THREE

Clara melirik ponselnya, ia mendapat pesan dari Damian yang telah mengirimkan sejumlah uang ke rekeningnya, Clara menghela nafas dan berbaring di ranjang memandang kosong ke langit langit kamarnya.

Clara berpikir, sampai kapan ia harus melakukan ini semua? Semuanya sungguh sangat membebani nya secara mental maupun juga fisik.

Ponsel Clara kembali berbunyi, sebuah pesan masuk dari Josephine, Clara mengerutkan alisnya membaca pesan dari teman nya itu.

From : Josephine

Ra, setelah dari toko buku tadi aku mampir ke cafe, aku bertemu dengan Marvel Orlando. Kau tahu apa yang sangat mengejutkan ku? Dia menghampiri ku hanya untuk meminta nomor telepon mu! Sejak kapan kalian saling kenal?

Clara bingung lantaran ia sendiri tidak dekat dengan Marvel, lagi pula sebelumnya saat di toko buku juga Clara dan Marvel justru bertengkar karena sebuah buku. Hubungan Clara dan Marvel tidak baik dan juga tidak buruk buruk sekali.

Kenapa juga Marvel meminta nomernya ke Josephine? Apakah ada sesuatu yang ingin Marvel katakan melalui pesan? Tapi jika ada yang ingin Marvel sampaikan bukankah Marvel bisa menyampaikannya nanti di kampus mereka? Kenapa juga harus meminta nomor segala.

Clara mendesah merasa pusing dengan segala pemikiran pemikiran dikepala nya, Clara butuh istirahat. Ia bangkit dari ranjangnya dan memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Salah satu sudut bibir Damian terangkat membentuk seringai ketika ia melihat video yang dikirimkan oleh orang suruhannya yang sudah Damian perintahkan untuk membuntuti Istrinya, Diana.

Benar dugaannya, operasi dan semacamnya itu hanya alasan saja. Diana memang benar benar kembali berselingkuh dibelakangnya untuk yang kesekian kalinya.

Damian jijik dan muak melihat semua pengkhianatan yang Diana lakukan, ia merasa menyesal karena pernah jatuh hati dan bahkan menyesal pernah bertemu dengan Diana.

Damian berpikir memangnya apa yang kurang darinya sehingga Diana berselingkuh seperti ini? Damian memiliki segalanya, kehidupan mewah, tubuh yang atletis, wajah yang tampan, bahkan sebelumnya Damian juga memberikan cinta nya lalu apa yang membuat Diana bisa melirik laki laki lain disaat disampingnya ada laki laki yang begitu sempurna?

Damian kembali meletakkan ponselnya itu, ia malas untuk lanjut menonton video itu lebih lama lagi. Ia merasa jijik melihat perselingkuhan istrinya meski ia sendiri juga berselingkuh. Tapi Damian juga tidak akan begini seandainya Diana tidak mengkhianatinya.

Damian melirik jam tangannya, pekerjaannya sudah selesai namun Damian malas untuk pulang kerumah. Entah kenapa Damian merasa malas untuk kembali berhadapan dengan Clara.

Diana mematikan ponselnya, ia tidak ingin ada gangguan seperti telepon masuk dan semacamnya, Diana ingin fokus berduaan dengan Thomas, kekasih gelapnya.

Gila memang, tapi Diana tidak bisa memungkiri bahwa Diana lebih bahagia bersama dengan Thomas dari pada dengan suaminya Damian.

Memang benar bahwa Diana tidak bisa lepas dari Damian karna Damian lah sumber uangnya, namun Diana juga tidak lepas dari Thomas. Thomas adalah cintanya, Diana tidak bisa meninggalkan Thomas demi Damian.

Diana memilih main belakang dari pada ia harus melepaskan salah satunya, Diana ingin memiliki keduanya.

Katakan lah ia serakah, Diana tidak perduli dibilang serakah, wanita tidak tahu diri, atau semacamnya. Diana hanya mengejar kebahagiaannya sendiri, masa bodoh bila ada yang tersakiti olehnya.

“Hei Ana, uang di rekening ku mulai menipis. Kau harus mengirim lagi secepatnya!”

