Sekitar tiga puluh menit Elsie memasak makan malam, akhirnya selesai juga kegiatan masaknya. Lalu ia menata makanannya di meja makan, El senagaja tak menyiapkan banyak menu, sebab bahan makanan di kulkas banyak yang habis.
"Sudah siap semuanya, selamat menikmati manusia kulkas. " El terus saja terkikik, sepertinya kali ini dia sedang merencanakan sesuatu.
Tok
Tok
Tok...
Elsie mengetuk pintu kamar Nev, ia berniat memberitahu bahwa makan malam telah siap.
Namun, belum sempat Elsie bicara. Pintu kamar Nev sudah terbuka dari dalam. Elsie pun sedikit terkejut.
"Astaga! Kak Nev bikin kaget aja sih. " karena kaget El reflek memegang d*d*ny*
"Ada apa kau mengetuk pintu kamarku? "
Nev berdiri tepat di hadapan Elsie. Bukannya menjawab pertanyaan suaminya, Elsi malah terbengong kagum melihat dada bidang Nev beserta roti sobeknya.
' Astaga,, ternyata siberuang kutub ini punya roti sobek juga ya. Kayak cowok cowok macho itu. Oh my God. '
"Kenapa kau melihat lihat tubuhku? Apakah kau menginginkannya? " Perkataan Nev membuyarkan lamunan El seketika.
"Ah, tidak kak. Maaf bukan begitu. " El menundukkan wajahny, ia sangat malu karna tertangkap basah telah memindai tubuh kekar suaminya itu.
"Aku hanya ingin menyampaikan, bahwa makan malam sudah siap. " Ujarnya malu - malu.
"Baiklah, nanti aku kesana. Sekarang aku mau pakai baju dulu. " Nev kembali masuk ke dalam, ia segera memakai bajunya.
Setelah diruang makan, Elsie mengambilkan makanan untuk suaminya, layaknya istri yang baik.
"Sudah cukup El. " Kemudian Elsie duduk didepan Nev dan mengambil makanan nya sendiri.
"Wueeekk.. Huh sshah huh sshah... " Pada suapan pertamanya Nev merasa kepedasan. Ia mengeluarkan makanan yang sudah ia sendok ke mulutnya. Langsung meneguk segelas air putih hingga tandas.
"Kenapa kak? Kok di muntahin !!! Ih, kakak gak menghargai banget sih.. " Elsie pura pura kesel.
"Udah gila kamu ya El sshhah, kamu mau ngeracunin aku ssshhhh hah. " Nev masih saja kepedesan.
"Maksud kak Nev apa? udah nyuruh, bukan bilang trimakasih, Malah marah - marah! " kali ini actingnya El betul - betul sempurna. Padahalkan ini semua karna kejahilan Elsie.
'mampooss... Silahkan merasakan masakan spesialku, tumis daging mercon. Mledakkan dimulut. Salah siapa jadi orang nyebelin banget. ' Elsie tak henti - hentinya tertawa dan mengumpat dalam hati.
"Aku gak bisa makan makanan pedes Elsie! " Nada Nev sudah mulai meninggi.
"Ya mana aku tau kak. Kan selama ini kakak gak pernah makan dirumah dan aku baru kali ini masakin buat kakak. Mangkanya aku gak tau kalo kak Nev gak suka pedes. " Dia gak mau kalah juga sama Nev.
"Hah.. Ya udah lah kita makan di luar aja. Cepat bersiaplah, aku tunggu diruang depan. " Suami Elsie itupun langsung beranjak dari duduknya lalu menuju ruang tamu.
Sementara Elsie harus membereskan makanan yang di meja terlebih dahulu, baru setelah itu dia mengambil tas dan jaketnya, lalu keluar bersama suaminya.
Setelah di parkiran, Elsie pun menawarkan diri agar dia saja yang bawa mobil.
"Kak Nev, kakak kan lagi kepedesan tuh! Takut kakak gak fokus nyetirnya. Mending aku aja deh yang bawa mobilnya. Kakak duduk diem aja, oke . "
"Ya udah, nih kuncinya. Anggep aja ini sebagai penebusan atas kesalahanmu tadi. " Nev menyerahkan kunci lalu menuju kursi penumpang dan duduk disana.
"Enak aja dibilang penebus kesalahan, kan salah dia sendiri yang gak bisa makan pedes! " Ujar Elsie lirih, namun masih bisa di dengar oleh Nev.
"Apa kamu bilang? " Seketika Nev menoleh dan menatap tajam Elsie.
"Engak kok kak. " Tanpa memperdulikan Elsie, Nev berlalu begitu saja masuk kedalam mobil.
