Pembelaan berakhir ricuh

Ayu meneguk minuman di hadapannya yang terasa hambar. Dia memesan sebuah teh hijau tanpa gula juga sepiring ayam popcorn yang sejak tadi tidak tersentuh.

Kruuuukkk...

Perut Ayu meronta-ronta seakan menyuruhnya untuk melahap ayam popcorn di hadapannya. Tapi lagi-lagi dia serta merta menolak keinginannya sebab belum saatnya makan siang.

"Ay." Sontak Ayu berjingkat saat tangan Mita menepuknya." Kenapa tidak di makan?" Menunjuk ayam popcorn.

"Astaga." Eluh Ayu mengusap dadanya sendiri.

"Hehehehe maaf. Kamu tidak mau?" Mita menggeser piringnya dan dengan cepat tangan Ayu menahannya.

"Sepuluh menit lagi makan siang."

"Makan saja. Kenapa menunggu nanti."

"Menjaga pola makan."

"Hahaha iya. Kau bertambah seksi sekarang."

Sejak Ayu menikah, persahabatan keduanya terasa merenggang. Ayu sudah tidak memiliki waktu banyak bersama Mita dan lebih memilih berdiam di rumah untuk melayani Dika.

"Ku fikir kita tidak akan bertemu." Ucap Mita mengganti topik pembicaraan.

"Aku ingin fokus pada Suamiku."

"Paling tidak satu bulan sekali. Apa Dika tidak mengizinkannya?"

"Dia mengizinkan ku."

"Terus bagaimana? Sudah hampir satu tahun kita tidak bertemu. Untung saja aku tidak berganti nomer." Ayu mengangguk dengan mimik wajah tertekan." Kamu butuh tempat bercerita dan baru menghubungi ku lagi." Tebak Mita cukup kesal dengan sikap Ayu selama ini.

"Ya maafkan aku. Temanmu sedang berusaha menjadi Istri yang baik."

"Oke ku maafkan. Sekarang, ceritakan padaku kenapa kamu ingin mencari perkerjaan. Aku membaca status WhatsApp mu. Bukankah Dika sudah di angkat menjadi Direktur beberapa bulan lalu?" Jarak tempat duduk antara dapur cukup dekat sehingga Sam bisa mendengar obrolan keduanya dengan pendengaran tajamnya.

"Ya. Em itu." Ayu menarik nafas panjang, mencoba mengendalikan perasaannya yang tengah bergemuruh hebat." Aku menghancurkan ponsel miliknya. Dia menyuruhku menggantinya." Sontak mata Mita membulat.

"What? Apa kamu sedang bercanda Ay?"

"Aku ingin menganggap ini lelucon tapi dia benar-benar memintaku menggantikan ponsel itu." Mita terkekeh kecil. Cerita yang di dengar terdengar konyol.

"Dia Direktur Ay. Berapa harga ponselnya? Satu milyar? Satu triliun? Kenapa dia tega menyuruhmu berkerja hanya untuk uang ponsel. Astaga! Lelaki macam apa itu!!" Tentu saja Mita merasa muak. Dia yakin jika Ayu tidak mungkin berbohong.

"Aku lebih memilih dia menjadi staf biasa seperti dulu." Sam melirik sejenak. Ucapan yang di lontarkan Ayu terasa menggelitik hatinya." Dia berubah. Mulai mengkritik penampilan ku dan sekarang..." Ucapan Ayu tertahan. Ingin sekali dia tidak membicarakan itu namun hatinya terhantam keras sejak semalam.

"Sekarang apa?" Tanya Mita tidak sabar.

"Ah Mit. Aku menyesal sudah menikah muda." Ayu mengucek matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Dia.."

"Apalagi yang bisa di lakukan seorang lelaki jika sudah memiliki banyak uang!" Mita menggeser kursinya saat menyadari beberapa pasang mata terfokus pada Ayu yang memang tengah emosi.

"Pelan-pelan. Jangan berteriak."

"Aku sudah berdiet. Aku makan satu kali sehari. Tapi dia masih menyebutku tidak menarik. Itu membingungkan. Aku ingin memiliki tubuh seperti dulu tapi tidak bisa."

"Itu hanya alasan agar dia bisa emm berkhianat."

