MENIKAHI CALON SUAMI SAHABATKU
Terlihatlah disebuah kamar, seorang gadis berparas cantik yang sedang murung. Dia adalah ELSIE DRUSILA SEBASTIAN.
Putri bungsu dari tuan Sebastian dan nyonya Ruli Sebastian ini, sedang menghadapi dilema besar dalam hidupnya.
Elsie terpaksa harus menerima sebuah perjodohan dari orang tuanya. Dan sekarang ia sedang dirias oleh MUA & penata busana yang dipilih khusus oleh orang tuanya.
"Tersenyumlah nona , bukankah ini adalah hari bahagiamu? Kenapa kau terlihat sangat murung? " Penata rias tersebut bertanya dengan wajah heran.
"Iya kak, sebernarnya setiap orang sangat menginginkan kebahagiaan dalam pernikahannya. Tapi... " belum sempat ia menyelesaikan perkataannya terdengarlah suara pintu di ketuk.
Tok
Tok
Tok...
Pintu terbuka dari luar dan nampaklah seorang wanita paruh baya. Di usianya yang ke 56 th ini, beliau tetap terlihat cantik dan elegan. Yah, dia adalah Ruli Sebastian ibunda dari Elsie.
"Sayang, bagaimana? Sudah siap semuanya? Acara akan segera di mulai. " Dia berkata sembari memegang pundak putrinya dan menatapnya dicermin.
"Iya bunda, semuanya sudah siap. "
"Ya sudah, ayo bunda antar ke ayahmu. Beliau sudah menunggu. " sambil menggandeng putri bungsunya itu.
"Putri ku, kamu terlihat sangat cantik sayang. " Sebastian datang menghampiri putrinya.
"Terimaksih ayah. " Terlihat sekali raut wajah nya tidak menampakkan kebahagiaan.
Sebastian menyadari itu, tapi dia tetap pada pendiriannya. Dia sangat yakin akan keputusannya itu.
Dilantai bawah terlihat seorang laki laki, yang sedang menantikan kehadiran mempelai wanitanya. Dia melihat kearah tangga, nampaklah sesosok wanita cantik dengan balutan gaun pengantin yang melekat indah di tubuhnya.
Dia adalah calon suami Elsie putra sulung dari Agam Nixon dan Ren Dae Nixon. Neville Noman Nixon, pria berdarah campuran prancis korea ini terlihat sangat gagah dengan balutan jas dan tuxedo yg serasi dengan penampilannya.
Sebastian dan Elsie berjalan mendekati altar pernikahan yang telah disiapkan di ruang tengah kediaman keluarga sebastian.
"Aku serahkan putriku kepadamu Nev, kau jaga dan sayangi dia dengan sebaik - baiknya. " Sebastian menyerahkan tangan putri kesayangannya, lalu disambut oleh Nev.
"Baik om. "
Acara pemberkatan pun berjalan lancar, dilanjutkan acara resepsi pernikahan. Acara itu memang sengaja diselenggarakan di kediaman Sebastian. Mereka tidak memilih dihotel atau gedung atas permintaan kedua mempelai. Sebab pernikahan yang mereka jalani, bukan pernikahan yang didasari oleh cinta. Jadi sangat tidak nyaman bila harus dirayakan besar - besaran.
"Elsie... Selamat ya atas pernikahanmu. Semoga kalian selalu bahagia. " Vindy sahabat baik Elsie pun turut hadir dalam acara itu.
"Makasih ya beb, kamu udah mau dateng. " Memeluk bestienya tersebut.
"Iya beb sama sama, mulai sekarang gak usah mikirin yang lain lain ya beb. Fokus aja sama keluargamu yang baru ini". Vindy mengenggam erat tangan bestie nya itu.
"Aku rindu kita bisa bertiga kayak dulu lagi beb.." Tak terasa air matanya jatuh dan itu membuat Vindy juga merasa sangat sedih.
"Beb,, udah dong. Ini kan hari bahagiamu. Gak boleh sedih ya, aku yakin orang tua kalian selalu memberikan yang terbaik kok buat kalian. " Vindy berkata sembari mengusap punggung tangan sahabatnya itu.
"Semoga saja beb. " Elsie tersenyum lalu Vindy menghampiri Neville yang saat ini statusnya sudah menjadi suami sah Elsie.
"Nev, jaga sahabat ku dengan baik ya, JANGAN SAMPAI KAU SAKITI DIA !!! " Vindy berkata dengan nada ancaman dan membuat Nev terintimidasi.
"Iya. " Ia menjawab dengan acuh.
Setelah Vindy, tamu - tamu yang lainpun ikut serta memberikan ucapan selamat kepada Elsie dan Nev. Hingga tak terasa hari sudah larut malam. Dan tamu tamu sudah berpulangan satu persatu.
RUANG MAKAN
"Kalian istirahat lah kalau sudah selesai makan, karna ini sudah malam. Pasti kalian sangat lelahkan? " ayah Sebastian berkata kepada anak anaknya agar istirahat.
"Ajak suamimu kemamar El, kalian kan sekarang sudah sah menjadi suami istri. Dan semoga saja bunda lekas diberi cucu ya. " Ruli tersenyum sambil mengerlingkan matanya.
Elsie dan Nev tampak datar saja, mereka langsung beranjak dari ruang makan menuju kamar Elsie di lantai 2.
"Aku kekamar dulu bun, yah. " Pamit Elsie kepada kedua orang tuanya.
"Saya permisi dulu om, tante. " Nev pun menyusul langkah kaki El di belakangnya.
Nampak sekali Nev belum membiasakan diri dengan panggilan baru untuk mertuanya tersebut. Namun Sebastian dan Ruli tersenyum, lalu mereka terdiam sejenak.
Didalam hati mereka sedikit tersimpan kegelisahan, apakah pernikahan putri semata wayangnya ini akan bisa bahagia? Sebab pernikahan mereka atas dasar keputusan kedua belah keluarga besar. Bukan atas dasar cinta dan sayang.
Kamar Elsie
"Kenapa susah banget sih ini, isshh.. " El sedikit kesusahan untuk membuka gaun nya. Hingga tanpa di sadari Nev sudah berada di belakangnya.
"Ada apa? Apa kamu mau aku bantu? " Ia bertanya sambil menatap El dari kaca riasnya
"Ehmtt,, apakah aku boleh minta tolong padamu kak? " Ia menatap Nev dari bayangan kaca.
"Baik lah. " Wajah datar dan dingin Nev sangat mendominasi setiap ekspresinya.
Setelah dibantu Nev, ia menyelesaikan ritual mandinya. Setelah tau El selesai mandi tanpa berkata apapun ia segera berlalu ke kamar mandi untuk mandi.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, waktu setempat. Elsie sudah terlelap dalam tidurnya.
Sedangkan Nev, masih belum bisa memejamkan matanya. Ia teringat kembali kejadian beberapa waktu lalu, yang membawa nasibnya hingga dia bisa menikahi Elsi. Ada rasa sesak di dadanya ketika ia mengingat penghianatan yang di lakukan mantan tunangannya.
•
•
•
•
•
•
•
...Trimakasih yang sudah mampir di novel pertamaku ya kak, mohon maaf kalau masih banyak typo nya. ...
...Minta dukungannya untuk like, comen, dan jangan lupa tap 💙 untuk ditambahakan ke rak favorit kalian ya.. Sampai jumpa di next episode 🙏😘😉...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Chengil
tap ❤ semngat
2022-03-10
1
Qetty Hwa Azzahra
semangat say...
2022-03-07
1
Indah Nihayati
bagus thor
2022-03-05
1