Setelah kurang lebih lima belas menit, mobil Agam parkir di pinggiran jalan kota,
"Sudah sampai tuan putriku"
kemudian Agam turun dan membukakan pintu sebelah tempat Citra duduk. dia membukakan pintunya menyambut tangan Citra.
Citra tertawa meliat sikap Agam, karena saat itu mereka berhenti tepat di depan tempat makan pecel lele di pinggiran jalan raya. tapi Agam bersikap seolah mereka turun untuk masuk ke sebuah restoran mewah..
" Terimakasih Aa.
"Cepatlah aku sudah sangat lapar tau!!
Agam tersenyum dengan ucapan Citra,
walaupun tubuhnya kurus porsi makan Citra cukup besar sangat tidak sebanding dengan bentuk tubuhnya yang kurus.
Citra menempelkan duduknya di kursi plastik yang tertata rapi di tempat makan langganan mereka, walaupun tempatnya sederhana, menurut Citra Ayam bakar di sana rasanya sangatlah khas dan cocok di lidahnya. sampai Agam yang tak biasa makan makanan pinggiran pun jadi sangat menikmati menu di sana,
Setelah sampai Agam langsung memesan menu ayam bakar dengan nasi uduk, dan es jeruk minumnya untuk mereka berdua. setengah jam kemudian pesanannya sudah siap, merekapun menikmati makanannya. setelah makan malam Agam mengantarkan Citra pulang ke rumah nya.
Saat tiba di halaman rumah Citra yang tidak luas itu jam menunjukkan pukul 00:23 dini hari.
sebelum Citra turun Agam menarik Citra ke pelukannya, Citra mengalungkan tantangannya ke leher Agam mata mereka saling memandang kemudian Cupp bibirnya di cium Agam dengan sangat lembut, Citra pun membalas ciuman kekasihnya. setelah cukup berebut nafas Citra melepaskan ciumannya, wajahnya merona seperti tomat
"Sudah masuklah...ini sudah hampir pagi,dan aku juga akan pulang"
" baiklah, Citra pun membuka seat belt nya dan turun dari mobil Agam. setelah citra turun Agam membuka jendelanya
"Tidurlah....
jangan lupa dateng di mimpiku yah
I Love you
" I Love you too. jawab Citra dengan senyum merekah di wajahnya.
sambil membuka gerbang dan Citra berlalu meninggalkan Agam yang masih menatap sampai punggung kecil itu masuk ke dalam rumahnya.
Pagi itu matahari menyusup melalui celah jendela kamar Citra. Citra menggerakkan tubuhnya khas bangun tidur.
setelah keluar dari kamar ia ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. dan pergi ke meja makan untuk sarapan. di jumpai di meja makan ayah nya yang sedang memakan buah.
Citra...
"iya ayah
maafkan ayah nak.
ayah memang tidak berguna
ayah merasa malu dengan diri ayah sendiri yang tidak berguna ini.
" ayah... ucap Citra dengan mata berkaca kaca
citra memeluk ayah nya.
" tidak ayah. ayah adalah Ayah terbaikku,
"jangan berbicara seperti itu lagi
" ayah harus semangat
"ayah pasti akan sembuh
Citra dan Ayah nya saling berpelukan. lelehan air bening itu membasahi pipinya.
semalam Ayah lihat kamu pulang
kamu pulang sangat larut,
Ayah sedih melihatnya.
harusnya Ayahlah yang bekerja, harusnya ayah yang membiayai kuliah kamu. bukan kamu anak gadis ayah yang harus pulang larut malam untuk membantu Ayah.
Ayah memang tidak berguna.
" Cukup Ayah,
"aku hanya ingin Ayah sembuh
" aku sudah besar Ayah, aku sudah dewasa.
" aku bisa membiayai kuliahku sendiri
"Ayah sudah cukup lelah membiayai aku sedari aku kecil.
" maafkan aku ayah, aku belum bisa membahagiakan ayah dan ibu.
Dulu sebelum sakit ginjal. Ayah Citra bekerja di sebuah perusahaan properti sebagai mandor lapangan, Ayah nya adalah orang yang pekerja keras dan penuh tanggung jawab, sering ia turun tangan untuk membantu anak buah nya di lapangan. karena sifat gila kerja Ayah nya sering melupakan kesehatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Mita Sumita
seru kayanya
2020-09-26
0
Yhanthie
semakin penasaran
2020-09-09
0
Putridewi
mulai seru..
2020-09-09
0