BAB 3. PERMINTAAN MAAF AMIR

Hari ini lelakiku mau pulang awal, ku siapkan makan malam kesukaanya. Sayur sop, ayam goreng dan perkedel kentang ditambah sambal terasi sudah siap terhidang di meja makan. Tinggal menunggu.

“Assalamulaikum, wah, harum sekali jadi lapar” yang ada di pikiran sdh datang

“waalaikum salam” ku cium tangannya

“kerjaannya sudah selesai, koq pulangnya cepet” lanjutku mengambil tas di tangannya,  dia mendudukan dirinya dikursi meja makan.

Tunggu, ada apa dengan suamiku wajahnya seperti menyimpan sebuah beban berat, kusut tidak seperti biasa atau mungkin hanya kelelahan, atau pekerjaannya sedang ada masalah.

Pikiranku mencoba menebak lelaki manis itu lebih banyak menunduk seperti ada yang ingin disembunyikan.

“mau mandi dulu atau langsung makan” bertanya berusaha menghilangkan pikiran buruk

“Ayaaaah.....”anakku berlari mendekat, riang sekali wajahnya melihat ayahnya pulang

“Ayah sudah pulang, kerjaannya sudah selesai, ayah bawa oleh-oleh apa buat Rania?” sederet pertanyaan diajukan setela dia duduk di pangkuan ayahnya.

“Sudah, nih lihat ayah sekarang dirumah mau main sama Rania” suamiku mendakap anakku cukup erat seperti ingin menyampaikan sesuatu dia memandang putrinya lekat wajah sedihnya, mencium kening dan rambut panjang anakku. Sebenarnya ada apa denganmu mas gumamku dalam hati.

“Ayah minta maaf ya”tiba-tiba raut sedih terlihat jelas, ini bukan dugaannku saja pasti ada sesuatu yang mengganggu pikiran lelakiku ini, tapi apa?

“kenapa ayah minta maaf sama Rania?” tuh kan putriku saja paham, suamiku semakin erat mendekap anaknya seolah dia akan pergi jauh, kasihan sekali tulang punggungku itu. mungkin Pekerjaan atau bisnisnya ada masalah, apalagi memangnya.

“Biar ayah mandi dulu ya nak, kasihan ayah kecapekaan, nanti main lagi”.mengambil Rania dari pangkuan ayahnya. Ku tatap punggung suamiku menaiki tangga, kepalanya menunduk. Seberat apa beban yang harus dia tanggung sampai mengangkat kepala saja rasanya sulit.

“sayang...”panggilnya setelah kami rebahan di kamar. Dadanya jadi bantalan kepalaku tanganku melingkar disana. Tentu setelah tadi makan dan puas bermain dengan anaknya, kutidurkan Rania, disinilah kami sekarang.

“bunda....sudah tidur?”panggilnya sekali lagi sambil mengusap punggung kulembut

“hhhmmmm....”kuangkat kepala untuk melihat wajahnya, mendung itu terlihat semakin pekat tapi tidak mengurangi kadar ketampanannya

“ Maafkan mas yah” tarikan nafasnya berat seperti ingin mengeluarkan beban yang menumpuk.

“Kenapa hari ini lelaki tampanku ini seperti menyimpan beban berat”mencoba mencairkan suasana, karena jujur dari tadi aku juga ikut gelisah.

“Apapun yang terjadi nanti mas tetap mencintaimu, mencintai Rania” tangannya beralih membelai rambutku

“Mas ada apa?” tanyaku heran sambil duduk mencoba mencari kejujuran dimatanya. Ah, dia serius sekali sinar mata yang tidak biasa, bahkan dia tidak berani menatapku.

“Apapun yang terjadi jadilah Syafiraku yang baik hati, lembut, pengertian dan menerima keadaan seperti biasanya, jangan pernah berubah” aku semakin takut dengan kalimatnya.

Hal yang dilakukan diluar kebiasaan lelaki dihadapanku ini. 7 tahun kami bersama baru sekarang dia melakukan ini, hatiku semakin berdebar beragam pertanyaan muncul. “Allah... ada apa dengan suamiku” gumamku dalam hati

“Mas di pecat, atau ada masalah di proyek?”mencoba menebak isi pikiran suamiku ini.

