mereka tahu bahwa ini putra sahabatnya yang meninggal karena melahirkan.
*******
Bimantara Cakra laki-laki perawakan tinggi, gagah, rambutnya yang gondrong dengan di tumbuhi jambang-jambang halus di sekitar wajahnya. Tara sendiri merupakan Ceo Cakra Corp. Merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri, tuan Rudi Cakra dan Nyonya Sasi Cakra.
Memiliki seorang anak laki-laki yang kini berusia 3bulan, Bima mengadopsi anak tersebut karena wasiat sang sahabat yang meninggal akibat melahirkan.
Putra tampannya Bima beri nama, Biantara Cakra. Bayik gembul yang membuat Bima sendiri bertambah bahagia, Baby Bian adalah pelipur lara nya. Semenjak di khianati mantan kekasih, Bima lebih banyak menutup diri, waktunya habis untuk pekerjaan dan Baby Bian.
Bimantara Cakra belum pernah menikah, tetapi sayang nasib percintaannya tak semulus perjalanan kariernya. Tidak ada niatan untuk mempertahankan cintanya, perselingkuhan itu tak bisa Tara maafkan. Bukan saja hatinya yang Sakit, jiwanya juga terguncang dan ini semua menyangkut nama baik kedua belah keluarga.
Wajahnya yang rupawan adalah daya pikat tersendiri, siapa yang tidak kenal dengan pemilik perusahaan Cakra Corp. Pewaris tahta kerajaan bisnis milik tuan Rudi Cakra, yang kini di wariskan ke putra semata wayangnya seorang.
Ketampanannya duplikat Papi Rudy, sedang warna kulitnya menurun dari sang Mami yang mempunyai warna kulit putih. Beda jauh dengan Papi nya yang dominan ke warna kulit sawo matang.
Anggi Safitri merupakan sahabatnya Bima di bangku sekolah menengah atas, Bima sendiri pemilik tunggal Cakra Corp. Tidak di sangka pertemuan nya kembali membawa kabar yang kurang sedap, mendengar sang sahabat di ceraikan karena kesalahan pahaman membuatnya murka. Ingin sekali menuntut balik, lagi-lagi Fitri mencegahnya akhirnya Bima tidak bisa berbuat apa-apa?
Bima menyeka air matanya yang mengalir, mengingat sahabatnya membuat lagi-lagi tak tega. Tetapi ada sosok mungil yang harus ia jaga, sesuai amanat sang sahabat yang di tulis di secarik kertas. Kini Bima simpan rapi sebagai bukti bila ayah kandungnya ingin mengambil hak asuhnya.. Dengan kekuatan penuh Bima akan memperjuangkan amanah sang sahabat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
via via@84
aku lansung jatuh cinta ama ceritanya
2022-08-16
2
¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni
mampir Thor, langsung suka dengan ceritanya.. tetap semangat
2022-06-10
2
vi
baru baca langsung tertarik thor
2022-04-16
2