Difficult Love
JANGAN MENYAMAKAN NOVEL INI DENGAN NOVEL LAIN SEBELUM MEMBACA PENUH! DAMPAKNYA SANGAT BESAR PADA AUTHORNYA! INI MURNI PEMIKIRAN SENDIRI! KESAMAAN TOKOH, LATAR BELAKANG, ITU HAL WAJAR DALAM SEBUAH KARYA ATAU DUNIA PERFILMAN! JANGAN ASAL KETIK DAN MENIMBULKAN MASALAH! TANGGUNG AKHIRATKU DENGAN FITNAHMU!
"Kita putus" lirih Keisha berucap.
"Kenapa? apa salahku? kenapa tiba tiba kamu menginkan putus?" tanya Reza beruntun dengan mata membulat terkejut.
Sebuah kebodohan terbesar dalam hidup telah dilakukan Keisha, karena sebuah rasa jenuh sesaat. Tanpa sebuah alasan pasti, ia memutuskan begitu saja kekasih yang telah tujuh tahun setia mendampingi.
Malam itu, pesta kecil kecilan di adakan di sebuah kafe untuk merayakan kelulusan S1 mereka. Keisha, Reza, Divia dan Dion merayakannya dengan berkumpul bersama. Keisha adalah kekasih dari Reza semenjak mereka duduk di bangku SMA kelas dua.
Semenjak kisah cinta itu terjalin, keduanya tidak pernah terlihat terpisah. Dimana ada Reza pasti ada Keisha, begitu juga sebaliknya. Sedangkan Divia dan Dion adalah sahabat mereka dari SMA. Mereka berempat sengaja masuk dalam universitas yang sama dan sering menghabiskan waktu bersama sama.
Entah mengapa Keisha merasa sangat jenuh dengan hubungan yang ia jalani bersama Reza, seolah semua tanpa ada kemajuan dan jalan di tempat. Padahal tanpa diketahui oleh Keisha, Reza telah menyiapkan sebuah lamaran romantis untuknya minggu depan.
Reza memang ingin mengikat pujaan hatinya itu dalam satu hubungan suci pernikahan. Ia mempersiapkannya sangat matang, dan akan melamar tepat pada ulang tahun kekasihnya minggu depan. Tak ada yang tahu akan hal itu, karena akan menjadi sebuah kejutan istimewa pada hari lahir gadis amat dicintainya.
Namun ucapan Keisha seusai acara kecil yang mereka adakan, seolah menjadi kilatan petir terdahsyat dalam hidupnya. Semua rencananya gagal tanpa mencoba, harapan juga mimpi yang ia rajut lenyap begitu saja. Dunia seperti runtuh tepat di atas kepala Reza malam itu.
"Apa salahku Kei? kenapa kamu memutuskan hubungan sudah bertahun tahun ini begitu saja? beri aku penjelasan" ucap laki laki berkaos hitam dengan topi putih itu sendu.
"Engga ada, aku cuma jenuh sama hubungan kita. Mungkin emang udah saatnya untuk kita mengakhiri semua, sebelum semakin dalam perasaan kita" sahut Keisha duduk di samping Reza yang tengah mengemudi untuk mengantar pulang.
"Semua udah terlanjur dalam Kei, dan cinta aku ke kamu sudah terlalu besar. Kenapa harus seperti ini Kei? tadi kita masih baik baik aja" kembali Reza bernada sendu.
"Sudahlah, aku tidak ingin membahasnya lagi" jawab gadis berambut panjang itu membuang wajah ke samping, menatap keluar jendela.
Reza menarik napas dalam, tidak tahu apa lagi yang harus dikatakan. Reza selalu menuruti semua permintaan permintaan kekasihnya selama ini. Ia memang sangat memanjakan Keisha selama menjalin hubungan, karena memang ingin memiliki Keisha sebagai Ibu dari anak anaknya kelak.
"Biklah Kei kalau itu yang kamu mau dan menurut kamu terbaik, aku terima. Tapi aku tidak berjanji untuk bisa melupakanmu dan menghapus cinta ini" pasrah laki laki tetap mengemudi itu, di toleh cepat oleh Keisha.
Jawaban Reza terasa menyakitkan untuk Keisha, walaupun dia sendiri yang menginginkan untuk mengakhiri hubungan. Gadis bermata bulat itu sebenarnya tidak bersungguh sungguh mengatakan, ia hanya sedikit merasa jenuh dan ingin agar kekasihnya memperjuangkan cinta mereka berdua.
Bibirnya keluh tak bisa berucap sepatah katapun, matanya mengeluarkan bulir air mata yang cepat di usapnya. Tetap menatap ke arah laki laki berhidung mancung yang masih mengemudi, Keisha merasa tak rela benar benar berpisah darinya.
