Setibanya di apartment Nev, El berniat ingin merapikan barang barangnya. Namun tiba tiba saja Nev berkata.
"Tata saja barang - barangmu sendiri. Karna kau tidak akan tinggal satu kamar denganku. Kau tinggal lah di kamar itu. " Sambil menunjuk sebuah kamar yang berada disamping kamarnya.
"Hah! Serius? " El membelalakan matanya.
"Iya serius. Memangnya kenapa? Apa kamu berharap akan tinggal bersamaku, dikamarku? Itu kah yang kamu mau! " Ujar Nev menelisik.
"Tidak, tidak. Bukan begitu kak.. Aku... Seneeenngg banget... " Saking senengnya El ia langsung melompat ke pelukannya Nev tanpa ia sadari, Nev pun merasa heran.
' kenapa ekspresinya begitu bahagia? Bukankah seharusnya ia sedih, karna tidak ku ijin kan dia tinggal bersama di kamarku.' ucap Nev dalam hati yang merasa heran.
"Eh, maaf kak. " El baru tersadar akan tindakan konyolnya itu. Ia pun melepas pelukannya.
"Kenapa kau sangat senang? Apakah memang itu yang kau harapkan? "
"Iya dong!!! " Dengan cepat El menutup mulutnya menggunakan tangannya.
"Ehm.. Enggak gitu maksudku kak, tapi... " Belum selesai El bicara sudah di potong oleh Nev.
"Sudahlah, terserah kau mau berfikir apa. Aku mau istirahat. Aku juga gak mau tau tentang perasaanmu. " Nev berlalu begitu saja dari hadapan Elsie.
"Yes, yes, yes! Akhirnya aku tidak perlu menghawatirkannya. Aku tidak mau kalau sampai kami satu kamar, lalu dia akan macam - macam dengan ku. Habis lah aku.. " El bergidik ngeri membayangkan kalau Nev akan meminta haknya itu.
"Kalau sampai terjadi, aku kan gak bisa menolak. Secara aku ini istrinya, dan dia berhak atas aku. Tapi untunglah, aku tidak sekamar dengannya. " Elsie benar benar bahagia akan hal itu.
Waktu berlalu terus berjalan, El memang tinggal dengan Nev satu atap. Tapi Nev dan El jarang bertemu, disebabkan keduanya sama - sama bekerja. Nev lebih memilih menyibukkan diri dengan pekerjaannya di kantor dari pada harus bertemu dengan istrinya.
Tak terasa sudah satu bulan lebih El tinggal di apartment Nev. ketika ia sedang bersantai di depan tv dengan hp nya sepulang kerja. Ia tidak sengaja melihat sebuah konten video, yang dimana ada seseorang yang sangat dikenalnya.
"Hah, ini kan Me. Kemana saja ia selama ini? Kenapa kemarin dia tiba tiba menghilang. Dan sekarang dia sudah kembali ngonten lagi? " El terus saja menatap tajam handphone nya itu, takutnya ia salah melihat.
Setelah memastikan bahwa itu adalah Mesha sahabatnya, ia pun segera menghubungi Vindy.
#Percakapan telfon Vindy dan Elsie#
Elsie : "halo Vind, kamu lagi sibuk gak? "
Vindy : "halo beb, ada apa nih? "
Elsie : "emmtt,, kamu udah liat belom dimedsos, kalo Mesha udah kembali. "
Vindy : "iya. Aku udah liat tadi. Tapi aku coba hubungi kontaknya masih tetep gak aktif beb. "
Elsie : "mungkin aja dia ganti nomer beb, atau bisa jadi dia sengaja menghindari kita. " Raut wajah El seketika menjadi sendu.
Vindy : "Ah, jangan mikir macem - macem dulu deh beb. Aku yakin dia punya alasan tertentu kok. Kenapa dia pergi gitu aja, aku akan coba cari tau keberadaan dia. Dan kita bertiga akan bicarakan ini secara baik - baik. "
Elsie : " Ya udah deh beb, nanti kalau ada kabar tentang Mesha langsung hubungin aku ya beb. Aku juga bakalan cari tau dimana dia sekarang. "
Vindy : "Gitu dong. oya beb, ngomong omong pernikahan kalian gimana kabarnya? Apakah kak Nev memperlakukanmu dengan baik beb? "
Elsie : "Yah, gitu - gitu aja beb. Malahan akhir - akhir ini aku jarang ketemu sama dia. Kayaknya dia menghindar deh dari aku. Tapi aku bodo amat deh! "
Vindy : " Ya gak bisa gitu dong beb, dia kan sekarang suamimu. Jadi kamu gak bisa cuek gitu dong!! Nanti kalau ada cewek lain yang godain suamimu gimana hayoo."
Elsie : " Bodo amat dah Vin, aku gak peduli sama dia. "
Vindy : "Hahaha, kamu itu gak berubah ya El, ya udah deh next time kita ketemuan. Bye beb. "
Elsie : "Bye.. " Vindy mengakhiri panggilan.
Ternyata dari tadi ada sepasang telinga yang menguping. Sebenarnya Nev sudah pulang dari tadi, karena hari ini semua kerjaan sudah teratasi. Tapi sewaktu memasuki apartment nya ia mendengarkan El sedang menelfon, jadi dengan sengaja ia menguping sebab ingin tau dengan siapa Elsie menelfon.
'Ternyata perempuan itu sudah kembali, baik lah! Kita mulai permainannya . ' Nev bergumam dalam hati, entah apa yang di rencanakannya.
"Eh, kak Nev. Sudah pulang? " El menegur Nev ketika suaminya itu melewatinya.
"Hem. " Ia hanya berlalu saja, tanpa menghampiri istrinya tersebut.
'Dasar manusia kutub! Awas aja kamu ya.' Batin Elsie meronta ingin memakinya, tatapan El mengikuti kemana arah Nev berlalu.
"Eh, tapi ngomong omong tumben dia jam segini udah pulang. Biasanya kalau udah tengah malem baru dia pulang. " El menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Tiba - tiba saja suara teriakan Nev mengagetkannya.
"Elsie, siapkan makan malam. Aku ingin makan malam dirumah. " Nev memberi titah pada istrinya itu tanpa keluar dari kamarnya.
"Iya ! " El menjawab dengan sedikit teriak.
'Nah, ini aneh lagi nih! Tumben tumbennya si manusia kulkas itu mau makan dirumah. ' Elsie heran dengan tingkah suaminya tersebut. Setelah menikah, gak biasanya Nev pulang cepet dan makan malam dirumah. Yang dia tau, Nev selama ini seperti menghindar darinya.
'A ha, ku kerjain aja manusia sombong itu. ' Kata hati El yang nampak merencanakan sesuatu.
•
•
•
•
•
•
•
Terimakasih temen temen udah mapir di novel pertama mamayo. Minta dukungannya ya buat klik like, coment, dan jangan lupa tap love untuk menambahkan ke rak favorit kalian. See you next episode.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
jadi saling musuhan di sini😂
2022-03-06
1
Your name
Ya. Lama kelamaan Nev pasti akan tau juga
2022-03-04
1
Rahma AR
salam kenal dari me and you🥰
2022-02-26
1