Kesalah Pahaman Membawa Penyesalan
Happy Reading🤗
Anesya Azkila Rahzheda, gadis istimewah di keluarga Rahzheda, anak ketiga dari pasangan Murat Curvi Rahzheda dan Zahira Curvi Rahzheda.
Cantik dan berkarisma, tentu belum cukup menggambar kan pesona seorang Anesya Azkila Rahzheda. Gadis berumur dua puluh tiga tahun, gadis yang baru menyelesai kan studi nya dengan gelar S2 di Universitas terkemuka di Scotlandia, ia menjadi primadona di Universitas tersebut. Bagaimana tidak, ia yang sudah beranjak 24 tahun itu memiliki wajah baby face, kulit putih mulus, hidung mancung dengan alis tebal membuat siapa pun terlena dengan kecantikan nya.
Malam semakin larut, Esya dengan balutan long dress berwarna navi, sedang menghadiri pesta ulang tahun sahabat nya di sebuah club malam terbesar di Scotlandia.
Kepribadian Anesya yang selalu bersikap ramah dan baik itu pun kini berbanding terbalik dengan sekarang, sosok nya berubah menjadi gadis dingin, cuek dan menutup rapat hati nya setelah pengkhianatan sang kekasih beserta sahabat nya.
Bagaimana tidak, pernikahan yang akan berlangsung pada esok hari harus berakhir dengan ketidak hadiran sang kekasih hati. Bukan hanya pernikahan yang batal, melain kan ia pun harus kehilangan sosok seorang sahabat yang sudah di anggap nya sebagai seorang kakak.
Kemurkaan seorang Ayah ketika melihat anak nya di khianati membuat seorang Murat Rahzheda, pengusaha batu bara dan seorang yang di takuti di dunia bisnis, menjadi sosok seorang yang kejam kala mengetahui pengkhianatan pria yang di cintai sang anak, namun atas permintaan Faruk dan Timur, Murat pun mengikuti keinginan kedua anak nya, yang meminta nya untuk tidak menghancur kan bisnis keluarga Arkanda beserta bisnis keluarga Jenkins.
Setelah pengkhianatan dan batal nya resepsi pernikahan, kini Anesya mulai mencari kesenangan nya sendiri, di mana ia tidak tinggal beserta kedua kakak lelaki nya, melain kan ia memilih tinggal di sebuah apartement elit yang menjadi kado ulang tahun nya yang di berikan kedua kakak lelaki nya.
"Dek, besok mau gak temenin Kakak nemuin Zhakira. Mau ya!" pinta Timur sembari menarik narik lengan Kila.
"Aiisstt... Kakak apaan sih, kok narik-narik Kila. Kok ketemuan sama pacar sendiri harus Kila temenin, gak mau ahh!" kesal Kila dengan sikap manja sang kakak yang seperti anak labil.
"Ya sudah, Kakak sih niat nya mau beliin kamu mobil impian kamu, tapi melihat kamu gak mau, malah Kakak senang gak ngeluarin uang sebanyak itu." seru Timur tanpa melihat wajah terkejut sang adik.
"Kila mau kok temenin Kakak. Mana mungkin Kila nolak permintaan Kakak. Tapi janji ya, Kakak beliin tuh mobil." teriak Kila kegirangan, tanpa mereka sadari, sejak tadi ada dua sosok yang sedang melihat tingkah mereka.
"Ada apa ini! ini sudah jam berapa dan kalian masih saja beradu argumentasi." baritone itu seketika membuat Kila maupun Timur mengedar kan pandangan mereka.
"Pah, kok kesini nya gak kabarin kita sih!" tanya Timur dan segera beranjak dari duduk nya menghampiri sang Papah yang baru saja datang bersama dengan sang Abang.
"Kan bukan kejutan jika Papah bilang ke kalian mengenai kedatangan Papah kesini. Dan seperti nya kedatangan Papah tidak di harap kan oleh seseorang." sindir nya telak saat melihat ke engganan anak perempuan nya untuk menyapa nya.
"Dari mana teori itu!" desis nya ketus sembari berlari berhambur kedalam pelukan sang Papah.
