Setelah selesai sarapan aku dan Intan pun bergegas berangkat, karena jam sudah menunjukkan pukul 06.15 wib. Kami sampai dengan tepat waktu, terlihat sebuah gedung yang menjulang tinggi dan sangat megah.
Sesampai nya di depan kantor kami pun, memasuki lobi perusahaan itu dengan perasaan yang sangat tegang, dan dengan segala kekuatan yang kami kumpulkan Azura dan Intan pun langsung pergi ke meja resepsionis dan bertanya masalah pekerjaan.
"Permisi mba" kata Azura.
"Ya, ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis.
"Saya kesini mau bertemu dengan bu Sinta" kata Azura.
"Maaf, ini dengan siapa ya?" tanyanya.
"Saya Azura" jawab Azura.
"Saya Intan" jawab Intan.
"Oh, baik saya akan beritahukan dulu, Bu Sinta nya" jawabnya
Kami pun menunggu resepsionis itu memberitahukan bu Sinta lewat telpon.
"Azura , Intan. Kalian boleh masuk sudah di tunggu di ruangan bu Sinta" resepsionis
"Baik mba terimakasih" jawab Intan
"Ruangannya lantai 20, pintu ke 2," kata resepsionis itu seraya tersenyum
"Terimakasih mba sekali lagi," kata Azura tersenyum.
Kami pun beranjak pergi dan langsung menuju ruangan bu Sinta, setelah lift terbuka kami langsung mengetuk pintu ruangan tersebut.
Tok..tok..tok...
"Masuk !" terdengar sahutan dari dalam ruangan
"Permisi bu" kata Azura seraya mendorong pintu
"Ya, silakan masuk dan duduklah" pinta bu Sinta
"Terimakasih bu," ucap Azura dan Intan
"Saya Azura dan Intan" ucap Azura memeperkenalkan diri.
"Ya saya sudah lihat data kalian" jawab bu Sinta.
"Bagaimana bu, apa kami masih dibutuhkan di kantor ini" tanya Intan cemas
"Hemm.. kalian sangat di butuh kan karena posisi sekretaris sedang kosong sekarang" jawab Bu Sinta
"Sekretaris? maaf bu tapi kami kan melamar bukan sebagai sekretaris" ucap Azura bingung.
"Kenapa, apa kalian tidak suka? banyak loh yang menginginkan posisi ini," ucap Bu Sinta mengerutkan dahi.
"Hemm, maaf buk bukan maksud kami seperti itu. Hanya saja kami kan menlamar sebagai karyawan biasa, dan kami sangat terkejut saat anda mengatakan posisi sekretaris" ucap Azura.
"Azura, saya suka dengan semua pemikiranmu tadi, jadi apakah saya salah jika langsung menepatkanmu menjadi sekretaris?" tanya Buk Santi.
"Baiklah bu kami terima dan akan bekerja sebaik mungkin" jawab Azura.
"Ok, kalian bisa langsung bekerja hari ini" kata Bu Sinta
"Baik bu, tapi maaf sebelumnya. Apa saya dan Intan akan bekerja bersama menjadi sekretaris ibu" tanya Azura.
"Oh, maaf saya belum menjelaskan kamu dan Intan akan bekerja terpisah, Intan akan menjadi sekretaris saya dan kamu menjadi sekretaris direktur utama" kata bu Sinta
Sontak Azura pun kaget, dan hanya melihat Intan bu Sinta bergantian. Kenapa aku harus menjadi sekretaris dari CEO perusahaan ini. Batin ku
"Sekretaris dari CEO perusahaan ini, buk?" tanya Azura tak percaya.
"Ya kau benar sekali. Kenapa ada sesuatu yang ingin kau katakan?" tanya Buk Sinta.
"Tidak ada bu, saya mengerti" ucap Azura.
"Kita harus semangat, biar pun tak bisa bekerja bersama". bisik Intan pada Azura.
"Ya, semoga saja kita akan betah" bisik Azura.