Namun gadis dengan blouse biru muda tersebut tidak mungkin untuk menarik kata kata yang telah di setujui. Keisha benar benar benar bingung harus seperti apa, tak tahu harus mengatakan apa pada laki laki sudah dalam mengisi relung hatinya.
Mobil terhenti tepat di depan kediaman orang tua Keisha. Kakinya berat untuk melangkah turun dan masuk ke dalam rumah, seolah takkan pernah lagi bisa melihat wajah tampan dengan bibir merah alami itu. Ia hanya diam memangku tas kecil berwarna hitam miliknya, menujukan pandangan lurus ke depan.
"Kita udah sampai" lirih Reza sembari menoleh ke arah gadis baru saja memutuskan dirinya.
"Iya, aku turun dulu. Kamu hati hati di jalan" sendu Keisha tanpa menatap wajah lelaki yang menatapnya, dengan tangan kanan tetap di atas kemudi.
"Kei," cegah Reza menahan tangan kanan gadis sudah hendak membuka pintu tersebut.
Keisha menoleh ke arah laki laki seakan tak rela dirinya pergi. Reza menarik turun tangan kanannya dari kemudi, menangkupkan telapak tangan kanannya ke sisi wajah Keisa dengan tangan kiri masih menahan pergelangan tangannya.
Wajahnya perlahan maju ke arah wajah gadis yang langsung memejamkan mata tersebut. Bibirnya lembut dan hangat mengecup kening dengan poni samping rambut berwarna hitam pekat. Perasaan di curahkan dalam kecupan untuk terakhir kali, dengan hati terasa tersayat parah.
"Aku akan selalu mencintai kamu, aku akan menunggu sampai kamu berubah pikiran dengan hubungan kita" tulus Reza melepas kecupannya dan menatap dalam ke arah mata bulat Keisha.
"Reza, aku mau..... " terputus Keisha dalam ucapannya, ketika terdengar ketukan dari kaca pintu mobil.
Reza cepat turun dari mobil menyapa pria berkacamata dengan tubuh tinggi yang mengetuk kaca pintu mobilnya. Ia mencium tangan pria tengah tersenyum padanya. Bramantyo, adalah Ayah dari Keisha. Ia cukup dekat dengan Reza karena seringnya Reza mengantar jemput dan makan malam bersama di rumah kekasihnya.
Tak jarang Reza dan Bram bermain catur bersama untuk membuang jarak di antara mereka. Reza memang sosok lelaki sopan dan ramah, untuk itu kedua orang tua Keisha sangat menyukai Reza dan berharap lebih pada laki laki bertubuh tegap masih berdiri di sampingnya itu.
Keisha hendak mengatakan jika tidak sungguh sungguh ingin putus, harus terhenti karena Ayahnya tiba tiba keluar menghampiri. Dengan lesu, Keisha turun dari mobil dan menghampiri pria baru saja tiba dari kantor tersebut, dan mencium tangannya.
"Saya pamit dulu ya om, sudah malam" sopan Reza.
"Baru jam delapan, msmpir dulu minum teh yuk" ajak lembut Bram usai melihat jam tangan berantai emas pada pergelangan tangannya.
"Lain kali saja om, saya sudah janji sama Mama untuk pulang sebelum jam sembilan" sopan kembali Reza tersenyum, di tatap oleh Keisha berharap.
"Ya sudah kalau begitu, salam ke orang tua kamu ya. Hati hati di jalan" senyum pria dengan setelan jas hitam itu.
"Baik om, permisi" pamit Reza membungkuk memcium tangan Bram.
"Balik dulu Kei" pamit Reza pada gadis dengan raut wajah kecewa di samping Ayahnya.
"Iya hati hati" tak rela Keisha mengatakan dan memaksakan senyum.
Reza melangkah ke arah mobil dan masuk, sejenak menatap ke arah Keisha dari balik kemudi. Ia mulai menyalakan mesin mobil dan membuka kaca pintu di samping untuk berpamitan lagi. Tubuhnya memang pergi, namun hatinya masih tertinggal bersama gadis terus menatap kepergiannya itu.
Dion terus mengawasi kedua orang tetap berdiri di depan pagar tinggi rumah mewah tersebut dari spion. Hatinya masih terluka dan berat untuk meninggalkan. Tetap saja ia tak mempercayai jika hubungan telah terjalin begitu lama, harus kandas karena sebuah alasan kejenuhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
alma zafira
kyaknya seru
2021-07-31
0
ms huang
nice story!! kmu layak dpt jempol
2021-07-23
0
Rini Widyaningsih
mampir daku thor...keliatannya menarik
2020-09-07
0