Akibat Hasrat Terlarang (Suami untuk Ayunda)

Akibat Hasrat Terlarang (Suami untuk Ayunda)

/PROLOG/ Awal keretakan rumah tangga

PROLOG

Ayu memejamkan matanya sesekali mendesis saat merasakan hawa panas pada tubuhnya. Sungguh sial baginya sebab hari itu Mita tidak berkerja karena suatu hal.

"Ada apa Ay?" Tanya Farel tersenyum, menatap wajah Ayu yang terlihat memerah.

"Tidak ada apa-apa Mas." Jawabnya sesekali mengusap tengkuknya. Bibirnya di rapatkan untuk menahan desisan.

"Kamu pulang bersama siapa Ay?"

"Saya akan menghubungi Suami saya." Setelah membereskan gelas. Ayu bergegas berjalan menuju belakang untuk mengambil tasnya.

Karena tubuh yang tidak terkontrol, membuatnya beberapa kali menabrak pegawai lain yang juga berniat untuk pulang.

Aku harus menghubungi Mas Dika. Kenapa aku ingin melakukan itu!! Apa yang terjadi padaku?

Bruuuuuuukkkkk!!!!

Tubuh Ayu terkulai di lantai ketika tidak sengaja dia menabrak Sam. Segera saja Sam duduk berjongkok untuk menolong Ayu sambil mengulurkan tangannya.

"Maaf." Ucap Sam tertahan. Warna merah pada wajah Ayu sangat di kenali mengingat perburuan cinta yang sudah sejak lama terjadi.

Obat perangsang..

"Tidak apa Mas. Saya yang salah." Cepat-cepat Ayu berdiri lalu masuk ke ruangan karyawan untuk mengambil tas.

Dengan sengaja Sam mengikuti dan berdiri di ambang pintu ruang karyawan.

"Ayo cepat angkat Mas." Eluh Ayu mengusap-usap seluruh tubuhnya dengan tangan kirinya.

📞📞📞

"Ya ada apa?

"Mas tolong jemput aku. Sssssssssssssssttttt.. Panas sekali.

"Tidak bisa. Bukankah aku sudah bilang ada rapat malam ini.

"Tolong Mas. Rasanya panas sekali. Mungkin karena aku terlalu lama tidak kau sentuh.

Kewarasan Ayu terbabat habis akibat obat perangsang yang mulai menjalar. Dia yang tidak tahu menahu soal itu, mengira jika apa yang di rasakan karena Dika sudah lama tidak menyentuhnya.

"Kau bilang apa.

"Jemput aku. Beri aku sebuah sentuhan malam ini, tolong!

"Kau sedang bicara apa sih? Apa kau sekarang benar-benar gila! Aku sibuk! Besok kita bicara di rumah!

Tut... Tut... Tut...

📞📞📞

"Ah Tuhan!!!" Eluh Ayu mencengkram erat ponselnya seraya mengigit bibir bawahnya.

Sam yang masih mengintai, cepat-cepat bersembunyi ketika mendengar derap langkah kaki seseorang.

Siapa yang memberi Ayu obat seperti itu..

Farel keluar dari lorong dan langsung masuk ke dalam ruangan karyawan untuk menemui Ayu. Dia mengira jika Cafe sudah benar-benar sepi sehingga Farel mulai melancarkan rencana bejatnya.

"Kau sedang tidak sehat. Biar ku antarkan pulang." Tawar Farel melirik ke bagian dada Ayu. Dia sangat menyukai bentuk tubuh Ayu yang padat berisi.

"Tidak Mas terimakasih." Sebisa mungkin Ayu menolak keinginan untuk menuntaskan hasrat yang membara. Dia berjalan tertatih melewati Farel yang kembali menghadang langkahnya.

Jangan di cegah! Aku sudah tidak tahan! Aku kenapa!!

Ayu berdiri terpaku. Tangannya terus saja mengusap seluruh tubuhnya. Dia berusaha menghilangkan hawa panas yang tidak kunjung meredah.