“Jangan takut mas, kita memulai semuanya dari nol, sampai ada di posisi sekarang ini karena kita berdua mampu menguatkan, saling mendukung, mampu menerima kekurangan” mencoba mengurangi bebannya

“Bukan itu” sergahnya cepat, kulihat tarikan nafasnya panjang dan berat mampu menggambarkan betapa beratnya beban yang ada dipikirannya.

“Aku janji, sekalipun mas tidak punya pekerjaan, usaha mas amir bangkrut aku tidak masalah, asalkan mas amir tetap ada disampingku mencintaiku seperti sekarang, itu sudah lebih dari cukup, mas tenang saja” ku genggam tangannya erat mencoba meyakinkan.

“Dan aku janji akan menjadi syafiranya mas Amir yang baik , lembut perhatian, lucu dan imut” kuberikan dia senyuman terbaikku, ku goyang kepalaku kekanan dan kekiri mencairkan suasana yang menurutku sangat tidak nyaman.

“tidurlah” ujarnya sambil menarik tananganku untuk tidur kembali ke posisi yang tadi

Malam beranjak semakin larut meninggalkan sejuta tanya dalam benakku. Ada apa sebenarnya. Mengapa tiba-tiba dia bersikap aneh hari ini, berjuta pikiran buruk terhampar di kepalaku memaksa mataku tetap terbuka. Kuambil benda kotak persegi itu mencoba membuka sosial media, mencari hiburan disana. Tapi tidak bisa, kulihat suamiku sudah terpejam. Mungkin dia lelah, lelah lahir bathin sepertinya. Kuletakkan kembali di nakas.

Mencoba mengingat kajadian dirumahku  yang berhubungan dengan suamiku mencari tahu kalau-kalau ada petunjuk.

Aku bukan orang yang suka memeriksa hp suami, karna itu privasinya, takut dia merasa tidak nyaman. Orang yang menghubungi dia  tiap hari banyak dan beragam ada rekan bisnis, rekan kerjanya ada yang aku kenal dan tidak aku kenal.

Jam menunjukkan angka 11, tapi mataku masih sulit terpejam. Perkataan mas Amir tadi mengganggu pikiranku. Ku taruh kepercayaan penuh padanya aku tahu dia lelaki baik yang tidak akan menghianati kepercayaaku, kami saling kenal 10 tahun, 3 tahun berteman 7 tahun sebagai suami istri. Yah, Kami teman kuliah, seangkatan satu jurusan umur kami sama beda bulan. Dari dulu sampai sekarang dia tetaplah Amir yang aku kenal 10 tahun lalu.

Dia bukan suami yang romantis, bukan tipe laki-laki yang suka ngasih kejutan di hari ulang tahunku atau ulang tahun pernikahan kami. Atau tiba-tiba bawa oleh-oleh sehabis perjalanan dinas, tidak, dia tidak begitu.

Tapi aku tidak masalah, yang penting di hatinya hanya ada aku dan Rania itu sudah lebih dari cukup buatku.

Kami teman satu angkatan kuliah dikampus dan jurusan yang sama, sikapnya yang pendiam cenderung menyendiri membuatku tertarik ingin tahu awalny. Sampai ahirnya kami ada dikelompok yang sama dalam tugas mata kuliah.

Satu kelompok ada 4 orang 2 laki-laki dua perempuan. Dari sanalah aku tahu kalau dia laki-laki yang cerdas wawasannya luas baik dan tidak banyak mengeluh. Kepribadian yang menarik menurutku, maksudku semua diluar perkirannku tentang mas amir.

Mulai saat itu kami akrab ber empat, berjaln bersama mengerjakan tugas, nongkrong atau sekedar melakukan hal-hal receh lainnya layaknya mahasiswa yang lain.

Satu lagi laki-laki dikelompokku namanya Fatih aku memanggilnya Bang fatih sebenarnya dia kakak kelasku SMA sama-sama dari kampung, kebetulan Rumahnya dengan rumahku dekat kami teman sepermainan dulu kebetulan ngekos juga dekat dengan kostanku daerah dekat kampus.