"Tidak Mita. Aku memang terlihat lebih berisi. Tapi apa pantas itu di jadikan alasan?"

"Menurut ku, kau malah terlihat lebih segar daripada dulu. Ini tubuh ideal, sedangkan dulu mirip sapu lidi yang berjalan." Jawab Mita menghibur.

"Omong kosong. Ideal? Hahahaha. Dia bahkan jijik melihatku!" Ayu mulai memakan ayam popcorn di hadapannya.

"Dia berkata jijik?"

"Ya. Menyedihkan bukan."

"Itu keterlaluan."

"Entahlah. Kepalaku rasanya akan pecah. Em apa aku sudah pasti di terima berkerja?" Ayu mengganti topik pembicaraan. Dia ingin sejenak melupakan masalah rumah tangganya.

"Aku tidak tahu. Aku juga anak baru di sini."

"Apa lelaki tadi owner Cafe ini?" Tanya Ayu berbisik. Dia sempat melirik ke Sam yang seolah-olah sibuk dengan perkerjaannya meski kenyataannya, Sam mendengarkan obrolan keduanya.

"Bukan. Itu Mas Samuel. Semacam orang kepercayaan setelah Mas Farel. Owner nya bernama Pak Ridwan. Dia jarang ke sini." Ayu mengangguk seraya terus mengunyah." Aku akan berbicara pada Mas Samuel agar kamu bisa di terima nantinya. Kan enak, kita bisa bertemu setiap hari seperti dulu." Tidak dapat di pungkiri jika Mita merindukan kebersamaan mereka. Sejauh ini, posisi Ayu belum tergantikan meski beberapa kali Mita berusaha mencari sahabat lain.

"Tidak perlu Mit. Nanti malah jadi masalah. Kalau tidak di terima, mungkin aku mencari perkerjaan lain saja."

"Eh tidak apa Ay. Mas Samuel orangnya baik kok."

"Terimakasih ya." Ayu menggeser piringnya yang kosong. Mita melongok seraya terkekeh kecil.

"Sama-sama. Mau nambah?"

"Tidak. Aku takut lemaknya semakin bertambah."

"Ini daging ayam pilihan."

"No Mita. Aku pulang ya. Kalau nanti aku tidak di terima, aku berjanji akan sering berkunjung."

"Iya oke." Ayu berdiri di ikuti oleh Mita." Sabar ya. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya." Keduanya berpelukan erat seraya memejamkan matanya.

"Aku berharap jalannya cepat terbuka. Sampai jumpa lain hari. Terimakasih untuk waktunya. Aku pergi." Ayu mengakhiri pelukan dengan kecupan singkat di pipi.

"Sama-sama. Hati-hati di jalan." Ayu hanya tersenyum kemudian melangkah pergi setelah melambaikan tangannya.

Mita bergegas membersihkan meja lalu berjalan menghampiri Sam dengan nampan di tangannya.

"Mas Sam."

"Ya. Ada apa Mit?"

"Tolong usahakan Ayu di terima ya."

"Tidak ada kandidat lain. Jadi mungkin langsung di terima. Aku juga sudah melepaskan tulisan lowongan di depan."

"Hei kamu melupakan aku." Sahut Farel seraya meletakan sebuah amplop di hadapan Sam." Pak Ridwan akan memilih orang bawaan ku." Imbuhnya tersenyum tipis.

Sejak awal berkerja, Farel sudah menaruh rasa tidak suka pada Sam yang memang selalu bersikap adil daripada dirinya. Apalagi kini posisi keduanya sama. Mereka berdua masuk nominasi orang kepercayaan Pak Ridwan sehingga rasa iri dengki semakin menyelimuti hati Farel.

"Dia yang lebih dulu melamar." Menunjukkan berkas milik Ayu.

"Orang bawaan ku lebih berpengalaman." Sam menddesah lembut. Entah kenapa kali ini dia tidak ingin mengalah padahal sebelumnya, dia selalu menghormati Farel yang memang sudah lebih lama berkerja.

"Syaratnya." Sam mengambil selembar kertas lalu menunjuk syarat yang tertulis." Tidak ada tulisan berpengalaman. Pak Ridwan hanya membutuhkan seseorang yang ulet dan rajin." Imbuh Sam menjelaskan.