"Aku tahu kamu kesepian Ayu. Biar ku bantu menuntaskannya."

Tentu saja kewarasan Ayu terkoyak ketika dengan sengaja Farel membuka sedikit kemeja dan memperlihatkan apa yang ada di dalam.

Apa aku semurah ini? Tapi aku ingin itu...

Perlahan tangan Ayu terangkat dan hendak menyentuh dada bidang Farel. Tapi sebuah tangan menghantam tubuh Farel hingga terpelanting membentur loker pegawai.

Braaaakkkkk!!!!

"Keji sekali kau Farel!!!" Teriak Sam geram." Kau yang sudah membuatnya seperti ini!!" Ayu hilang kesadaran ketika punggungnya tersentuh dada bidang Samuel.

Telinganya mendadak tuli seakan naffsunya sudah benar-benar mengelabuhi otak dan tubuhnya.

"Panas sekali. Ini benar-benar tidak nyaman. Tolong aku." Ucap Ayu di sela deru nafas yang memburu.

Kedua tangannya menggalung erat pada pundak Sam dengan bibir setengah terbuka. Dia mulai mengecup dan mencumbui leher di hadapannya tanpa perduli dengan pemiliknya.

🌹🌹🌹🌹🌹

Ingin tahu kelanjutannya?

Dukung cerita ini😁🙏

Adegan di atas akan hadir di salah satu bab..

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

🗡️AWAL KERETAKAN RUMAH TANGGA 🗡️

Baru saja Ayu akan menempel bokongnya di sofa, suara ketukan pintu membuatnya mengurungkan niat.

Ayu bergegas berdiri untuk membuka pintu. Alangkah terkejutnya dirinya saat mendapati Bu Erna, mertuanya berdiri di balik pintu tersebut.

"Bu Erna. Ada apa ya?"

"Sini dulu Ay." Pergelangan tangan Ayu di tarik lalu di giring menuju salah satu kursi kayu yang ada di depan.

"Sebenarnya ada apa Bu." Bergegas saja Bu Erna duduk seraya memandangi Ayu dari atas sampai bawah.

Padahal sudah pernah ku peringatkan..

"Begini Ayu. Ini masalah lama." Ujarnya tertahan seakan merasa tidak enak ketika akan berbicara.

"Masalah lama?" Ayu semakin di liputi kegelisahan dengan fikiran yang langsung tertuju pada Dika, Suaminya.

"Ibu lihat kamu kok tidak berubah sama sekali." Ayu terdiam sesaat, menunduk seraya memandangi tubuhnya yang memang semakin berisi akhir-akhir ini." Sudah kamu minum obatnya?" Imbuh Bu Erna bertanya.

"Saya takut minum obat seperti itu Bu. Apalagi harganya murah."

"Walah, daripada Suami kamu kabur dengan wanita lain." Sontak Ayu melebarkan matanya.

"I ibu bicara apa." Ayu tersenyum aneh. Dia menyadari perubahan sikap Dika yang semakin dingin padanya.

Padahal jika di lihat. Tubuh Ayu tidak seberapa gemuk bahkan bisa di bilang masih cukup enak untuk di lihat.

Namun berbeda dengan Dika yang menyukai wanita kurus bak artis wanita Korea. Bagi Dika, Ayu sudah tidak nyaman untuk di lihat bahkan dia mulai merasa bosan ketika menyadari tubuh Ayu yang semakin lebar.

"Ibu bukan sekedar bicara Ayu. Ibu itu tahu bagaimana selera Suami mu."

"Iya Bu. Tapi obat itu terlalu berbahaya. Saya sudah pernah meminumnya. Reaksinya sangat tidak nyaman Bu."

"Itu terserah kamu. Ibu cuma mau kasih saran agar rumah tangga kalian baik-baik saja." Seakan mendapatkan firasat. Hati Ayu mendadak tidak baik dan langsung di liputi kekhawatiran." Ibu tadi bertemu Dika dengan teman kerjanya. Ibu sih tidak yakin kalau mereka punya hubungan tapi tebakan Ibu seperti itu." Sontak Ayu memasang wajah panik.

