Me And You
Cerita ini adalah sequel dari Diam diam Suka ♡♡
■
■
Pameran perdana lukisan Eri di Jakarta cukup sukses. Teman teman lamanya pun datang di acara pembukaan lukisannya.
Eri yang baru beberapa bulan pulang dari Manchester, disambut heboh teman teman jinnya.
Sangat langka mereka bisa secara komplit berkumpul.
"Wiih,,, Eri, sang CEO yang pintar menghasilkan karya karya spektakuler," puji Toni sambil memeluk teman jinnya disambut gelak tawa yang lain.
Vandra, Aldi, Fino, Doni, Igo, Irfan langsung memeluk Eri dan Toni. Mereka sudah berbulan bulan juga ngga berkumpul dengan formasi lengkap.
Apalagi Eri yang selama ini tinggal di Mancehester, mengurus perusahaan keluarga dan galeri seninya.
"Banyak fans Lo sekarang ya. Skala Angel sudah lewat ya, Bro," seru Irfan dalam gelaknya.
"Lo ngapa in juga nyebutin Angel, udah ngga dipikirin lagi," sergah Doni sambil menoyor kepala Irfan yang hanya dibalas tawa.
"Udah move on juga," timpal Aldi tergelak.
Vandra tertawa melihat kelakuan teman temannya. Sangat menyenangkan bisa kumpul komplit begini.
Terutama dengan Eri yang memutuskan stay di manchester setelah lulus kuliah.
Selama kuliah di Paris, Eri juga magang di perusahaan papanya di Paris. Dia benar benar sibuk. Kuliah dua jurusan, bisnis dan seni, juga mempelajari bisnis papanya.
Patah hati? Mungkin. Angel menolak menikah dengannya karena ingin melanjutkan karir modelnya di Paris. Angel bahkan sudah di kontrak brand brand yang sudah mendunia.
Eri pun tidak menunjukkan kekesalannya karena penolakan Angel, walau dalam hatinya Vandra tau, temannya itu patah hati.
Dia terlalu rapi menyimpan isi hatinya. Begitu pun dengan Angel. Vandra dan Toni merasa mereka berdua sama sama gengsi menunjukkan perasaan masing masing.
Sekarang Eri bulan anak SMA zonk seperti dulu. Dia sudah menjelma menjadi eksekutif muda dan pelukis terkenal. Bukan rahasia lagi Eri menjalani hubungan dengan banyak wanita. Tapi bukan salahnya. Para wanita itulah yang mengantri menunggu perhatiannya.
"Banyak fans sekarang ya," ledek Aldi sambil menunjukkan dengan matanya pada banyaknya kiriman bunga bunga yang cantik cantik.
"Pak Eri, selamat ya," ucap sebuah suara merdu membuat mereka yang heboh jadi memalingkan wajah.
Seorang gadis cantik tinggi semampai membawa sebuah buket mawar dan menyapa dengan gayanya yang sangat anggun.
"Siapa?" bisik Toni usil.
Gadis itu pun agak terpana karena banyaknya pria pria tampan bersama Eri.
"Klien," jawab Eri ringan.
"Ooo," celutuk Doni yang disenyumin Irfan.
"Boleh kenalan?" tanya Irfan sambil menyodorkan tangannya
Gadis cantik itu tersenyum manis.
"Sandrina."
"Irfan," ucap Irfan sambil terus saja menggenggam tangan Sandrina.
"Lepas, udah lama tuh," sinis Igo mengingatkan.
Heran, dari SMA sampai sekarang, selalu saja menjual dirinya secara murah, hina Igo dalam hati.
"Oh iya. Lupa. Tangannya lembut banget," gombal Irfan sambil melepaskan tangannya.
Teman teman Irfan sama membalikkan badan dari Irfan sambil tertawa memgejek.
Gombal receh.
Gadis itu hanya tersenyum. Lalu dengan pede mengulurkan buket bunga pada Eri.
"Selamat ya Pak Eri. Lukisan lukisannya bagus dan berkelas banget," puji Sandrina begitu Eri menerima bunga dari Sandrina.
"Terimakasih," jawab Eri santai.
Teman temannya dibuat kaget dengan sikap Sandrina yang langsung memeluk Eri dan mengecup pipinya kanan dan kiri.
Teman temannya pun mesem mesem. Eri benar benar seperti roket. Dia melesat jauh meninggalkan para jomblo ngenes dalam pencapaian tingginya untuk digilai para gadis.
Hanya Vandra yang sudah menikah, setahun yang lalu dengan Mia, cinta SMAnya. Sedangkan yang lainnya masih belum mantap dengan para perempuan disekitarnya. Malah bermain main.
"Lukisannya akan dikirimkan kurir," kata Eri setelah Sandrina melepaskan kecupannya.