"Pak Ridwan akan senang jika pegawainya sudah berpengalaman."

"Sudah ku katakan, dia lebih dulu melamar. Bawa pergi berkas mu." Sam menggeser amplop milik Farel kasar.

"Kau tahu apa! Kau hanya anak baru Sam!" Teriak Farel geram.

"Siapa yang lebih dulu datang, itu yang berhak mendapatkan kesempatan."

"Kalau memang Mas Farel ada kandidat, tidak apa kalau Ayu di tolak."

"Tidak Mit. Aku akan mengusahakannya. Sebaiknya kamu kembali berkerja."

Tiba-tiba Farel melayangkan pukulan yang langsung bisa di hindari oleh Sam. Perkelahian tidak dapat di hindarkan dengan bumbu percekcokan yang semakin membuat suasana menjadi ricuh.

📞📞📞

"Kak Samuel dan Farel berkelahi Pak. Sebaiknya anda datang ke sini.

📞📞📞

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Seru 👍👍👍👍

2022-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 /PROLOG/ Awal keretakan rumah tangga
2 Perdebatan hebat
3 Samuel
4 Awal pertemuan
5 Pembelaan berakhir ricuh
6 Alasan tidak masuk akal Dika
7 Rayuan maut Tania
8 Wangi parfum dan noda lipstik
9 Ayunda yang sesungguhnya
10 Semakin tertarik
11 Dugaan tidak beralasan
12 Ego masih di atas segalanya
13 Tamu tak di undang
14 Gaun untuk berkerja
15 Kembali berseteru
16 Kegilaan Tania
17 Menghinakan atau di hinakan
18 Niat kotor Farel
19 Jawaban yang di inginkan
20 Setitik rasa meluluhkan hati
21 Perlakuan yang hangat di pagi yang dingin
22 Kegilaan Tania yang menular..
23 Dosa termanis
24 Berdusta demi nama baik
25 Ancaman manis Samuel
26 Mulai Nyaman
27 Gosip buatan Bu Erna
28 Tantangan untuk menjerat
29 Calon menantu Idaman Bu Erna
30 Tuan Muda Samuel
31 Perkerjaan di atas segalanya
32 Jauh dari kata Tuan muda
33 Teman di malam yang buruk
34 Obsesi berujung memalukan
35 Ujian kecil nan manis..
36 Terpaksa Menikah!!
37 Jati diri Samuel
38 Penjara terindah
39 Surat undangan
40 Sayang
41 Bertemu Mita
42 Tidak berhak cemburu!!
43 Satu milyar dan surat perjanjian
44 Ledakan kekecewaan
45 Menolak rencana balas dendam
46 Bersentuhan tanpa rasa
47 Tersadar namun di larang menyesal!
48 Fitting baju pengantin
49 Undangan tanpa nama
50 Merasa tertipu
51 Berbohong untuk kejutan besar
52 Tamu spesial untuk Ayu
53 Mahar kesetiaan
54 Jagung bakar
55 Kesaksian Leo
56 Kembali berwarna
57 Kejahilan yang membuat candu
58 Mabuk
59 Sentuhan yang memabukkan
60 Satu cara mengambil hati Ayu
61 Penyesalan Bu Erna
62 Tanda merah
63 Nyaman
64 Cemburu bercampur dendam
65 Hati yang memanas
66 Lagi! Hanya untukmu..