Bu Sinta pun memberikan penjelasan apa saja yang harus Azura kerjakan dan apa saja yang di sukai dan tidak di sukai CEO perusahaan ku ini.
"Apa kamu sudah mengerti Azura?" tanya Bu Sinta.
"Ya bu, saya mengerti. Terimakasih sudah menjelaskan," ucap Azura tersenyum.
Setelah menjelaskan semua tentang apa pekerjaan dan tugas Azura. Sinta pun memberitahu tugas dan pekerjaan Intan.
"Ok, Intan meja di depan itu mejamu," ucap Bu Sinta menunjuk sebuah meja yang berada tepat di depan mejanya.
"Baik, bu Terimakasih" jawab Intan seraya menuju meja kerjanya
"Ayo Azura, saya antar kamu ke ruangan Direktur" ajak Bu Sinta.
"Baik bu" jawab Azura mengikuti langka Bu Sinta.
Ternyata ruangan CEO itu berada di lantai 30 sangat jauh dari ruangan Intan, aku sedikit gugup dan takut. Karena terpisah dengan Intan. Sampai di lantai 30 dan Bu Sinta pun langsung mengetuk pintu yang tertuliskan DIREKTUR.
Tok..tok...tok...
"Permisi pak, saya Sinta membawa kan sekretaris baru anda" kata bu Sinta
"Masuk!" terdengar suara laki laki dari dalam ruangan.
Bu Sinta pun mendorong pintu dan masuk bersama dengan Azura, terlihat ruangan ini sangat luas dengan dekorasi yang sangat elegan.
"Pak, ini Azura yang akan menjadi sekretaris anda," ucap Bu Sinta.
"Baiklah, Sinta terimakasih. Sudah mengantarnya kemari, kau boleh kembali keruanganmu" ucap Bumi.
"Baik pak," ucap Sinta tersenyum menatap Azura dan tersenyum memberi semangat.
Bu Sinta pun pergi keluar dari ruangan, dan tinggallah Azura dengan sang CEO
"Kamu Azura?" tanya Pak Bumi.
"Ya pak," jawab Azura menunduk.
"Ok, mulai hari ini kamu bisa bekerja " kata Bumi tegas
"Baik pak," jawab Azura.
"Di sana, itu meja mu. Dan semua berkas yang tertumpuk disana kau bisa pelajari dulu, setelah itu berikan padak" perintah Bumi
"Baik pak. Mohon bimbingannya," kata Azura melangkah pergi kemejanya.
Ternyata sudah banyak dokumen di mejaku, bahkan sangat menumpuk. Ku buka satu persatu file itu, untung saja Bu Sinta sudah menjelaskan semuanya. Ku lirik sebentar bos ku itu, ternyata juga sedang sibuk dengan laptopnya.
"Hemm, sepertinya dia begitu kikuk melihatku. Apa aku terlalu terlalu garang yah?" ucap Bumi dalam hati.
"Astaga, memang benar sih. Dia itu terlihat sangat tampan, berwibawa, tapi sayang dia begitu dingin," ucap Azura dalam hati.
"Apa benar? Dia wanita yang aku cari?" ucap Bumi dalam hati.
"Hemm... kenapa dia menatapku seperti itu? Aku merasa tak nyaman," Azura masih berkutat dengan semua file itu.
Di dalam ruangan itu tak terdengar suara pembicaraan, karena Bumi dan Azura berbicara dengan batin mereka masing masing. Sampai mereka tak sadar sudah melewati sesuatu karena sibuk dengan pemikiran mereka.
**Hay... Terimakasih sudah mampir dan membaca, tinggalkan jejak ya kawan. Karena itu akan sangat membantu sekali tuk saya. Dan jangan lupa masukan novelku dalam daftar favorit kalian semua...
Selamat membaca dan Terimakasih semuanya**.
See you...😇😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 349 Episodes
Comments
andi hastutty
menyimak
2023-03-13
0
Anny cute
nyimak
2021-04-11
0
Ninik Dwi
lanjut
2021-01-05
0