Elsie yang masih mematung di samping mobil, seketika menyeringai licik. 'Masuk perangkap lagi kan. Kita lihat saja, apa yang akan terjadi di babak ke dua ini. ' Batin Elsie tertawa.
Di sepanjang perjalanan mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Karna bosan Nev pun membuka handphone nya untuk menghilangkan rasa suntuk. Sedangkan Elsie sibuk mengendarai mobilnya.
Tak terasa mobil yang mereka tumpangi menepi di pinggir jalan. Elsie melepas sabuk pengaman yang melekat ditubuhnya. Ketika El menoleh ke arah Nev, ia mengernyitkan dahinya.
"Ayok turun! Jadi makan gak? "
Nev nampak bingung melihat sekitaran, setelah mendengar suara Elsie ia pun menoleh.
"Ngapain kamu berhenti disini? " Menatap El dengan penuh tanda tanya.
"Lhah,, katanya mau makan? " Tanya El balik.
"Lha iya makan, tapi kenapa berhenti disini? " Perasaan Nev mulai tidak enak rasanya.
" Ya kita makan disini kak! Emangnya kenapa?" Ekspresi El seolah olah bingung. Padahal dalam hatinya menahan tawa.
"Disini? Ditempat begini? "Seketika Nev kaget, begitu Elsie mengajaknya makan di warung tenda kaki lima, yang terletak di pinggir jalan.
"Jangan salah kak Nev,, walaupun kita makan di kaki lima begini, rasanya gak kalah sama bintang lima lho.. "
"Kamu ngerjain aku El? " Nev sudah mulai curiga terhadap Elsie.
"Apaan sih kak? Ngerjain gimana? Disini tuh beneran enak kak makanannya! Suerr deh. " El mencoba meyakinkan Nev.
"Aku tuh sering makan disini kak! kalau gak enak, gak mungkin aku ajak kak Nev kesini kan? "
'Dasar tuan muda kaya raya ya begini ini, hidupnya gak pernah susah. Diajak makan kaki lima aja udah mau kejang - kejang dia. Rasain, biarin aja sekali - sekali dia makan beginian. ' Ujar batin Elsie puas.
Nev pun tampak berfikir, lalu tiba - tiba Elsie keluar dari mobil dan menghampiri pintu mobil disamping nya. Ia pun membuka pintu mobil itu, lalu menarik Nev agar keluar dari mobil.
"Ayo deh kak, gak usah kebanyakan mikir. Aku udah laper nih. Lagian kakak gak laper apa? " El memegang tangan Nev, lalu menariknya.
"Kita cari restoran deket deket sini aja deh El, biar aku yang nyariin yah! " Nev masih belum mau keluar dari mobil.
"Kelamaan kak,, aduh duh duh.. " El pura - pura kesakitan sambil memegangi perutnya, sehingga membuat Nev langsung panik.
"Ada apa Elsie? Apa yang terjadi? "
"Ini udah lewat jam makan malam ku kak... Aku gak bisa telat makan, ayo kita makan disini aja lah. Ayo kak !! " El menarik tangan Nev dan ia pun akhirnya mengikuti Elsie.
Setelah di dalam mereka memesan beberapa menu. Tak lama kemudian menu merekapun tiba.
"Kak, cobain punyaku deh! Ini enak banget lho. " El memberi suapan kepada Nev.
"Enggak ah, kamu makan aja sendiri. Aku cukup ini aja" Nev menolak suapan El.
"Ini tuh, menu favoritku disini kak, bebek kremes nya disini tuh juara banget. Ha' ayok buka mulutnya kak.. " El tetap saja menyodorkan suapannya kepada Nev.
"Hap! " Akhirnya dengan terpaksa Nev menerima suapan dari Elsie.
"Gimana kak? Enak kan?? " Elsie tersenyum sambil menaikkan alisnya.
"Lumayan. Ya sudah, segera habiskan makananmu. Ini sudah malam, kita harus segera pulang. " Ucap Nev seraya memberi perintah.
"Iyaaa... Kakak juga di habiskan tuh makanannya. Jangan sampai gak habis ya, ntar ayam tetangga mati lho. " Nev hanya geleng geleng kepala melihat tingkah istrinya tersebut.
•
•
•
•
•
•
•
Terimakasih temen temen udah mapir di novel pertama mamayo. Minta dukungannya ya buat klik like, coment, dan jangan lupa tap love 💙 untuk menambahkan ke rak favorit kalian. See you next episode.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
🎀ᵀᵗᵇ'ˢnadyan
hadir lagi...kk nie
2022-03-10
1
Your name
El aktingnya udah kayak bintang drama aja ya. Liat tuh Nev seolah-olah menari di tangan El.
Tapi Nev sabar juga ya..
2022-03-06
1
💮Aroe🌸
saling balas dendam di sini😂
2022-03-06
1