Xylia & Zaydan
Kini seorang gadis cantik nan jelita sedang duduk di depan cermin kamarnya, ia memandang dirinya sendiri dengan begitu lekat serta penuh arti di dalamnya. Angin malam menyapu di dalam sana, jendelanya yang terbuka lebar memperlihatkan bulan purnama yang begitu sempurna berada di atas langit.
Di taburi bintang-bintang yang terlihat seperti pasir yang di tebar begitu saja di atas langit malam saat itu. waktu yang paling indah adalah malam, semua orang akan kembali ke tempat mereka masing-masing.
Menikmati waktu istirahat mereka dan tidak membuat keributan adalah hal yang paling menyenangkan. Menikmati kesunyiannya malam dan gelapnya bumi, tidak pernah terpikirkan oleh gadis itu bahwa ia bisa mengubah segalanya.
Gadis cantik itu bangun dari tempat duduknya dan mulai berjalan melangkahkan kakinya menuju balkon, setiap langkah yang ia lewati setiap pijakannya seakan memberikan sebuah cahaya di tambah angin semakin kencang memasuki kamarnya yang luas itu.
Gadis itu memakai gaunnya yang indah, belahan gaun dari paha sampai mata kaki dan tipisnya gaun itu memperlihatkan keindahan bentuk tubuhnya. Sebuah seni yang indah hampir semuanya nyaris sempurna bak bidadari surga yang di idam-idamkan.
Rambutnya terurai panjang dengan warna perpaduan hitam dan ungu, garis rahang yang tegas serta hidungnya mancung, putih bersih wajahnya serta ia memiliki mata yang indah dan sempurna. Tidak lupa bibirnya yang merah asli tanpa riasan apa pun, semua orang yang melihatnya pasti berharap bisa mencicipi lembutnya bibir gadis itu.
Gadis itu menaiki dua tangga menuju balkon, tangan kanannya menutup dadanya serta tangan kirinya memegang erat ujung gaunnya agar mudah ia angkat ke atas. Sesampainya di atas balkon, ia memegang pagar balkon dengan begitu halus, ia mengangkat wajahnya ke atas menatap bulan purnama dengan begitu damai.
Ia merasakan suasananya dengan menutup mata, merasakan hembusan angin malam serta merasakan sinar bulan yang menyinari dirinya dengan sangat jelas. Ia merasakan dirinya seakan-akan sedang melayang di atas udara dengan angin malam yang sedang ia rasakan saat ini. Membawanya menuju bulan dan menyentuhnya dengan tangannya sendiri, ia menari atas sana sambil tersenyum bahagianya di dampingi bintang-bintang yang mengelilinginya.
“Let`s get loud. Aaaa.....aaaa, let`s get loud,,,huhuhuhu.” Ia seketika terbangun dari khayalannya setelah ia menyanyikan beberapa lirik lagu yang terkenal. Ia tersenyum gembira dengan khayalannya barusan, sambil ia mulai menggerakkan tubuhnya untuk menari dan menyanyi pelan-pelan.
Sebuah ketukan keras dari pintu utama kamarnya membuat tarian gadis itu terhenti seketika. Terburu-buru ia segera berlari ke pintu sana dan dengan tergesa-gesa ia menutup jendela kamarnya, ia mulai merapikan dirinya dan segera membuka pintu lebar-lebar.
Terlihat seorang pria yang sudah berumur sekitar 40-an berdiri bersama beberapa pelayan di belakang. Dia adalah kepala pelayan bernama Ali Daffy, penampilannya masih terlihat sangat muda seperti pemuda berumur 20-an. Panggilannya adalah Ali, ia sangat dekat dengan gadis yang sedang berdiri di depannya itu. Ali telah bekerja bersama gadis itu selama hampir 20 tahun, kesetiaannya masih terlihat sampai sekarang yang selalu membantu nona mudanya itu.
“Nona muda, sebaiknya Anda pergi beristirahat dan tidak menyusahkan kami yang melayani nona di sini.” Ali terlihat sedang menahan amarahnya di depan nona mudanya itu, namun ia dengan sabar masih memperlihatkan sopan santunnya.
“Paman Ali mengapa kau terlihat begitu marah padaku, dari tadi aku sedang tidur kok. Paman mengganggu tidurku saja, Hoamm....” Gadis itu berpura-pura mengantuk dengan memperlihatkan ekspresi wajahnya yang lelah, ia menambahkan kesannya dengan merenggangkan tubuhnya seperti telah bangun dari tidurnya.
Namun sepertinya Ali tidak tertipu dengan tipuan gadis itu dan memasang wajahnya yang datar, Ali adalah salah satu orang yang hanya bisa menatap gadis itu dengan dingin karena hanya dialah orang yang memang paling dekat dengan gadis itu dibanding yang lainnya.
“Sebaiknya nona menggunakan bakat akting Anda di lokasi syuting besok, nona terlihat oleh sepuluh penjaga di halaman di depan rumah sedang berada di balkon atas tengah malam begini.” Ujar Ali tanpa mengubah wajah datarnya, hal itu membuat gadis yang ada di depannya menghela napas pelan menyerah begitu saja.
Sepuluh penjaga itu harus diberi hukuman, berani sekali mereka mengadu pada paman Ali. Gumam gadis itu.