"Oke, Pak Eri. Saya permisi, Pak. Mau lihat lihat yang lain," pamitnya sambil tersenyum pada para jomblo ngenes sebelum melangkah anggun meninggalkan mereka.
"Empuk banget ya pipinya, Er," kata Irfan sedikit iri.
"Makanya jadi pelukis biar banyak yang nyentuh pipi Lo," sarkas Toni kemudian tergelak bersama yang lain.
"Eh, sepertinya ada lagi yang mau nyium Lo Er," ganggu Aldi pada seorang gadis yang kali ini berpakaian sangat seksi.
Belahan dadanya dan paha mulusnya benar benar tersingkap sempurna.
Walaupun Irfan sering melihat keindahan itu di perusahaannya, tapi pemandangan di depannya ngga akan mungkin dia lewatkan.
Gadis itu pun langsung merangkul Eri yang hanya tertawa sambil balas memeluk dan melirik mengejek teman teman jonesnya.
"Anak ini udah gila sentuhan sekarang," umpat Aldi pelan.
"Kok bisa dia jadi gini sejak ditinggal Angel," balas Toni mulai panas.
"Apa benar dia sudah move on," tambah Doni mencibir.
Sudah seberapa jauh dia berhubungan dengan para wanita. Sejak lulus kuliah, mereka mulai jarang bisa berkumpul karena kesibukan masing masing. Apa sejak ditolak Angel?
Banyak pertanyaan memenuhi benak mereka. Mereka pun saling pandang sambil menyeringai.
Apalagi setau mereka, kadar keagamaan Eri lebih baik dari mereka. Dulu Eri sering memberikan info info tentang dosa.
Pengaruh patah hati terlalu kuatkah sampai kealimananya lumer?
Kalo tadi Sandrina hanya mengecup antar pipi, tapi gadis seksi itu mengecup pipi Eri dengan bibirnya.
Tapi mereka sama terpaku melihat ketika gadis seksi itu akan mengecup bibir Eri, Eri menjauhkan wajahnya.
"Non, Arabela," tolak Eri sambil menjauhkan tubuh gadis seksi yang dipanggil Arabela.
Arabela tersenyim genit lalu melihat pada para pria tampan di dekat Eri.
"Hai."
Tangannya terulur ke arah Vandra yang malah ngga menatapnya. Vandra malah sibuk dengan hpnya karena ada pesan dari istrinya.
Ya, Mia saat ini baru hamil empat bulan. Tapi sejak awal hamil sampai sekarang Mia selalu mengidam dan meminta Vandra menuruti permintaan bayi mereka.
Tadi barusan Mia mengirimkan pesan minta dibelikan soto padang, dan Vandra bermaksud membalasnya saat gadis seksi itu menyapanya.
Vandra tidak mempedulikan dan langsung pergi meninggalkan gadis seksi yang menatapnya penuh binar. Melirik pun Vandra engga.
Gadis itu tidak merasa tersinggung tapi malah merasa tertantang. Dia lebih tertarik dengan pria pria yang sama sekali ngga memandangnya.
Memang aneh, tapi ada sensasi tersendiri baginya saat harus membuat pria pria itu berbalik menyukainya.
Seperti dengan Eri. Sudah dua tahun dia mengejar Eri. Tapi laki laki itu benar benar hanya menganggapnya just friend. Benar benar hanya teman. Teman ngopi, teman liburan, tapi bukan teman tidur.
Dia menarik tangannya dan memperhatikan sosok pumggung Vandra. Dari belakang saja terlihat gagah dan seksi. Tadi Arabela pun sempat memperhatikan wajah tampan Vandra saat sibuk dengan hpnya.
Benar benar tampan, kagumnya dalam hati.
Irfan yang biasanya ngga tau malu mengenalkan diri terlihat enggan. Dia merasa gadis seksi ini masuk dalam taraf bahaya, ngga bisa buat main main.
Arabela merasa kesal juga melihat teman teman Eri yang tadi suka melihatnya sekarang malah tidak mempedulikannya lagi.
Arabela kembali melihat Vandra yabg terlihat menulis pesan dengan wajah tersenyumnya.
Arabel benar benar terpesona melihatnya.
Tapi saat dia akan menghampiri Vandra, Eri menahannya.
"Jangan ganggu dia," peringat Eri setengah mengancam.
"Kenapa? Dia siapa sih?" tanya Arabela menantang.
"Yuk bro, kita pergi," panggil Eri pada teman temannnya. Mereka menyusul Vandra yang sudah berjalan duluan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Erni Fitriana
aku tandain rahma😘
2024-02-01
1
Senajudifa
salken dr kutukan cinta thor mampirlah jika berkenan sdh kumasukan difavoritku y
2022-06-18
1
⚘🎤ƝƲƦƲԼ🎧♬
hai ka novel ZANN mampir, salam kenal ya
2022-05-09
1