"Mas Dika?"

"Ya Dika Suamimu."

"Di mana Ibu bertemu dengannya."

"Waktu Ibu ke pasar tadi."

"Terus Ibu tegur?"

"Ibu biarkan saja." Ayu terdiam sesaat. Dia masih berfikir positif tentang apa yang Bu Erna ceritakan.

"Kenapa tidak di tegur? Bisa saja itu bukan Mas Dika."

"Ibu itu merawat Dika dari kecil. Mana mungkin Ibu salah lihat." Ayu memalingkan wajahnya dengan hati yang bergemuruh. Tentu saja dia merasakan sakit luar biasa pada hatinya jika memang pengkhianatan Dika benar.

"Kalau Ibu yakin itu Mas Dika, kenapa di biarkan saja." Wajah Bu Erna berubah masam. Dia merasa tersinggung dengan jawaban Ayu yang seakan tengah menyalahkannya.

"Kalau sudah kejadian seperti ini, kamu menyalahkan Ibu. Padahal Ibu sudah memberikan peringatan."

"Sa saya tidak sedang menyalahkan. Bukankah itu perbuatan yang salah?"

"Ibu ke sini hanya sekedar memberitahu. Salah tidaknya itu urusan kalian berdua. Ibu tidak mau ikut campur terlalu dalam." Ayu mencegah kepergian Bu Erna dengan genggaman tangan.

"Ibu Mamanya Mas Dika. Saya mohon Ibu bantu saya mengingatkan Mas Dika jika memang apa yang Ibu lihat itu benar." Bu Erna tersenyum kecut. Dia menyingkirkan tangan Ayu dari pergelangannya.

Sejak awal pernikahan, sekalipun Bu Erna tidak pernah ikut campur dengan masalah rumah tangga anak-anaknya. Tapi terkadang sikap itu terlihat keterlaluan. Bu Erna kerapkali membiarkan anaknya berbuat semaunya dengan pasangannya masing-masing.

"Ibu sudah baik ya Ay! Ibu capek-capek ke sini hanya untuk memperingatkan mu. Untuk urusan selanjutnya, jangan libatkan Ibu dong!" Jawab Bu Erna kasar.

"Ibu kan sebagai orang tua..."

"Pokoknya Ibu tidak mau terlibat!!!" Sahut Bu Erna ketus. Bibirnya mengerucut dengan wajah garang menunjuk ke wajah Ayu." Kamu urus sendiri! Ibu mau pulang!" Bu Erna melangkah pergi meninggalkan pekarangan, meninggalkan Ayu dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Apa benar." Ayu masuk ke dalam rumah untuk mengambil ponsel. Bergegas saja dia menghubungi nomer kontak Dika.

📞📞📞

"Halo Mas.

"Ada apa?

"Kamu di mana?

"Tentu saja di kantor.

"Aku mau bicara sesuatu?

"Apa tidak bisa di rumah saja.

"Ini penting.

"Apa sih?

"Kamu berangkat kerja bersama siapa?

"Pertanyaan itu kau sebut penting!

"Tinggal menjawab saja.

📞📞📞

Panggilan langsung terputus begitu saja. Beberapa kali Ayu mencoba menghubungi Dika lagi namun nomernya sudah tidak aktif.

"Apa susahnya menjawab." Eluh Ayu bergumam. Menatap pantulan cermin yang memperlihatkan sosok dirinya.

Ponsel di tangannya di genggam erat. Ayu perlahan mendekat ke arah cermin seraya menatap lekat tubuhnya yang memang sudah jauh berubah.

"Aku yakin kamu hanya berteman saja Mas. Tidak mungkin kamu meninggalkan ku hanya karena hal ini."

Terbesit rasa ragu, sebab umur pernikahan keduanya sudah menginjak lima tahun. Seharusnya mereka sudah saling memahami walaupun keturunan belum Tuhan berikan.

Namun saat Ayu mengingat perubahan sikap Dika akhir-akhir ini. Membuatnya cukup percaya jika mungkin Dika memiliki wanita idaman lain di luar sana.

🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️

Dukung cerita ini dengan cara like vote dan share sebanyak-banyaknya..

Terpopuler

Comments

Pinka 77

Pinka 77

kasihan ayu dihianati suami Dika sabar ayu

2023-04-01

0

Uthie

Uthie

Awal yg seru ceritanya 👍👍👍👍👍

2022-11-02

0

teti kurniawati

teti kurniawati

wah lumayan rame

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 /PROLOG/ Awal keretakan rumah tangga
2 Perdebatan hebat
3 Samuel
4 Awal pertemuan
5 Pembelaan berakhir ricuh
6 Alasan tidak masuk akal Dika
7 Rayuan maut Tania
8 Wangi parfum dan noda lipstik
9 Ayunda yang sesungguhnya
10 Semakin tertarik
11 Dugaan tidak beralasan
12 Ego masih di atas segalanya
13 Tamu tak di undang
14 Gaun untuk berkerja
15 Kembali berseteru
16 Kegilaan Tania
17 Menghinakan atau di hinakan
18 Niat kotor Farel
19 Jawaban yang di inginkan
20 Setitik rasa meluluhkan hati
21 Perlakuan yang hangat di pagi yang dingin
22 Kegilaan Tania yang menular..
23 Dosa termanis
24 Berdusta demi nama baik
25 Ancaman manis Samuel
26 Mulai Nyaman
27 Gosip buatan Bu Erna
28 Tantangan untuk menjerat
29 Calon menantu Idaman Bu Erna
30 Tuan Muda Samuel
31 Perkerjaan di atas segalanya
32 Jauh dari kata Tuan muda
33 Teman di malam yang buruk
34 Obsesi berujung memalukan
35 Ujian kecil nan manis..
36 Terpaksa Menikah!!
37 Jati diri Samuel
38 Penjara terindah
39 Surat undangan
40 Sayang
41 Bertemu Mita
42 Tidak berhak cemburu!!
43 Satu milyar dan surat perjanjian
44 Ledakan kekecewaan
45 Menolak rencana balas dendam
46 Bersentuhan tanpa rasa
47 Tersadar namun di larang menyesal!
48 Fitting baju pengantin
49 Undangan tanpa nama
50 Merasa tertipu
51 Berbohong untuk kejutan besar
52 Tamu spesial untuk Ayu
53 Mahar kesetiaan
54 Jagung bakar
55 Kesaksian Leo
56 Kembali berwarna
57 Kejahilan yang membuat candu
58 Mabuk
59 Sentuhan yang memabukkan
60 Satu cara mengambil hati Ayu
61 Penyesalan Bu Erna
62 Tanda merah
63 Nyaman
64 Cemburu bercampur dendam
65 Hati yang memanas
66 Lagi! Hanya untukmu..
67 Surga dunia
68 Kehamilan Tania
69 Pertemuan dengan Ines
70 Ingin di perhatikan
71 Sweet dinner
72 Mulai cemburu
73 Keburukan Dika
74 Berendam di malam hari
75 Mulai manja
76 Sisi lain Samuel