Diana mengalihkan pandangannya kearah Thomas yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada, Diana tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban. Tentu saja ia akan mengirim uang lagi kepada Thomas, apapun yang Thomas minta pasti akan Diana berikan, asalkan Thomas terus berada disisinya sebagai kekasihnya.

Marvel menatap ponselnya ragu ragu, ia bingung haruskah ia menelepon Clara atau tidak, ia sudah susah payah meminta nomer Clara ke teman wanita itu, rasanya sia sia jika Marvel tidak jadi menghubungi Clara namun disatu sisi juga Marvel merasa canggung dan malu.

Marvel Orlando, anak bungsu dari Sebastian Orlando itu sudah sejak lama menaruh hati kepada sesosok wanita bernama Clara itu, hanya saja Marvel bukan tipikal laki laki yang bisa menunjukkan perasaannya begitu saja.

Marvel sebelumnya bersyukur bisa bertemu dengan Clara di toko buku, ia sudah merangkai kata kata untuk mengajaknya berbincang hangat, bahkan membahas buku yang mereka sukai namun yang keluar dari bibirnya saat itu justru berlawanan dengan apa yang sebenarnya ingin ia katakan.

Marvel merutuki kebodohannya, kelemahannya dalam menghadapi orang yang ia suka. Kenapa susah sekali rasanya melakukan hal apa yang hatinya ingin kan? Kenapa hati dan bibirnya tidak pernah sejalan?

Marvel mendesah berat dan memijit pelipisnya, Marvel tidak berani untuk menghubungi Clara untuk sekedar minta maaf atas perilakunya di toko buku sebelumnya.

Pengecut, ia benar benar pengecut.

Marvel berdiri tepat disamping kelas Clara, ia sengaja menunggu Clara keluar dari kelas untuk mengajak wanita itu bicara, Marvel tidak bisa terus terusan menjadi pengecut kan?

Marvel meraba dadanya, jantungnya berdetak kencang karna gugup. Sebentar lagi kelas Clara akan selesai. Dalam hati Marvel merangkai kata kata yang sekiranya akan ia gunakan untuk menyapa Clara.

Marvel khawatir ia akan terlihat seperti orang bodoh nantinya, Marvel menggenggam erat sebuah buku yang ingin ia berikan kepada Clara.

Marvel mencoba untuk mengendalikan dirinya sesaat beberapa mahasiswa dan siswi mulai berhamburan keluar dari kelas tersebut, Marvel menegakkan tubuhnya sesaat ia melihat Clara keluar dari kelas tersebut bersama dengan teman temannya.

“Clara..” Sapa Marvel pelan namun dapat menghentikan langkah Clara yang hendak melewatinya begitu saja.

Marvel bisa mendengar banyak pasang mata yang melihat kearah mereka dan mulai berbisik bisik.

“Ya? Kau memanggil ku?” Clara menatap bingung kearah Marvel, Clara semakin bingung ketika laki laki itu dengan tiba tiba menyodorkan sebuah buku kepadanya.

“Terimalah buku ini, ini sebagai ucapan maaf ku karna sudah kasar sebelum nya kepada mu, aku seharusnya mengalah kemarin.”

Clara mengangguk mengerti, ia tidak pernah berpikir bahwa seorang Marvel Orlando akan melakukan hal seperti ini. Clara ingin menolak buku tersebut namun Clara tidak enak hati jika harus menolaknya, itu pasti akan mempermalukan Marvel belum lagi banyak orang yang memperhatikan mereka.

Clara memutuskan untuk menerima buku itu, ia tersenyum berterima kasih. “Kau seharusnya tidak perlu repot repot, aku baru saja ingin membeli bukunya hari ini.”

Marvel ikut tersenyum, ia menggaruk tengkuknya pelan. “Maaf sekali lagi, aku harap perilaku ku sebelumnya tidak membuat mu benci ataupun tidak ingin berteman dengan ku.”

Clara menggelengkan kepalanya, mana mungkin ia berani memusuhi bintang kampus? Jika Clara begitu yang ada ia bisa dibenci oleh seisi penduduk kampusnya itu.

“Ah iya, terima kasih bukunya tapi aku harus segera pergi.” Clara tidak nyaman berada di dekat Marvel, belum lagi semua mata memandang kearahnya dengan penuh penasaran, sungguh itu membuat Clara benar benar merasa tidak nyaman.

“Oh. Baiklah, sampai ketemu lagi.”

Clara hanya mengangguk canggung sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan Marvel, Clara sungguh merasa Marvel terlihat aneh. Kenapa juga laki laki itu mendadak ramah kepadanya? Menyesal? Semuanya terdengar aneh bagi Clara.

“Sebenarnya apa hubungan mu dengan Marvel?” Josephine yang berada tepat disebelah Clara bertanya, sejak tadi ia bungkam namun Josephine kali ini ingin tahu kenapa sahabatnya itu mendadak terlihat dekat dengan Marvel.

Clara menoleh kearah Josephine dan menggelengkan kepalanya, “Kami tidak ada hubungan apa apa.”

Josephine berdecak tak puas dengan jawaban Clara, “Aneh rasanya kalian tidak punya hubungan apa apa tapi Marvel bisa seramah itu kepada mu. Kau juga tau sendiri kan bahwa Marvel itu laki laki yang paling susah di dekati di kampus ini?”

Clara tau hal itu tapi rasanya tidak perlu membesar besarkan hal sepele, “Kau dengar kan kalau dia hanya ingin minta maaf kepada ku, jangan melebihi lebihkan nya. Aku tidak ingin jadi bahan gosip nantinya, aku tidak ingin kegiatan belajar ku terganggu.”

Josephine hanya bisa mengangguk mengiyakan perkataan Clara, ya mau bagaimana lagi. Josephine tau betul bahwa Clara bukan tipikal wanita yang suka terlibat dengan laki laki yang mengundang gosip, apalagi Josephine juga mengetahui bahwa Clara mungkin saja masih dendam kepada Marvel perihal beasiswa.

“Malam ini kau bisa kan temani aku pergi ke suatu tempat? Sebelumnya kau sudah menolak karena ada urusan aku harap kali ini kau tidak akan memberikan alasan lagi untuk tidak ikut dengan ku.”

Clara hanya berdeham, menolak pun ia tidak tega lantaran Clara sudah cukup jarang pergi bersama dengan Josephine. Sebelumnya terhalang oleh pekerjaan paruh waktunya, kemarin karna Damian dan sekarang? Clara juga tidak punya alasan untuk menolak permintaan sahabatnya itu.

“Memangnya kita akan kemana?”

Bukannya menjawab Josephine justru mengedipkan matanya dan tersenyum jahil, “Lihat saja nanti malam.”

Senyum Josephine semakin melebar ketika ia melihat mobil Ayah nya sudah menunggunya di ujung sana. “Aku pulang lebih dulu ya, Ayah ku sudah datang. Kau masih ada kelas? Kalau tidak ikut saja dengan kami, Ayah ku akan mengantar mu sampai ke rumah.”

Clara menggelengkan kepalanya, “Tidak, aku harus mampir ke suatu tempat dulu sebelum pulang, kau pulang lah duluan. Hati hati.” Clara melambaikan tangan nya kepada Josephine yang mulai melangkah jauh meninggalkannya, dalam hati Clara merasa iri. Iri karna Josephine bisa merasakan diantar jemput oleh ayahnya sementara Clara sendiri, ia tidak pernah merasakannya.

Clara kebingungan ketika Josephine membawanya, kesalon, memaksanya untuk menurut. Di dandani sedemikian rupa dan di paksa mengenakan pakaian yang indah namun tidak pernah terpikirkan dibenak Clara sebelumnya untuk mengenakan dress mahal seperti itu.

Clara menatap pantulan dirinya di cermin, ia tidak menyangka tampilannya bisa berubah drastis hanya dengan make up dan pakaian mahal.

Clara melirik Josephine yang masih menatap penampilannya dari atas hingga kebawah, “Memangnya kau mau mengajak ku kemana sehingga harus berdandan seperti ini?”

Josephine tersenyum lebar, ia menyelipkan anak rambut Clara, “Aku akan membawa mu ke acara ulang tahun sepupu ku, kau ini kurang pergaulan. Sudah saatnya kau menikmati hidup mu dan bersenang senang.”

