Malam itu pertemuan adalah yang begitu buat kita bahagia karena sudah sangat lama kami tidak bertemu, Tsuraya dan Rama datang kerumah dan kami larut dengan perbincangan yang sangat kami nantikan. Yaitu perjodohan antara anak kami yang sudah kami rencana sangat lama.
"Jadi kita sepakat tuk menjodohkan anak anak kita?" tanya Rama.
"Tentu saja, ini adalah janji kita. Apalagi ucapan itu sudah terucap sedari mereka dalam kandungan," ucap Dzaki tertawa.
"Tapi, pah bagaimana jika nanti Bumi atau Azura menolaknya?" tanya Aya.
"Kamu tenang saja, anak kami akan melakukan apapun demi membuat kami bahagia, Azura anak yang penurut" ucap Tsuraya
"Bumi pasti akan menuruti perjodohan ini, mah. Tenang saja, aku tahu seperti apa sifat dan sikap anakku," ucap Dzaki menggenggam tangan Aya.
"Hem, baiklah. Mamah percaya saja dengan papah dan Rama," ucap Aya tersenyum.
Tak lama Bumi pun masuk rumah, Bumi baru saja pulang dari kantor, dan terlihat wajahnya sangat lelah. Bumi terkejut melihat ada tamu disana, dia pun menghampiri orangtuanya.
"Malam, pah, mah" sapa Bumi mencium pipi sang mamah.
"Malam sayang, kau baru pulang?" tanya Aya.
"Ya mah, di kantor banyak kerjaan" ucap Bumi.
"Bumi perkenalan ini teman papah dan mamah, ini om Rama dan tante Tsuraya," ucap Dzaki memperkenalkan.
Bumi pun tersenyum dan menyalami Rama dan Tsuraya bergantian. Setelah itu Bumi pamit tuk membersihkan diri dahulu.
"Anakmu sangat sopan, dan sangat tampan" ucap Rama.
"Tentu saja tampan, apa kau tak lihat seperti apa wajahku?" ucap Dzaki sangat percaya diri.
"Hahaha, lihatlah suamimu Aya. Masih senarsis dulu saat kuliah," ucap Rama tertawa melihat tingkah Dzaki.
"Hey, kau harus mengakui itu sobat" ucap Dzaki.
"Ok, ok baiklah. Kau tunggu saja tuk melihat putriku yang sangat cantik itu," ucap Rama meyombongkan sang putri.
"Jika cantik, memang benar itu anak dari Tsuraya" ucap Aya meledek.
"Astaga, memang aku tak tampan apa?" tanya Rama kesal.
"Hahaha, kenapa kau marah. Apa kau tidak ingat jika kau menikahi si primadona kampus?" tanya Dzaki.
"Tentu aku sangat ingat, aku sangat berusaha saat itu menaklukkan hati sang primadona ini dengan sangat susah payah," ucap Rama merangkul Tsuraya.
"Kalian ini berbicara apa sih, itu sudah berlalu dan sangat lama. Aku lebih tertarik membicarakan anak kita," ucap Tsuraya.
"Sura, siapa anakmu?" tanya Aya.
"Namanya, AZURA ALEA PUTRI" ucap Tsuraya.
"Sepertinya, gadis yang akan menjadi menantuku akan sangat cantik. Sama seperti namany," ucap Aya.
"Ya, kau benar. Dia gadis yang cantik, terlihat sangat polos dan sangat santun," ucap Dzaki.
"Papah tau darimana?" tanya Aya.
Dzaki pun memberikan ponsel Rama pada sang istri, terlihat seorang gadis yang sangat cantik sedang duduk manis dengan rambut panjang hitam tergerai, memakai dres bunga yang sangat sopan.
"Sungguh apakah inikah Azura?" tanya Aya.
"Ya, dia putri kami. Azura, sekarang dia sedang kuliah" ucap Rama.
"Bisakah, kalian membawa menantuku kemari?" tanya Aya.
"Baiklah, kami akan membawanya kemari, lain waktu jika kami berkunjung kembali" ucap Tsuraya.
"Sungguh aku tak sabar untuk bertemu dengan anakmu, Sura" ucap Aya.
Aya semakin heboh setelah melihat foto Azura, dan terus penasaran seperti apa Azura itu. Tsuraya pun menceritakan semua tentang sang putri, sedangkan Aya dengan antusias menceritakan pula seperti apa Bumi.
"Baiklah, kami pamit. Ini sudah sangat larut," ucap Tsuraya tersenyum.