77 Kesempurnaan yang baru terlihat
78 Sosok Tunangan Mita
79 Bee
80 Mine
81 Rasa yang tertinggal
82 Kerendahan hati Ayu
83 Kesakitan yang terbayar lunas. Part 1
84 Kesakitan yang terbayar lunas. Part 2
85 Obsesi Alan
86 Retaknya persahabatan
87 Retaknya persahabatan. Part 2
88 Kemarahan Alan
89 Balasan ucapan cinta
90 Kesamaan rasa
91 Kembali ke rumah
92 Tentang Dimas
93 Pertemuan Dika dan Alan
94 Tragedi di tengah malam
95 Berpuasa selama tujuh hari
96 Di larang untuk lelah
97 Kunjungan Alan
98 Lebih di manjakan
99 Perubahan suasana hati
100 Sisi gelap Mita
101 Tas seharga mobil mewah
102 Jangan berubah
103 Pemecatan Dika
104 Lebih panas dari malam pertama
105 Parade Istri durhaka
106 Belajar sedikit mandiri
107 Bukan cinta tapi sugesti
108 Mulai kekanak-kanakan
109 Makan malam spesial
110 Cara Samuel menjaga
111 Naluri pembunuh
112 Ke rumah sakit tengah malam
113 Ikan gabus
114 Kesadaran Bu Erna
115 Bertemu Tania di rumah sakit
116 Rahasia masa lalu
117 Pergi ke pasar malam
118 Ini untuk anakku!
119 Belajar memasak
120 Sakit
121 Bakso dan satu piring nasi
122 Rencana buruk untuk Ayu
123 Amarah yang kian memanas
124 Eksekusi berujung pilu
125 Hidup dan mati
126 Antara terlalu baik atau bodoh!
127 Benci berubah simpatik
128 Kedatangan Mita
129 Perubahan sikap Ayu
130 Hamil
131 Kunjungan Tania
132 Jauh dari kebiasaan
133 Belajar lebih sabar
134 Baju haram di musim hujan
135 Penyesalan Mita
136 Masih yang paling cantik
137 Permintaan maaf Bu Erna
138 Sentuhan pertama si kecil
139 Bertambahnya berat badan
140 Prioritas utama
141 Acara pertunangan Mita
142 Welcome little angel
143 Selalu bisa di andalkan(Season 1 end)
144 Season 2 Prolog
145 Bertemu Pak Ridwan
146 Tetangga baru
147 Radit adalah Samuel
148 Sulit mengendalikan perasaan
149 Berdebat di tengah jalan
150 Dugaan buruk soal Radit
151 Sindiran Samuel
152 Tidak sanggup menahan diri
153 Merusak rencana sendiri
154 Kembalinya Ayu
155 Kebenaran soal Riska
156 Hangatnya sikap Ayu
157 Menutup mata hati
158 Naluri seorang wanita
159 Rencana rahasia Tania
160 Memperbudak Keano
161 Menguatnya kecurigaan
162 Kemarahan Riska palsu
163 Informasi yang di kumpulkan
164 Bertemunya dua kubu
165 Trauma Keano Promo novel baru
166 End/Tamat
Episodes