Ali mengetahui perubahan ekspresi nona mudanya itu. Ia tahu nona mudanya pasti sedang merencanakan sesuatu yang buruk, hal itu terjadi berulang kali dan tidak pernah bosan terjadi terus menerus.
“Sebaiknya Anda tidak lagi merencanakan sesuatu yang buruk nona, karena Anda tidak bisa menghukum sepuluh penjaga itu!” Kini walaupun Ali sudah mengancam gadis itu, namun gadis itu malah tersenyum sinis seakan sedang mendapat sebuah tantangan yang menyenangkan baginya.
“Kita akan lihat nanti paman, jika aku bisa menghukum sepuluh penjaga ini maka kau harus memberiku hadiah dan jika paman yang menang maka aku akan mengabulkan satu keinginan paman. Bagaimana? Setuju?” Gadis itu segera menjulurkan tangan kanannya di depan Ali, gadis itu berpikir jika Ali tidak akan menyetujuinya namun siapa sangka ternyata Ali menyetujuinya tanpa menerima jabat tangan gadis itu.
“Tangan nona tidak pantas saya kotori nona muda, kalau begitu kami permisi. Selamat malam nona.”
Gadis itu hanya melongo tak percaya dengan ucapan Ali tadi, walaupun tidak punya hubungan darah namun gadis itu sudah menganggapnya sebagai pamannya. Ia masih tidak mengira bahwa pamannya itu akan tetap bersikap sopan padanya.
Pintu tertutup kembali setelah paman Ali beserta pelayan lainnya pergi dari kamarnya, gadis itu berjalan menghampiri tempat tidurnya dan duduk di pinggiran ranjangnya. Sudah sangat lama ia tidak merasakan kembali kasih sayang seseorang yang memang murni alami tanpa mengharapkan apa pun.
Terkadang seseorang menunjukkan kasih sayang mereka hanya untuk mendapatkan sesuatu, sesuatu yang memang mereka inginkan. Menemukan orang yang benar-benar murni menyayangi kita sangat susah untuk di jumpai bahkan dimiliki.
Xylia Zoe Tanisha adalah seorang perempuan berumur 22 tahun yang terlahir di keluarga ternama, biasa di panggil Xylia. Ayahnya bernama Zoe Alex adalah sorang pengusaha yang sukses yang sudah mendapat gelar pengusaha terkaya di negaranya itu bahkan kesuksesannya itu mengalahkan pengusaha lainnya dari negara lain. Ibu Xylia bernama Tanisha putri adalah seorang desainer terkenal dari negara yang berbeda, namun perbedaan kewarganegaraan tidak menjadi penghalang Alex dan Tanisha menikah.
Tanisha meninggal di saat ia melahirkan anak pertama mereka yaitu Xylia, ia juga memberi pesan pada suaminya sebelum meninggal untuk menjaga serta mencintai anaknya itu dengan sepenuh hati. Alex menerima pesan istrinya itu, setelah hari pemakaman Tanisha ia dengan senang hati menjalankan pesan terakhir istrinya. Menjaga serta mencintai Xylia dengan penuh kasih sayang, bahkan Alex memanjakannya bak seorang putri kerajaan.
Namun sifat Xylia ternyata jauh dari kata manja, ia menghindari dan bahkan membenci kata itu. Baginya mandiri adalah hal yang paling utama, semua yang ia lakukan pasti ia lakukan sendiri tanpa meminta bantuan dari orang lain. Namun kebanyakan orang-orang pasti memandangnya sebagai putri manja yang bergantung pada ayahnya.
Semua berjalan lancar saat Xylia masih kecil, hidupnya damai dan tentram. Namun kedamaiannya itu di seolah-olah dirampas begitu saja, semua itu terjadi saat ayahnya menikah lagi di saat umurnya yang ke enam tahun.
Wanita yang dinikahi ayahnya itu bernama Zelina Inez, seorang wanita yang memiliki anak di luar nikah. Anaknya bukan dari darah daging Alex, namun dari pria lain.
Xylia POV
Sungguh bodoh ayahku memilih wanita seperti itu, bahkan wanita bermuka dua itu seperti parasit yang menempel pada korbannya tanpa memandang bulu. Wanita itu mengganti namanya menjadi Zelina Zoe, ia mengambil marga ayahku. Memang dasar wanita tidak tahu diri, dan lebih kesalnya lagi aku mendapat adik tiri yang buruk kepribadiannya.
Nama aslinya Leta Inez, lalu berganti menjadi Leta Zoe. Huh sungguh nama yang jelek, bahkan aku tidak sudi namaku harus sama dengan mereka. Umurnya beda dua tahun lebih kecil dariku. Ibu tiri ku dan adik tiri ku adalah orang yang bermuka dua, dan dia selalu menindas ku.
Dan aku bukanlah gadis penurut, aku selalu membalas siapa pun yang berani berurusan denganku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
💋ShasaVinta💋
widihhh xylia semangat.....
bener... jangan lemah 👍👍👍 kalau yang bermuka dua macam2 trabass ajaa 🤣🤣
2022-05-18
0
💋ShasaVinta💋
sayang yang benar2 tulus yah 😊
2022-05-18
0
Tanpa Nama
Semangat thorr
2022-02-11
2