Clara terdiam, benar apa kata Josephine. Ia memang kurang pergaulan. Kapan terakhir kali ia pergi ke pesta ulang tahun teman nya? Clara tidak ingat pernah melakukan hal itu karna setiap kali ada yang mengundangnya Clara tidak pernah datang, Clara tidak punya baju  gaun bagus.

Clara ingat dulu ia sempat ingin meminjam pakaian kakaknya namun ia justru berakhir dipukuli oleh kakaknya itu.

“Hei kenapa kau melamun? Kau tidak suka aku ajak ke acara sepupu ku?” Josephine mendesah berat, “Ini bukan acara kekanakan kok, sepupu ku merayakan ulang tahunnya bersamaan dengan perayaan anniversary pernikahannya.”

Clara menggeleng, “Bukan itu maksud ku, aku hanya merasa canggung.”

“Kau tidak perlu canggung atau memikirkan apapun, hanya nikmati malam ini.”

Clara menganggukkan kepalanya, tersenyum kearah sahabatnya itu.

Clara bahagia, kali ini untuk malam ini, Clara tertawa melihat sepasang suami istri si pemilik acara yang bercanda gurau dan bersikap romantis di depan para tamu undangan.

Clara di tinggalkan sendiri, Josephine sedang berkumpul dengan keluarga besarnya sebentar. Clara juga tidak terlalu mempermasalahkan nya, Clara cukup menikmati acara dan hidangan yang ada.

Baru saja Clara ingin mengambil minuman lagi karena minumannya yang sebelumnya sudah habis, gerakannya itu terhenti ketika lengannya ditahan oleh seseorang.

Clara terkejut ketika ia menoleh dan mendapati bahwa orang yang menghentikannya itu adalah Marvel Orlando, laki laki itu lagi. Tapi bagaimana bisa Marvel berada disini?

“Clara, aku tidak menyangka kita akan bertemu disini.” Marvel tersenyum manis namun Clara justru merasa canggung, “Kau datang dengan siapa ke sini?”

Clara gelagapan, “A-aku datang dengan Josephine, kebetulan pemilik acara ini sepupunya.”

Marvel mengangguk anggukan kepalanya mengerti, “Ah, Kalau aku datang kemari dengan Kakak ku. Kebetulan kakak ku rekan bisnis dari pemilik acara ini.”

Clara hanya bisa mengangguk canggung, ia tidak tahu harus merespon bagaimana. Ia bahkan tidak bertanya apa apa tapi Marvel sudah menjelaskannya lebih dahulu.

“Clara.”

Tubuh Clara menegang, Clara panik. Ia panik bukan karna panggilan tersebut, jika saja yang memanggilnya adalah Marvel ataupun Josephine maka Clara tidak akan sepanik ini.

Namun nyatanya itu bukan suara dari keduanya, Clara tahu benar itu suara siapa.

“Maaf anda siapa ya?”

Clara bisa mendengar bahwa Marvel bertanya kepada laki laki tersebut, Clara dengan hati hati mendongak kan kepalanya, dan benar saja tebakannya. Laki laki itu adalah Damian.

“Clara, ikut dengan ku.” Damian dengan kasar menarik tangan Clara, Marvel hendak menghentikannya namun Damian terlalu cepat. Marvel ingin mengikuti kemana Damian membawa Clara pergi namun lagi lagi terhenti karena kakaknya yang dengan tiba tiba saja memaksanya untuk ikut menyapa si pemilik acara.

Sial.

Clara meringis kesakitan ketika Damian mendorong bahunya hingga membentur kaca mobil.

Damian menatap jijik kearah Clara, “Oh jadi uang yang ku berikan kepada mu selama ini kurang sehingga kau menjajakan tubuh mu ke orang lain?!”

Clara menggelengkan kepalanya cepat, “Tidak, ini semua tidak seperti yang kau pikirkan. Dia bukan siapa siapa dia hanya teman satu kampus dengan ku.” Clara panik, Marvel bukan siapa siapanya, jangan kan bermain dengan Marvel dibelakang Damian, berteman dengan Marvel saja Clara tidak.

Damian berdecih, “Kau pikir aku percaya? Kau saja berani menjual tubuh mu kepadaku lalu bukan tidak mungkin kalau kau juga bisa menjual tubuh mu itu ke orang lain.” Damian mengusap wajahnya kasar, “Terserah padamu jika kau mau menjual tubuh mu itu ke orang lain, tapi aku tidak sudi harus berbagi dengan orang lain. Kau bisa menghabiskan uang orang lain, aku akan berhenti mengirimkan uang ke rekening mu dan juga pergilah dari rumah ku, aku tidak bisa melihat wanita murahan dan menjijikan berkeliaran di depan mataku.”

“Damian.. aku bersumpah aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Marvel, aku tidak mungkin melakukan hal itu. Melakukannya dengan mu saja sudah menyiksaku apalagi harus melakukannya dengan orang lain lagi. Aku bukan wanita seperti itu.” Clara menyatukan kedua telapak tangannya, berusaha membujuk Damian untuk percaya kepadanya. “Bagaimana cara ku untuk menunjukan kepadamu bahwa aku tidak pernah melakukan itu ataupun berniat melakukannya.”

Clara menatap Damian dengan wajah penuh air mata, ia memperhatikan Damian yang terdiam namun tidak lama kemudian Damian menarik sudut bibirnya membentuk sebuah seringai.

“Berlutut.” Damian menatap Clara dengan pandangan menghina, “Berlutut dan memohonlah maka aku akan mempercayai mu.”

Clara tersentak, ia ingin menolak dan berteriak namun ia tidak bisa. Ia tidak punya pilihan lain, ia masih membutuhkan Damian.

Masih dengan air mata yang bercucuran Clara menekuk kakinya, berlutut di depan Damian. “Maafkan aku, Aku mohon percayalah kepada ku. Bahwa aku tidak melakukan apapun.”

Damian hanya tersenyum sinis melihat ketidak berdayaan Clara.

Mereka berdua tidak menyadari bahwa tak begitu jauh dari mereka ada Marvel disana yang menyaksikan adegan pertengkaran mereka itu dengan penuh tanda tanya dan keterkejutan.

Ada apa ini sebenarnya?

Terpopuler

Comments

✨️ɛ.

✨️ɛ.

apasih Damian.. orang ngobrol doang.. 🙄

2024-10-23

1

✨️ɛ.

✨️ɛ.

jiah.. mokondo..

2024-10-23

0

ryemi

ryemi

haduhhhh bodoh bgt

2021-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 ONE
2 TWO
3 THREE
4 FOUR
5 FIVE
6 SIX
7 SEVEN
8 EIGHT
9 NINE
10 TEN
11 ELEVEN
12 TWELVE
13 THIRTEEN
14 FOURTEEN
15 FIFTEEN
16 SIXTEEN
17 SEVENTEEN
18 EIGHTEEN
19 NINETEEN : DAMIAN
20 TWENTY : DAMIAN II
21 TWENTY ONE
22 TWENTY TWO
23 TWENTY THREE
24 TWENTY FOUR
25 TWENTY FIVE
26 TWENTY SIX
27 TWENTY SEVEN
28 TWENTY EIGHT
29 TWENTY NINE
30 THIRTY
31 THIRTY ONE
32 THIRTY TWO
33 THIRTY THREE
34 THIRTY FOUR
35 THIRTY FIVE
36 THIRTY SIX
37 THIRTY SEVEN
38 THIRTY EIGHT
39 SPECIAL PART
40 R
41 M
42 N
43 C
44 E
45 IRIDESCENT
46 SIDE STORY : MARVEL
47 SIDE STORY : MARVEL
48 IRIDESCENT
49 IRIDESCENT
50 SIDE STORY : MARVEL XI
51 SIDE STORY : MARVEL XII
52 SIDE STORY : MARVEL XIII
53 SIDE STORY : MARVEL IX
54 SIDE STORY : MARVEL X
55 SIDE STORY : MARVEL XI
56 SIDE STORY : MARVEL XII
57 SIDE STORY : MARVEL XIII
58 NEW STORY!!
59 SIDE STORY : MARVEL XIV
60 SIDE STORY : MARVEL XV
61 SIDE STORY : MARVEL XVI
62 SIDE STORY : MARVEL XVII
63 SIDE STORY : MARVEL XVIII
64 SEASON II BAB 1
65 SEASON II BAB 2
66 SEASON II BAB 3
67 SEASON II BAB 4
68 SEASON II BAB 5
69 SEASON II BAB 6
70 SEASON II BAB 7
71 SEASON II BAB 8
72 SEASON II BAB 9
73 SEASON II BAB 10
74 SEASON II BAB 11
75 SEASON II BAB 12
76 SEASON II BAB 13
77 SEASON II BAB 14
78 SEASON II BAB 15
79 SEASON II BAB 16
80 SEASON II BAB 17
81 SEASON II BAB 18
82 SEASON II BAB 19
83 SEASON II BAB 20
84 SEASON II EP 21
85 SEASON II EP 22
86 SEASON II BAB 23
87 SEASON II BAB 24
88 SEASON II BAB 25
89 SEASON II BAB 26
90 SEASON II BAB 27
91 SEASON II BAB 28
92 SEASON II BAB 29
93 SEASON II BAB 30
94 SEASON II BAB 31
95 SEASON II BAB 32
96 SEASON II BAB 33
97 IRIDESCENT
Episodes