Waktu acara wisuda dia memperkenalkanku pada keluarganya, dan aku memperkenalkan dia pada keluargaku. “oh, jadi ini syafira yang sering diceritakan Amir, cantik” kalimat yang diucapkan ibunya Mas amir Mampu membuat semburat merah di wajahku, aku menunduk dalam malu rasanya. Selang beberapa bulan lulus kami menikah. Dari pertemanan lanjut kepernikahan. Singkat tapi tekad kami sudah bulat cinta yang menyatukan.

Sudah jam 12, tapi mataku masih sulit terpejam. Biasanya jam 10 sudah terbuai mimpi. Ku balikkan badanku pelan membelakangi mas amir. Takut dia terbangun. Kucoba pejamkan mata siapa tahu nanti tertidur. Suara dering terdengar itu bukan hpku itu nada dering mas amir, dia bergegas bangun mengambil hpnya turun dengan cepat setelah menoleh kearahku.

Penasaranku semakin menjadi tidak biasanya ada yang menelpon tengah malam begini. Ku tajamkan telinga mencari tahu apa yang dibicarakan mungkinkah ada hubungan dengan ke gundahan hati mas amir. Dia berjalan keluar kamar membuka pintu dan menutupnya kembali.

Aku turun dari tempat tidur mendekatkan telinga ke pintu. Sekilas ku dengar “ belum, besok saja kita bahas ini sudah malam”,itu suara  mas amir ku dengar langkah kakinya mendekat ke pintu aku buru-buru naik ke tempat tidur pura-pura tidur seperti tadi agar mas Amir tidak curiga. Ada apa denganmu mas kenapa hatiku mengatakan kamu menyembunyikan sesuatu dariku.

Terpopuler

Comments

Kensi Arka

Kensi Arka

selingkuh mesti iki

2022-05-04

1

Dwi Sasi

Dwi Sasi

Dag dig dug

2022-03-10

1

Alea Wahyudi

Alea Wahyudi

wanita yg dekat2 saat laki2 sedang di puncak karir harusnya di slidiki ,ada apa??? pasti ada tujuan yg tidak baik apa lg udah tau status laki2 yg sudah ber istri, pasti hanya wanita yg matre yg melakukan hal itu ,harusnya laki2 peka pake otak cerdasnya jangan cm liat wanita mulus licin ky menekin wkwkwk....trus menyakiti istri atas nama cinta masa lalu yg blm usai, nakal boleh goblok jangan boss.....😠

2022-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. MEMULAI HARI
2 BAB 2. BAHAGIA DENGAN BERSYUKUR
3 BAB 3. PERMINTAAN MAAF AMIR
4 BAB 4. PEREMPUAN DARI MASA LALU
5 BAB.5 SAKIT YANG TERAMAT DALAM
6 BAB. 6. MEMPERTAHANKAN APA YANG MENJADI MILIKKU
7 BAB. 7. MENYENTUH NALURI SESAMA WANITA
8 BAB 8. PASRAH
9 BAB 9. MASA LALU ITU...
10 Bab 10. Hari pernikahan
11 Bab 11. TINGGAL SATU ATAP
12 Bab 12. SAKIT
13 BAB 13. PULANG KAMPUNG
14 BAB 14 MENERIMA TAKDIR
15 BAB 15. UNDANGAN PERNIKAHAN
16 BAB 16. HADIAH ULANG TAHUN
17 Bab 17. HIDUP HARUS TERUS BERJALAN
18 BAB 18. MULAI MENUNJUKKAN ASLINYA
19 BAB 19. BANGKIT
20 BAB 20. BERHENTI MERATAPI NASIB
21 BAB 21. MENERIMA TAWARAN
22 BAB 22. KUNJUNGAN MERTUA
23 BAB 23. POV AMIR
24 BAB 24. JALAN TERBAIK
25 BAB 25. HARI YANG ANEH
26 SIAPA SRI?
27 KECURIGAAN AMIR.
28 APA KABAR ANDARA?
29 PEMBUKTIAN
30 JANJI YANG TERLANJUR TERUCAP
31 TRAUMA
32 MENYINGKAP TABIR PART 1
33 MENYINGKAP TABIR PART II
34 MENYINGKAP TABIR PART III
35 MENYINGKAP TABIR PART IV
36 CEO GLOBAL GROUP
37 KESALAHAN YANG TERULANG
38 PERGI MENJAUH
39 MENIKMATI KEBEBASAN
40 SURAT ELEKTRONIK PART 1
41 SURAT ELEKTRONIK PART 2
42 BUAYA DARAT
43 PENCAPAIAN
44 KEMARAHAN BANG FATIH
45 WISUDA
46 PENGUMUMAN
47 KETINGGALAN PESAWAT
48 PERSEKONGKOLAN
49 LUKA YANG TERULANG.
50 KENYATAAN
51 HATI YANG HAMBAR
52 ANAK YANG TAK DIINGINKAN
53 KLINIK AZ-ZAHRA
54 KABAR DUKA
55 PELAJARAN HIDUP
56 TIGA TAHUN LALU
57 JATUH CINTA LAGI (END)
58 EKSTRA PART ( POV AMIR )
59 EKSTRA PART (POV FATIH)
60 EKSTRA PART (AHIR YANG INDAH)
61 PENGUMUMAN
62 PENGUMUMAN
63 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 63 Episodes

1
BAB 1. MEMULAI HARI
2
BAB 2. BAHAGIA DENGAN BERSYUKUR
3
BAB 3. PERMINTAAN MAAF AMIR
4
BAB 4. PEREMPUAN DARI MASA LALU
5
BAB.5 SAKIT YANG TERAMAT DALAM
6
BAB. 6. MEMPERTAHANKAN APA YANG MENJADI MILIKKU
7
BAB. 7. MENYENTUH NALURI SESAMA WANITA
8
BAB 8. PASRAH
9
BAB 9. MASA LALU ITU...
10
Bab 10. Hari pernikahan
11
Bab 11. TINGGAL SATU ATAP
12
Bab 12. SAKIT
13
BAB 13. PULANG KAMPUNG
14
BAB 14 MENERIMA TAKDIR
15
BAB 15. UNDANGAN PERNIKAHAN
16
BAB 16. HADIAH ULANG TAHUN
17
Bab 17. HIDUP HARUS TERUS BERJALAN
18
BAB 18. MULAI MENUNJUKKAN ASLINYA
19
BAB 19. BANGKIT
20
BAB 20. BERHENTI MERATAPI NASIB
21
BAB 21. MENERIMA TAWARAN
22
BAB 22. KUNJUNGAN MERTUA
23
BAB 23. POV AMIR
24
BAB 24. JALAN TERBAIK
25
BAB 25. HARI YANG ANEH
26
SIAPA SRI?
27
KECURIGAAN AMIR.
28
APA KABAR ANDARA?
29
PEMBUKTIAN
30
JANJI YANG TERLANJUR TERUCAP
31
TRAUMA
32
MENYINGKAP TABIR PART 1
33
MENYINGKAP TABIR PART II
34
MENYINGKAP TABIR PART III
35
MENYINGKAP TABIR PART IV
36
CEO GLOBAL GROUP
37
KESALAHAN YANG TERULANG
38
PERGI MENJAUH
39
MENIKMATI KEBEBASAN
40
SURAT ELEKTRONIK PART 1
41
SURAT ELEKTRONIK PART 2
42
BUAYA DARAT
43
PENCAPAIAN
44
KEMARAHAN BANG FATIH
45
WISUDA
46
PENGUMUMAN
47
KETINGGALAN PESAWAT
48
PERSEKONGKOLAN
49
LUKA YANG TERULANG.
50
KENYATAAN
51
HATI YANG HAMBAR
52
ANAK YANG TAK DIINGINKAN
53
KLINIK AZ-ZAHRA
54
KABAR DUKA
55
PELAJARAN HIDUP
56
TIGA TAHUN LALU
57
JATUH CINTA LAGI (END)
58
EKSTRA PART ( POV AMIR )
59
EKSTRA PART (POV FATIH)
60
EKSTRA PART (AHIR YANG INDAH)
61
PENGUMUMAN
62
PENGUMUMAN
63
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!