"Saat melihat anak gadis Papah yang seperti tidak suka saat Papah datang mengunjungi anak-anak Papah." goda Murat kembali kala mendekap tubuh anak gadis nya.
"Mana mungkin Pah, Kila juga sangat merindu kan Papah." balas nya dengan cemberut.
Ketiga pria itu pun tak tahan lagi untuk tidak tertawa kala melihat kekesalan gadis di depan mereka.
"Ya sudah, acara peluk nya di pending dulu. Ada hal baik dan juga tidak baik yang ingin Papah sampein ke kalian." jelas Murat dengan raut wajah serius nya.
Ketiga nya pun tampak menyergit kala mendengar perkataan sang Papah.
"Ayo duduk dulu. Kalian mau dengar kabar baik atau kabar buruk terlebih dulu." tanya Murat lagi saat mereka sudah duduk di ruang keluarga.
"C'mon Pah, jangan buat kami berspekulasi lagi. Katakan kabar buruk terlebih dulu." pintah Faruk tak sabaran.
Murat pun menarik nafas panjang dan menghembus kan nya dengan pelan. "Apa kalian yakin ingin mendengar nya? dan Papah berharap kalian akan menerima permintaan Papah kali ini." ujar nya dengan tenang meski ia tahu jika kedua kabar ini pasti akan membuat anak gadis nya marah besar.
"Tergantung!" desis Kila dengan wajah datar nya.
"Papah mau Kila menikah dengan Khenet. Dan perjodohan ini sudah Papah sepakati bersama Tuan Gustaf" jelas Murat dengan serius dan itu berhasil membuat ketiga anak nya membola kan mata nya.
"I'm sorry Kila, but Kila doesn't want to be married." pekik nya dengan kesal.
"Papah gak mau ada penolakan! Papah harap Kila mau menerima perjodohan ini." ucap Murat dengan penekanan jika perkataan nya tidak bisa di bantah.
"Katakan perihal baik nya, Pah." seru Timur mengalih kan perdebatan Kila bersama sang Papah.
Dan itu berhasil membuat seorang Murat menjadi ketar ketir kala melihat kemarahan sang anak gadis nya, mengenai perjodohan dan sekarang mungkin akan membuat anak gadis nya dalam mood tidak baik.
"Mamah kal-." ucap Murat dan langsung di potong oleh Kila dengan marah.
"Jangan bilang jika wanita itu akan kembali!" selah Kila yang tau arah pembicaraan sang Papah. "Jika Papah beserta Abang dan Kakak mau menerima wanita itu lagi, Kila tidak akan marah. Tapi, yang perlu kalian ketahui saat wanita itu menginjak kan kaki nya di rumah ini, saat itu lah Kila akan meninggal kan rumah ini." ucap nya telak dan tak terbantah kan.
"Dek, apa yang kau katakan! bagaimana pun wanita yang kau sebut itu adalah Mamah kita, dia yang melahirkan kita." marah Faruk ketika mendengar kata wanita yang tak lain Mamah mereka di sebut seperti itu oleh sang adik.
"Dan Kila gak peduli!" seru nya kembali dengan suara meninggi.
"Anesya Azkila Rahzeda!" teriak Faruk dan menampar sang adik.
Plaakkk
"Tamparan ini akan selalu Kila ingat! Kila benci kalian semua." teriak nya sembari mengusap pipi nya yang di tampar, setelah nya ia pun berlari menaiki anak tangga.
"Arrgghhh.. Apa yang aku lakukan?" gumam Faruk sembari menjambak rambut nya dengan kuat.
"Abang seharus nya lebih memahami perasaan Kila. Timur pun belum bisa memaaf kan Mamah, mengingat pengkhianatan Mamah kepada Papah dan kita kala itu." ucap Timur dengan kecewa.
"Papah akan coba bicara dengan adik kalian, Kila pasti bisa menerima kenyataan ini. Papah yakin ia masih memiliki rasa sayang terhadap Mamah kalian." ucap Murat yakin jika Kila pasti memerlu kan waktu untuk mencernah segala nya saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments