Terjerat Cinta Sikumbang Malam
Arkan Arjun adalah pemuda yang sangat tampan. tubuhnya atletik, gagah dan tegas. Sorot matanya tajam bagaikan elang. Pesona nya sebagai seorang kesatria malam sangat terkenal di kalangan wanita sosialita yang sering pergi ke Club' dimana Ia bekerja.
Ia melayani wanita yang kurang belaian kasih sayang dari suami maupun lelaki lain. Para wanita itu sanggup membelinya dengan sangat tinggi melebihi harga yang seharusnya asalkan Arkan Arjun bersedia melayani mereka semalam penuh.
Kebanyakan dari mereka adalah perempuan yang kaya-raya. Ketampanan yang tak lazim pada wajahnya membuat para wanita itu terhipnotis saat memandang pesona yang Ia sajikan.
Bahkan tak jarang mereka berebut hanya untuk mendapatkan malam bersama Arkan.
Arkan Arjun keturunan Indonesia_Korea. Karena sejak lahir ada di Indonesia, Ia tidak tahu bagaimana cara berbahasa negara Gingseng tersebut.
Arkan Arjun hanya seorang yatim yang ditinggal meninggal oleh Ayahnya ketika menginjak usia delapan belas tahun. Bahkan Ia tidak tahu keberadaan Wanita yang telah melahirkan dirinya karena ditinggal sejak bayi.
Dulu Ia hanya seorang pedagang asongan sebelum Mami Deby merekrut dia di Club' itu. Mereka dipertemukan di lampu merah saat Ia berjualan asongan. Mami Deby melirik ketampanan wajahnya dibalik tubuhnya yang lusuh.
Mami Deby memberikan penawaran yang menggiurkan. Ia hanya perlu melayani birahi perempuan dan mendapatkan uang sepuluh juta dalam semalam.
Cukup sulit Mami Deby meyakinkan dirinya untuk masuk ke dunia kelam itu, tapi karena sulitnya mencari pekerjaan tampa mengenyam pendidikan membuatnya tertarik menerima pekerjaan nista tersebut.
Malam itu, Arkan Arjun memasuki Club bar besar diiringi oleh dua orang bodyguard Mami Deby. Seperti biasa para wanita itu sudah berkerumun untuk menunggu dirinya. Padahal ada banyak lelaki disana, tapi hanya dia yang menjadi Arjuna nya.
Suasana mendadak riuh saat kakinya mulai memasuki tempat ramai tersebut. "Mas Arkan, akhirnya muncul juga. Kami gak sabar nunggu kamu Mas Arkan," teriak seorang perempuan. Mungkin usianya sudah kepala tiga lebih.
"Sama aku aja ya Mas?" tawar yang lain.
"Aku aja lah Mas, aku mau diservis hingga puas."
Suara sahut menyahut terdengar dari semua wanita itu.
Arkan mengembangkan senyum dengan pesonanya, Senyumnya benar-benar mampu menghipnotis pandangan mereka. Arkan mengusap dagunya sambil melipatkan satu tanganya. Ia mengamati satu persatu para perempuan itu guna memilah dan memilih wanita mana yang akan menjadi partner ranjang nya malam itu. Ia berharap kalau ada wanita baru datang dan minat denganya.
Tapi ternyata semua wanita itu sudah Ia cicipi.
"Ricko, apa tidak ada barang baru malam ini?" bisik Arkan pada salah satu bodyguardnya.
"Kurang tahu, Bos. Mami Deby tidak bilang apa pun."
Belum selesai dengan ajang siapa yang dipilih, Arkan justru berpamitan terlebih dahulu.
"Tunggu ya, aku mau menemui mami Deby terlebih dahulu!" pamit Arkan.
"Lo, Mas. Kita udah gak sabar ni," protes salah satu diantaranya. Mereka terlihat kecewa.
Arkan mengatupkan tanganya, agar mereka menunggu dirinya lebih dulu.
Arkan masuk keruangan Mami Deby dan langsung duduk di meja Mami Deby dengan tatapan manja. "Mi, tidak adakah barang baru hari ini, aku bosan menghabiskan malam ku bersama mereka terus-menerus."
Mami Deby memandang pemuda kesayanganya dengan tersenyum. Lalu menepuk pundak Arkan.
"Kok gitu, ganteng. Bukannya yang penting uang." Mami Deby mengisyaratkan dengan tangannya.
"Iya Mi, tapi sekali-kali Carikan yang baru lah. Agar gairahku bisa bangkit lagi," sungut Arkan dengan tatapan nakal.
"Oh gitu." Mami Deby mengetuk-ngetuk kan jari telunjuknya dibibir sambil berpikir. "Ada sih tadi, kayaknya masih ting-ting. Dia sempat memberontak ingin bertemu kamu. Tapi Mami minta bodyguard menyeret nya keluar," tukas Mami Deby.
Arkan mengernyitkan dahi.
"Kenapa Mami usir gadis itu?"
"Ya karena gadis itu membuat kerusuhan," jawab Mami Deby sambil memutar-mutar kan kursi putarnya.
"Mami yakin gadis itu masih perawan?" Ada rasa penasaran dalam diri Arkan untuk mendapatkan yang berbeda seperti pelanggan biasanya.
"Kayaknya sih, anaknya masih bauk kencur."