"Baiklah, hati hati di jalan. Ini sedang hujan, apa tidak sebaiknya kalian menginap saja?" tanya Aya.
"Kasian anak kami, Azura akan semakin merasa takut jika ada hujan apalagi jika mendengar petir" ucap Rama.
"Baiklah, kabari jika kalian sudah sampai rumah, Azura pastinya sudah sangat menunggu kalian" ucap Dzaki.
Setelah itu Tsuraya dan Rama pamit untuk pulang dan membicarakan perjodohan dengan anaknya.
Disaat jalan pulang hujan lebat dan membuat pandangan semakin buram dari dalam kaca mobil.
"Ayah, awas ada mobil" teriak Raya saat melihat sorotan lampu didepannya.
"Ahhhh,," teriak Rama membanting setir mobil.
Bruk,
Bruk,
Bruk, mobil itu terus berguling dan berhenti setelah menabrak dinding pmbatas jalan. Mobil terlihat ringsek, asap keluar dari mobil, kaca mobil yang sudah pecah, pengendara dan penumpang belum di ketahui keadaannya.
Aku dikabari oleh polisi dan langsung pergi ke tempat kejadian dan membawa Bumi dan Raya ke rumah sakit.
"Dokter....... cepat tolong teman saya !" teriak Dzaki dengan mendorong blankar.
Rama dan Raya pun masuk ke ruangan ICU, dengan tangan yang bergetar, Dzaki telpon Aya.
Tut...tut..tut...
"Hallo" jawab Aya
"Mah, papa ada di rumah sakit" ucap Dzaki dengan sura bergetar.
"Papa kenapa?" tanya Aya.
"Bukan papa mah, tapi Rama dan Raya kecelakaan mah" kata Dzaki.
"Astaga, ya sudah mama akan kesitu sekarang" jawab Aya
"Mah, bawa Bumi ya buat antar mamah kesini" perintah Dzaki.
"Ya pah" kata Aya.
Aya dan Bumi pun langsung kerumah sakit dan mencari Dzaki yang masih terduduk lemas dan menunduk dengan tangan yang mengusap kasar wajah nya.
"Pah, gimana keadaan mereka?" tanya Aya cemas
"Entahlah mah, dokter masih belum keluar" jawab Dzaki
"Mah, pah. Siapa orang yang di dalam sana?" tanya Bumi.
"Bumi, mereka teman mamah om Rama dan tante Raya" jawab mama.
"Astaga, bukan kah itu tamu yang baru saja kerumah ?" tanya Bumi memastikan
Pintu pun terbuka dan Dokter keluar mencari keluarga pasien.
"Apakah kalian keluarga pasien?" tanya Dokter
"Ya Dok, bagaimana keadaan nya?" tanya Dzaki cemas
"Mereka mencari anda, masuklah !" perintah Dokter
"Baik Dok. Terimakasih," Aya dan Dzaki pun langsung masuk dan meninggalkan ku di luar.
"Dok, tunggu gimana mereka, apa bisa di selamatkan?" tanya Bumi.
"Ini mustahil nak, mereka banyak kehilangan darah" jawab Dokter
Tiba tiba mama berteriak dari dalam ruangan, sontak Bumi dan Dokter pun langsung berlari kedalam ruangan.
"Dokter" teriak Aya menangis.
"Mah ada apa?" tanyaku cemas.
"Ram, bangun Ram,," teriak Dzaki mengguncang tubuh om Rama
Dokter pun memeriksa mereka bergantian dan ternyata mereka sudah meninggal.
Disaat pemakaman Dzaki dan Aya tak hadir, karena Dzaki tiba tiba sakit karena begitu sangat bersedih atas kematian sahabatnya itu, hanya Bumi yang hadir tapi dia hanya melihat dari kejauhan, disaat itu lah mata nya tertuju pada seorang gadis yang sedang menangis memeluk nisan diatas kuburan yang masih basah itu.
Fl**ashback end**
*Inginkan tau kelanjutan nya,,, ? jangan lupa mampir untuk membaca ya agar bisa tahu kelanjutan nya,akan seperti apa kelanjutan antara Bumi dan Azura..yuk ikutin terus ya novel ini 😉🤗
Sekali lagi Terimakasih sudah mau membaca tulisanku yang masih jauh dari kata baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 349 Episodes
Comments
andi hastutty
apakah kecelakaan di sengaja atau murni kecelakaan ?
2023-03-13
0
Ninik Dwi
next
2021-01-05
0
guest1053126236
gambarx dong..
2020-02-29
2