Clara tidak menyangka bahwa ia akan dibawa oleh Damian ke club' malam, awalnya Damian meminta Clara untuk datang ke kantornya namun sesampainya disana Damian justru langsung membawa Clara ke salon dan meminta pegawai disana mendadani Clara sedemikian rupa lalu membawanya ke tempat yang ramai dan penuh asap rokok ini.
Clara tidak tahu apa tujuan Damian membawanya kemari tapi Clara tidak berani bertanya ataupun menolak perintah Damian saat ini. Clara hanya bisa mengikuti Damian, duduk tepat disampingnya Damian sementara Damian sibuk bercengkrama dengan teman temannya dan juga wanita wanita penghibur.
“Wahh.. kau pintar sekali mencari mangsa Damian, sekalinya dapat langsung semanis ini.” salah satu laki laki yang berbincang dengan Damian itu melirik ke arah Clara, memperhatikan Clara dari ujung kaki hingga ujung kepala dengan seksama. “Kau tidak takut ketahuan istri mu?”
Damian tidak menjawab ia hanya memberikan senyuman miringnya, Clara merasa tidak nyaman berada diantara mereka. Clara beringsut menjauh tanpa memberitahu Damian terlebih dahulu, Clara tidak berani mengganggu perbincangan Damian dengan teman teman nya itu.
Clara melangkah menuju tempat sepi, dimana hanya ada satu orang wanita yang tengah duduk diam menikmati minumannya. Sejenak melihat, Clara merasa dirinya haus namun tidak berani untuk memesan minuman, takut jika ia akan memesan minuman yang salah nantinya.
Clara duduk disamping wanita itu dalam canggung, Clara tidak tahu harus apa tapi lebih baik duduk disini dibandingkan harus bersama dengan teman teman Damian dan tidak mengerti perbincangan mereka sama sekali.
“Hallo..”
Clara agak sedikit terkejut dan tersenyum ramah ketika wanita di sebelahnya itu menyapanya, “H-hallo..”
“Kau datang kemari sendirian? Kau tampak tidak nyaman.”
Clara hanya bisa tersenyum canggung, ia memang tidak nyaman berada di tempat seperti ini. Ia tidak terbiasa.
“Perkenalkan nama ku Rasvia, kalau boleh tahu siapa nama mu?” wanita itu mengulurkan tangannya yang otomatis Clara jabat dengan ramah.
“Clara.”
“Kau kelihatan tidak senang berada disini, jika kau tidak nyaman kenapa tidak pulang saja. Kau juga kelihatannya masih sangat muda.” Rasvia sedikit memiringkan tubuhnya memandang Clara dengan seksama.
Clara menghela nafas berat, “Seandainya aku bisa pulang seperti apa yang aku inginkan. Nyatanya semuanya tidak semudah itu”
Rasvia tersenyum, “Keadaan membuat mu tidak bisa melawan ya? Keadaan membuat mu seperti orang bodoh dan hanya bisa menjalani nya tanpa bisa mengeluh?”
Clara terkejut, ia melirik Rasvia yang tersenyum kearahnya. “Maksud anda?”
Rasvia terkekeh, “Hanya dengan melihat wajah mu saja aku sudah bisa mengetahui bahwa kau ini tengah ada masalah. semua manusia memang tidak luput dari masalah.”
Rasvia meletakkan gelasnya, memfokuskan dirinya kepada Clara. “Berhubung kau kelihatan tidak nyaman berada di tempat seperti ini, bagaimana jika aku menceritakan sebuah kisah padamu. Kisah menyedihkan ku.”
Clara sebenarnya agak canggung tapi ia juga tidak ingin menolak, dari pada ia sendirian dan tidak tahu harus apa bukan kah lebih baik mendengarkan Rasvia? Lagi pula tidak ada ruginya bukan?
“Aku dijebak oleh sahabat ku, di jebak sehingga aku tidur dengan laki laki yang tidak aku kenal dan dikurung, di ikat seperti binatang. Lalu dibuat mengandung anak dari laki laki yang tidak ku kenal itu, bagaimana menyedihkan bukan?”
Clara tertegun, Rasvia memang hanya menceritakannya singkat namun mendengar itu saja sudah membuat Clara meringis membayangkannya. Sungguh kah Rasvia mengalami ketidakadilan itu?
“Semua orang punya masalah, apa lagi wanita lemah seperti kita. Biar ku tebak, kau pasti punya permasalahan menyangkut uang bukan?”
Clara gelagapan, bagaimana Rasvia bisa tahu tentang masalahnya? “Dari mana kau bisa tahu?”
Rasvia terkekeh, “Kau ini masih muda, anak anak seumur mu biasanya suka bersenang senang bukannya murung dan berdiam diri seperti mu. Aku banyak mengenal orang orang yang memiliki masalah yang sama seperti mu.”
Clara menghela nafas, ia tidak tahu ia harus malu atau bagaimana, Clara hanya bisa tersenyum miris kepada dirinya sendiri.
