Mendaftar ke Kampus.
Di kamar Sahara, villa Lahyuardin.
Shifa
#Menutup mulutnya karena menyadari jika tadi dia sudah bersuara keras.
Shifa
#Mendekati Sahara, dan berbisik.
Shifa
Apa kalian benar-benar tidak saling menyentuh?
Sahara K. Lahyuardin
#Menggelengkan kepalanya perlahan
Shifa
Hah, itu mustahil. Satu ranjang dan kalian tidak saling bersentuhan? jangan bohong padaku Sahara!
Sahara K. Lahyuardin
Itu memang benar, aku tidak bohong. Kamu kan bertanya apa kami saling menyentuh atau tidak dan jawaban nya adalah tidak. Karena dia tak menyentuhku, aku yang terus menyentuhnya!
Shifa
#Menutup mulutnya lagi.
Shifa
Kamu gila Sahara, kenapa kamu seperti itu? Jika pria itu berniat jahat aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu!
Sahara K. Lahyuardin
#Mengerutkan keningnya
Sahara K. Lahyuardin
Aku rasa kamu benar, jika dia pria jahat dia takkan melindungi dan mengantarkan aku pulang.
Shifa bicara dalam hati:
"Kamu benar Sahara, sangat jarang pria seperti itu bahkan mungkin sudah langka, sayang dia hanya seorang Security jika tidak aku juga akan mengejarnya!"
Shifa
#Melirik jam di dinding kamar Sahara lalu bangkit dan menarik tangan Sahara.
Shifa
Sudah hampir jam sepuluh, kita harus pergi sekarang, atau kita akan dapat nomor antrian nanti siang dan itu pasti sangat panas!
Sahara K. Lahyuardin
Kenapa harus mengantri, minta saja ayahmu mengurus pendaftaran kita!
Shifa
#Melepaskan tangan Sahara lalu berkacak pinggang di hadapan sepupunya itu.
Shifa
Hei nona muda, kamu mau kejadian waktu SMA terulang lagi? Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak mengungkapkan identitas mu, dan hanya menyingkat nama kakek di belakang namamu.
Sahara K. Lahyuardin
Kamu benar, aku lupa
Sahara K. Lahyuardin
#Cengengesan karena merasa bersalah.
Sahara K. Lahyuardin
Baiklah, ayo kita mengantri Sahara K.L
Shifa
#Mengernyitkan keningnya.
Shifa
Kenapa K.L kamu bisa pakai nama Sahara Keenara saja kan?
Sahara K. Lahyuardin
Kamu lupa Shifa, saat guru SD ku lupa menambahkan huruf L, di belakang namaku. Guru itu langsung di pecat, dan sekolah itu langsung ditutup oleh kakek. Aku tidak mau ambil resiko.
Sahara K. Lahyuardin
Let's go!
Sahara K. Lahyuardin
#Berjalan keluar dari kamarnya melewati Shifa yang masih mematung kesal.
Mereka berdua pun menuju ke kampus dengan mobil Shifa, karena Sahara memang tidak bisa menyetir. Dan seperti apa yang mereka kira sebelumnya, kampus ini sangat ramai. Tentu saja karena hari ini adalah pendaftaran terakhir penerima Mahasiswa baru.
Sahara K. Lahyuardin
Waw, ternyata seperti ini. Ramai sekali. Pasti Seru!
Shifa
#Berdecak kesal dan menggelengkan kepalanya.
Shifa
Seru darimana? panas Sahara, panas! Belum lagi harus mengantri, berdesakan dengan orang lain. Aku tak tahu mereka semua sudah mandi atau belum, atau parfum mereka akan membuatku pusing atau tidak?
Sahara K. Lahyuardin
Jangan mengeluh Shifa, memang yang punya ide ini siapa?
Sahara K. Lahyuardin
#Mengangkat kedua alisnya beberapa kali.
Shifa
#Kembali berdecak kesal.
Shifa bicara dalam hati:
"Jika bukan menuruti saran ibu agar Sahara tak terlalu menonjol di kampus ini, aku pasti akan memilih untuk diam di rumah dan meminta ayah mengurus agar aku bisa langsung terdaftar tanpa harus berdesakan seperti ini!"
Sahara K. Lahyuardin
Ayo kita berdesakan di sana! Seperti nya tidak terlalu ramai!
Shifa
Aku juga heran, kenapa selalu seperti ini saat hari terakhir pendaftaran?
Shifa
Kenapa semua orang memilih untuk mendaftar di hari paling akhir, memang hari-hari sebelumnya apa yang mereka lakukan?
Sahara K. Lahyuardin
#Terkekeh geli mendengar keluhan Shifa.
Sahara K. Lahyuardin
Seharusnya kamu tanyakan itu pada dirimu sendiri, kamu juga mendaftar di hari paling akhir.
Sahara mengatakan itu lalu kembali melewati Shifa untuk mengambil nomer antrian.
Comments
Alfian Santoso
makin suka ceritanya, semangat terus buat author nya
2021-12-21
0
yanca
tak semua laki" bersalah pada mu shifa
2021-12-17
0
yoyon
laki baik tu sepuluh banding satu.
2021-12-17
0