Bab 14 malam panjang

setelah selesai mandi Agam keluar. ia menghampiri citra yang tengah duduk di tepi ranjang. ia pun memutuskan untuk duduk di sebelah citra.

"sayang..... suara Agam memecah keheningan.

Agam menarik wajah citra untuk mendekat.

"aku sangat mencintai kamu sungguh.

"cukup Aa, hubungan ini tidak bisa kita lanjutkan.

" Tapi kenapa citra? apa semudah itu kamu melupakanku? apa tidak ada lagi cinta di hatimu?.

"aku sangat mencintaimu, tapi aku tidak bisa memaksakan perasaan ku. orang tua kamu tidak merestui hubungan kita. aku tidak ingin kamu menjadi anak yang tidak tau balas budi karena menentang mereka.. tanpa terasa air mata citra mulai mengalir. tatapan mata mereka saling beradu,

"lalu bagimana dengan aku citra?

"Aku akan hancur jika tidak bisa bersamamu. mama memintaku untuk menikah dengan anak dari sahabatnya. yang aku sendiri tidak tau dia seperti apa rupanya dan bagaimana sifatnya. aku hanya mencintai satu wanita dalam hidup ku setelah mama yaitu kamu. cuma kamu yang aku cintai dan aku inginkan.

"Cukup kamu jangan egois Aa, orang tua kamu pasti sudah memikirkan hal baik untukmu, percayalah mereka hanya ingin kamu bahagia

"Aku hanya akan bahagia jika bersamamu aku hanya bisa hidup jika denganmu, Agam segera memeluk Citra air matanya tak mampu ia tahan lagi,,, ia menangis di pelukan wanita yang amat di cintainya...

citra juga amat sakit terpisah dengan Agam. tapi ia tidak mau kalo Agam harus menjadi anak durhaka melawan keinginan orang tuanya. mendengar pengakuan Agam kalo ia akan di jodohkan rasanya seperti nafasnya terhalang oleh sesuatu yang berat, dadanya sesak untuk bernafas. tapi ia mencoba tegar..

"percayalah Aa. pilih orang tua pasti yang terbaik. tidak ada satu orang tuapun yang ingin menghancurkan hidup anaknya.

''Aa harus mencoba ikhlas dengan takdir kita. mungkin memang kita tidak di takdirkan untuk berjodoh.

"tidak citra aku akan lakukan apapun untuk hubungan kita percayalah. Agam mengelus rambut panjang kekasihnya,, citrapun merasa nyaman dengan yang di lakukan Agam, ia membaringkan kepalanya di dada bidang milik Agam

setelah perasaan mereka lebih tenang Agam meminta citra untuk tidur karena di lihatnya citra sangat lelah. tidur lah di sini, aku akan tidur di sofa sebelah sana, sambil menunjukkan arah sofanya citrapun menuruti permintaan Agam, dan Agam segera beranjak untuk ke sofa tempat ia akan tidur malam ini, Sebelum pergi tidur Agam mematikan lampu utama dan menyalahkan lampu tidurnya di samping ranjang tempat citra tidur.

setelah di lihatnya Citra sudah terlelap. Agam berpindah dari sofa ke tempat tidur Citra, di peluknya tubuh kecil itu sampai akhirnya Agam juga tertidur di samping Citra....

udara di sana cukup dingin di tambah dengan suhu dingin dari AC membuat Agam terbangun entah apa yang membuat nya amat bernafas saat melihat citra tertidur di samping nya dengan begitu damai.

Di lihatnya Citra yang tengah tertidur begitu cantik. karena cinta tidur masih menggunakan dress yang tanpa sadar sudah berantakan akibat aktifitas tidurnya sehingga menunjukkan paha putih dan mulus miliknya. membuat Agam yang melihatnya tidak bisa lagi menahan diri. di peluknya tubuh citra.

di ciumi setiap bagian di wajahnya. hingga Agam menindih tubuh kecil itu. dan membuat citra terbangun. betapa kaget citra melihat Agam yang seolah ingin memangsa nya. citra segera berontak namun tenaganya tak sekuat Agam. dug dug dug suara jantung mereka berdebar.. Agam tanpa berpikir lagi langsung \*\*\*\*\*\*\* bibir merah citra. ciumannya yang panas membuat citra terbuai.

sampai tanpa di sadari citra kini ciuman Agam sudah turun ke leher jenjang miliknya dan tangannya mulai menyusup ke dalam pakaian citra, citra yang baru pertama kali di perlakuan seperti itu membuatnya terbuai hingga kini Agam sudah berhasil meloloskan pakaian citra, hanya tinggal pakaian dalam saja.

tidak mau menunggu lama Agam segera membuat citra tanpa busana sekarang. di ciumnya lagi bibir citra namun sekarang lebih dalam ciumannya seolah memaksa meminta lebih nikmat lagi dari ini. kini Agam sudah melepaskan semua pakaiannya.

citra berteriak karena Agam berhasil mengambil keperawanan citra.

"maafkan aku sayang.

tanpa terasa citra baru sadar apa yang di lakukannya ia merusak masa depannya sendiri, air mata mulai membasahi pipi, penyesalan membuatnya semakin terlarut dalam tangisnya. Agam melihat itu segera memeluk citra erat...