Updated 166 Episodes

1
/PROLOG/ Awal keretakan rumah tangga
2
Perdebatan hebat
3
Samuel
4
Awal pertemuan
5
Pembelaan berakhir ricuh
6
Alasan tidak masuk akal Dika
7
Rayuan maut Tania
8
Wangi parfum dan noda lipstik
9
Ayunda yang sesungguhnya
10
Semakin tertarik
11
Dugaan tidak beralasan
12
Ego masih di atas segalanya
13
Tamu tak di undang
14
Gaun untuk berkerja
15
Kembali berseteru
16
Kegilaan Tania
17
Menghinakan atau di hinakan
18
Niat kotor Farel
19
Jawaban yang di inginkan
20
Setitik rasa meluluhkan hati
21
Perlakuan yang hangat di pagi yang dingin
22
Kegilaan Tania yang menular..
23
Dosa termanis
24
Berdusta demi nama baik
25
Ancaman manis Samuel
26
Mulai Nyaman
27
Gosip buatan Bu Erna
28
Tantangan untuk menjerat
29
Calon menantu Idaman Bu Erna
30
Tuan Muda Samuel
31
Perkerjaan di atas segalanya
32
Jauh dari kata Tuan muda
33
Teman di malam yang buruk
34
Obsesi berujung memalukan
35
Ujian kecil nan manis..
36
Terpaksa Menikah!!
37
Jati diri Samuel
38
Penjara terindah
39
Surat undangan
40
Sayang
41
Bertemu Mita
42
Tidak berhak cemburu!!
43
Satu milyar dan surat perjanjian
44
Ledakan kekecewaan
45
Menolak rencana balas dendam
46
Bersentuhan tanpa rasa
47
Tersadar namun di larang menyesal!
48
Fitting baju pengantin
49
Undangan tanpa nama
50
Merasa tertipu
51
Berbohong untuk kejutan besar
52
Tamu spesial untuk Ayu
53
Mahar kesetiaan
54
Jagung bakar
55
Kesaksian Leo
56
Kembali berwarna
57
Kejahilan yang membuat candu
58
Mabuk
59
Sentuhan yang memabukkan
60
Satu cara mengambil hati Ayu
61
Penyesalan Bu Erna
62
Tanda merah
63
Nyaman
64
Cemburu bercampur dendam
65
Hati yang memanas
66
Lagi! Hanya untukmu..
67
Surga dunia
68
Kehamilan Tania
69
Pertemuan dengan Ines
70
Ingin di perhatikan
71
Sweet dinner
72
Mulai cemburu
73
Keburukan Dika
74
Berendam di malam hari
75
Mulai manja
76
Sisi lain Samuel
77
Kesempurnaan yang baru terlihat
78
Sosok Tunangan Mita
79
Bee
80
Mine
81
Rasa yang tertinggal
82
Kerendahan hati Ayu
83
Kesakitan yang terbayar lunas. Part 1
84
Kesakitan yang terbayar lunas. Part 2
85
Obsesi Alan
86
Retaknya persahabatan
87
Retaknya persahabatan. Part 2
88
Kemarahan Alan
89
Balasan ucapan cinta
90
Kesamaan rasa
91
Kembali ke rumah
92
Tentang Dimas
93
Pertemuan Dika dan Alan
94
Tragedi di tengah malam
95
Berpuasa selama tujuh hari
96
Di larang untuk lelah
97
Kunjungan Alan
98
Lebih di manjakan
99
Perubahan suasana hati
100
Sisi gelap Mita
101
Tas seharga mobil mewah
102
Jangan berubah
103
Pemecatan Dika
104
Lebih panas dari malam pertama
105
Parade Istri durhaka
106
Belajar sedikit mandiri
107
Bukan cinta tapi sugesti
108
Mulai kekanak-kanakan
109
Makan malam spesial
110
Cara Samuel menjaga
111
Naluri pembunuh
112
Ke rumah sakit tengah malam
113
Ikan gabus
114
Kesadaran Bu Erna
115
Bertemu Tania di rumah sakit
116
Rahasia masa lalu
117
Pergi ke pasar malam
118
Ini untuk anakku!
119
Belajar memasak
120
Sakit
121
Bakso dan satu piring nasi
122
Rencana buruk untuk Ayu
123
Amarah yang kian memanas
124
Eksekusi berujung pilu
125
Hidup dan mati
126
Antara terlalu baik atau bodoh!
127
Benci berubah simpatik
128
Kedatangan Mita
129
Perubahan sikap Ayu
130
Hamil
131
Kunjungan Tania
132
Jauh dari kebiasaan
133
Belajar lebih sabar
134
Baju haram di musim hujan
135
Penyesalan Mita
136
Masih yang paling cantik
137
Permintaan maaf Bu Erna
138
Sentuhan pertama si kecil
139
Bertambahnya berat badan
140
Prioritas utama
141
Acara pertunangan Mita
142
Welcome little angel
143
Selalu bisa di andalkan(Season 1 end)
144
Season 2 Prolog
145
Bertemu Pak Ridwan
146
Tetangga baru
147
Radit adalah Samuel
148
Sulit mengendalikan perasaan
149
Berdebat di tengah jalan
150
Dugaan buruk soal Radit
151
Sindiran Samuel
152
Tidak sanggup menahan diri
153
Merusak rencana sendiri
154
Kembalinya Ayu
155
Kebenaran soal Riska
156
Hangatnya sikap Ayu
157
Menutup mata hati
158
Naluri seorang wanita
159
Rencana rahasia Tania
160
Memperbudak Keano
161
Menguatnya kecurigaan
162
Kemarahan Riska palsu
163
Informasi yang di kumpulkan
164
Bertemunya dua kubu
165
Trauma Keano Promo novel baru
166
End/Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!