Updated 97 Episodes

1
ONE
2
TWO
3
THREE
4
FOUR
5
FIVE
6
SIX
7
SEVEN
8
EIGHT
9
NINE
10
TEN
11
ELEVEN
12
TWELVE
13
THIRTEEN
14
FOURTEEN
15
FIFTEEN
16
SIXTEEN
17
SEVENTEEN
18
EIGHTEEN
19
NINETEEN : DAMIAN
20
TWENTY : DAMIAN II
21
TWENTY ONE
22
TWENTY TWO
23
TWENTY THREE
24
TWENTY FOUR
25
TWENTY FIVE
26
TWENTY SIX
27
TWENTY SEVEN
28
TWENTY EIGHT
29
TWENTY NINE
30
THIRTY
31
THIRTY ONE
32
THIRTY TWO
33
THIRTY THREE
34
THIRTY FOUR
35
THIRTY FIVE
36
THIRTY SIX
37
THIRTY SEVEN
38
THIRTY EIGHT
39
SPECIAL PART
40
R
41
M
42
N
43
C
44
E
45
IRIDESCENT
46
SIDE STORY : MARVEL
47
SIDE STORY : MARVEL
48
IRIDESCENT
49
IRIDESCENT
50
SIDE STORY : MARVEL XI
51
SIDE STORY : MARVEL XII
52
SIDE STORY : MARVEL XIII
53
SIDE STORY : MARVEL IX
54
SIDE STORY : MARVEL X
55
SIDE STORY : MARVEL XI
56
SIDE STORY : MARVEL XII
57
SIDE STORY : MARVEL XIII
58
NEW STORY!!
59
SIDE STORY : MARVEL XIV
60
SIDE STORY : MARVEL XV
61
SIDE STORY : MARVEL XVI
62
SIDE STORY : MARVEL XVII
63
SIDE STORY : MARVEL XVIII
64
SEASON II BAB 1
65
SEASON II BAB 2
66
SEASON II BAB 3
67
SEASON II BAB 4
68
SEASON II BAB 5
69
SEASON II BAB 6
70
SEASON II BAB 7
71
SEASON II BAB 8
72
SEASON II BAB 9
73
SEASON II BAB 10
74
SEASON II BAB 11
75
SEASON II BAB 12
76
SEASON II BAB 13
77
SEASON II BAB 14
78
SEASON II BAB 15
79
SEASON II BAB 16
80
SEASON II BAB 17
81
SEASON II BAB 18
82
SEASON II BAB 19
83
SEASON II BAB 20
84
SEASON II EP 21
85
SEASON II EP 22
86
SEASON II BAB 23
87
SEASON II BAB 24
88
SEASON II BAB 25
89
SEASON II BAB 26
90
SEASON II BAB 27
91
SEASON II BAB 28
92
SEASON II BAB 29
93
SEASON II BAB 30
94
SEASON II BAB 31
95
SEASON II BAB 32
96
SEASON II BAB 33
97
IRIDESCENT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!