"Terus, dia kemana Mi?" Arkan tidak sabar ingin menemui gadis mana dan seperti apa yang menginginkan dirinya.
Suara kegaduhan tiba-tiba terdengar lagi diluar, gadis yang diusir tadi berhasil masuk lagi.
"Mami, tolong kabulkan keinginan ku. Aku mau ketemu sama Si kumbang itu. Tolong Mami aku penasaran dengannya."
"Berhenti membuat keonaran, Nona. Jika kau ingin menjadi pelanggan disini harap bersabar." Dua orang bodyguard berusaha menarik dirinya.
Mami Deby mengangkat kepalanya, agar Arkan segera keluar.
Arkan terpaku sejenak lalu melompat dari meja dan bergegas keluar.
Melihat kedatangan Arkan, gadis itu langsung menghempaskan tangan kedua bodyguard yang memegangi tangannya.
...💐💐💐...
Gadis itu tersenyum pada Arkan.
"Apa kau yang namanya Arkan? aku dengar kau sangat tampan?" gadis itu mengangkat kedua alisnya.
Arkan membalas dengan tatapan nyalang.
"Apa pendapatmu tentang ketampanan ku setelah kau lihat sendiri?" tanya Arkan balik.
Gadis itu mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Lumayan juga ternyata," tutur gadis itu. Ia mengakui ketampanan wajah Arkan.
"Lalu, apa kau tergoda?" Arkan melipatkan kedua tanganya dan terus menatap gadis belia itu.
"Layani aku." timpal gadis itu.
Arkan setengah tak percaya, gadis itu menantang dirinya.
"Sungguh?" Arkan mempertegas keyakinan gadis di depannya.
Gadis itu tertawa.
"Heh, untuk apa aku bohong. Kau tidak tertarik dengan kecantikan ku." gadis itu membelai wajahnya sendiri.
Arkan kembali tersenyum, Ia tidak munafik jika gadis itu sangatlah cantik. Tubuhnya juga aduhai di balut dress seksi yang memukai kelopak matanya dan menonjolkan belahan dada yang membuatnya meneguk liur.
Para perempuan yang sudah antri sampai menatap sinis kearahnya.
"Ayo, aku ingin buktikan."
Gadis itu menarik lengan Arkan tampa canggung.
Arkan menahan gerakannya.
"Kau tahu budget ku 'kan?"
Gadis itu berbalik dan kembali tersenyum.
"Tenang saja, Asalkan aku bisa membuktikan keperkasaan mu maka aku akan membayarnya tiga kali lipat."
"Oke."
Arkan semangat merangkul gadis itu kekamar spesial miliknya dan harus terpaksa mengecewakan pelanggan lainnya malam itu.
Belum juga sepenuhnya masuk dari ambang pintu, gadis itu
menyambar bibir Arkan.
Arkan lagi-lagi terkejut, gadis itu cukup ganas.
"Sabarlah, Nona. Biar aku tutup pintu dulu."
Arkan menarik pengait pintu hingga menyisakan mereka berdua di ruangan tertutup tanpa ada yang akan datang mengganggu.
"Apa kau sudah siap? aku sudah tidak bisa menahannya?"" tanya gadis itu tidak sabar.
Gadis itu benar-benar memacu adrenalin seorang Arkan Arjun.
Arkan mengamati gadis dihadapanya.
"Kau sudah berhubungan sebelumnya?"
Gadis itu ternyaman miring.
"Itu bukan urusan mu. Bukankah kau hanya perlu melayani setiap perempuan yang bisa membayar diri mu," tukas gadis itu.
Arkan menangkap ketidak warasan yang dihadirkan gadis itu. "Nampaknya kau sedang mabuk, ya?"
Gadis itu malah terkekeh.
Ayolah, kenapa kau begitu banyak pertanyaan dengan ku. Kau tidak menginginkan tubuhku?"
Arkan tersengat akan ucapan gadis didepannya.
Bibirnya begitu ranum dan se*si, tubuhnya juga ideal. Ia memiliki pantat yang berisi.
"Kau yakin, Sayang?" Arkan menarik lengan gadis itu masuk kedalam dada bidangnya. Arkan semakin yakin hempasan nafas gadis itu mengeluarkan bau alkohol yang menyengat.
Gadis itu juga haus akan sentuhan dari laki-laki.
"Kau tahu peraturan ku, bukan? wanita yang menginginkan ku harus memakai pelindung karena aku tidak akan menggunakannya sembarangan, dan satu lagi, aku tidak akan pernah mau bertanggung jawab, jika wanita yang bermain dengan ku sampai hamil karena aku tidak mau ada penyesalan. Kau paham?" Arkan mengutarakan itu setiap kali Ia hendak melayani wanitanya.
Gadis itu menatap lekat wajah Arkan tampa perduli dengan ucapan pemuda di depannya. Ia hanya ingin hasrat nya segera terpenuhi.
Usai mendengarkan Arkan berbicara, gadis itu kembali menyambar bibir Arkan dengan buas.
"Waw, gadis ini begitu luar biasa." Batin Arkan terpukau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
buk e irul
kendel e
2022-03-11
2
kosong
assalamulaikum...
2novel kamu aku sdh hbis baca...ni yg ke3.....aku baru baca pakcik ku syggg😘😘😘😘
2022-03-07
2
Watilaras
karya yang bagus
2022-02-15
1