Bodyguard Hati Nona Muda Mencari Kantin Kampus

Mencari Kantin Kampus

Sahara dan Shifa mengambil nomer antrian dan sayangnya mereka harus menunggu sekitar empat puluh lima orang lagi sebelum giliran mereka.

Namun ketika masih menunggu antrian, Sahara malah merasa jika perutnya sangat lapar. Dia ingat kalau tadi pagi dia belum sarapan.

Sahara K. Lahyuardin

#Melirik ke jam tangan yang tadi di pakainya.

Sahara K. Lahyuardin

Pantas saja, jam sepuluh.

Shifa

Ada apa?

Sahara K. Lahyuardin

Aku lapar Shifa, aku belum sarapan. Antar aku cari sarapan dulu yuk!

Shifa

Jam sepuluh kamu bilang sarapan? memang pria baik mu itu tadi tak memberi mu sarapan?

Sahara K. Lahyuardin

#Menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Shifa bicara dalam hati: "Heh, jika saja aku tak harus membuat mu percaya padaku. Malas sekali meladeni semua sikap manja mu ini!"

Sahara K. Lahyuardin

Tapi jika kita berdua pergi, maka tidak akan ada yang menunggu nomer antrian.

Sahara K. Lahyuardin

#Menoleh ke arah Shifa

Sahara K. Lahyuardin

#Berdiri lalu menepuk bahu Shifa.

Sahara K. Lahyuardin

Kamu tunggu saja disini ya, aku saja yang cari kantin. Kamu beritahu aku jika nomernya sudah dekat.

Shifa

Memang kamu bawa ponsel? bukannya ponsel mu ketinggalan di club?

Sahara K. Lahyuardin

Ada, ini!

Sahara K. Lahyuardin

#Meraih ponsel dari dalam tas nya dan menunjukkan ponsel keluaran terbaru miliknya pada Shifa.

Shifa

#Mengukir senyum paksa di bibirnya

Shifa bicara dalam hati: "Dasar gadis sombong, dia bahkan punya ponsel limited edition yang sudah aku idamkan dari dua bulan lalu. Aku kesal sekali, semoga saja ponselnya jatuh dan pecah!"

Shifa

Wah, itu ponsel keluaran terbaru. Hebat sekali kamu mendapatkan nya.

Sahara K. Lahyuardin

Benarkah? ini dari Revan. Aku terpaksa memakainya karena ponselku belum kembali ke tangan ku.

Shifa

#Membulatkan matanya sangat terkejut.

Bicara dalam hati: "Apa dia bilang dari Revan? mengesalkan sekali!"

Bibir Shifa tersenyum, wajahnya senang namun dia menyembunyikan tangannya di belakang punggung sambil di kepalkan dengan kuat.

Sahara K. Lahyuardin

Masukkan nomer mu!

Shifa

#Tersenyum terpaksa.

Sambil meraih ponsel dari tangan Sahara, tangan Shifa gemetar. Dia sangat kesal, rasanya dia ingin membanting ponsel yang ada di tangannya itu sekarang.

Setelah mengetik dan memasukkan nomer nya ke ponsel Sahara. Shifa mengembalikan ponsel itu pada Sahara.

Sahara K. Lahyuardin

Aku pergi dulu ya, kamu mau sesuatu?

Shifa

#Menggelengkan kepalanya berkali-kali dengan cepat.

Shifa bicara dalam hati: "Yang aku mau adalah kamu pergi sejauh mungkin dari Revan"

Shifa

Tidak!

Sahara K. Lahyuardin

#Menganggukkan kepalanya sekilas.

Sahara pergi mencari kantin kampus, pasti buka dong karena saat seperti ini pasti malah lebih ramai, karena akan banyak orang yang haus dan kelaparan saat mengantri.

Sahara berkeliling, dan sambil mencari kantin dia juga melihat-lihat kampus itu, hitung-hitung menyesuaikan diri.

Sahara K. Lahyuardin

Wah, luas sekali. Bagaimana caranya aku menemukan kantin kampus kalau begini?

Sahara K. Lahyuardin

#Menepuk jidatnya sendiri.

Sahara K. Lahyuardin

Ya ampun, Sahara! 19 tahun hidup mu benar-benar tidak berguna. Kan bisa tanya pada orang lain?

Sahara bicara dalam hati: "Aku harus bertanya pada orang yang tepat, jika tidak bisa saja orang itu mengerjai ku dan menunjukkan jalan yang salah, aku pintar sekali!"

Sahara kemudian terus berjalan, beberapa mahasiswa menegurnya dan mengajaknya berkenalan namun dia mengabaikan mereka. Dia melihat seorang gadis berkacamata tebal dengan rambut di kuncir.

Sahara K. Lahyuardin

Hah, ketemu! tanya dia saja!

Sahara menghampiri gadis culun itu, tapi begitu Sahara mendekatinya dia malah berlari menjauh.

Sahara K. Lahyuardin

#Menampakkan ekspresi terkejut dan mematung di tempat.

Sahara K. Lahyuardin

#Meraih ponsel dari tasnya dan bercermin dari ponselnya.

Sahara K. Lahyuardin

Aku cantik

Sahara K. Lahyuardin

Tapi kenapa dia lari begitu melihat ku?

***