“Kenapa wanita seperti kita harus menderita? Kau menderita karena uang, aku menderita karena sahabat ku sendiri. Kenapa dunia ini kejam sekali? Kenapa sahabatku menjebak ku untuk tidur dengan laki laki yang tidak ku kenal dan kau harus hidup dalam segala kekurangan, kau pikir apa alasan dari semua ini?”
Clara menggelengkan kepalanya tidak bisa menjawab, ia tidak tahu. Yang ia tahu hanyalah dunia ini sangat kejam terhadap dirinya.
“Segala sesuatu yang terjadi pada diri kita pasti memiliki alasan, awalnya aku berpikir kenapa sahabat ku tega memperlakukan ku seperti itu namun kenyataannya itu semua demi kebaikan ku, aku mengalami amnesia dan melupakan suami ku sendiri dan hampir saja menikah dengan orang lain, sahabat ku hanya ingin mencegah ku melakukan kesalahan meski caranya salah. Aku pun yakin kau pasti punya alasan, hanya saja jangan terus terusan mengorbankan dirimu sendiri. Kau pantas menuntut kebahagiaan untuk dirimu sendiri.” Rasvia semakin mendekatkan dirinya dan menepuk bahu Clara pelan.
“Aku mengatakan ini karna kau terlihat sangat tidak bahagia, kau terlihat memiliki banyak sekali beban hidup. Tapi ketahuilah, kita bisa saja menderita, menangis dan muak dengan segalanya tapi kita juga berhak bahagia, jika kau tidak bisa lagi menahannya maka lepaskan. Aku mengatakan hal ini bukan semata mata menggurui mu, aku hanya ingin mengatakan bahwa setelah masalah yang aku lewati aku tetap bisa meraih kebahagiaan ku jadi aku harap kau juga bisa meraih kebahagiaan mu.”
Clara menganggukkan kepalanya, ia tidak bisa berkata apa apa. Semua yang Rasvia katakan benar adanya.
“Ah maaf aku banyak bicara.”
Clara menggelengkan kepalanya, “Tidak, tidak apa apa..”
Rasvia menghela nafas dan menatap Clara sedih setelah ia melirik jam tangannya. “Aku ingin sekali mengobrol panjang dengan mu lagi tapi aku harus pulang, anak anak dan suami ku pasti sudah menunggu ku. Aku tidak ijin bahwa aku minum minum disini, aku hanya ingin lepas dari tugas tugas ku sebagai ibu rumah tangga sejenak. Senang berkenalan dengan mu. Ku harap kita bisa bertemu lagi.”
Clara menganggukkan kepalanya, ia melambaikan tangannya kepada Rasvia yang melangkah pergi meninggalkan nya.
Di kerumunan orang orang, asap rokok, musik yang kencang dan juga minuman keras. Sekarang apa yang harus Clara lakukan?
“Hei manis, kenapa wanita secantik dirimu sendirian disini. Mau ku temani?”
Clara terkejut ketika seorang laki laki yang tidak dikenali nya datang begitu saja mencoba untuk merayu nya, Clara menepis tangan laki laki itu yang hendak mencolek dagunya.
“Clara.”
Clara menoleh kearah Damian yang menatapnya dengan melipat tangannya di dada, “Ini sudah kedua kalinya aku mendapati mu berduaan dengan laki laki asing, kenapa kau suka sekali mengulangi kesalahan mu hm?”
Clara menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia tidak mau Damian salah paham terhadapnya seperti bagaimana Damian salah paham sebelumnya tentang Marvel.
“Aku tidak mengenalnya Damian, dia yang datang sendiri dan berusaha menggoda ku.”
Damian berdecih, “Kau yakin laki laki ini yang menggoda mu, bukan kau yang menggoda nya karna kau juga ingin mengeruk uang darinya. Ayo biacaralah dengan jujur. Bagi wanita seperti mu menjual diri adalah hal biasa!”
Clara mengepalkan tangan nya kuat kuat, ia emosi. Kenapa Damian tidak pernah mau mendengarkannya? Kenapa Damian tidak pernah mau percaya akan kata katanya? Clara benci diperlakukan seperti sampah.
“Sekalinya pelacur maka akan tetap pelacu—”
Plak!
Clara sudah tidak bisa lagi menahan emosinya, Clara menampar Damian tepat di pipi laki laki itu. Membuat Damian terkejut dan menatap Clara berang.
“Iya aku akui aku ini menjual diriku kepada mu demi uang, tapi itu tidak bisa dijadikan alasan bahwa aku juga akan menjual diriku ke orang lain. Hanya karena kau memberikan ku uang bukan berarti kau berhak menghina ku, aku tidak butuh uang mu. Bajingan seperti mu seharusnya mati dan tersiksa di neraka!” Clara meluapkan emosinya, ia melangkah meninggalkan Damian yang terdiam disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
✨️ɛ.
mantap Clara! lebih baik berjuang sendiri..
2024-10-23
0
Lestari
joss clara harus berani, lawan damian
2022-05-05
0
Dede Kurniawaty
bagus tuh Clara👏
2022-02-22
0