67 Surga dunia
68 Kehamilan Tania
69 Pertemuan dengan Ines
70 Ingin di perhatikan
71 Sweet dinner
72 Mulai cemburu
73 Keburukan Dika
74 Berendam di malam hari
75 Mulai manja
76 Sisi lain Samuel
77 Kesempurnaan yang baru terlihat
78 Sosok Tunangan Mita
79 Bee
80 Mine
81 Rasa yang tertinggal
82 Kerendahan hati Ayu
83 Kesakitan yang terbayar lunas. Part 1
84 Kesakitan yang terbayar lunas. Part 2
85 Obsesi Alan
86 Retaknya persahabatan
87 Retaknya persahabatan. Part 2
88 Kemarahan Alan
89 Balasan ucapan cinta
90 Kesamaan rasa
91 Kembali ke rumah
92 Tentang Dimas
93 Pertemuan Dika dan Alan
94 Tragedi di tengah malam
95 Berpuasa selama tujuh hari
96 Di larang untuk lelah
97 Kunjungan Alan
98 Lebih di manjakan
99 Perubahan suasana hati
100 Sisi gelap Mita
101 Tas seharga mobil mewah
102 Jangan berubah
103 Pemecatan Dika
104 Lebih panas dari malam pertama
105 Parade Istri durhaka
106 Belajar sedikit mandiri
107 Bukan cinta tapi sugesti
108 Mulai kekanak-kanakan
109 Makan malam spesial
110 Cara Samuel menjaga
111 Naluri pembunuh
112 Ke rumah sakit tengah malam
113 Ikan gabus
114 Kesadaran Bu Erna
115 Bertemu Tania di rumah sakit
116 Rahasia masa lalu
117 Pergi ke pasar malam
118 Ini untuk anakku!
119 Belajar memasak
120 Sakit
121 Bakso dan satu piring nasi
122 Rencana buruk untuk Ayu
123 Amarah yang kian memanas
124 Eksekusi berujung pilu
125 Hidup dan mati
126 Antara terlalu baik atau bodoh!
127 Benci berubah simpatik
128 Kedatangan Mita
129 Perubahan sikap Ayu
130 Hamil
131 Kunjungan Tania
132 Jauh dari kebiasaan
133 Belajar lebih sabar
134 Baju haram di musim hujan
135 Penyesalan Mita
136 Masih yang paling cantik
137 Permintaan maaf Bu Erna
138 Sentuhan pertama si kecil
139 Bertambahnya berat badan
140 Prioritas utama
141 Acara pertunangan Mita
142 Welcome little angel
143 Selalu bisa di andalkan(Season 1 end)
144 Season 2 Prolog
145 Bertemu Pak Ridwan
146 Tetangga baru
147 Radit adalah Samuel
148 Sulit mengendalikan perasaan
149 Berdebat di tengah jalan
150 Dugaan buruk soal Radit
151 Sindiran Samuel
152 Tidak sanggup menahan diri
153 Merusak rencana sendiri
154 Kembalinya Ayu
155 Kebenaran soal Riska
156 Hangatnya sikap Ayu
157 Menutup mata hati
158 Naluri seorang wanita
159 Rencana rahasia Tania
160 Memperbudak Keano
161 Menguatnya kecurigaan
162 Kemarahan Riska palsu
163 Informasi yang di kumpulkan
164 Bertemunya dua kubu
165 Trauma Keano Promo novel baru
166 End/Tamat
Episodes

Updated 166 Episodes

1
/PROLOG/ Awal keretakan rumah tangga
2
Perdebatan hebat
3
Samuel
4
Awal pertemuan
5
Pembelaan berakhir ricuh
6
Alasan tidak masuk akal Dika
7
Rayuan maut Tania
8
Wangi parfum dan noda lipstik
9
Ayunda yang sesungguhnya
10
Semakin tertarik
11
Dugaan tidak beralasan
12
Ego masih di atas segalanya
13
Tamu tak di undang
14
Gaun untuk berkerja
15
Kembali berseteru
16
Kegilaan Tania
17
Menghinakan atau di hinakan
18
Niat kotor Farel
19
Jawaban yang di inginkan
20
Setitik rasa meluluhkan hati
21
Perlakuan yang hangat di pagi yang dingin
22
Kegilaan Tania yang menular..
23
Dosa termanis
24
Berdusta demi nama baik
25
Ancaman manis Samuel
26
Mulai Nyaman
27
Gosip buatan Bu Erna
28
Tantangan untuk menjerat
29
Calon menantu Idaman Bu Erna
30
Tuan Muda Samuel
31
Perkerjaan di atas segalanya
32
Jauh dari kata Tuan muda
33
Teman di malam yang buruk
34
Obsesi berujung memalukan
35
Ujian kecil nan manis..
36
Terpaksa Menikah!!
37
Jati diri Samuel
38
Penjara terindah
39
Surat undangan
40
Sayang
41
Bertemu Mita
42
Tidak berhak cemburu!!
43
Satu milyar dan surat perjanjian
44
Ledakan kekecewaan
45
Menolak rencana balas dendam
46
Bersentuhan tanpa rasa
47
Tersadar namun di larang menyesal!
48
Fitting baju pengantin
49
Undangan tanpa nama
50
Merasa tertipu
51
Berbohong untuk kejutan besar
52
Tamu spesial untuk Ayu
53
Mahar kesetiaan
54
Jagung bakar
55
Kesaksian Leo
56
Kembali berwarna
57
Kejahilan yang membuat candu
58
Mabuk
59
Sentuhan yang memabukkan
60
Satu cara mengambil hati Ayu
61
Penyesalan Bu Erna
62
Tanda merah
63
Nyaman
64
Cemburu bercampur dendam
65
Hati yang memanas
66
Lagi! Hanya untukmu..
67
Surga dunia
68
Kehamilan Tania
69
Pertemuan dengan Ines
70
Ingin di perhatikan
71
Sweet dinner
72
Mulai cemburu
73
Keburukan Dika
74
Berendam di malam hari
75
Mulai manja
76
Sisi lain Samuel
77
Kesempurnaan yang baru terlihat
78
Sosok Tunangan Mita
79
Bee
80
Mine
81
Rasa yang tertinggal
82
Kerendahan hati Ayu
83
Kesakitan yang terbayar lunas. Part 1
84
Kesakitan yang terbayar lunas. Part 2
85
Obsesi Alan
86
Retaknya persahabatan
87
Retaknya persahabatan. Part 2
88
Kemarahan Alan
89
Balasan ucapan cinta
90
Kesamaan rasa
91
Kembali ke rumah
92
Tentang Dimas
93
Pertemuan Dika dan Alan
94
Tragedi di tengah malam
95
Berpuasa selama tujuh hari
96
Di larang untuk lelah
97
Kunjungan Alan
98
Lebih di manjakan
99
Perubahan suasana hati
100
Sisi gelap Mita
101
Tas seharga mobil mewah
102
Jangan berubah
103
Pemecatan Dika
104
Lebih panas dari malam pertama
105
Parade Istri durhaka
106
Belajar sedikit mandiri
107
Bukan cinta tapi sugesti
108
Mulai kekanak-kanakan
109
Makan malam spesial
110
Cara Samuel menjaga
111
Naluri pembunuh
112
Ke rumah sakit tengah malam
113
Ikan gabus
114
Kesadaran Bu Erna
115
Bertemu Tania di rumah sakit
116
Rahasia masa lalu
117
Pergi ke pasar malam
118
Ini untuk anakku!
119
Belajar memasak
120
Sakit
121
Bakso dan satu piring nasi
122
Rencana buruk untuk Ayu
123
Amarah yang kian memanas
124
Eksekusi berujung pilu
125
Hidup dan mati
126
Antara terlalu baik atau bodoh!
127
Benci berubah simpatik
128
Kedatangan Mita
129
Perubahan sikap Ayu
130
Hamil
131
Kunjungan Tania
132
Jauh dari kebiasaan
133
Belajar lebih sabar
134
Baju haram di musim hujan
135
Penyesalan Mita
136
Masih yang paling cantik
137
Permintaan maaf Bu Erna
138
Sentuhan pertama si kecil
139
Bertambahnya berat badan
140
Prioritas utama
141
Acara pertunangan Mita
142
Welcome little angel
143
Selalu bisa di andalkan(Season 1 end)
144
Season 2 Prolog
145
Bertemu Pak Ridwan
146
Tetangga baru
147
Radit adalah Samuel
148
Sulit mengendalikan perasaan
149
Berdebat di tengah jalan
150
Dugaan buruk soal Radit
151
Sindiran Samuel
152
Tidak sanggup menahan diri
153
Merusak rencana sendiri
154
Kembalinya Ayu
155
Kebenaran soal Riska
156
Hangatnya sikap Ayu
157
Menutup mata hati
158
Naluri seorang wanita
159
Rencana rahasia Tania
160
Memperbudak Keano
161
Menguatnya kecurigaan
162
Kemarahan Riska palsu
163
Informasi yang di kumpulkan
164
Bertemunya dua kubu
165
Trauma Keano Promo novel baru
166
End/Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!