Wanita Solihah Pujaan Hati

Wanita Solihah Pujaan Hati

ep 01 -Menuju Ke Sekolah

Duhai Sang Pencipta betapa rindunya hati ini yang tak tau ujungnya.

Ah! Mikir apa aku ini jelas-jelas dia sudah tidak memikirkanku lagi.

Namaku Raisa (Raisa Adita), aku lahir di Bandung, aku tinggal bersama Ayah (Agus Salim), Ibu (Maryati) dan Kakak laki-lakiku (Rangga), aku berada didalam kisahku nampaknya hidupku tak kalah gelap dengan lampu.

"Dasar ayam kampung!" aku kaget kucari denging suara itu.

"Miskin!" kali ini aku menoleh keluar.

"Kau tau? Kehadiran keluargamu pembawa sial!" ini adalah kata kata yang sangat menyedihkan bagiku.

Kulangkahkan kakiku menuju ke sekolah, tetapi aku tak pamit karena Orang Tuaku sudah pergi ke sawah untuk menanam padi kalau di kampung di sebutnya nandur. Aku pergi ke sekolah dengan berjalan kaki bersama teman perempuanku bernama Delia dan Astuti. Aku melewati perjalanan yang cukup jauh kurang lebih 4 Km dari rumah. Meskipun banyak yang menghinaku dan masalah datang lagi - datang lagi.

"Ca?" teman-temanku memanggilku Caca.

" Bagaimana ulanganmu hari ini sudah belajar belum?" tanya Astuti.

"Kalau aku sih semalam sudah belajar sistem kebut semalam, hahahaha..." lanjut astuti sambil tertawa terbahak-bahak.

"Sudah Tut sama aku juga," Jawabku sambil tersenyum.

"Kalau kamu, Del?"tanya Astuti ke Delia sambil menabok punggung Delia.

"Eeeeeemmmm belum Ca, Tut aku semalam ketiduran gimana donk?" jawab Delia panik.

"Ya sudah nanti kita belajar sama-sama lagi Del, Tut?" jawabku sambil menenangkan Delia.

Setiap perjalanan menuju ke Sekolah aku, Astuti dan Delia suka bertukar cerita, eh bukan hanya perjalanan menuju ke sekolah saja tetapi setiap kami berkumpul kami selalu bercerita atau bisa di sebut curhat hehe.

Tak ku hiraukan pandangan-pandangan aneh yang terpancar dari mata orang-orang di sekitarku. Aku bersama teman-teman hanya terus melangkah hingga masuk ke kelas dan duduk di bangkuku, mengambil pulpen dalam tas dan mengerjakan soal ujian.

"Kamu nyontek ya...?" ku dengar kalimat itu aku hanya tersenyum kepada teman yang telah melontarkan kalimat itu, dia teman sekelasku (Sintia Ariani).

"Tidak!" aku menoleh kepadanya dan menjawab.

"Lain kali kumpulkan ya Handphone nya kedepan tidak enak dilihat yang lain!" lanjutnya sambil tersenyum miris.

"Ya Allah sebenarnya Aku tidak nyontek..." kataku didalam hati, tapi aku hanya bisa pasrah.

"Apaan sih, Sin...?" sahut Delia membelaku.

"Diam ya Del aku tak bicara denganmu...!" sambil melotot dengan nada tinggi.

Sintia memang orang yang sangat terkenal di Sekolah. Selain orangnya yang cantik, jago memanah dan idola kaum laki-laki.

"Caca tidak nyontek Sin. Kamu kenapa sih nuduh-nuduh Caca nyontek? Oh...atau Kamu yang tidak bisa mengerjakan soalnya, bilang saja la....h!" Sambung Delia kepancing Emosi.

"Benar Sin Caca tidak nyontek..." Astuti sama-sama kepancing emosi.

Mereka hampir berantem gara-gara Sintia menjudge diriku nyontek, tetapi aku berusaha menenangkan Astuti dan Delia Agar tidak terpancing emosi.

" Sudah!" kataku.

"Tapi Ca... ini harga diri..." kata Astuti masih emosi.

"Ia Ca... Sintia sudah mencemarkan nama baikmu di depan teman-teman. Padahal kamu gak nyontek," sambung Delia sambil gereget.

"Tidak apa-apa del, Tut aku nyontek atau tidaknya hanya Allah yang tahu, serahkan saja pada yang di Atas!" aku berusaha menenangka Astuti dan Delia sambil memeluk mereka.

"Jangan terlalu baik kamu, Ca...! nanti dia malah ngelunjak," kata Delia sambil pergi menuju kantin sepertinya dia kecewa dengan perkataanku.

"Del comeon, Del...!" kataku meyakinkan Delia

"Sudah-Sudah kita ke kantin saja yu! Ca sudah lapar nih." ajak Astuti sambil menggandeng tanganku karna Bel sudah berbunyi tandanya telah istirahat.

"Huuuuuuuu....!" semua teman-teman gengnya Sintia menyorakiku.

Setibanya di kantin aku dan teman-teman ku di hampiri seorang pemuda tampan bernama Satria (Satria Sandiega). Satria kakak kelas ku di sekolah kelas XII IPS 1 sedangkan Aku kelas XI IPA 2, Satria duduk di sebelahku sambil memesan makanan.

"Bi...!" Sambil melambaikan tangan ke pelayan kantin Bi Jua namanya.

"Iya Jang," Bi Jua memanggil Satria dengan sebutan Jang karena Jang itu berasal dari kata Ujang yang berarti Sebutan kepada Anak laki-laki.

"Bi, aku mau Bakso sama Teh manis 1," kata Satria.

"Siap Jang laksanakan...!!!" kata Bi Jua. Karena Bi Jua adalah pelayan yang sangat ramah.

Diriku Terus menunduk dan mataku tak kuasa melihatnya akan tetapi Satria terus berusaha mengobrol dengan Delia seakan-akan ini dunia mereka.

"Del, Tut Aku Duluan masuk kelas ya ada yang harus aku selesaikan," aku buru-buru ke kelas karena jika aku terlalu lama dekat dengan Satria lama-lama aku mati gaya.

"Del, kenapa Raisa diam saja?" tanya Satria seakan-akan dia ingin tahu banyak tentang Raisa.

"Sepertinya Caca Sariawan hahahahaha..."jawab Delia sambil tertawa riang. Memang tertawanya Delia seperti tertawa julid.

"Suts... jangan berbicara seperti itu, nanti kalau Caca tahu Dia bisa nangis! hahahahaha..." Ledek Astuti sambil ketawa.

"Kamu suka sama Caca?" tanya Delia ke Satria penasaran.

"Apaan sih..." sambil malu-malu dan menunduk.

"Sudah ngaku saja!" kata Delia mendesak Satria.

"Mau kita jodohkan gak?"tanya Astuti.

"Nanti Aku beri nomernya Caca,"

"Kalau kalian siap menjodohkan mana mungkin saya nolak perempuan secantik Raisa,"

"Tapi kamu harus tau Sat! Caca masih mengingat-ingat masalalunya. Aku minta tolong sama kamu Sat! Untuk bisa membantu Caca agar bisa melupakan masalalunya, Aku kasian sama Caca yang setiap harinya penuh dengan bayangan masalalunya," Delia menjelaskan panjang lebar tentangku.

"Ia Sat, kamu pasti bisa dan kalau kamu berhasil mengubah hidup Caca, aku dan Delia akan mengizinkan kamu dekat dengan Caca," Astuti membujuk Satria agar bisa dekat denganku, Ahhh mereka ini ada-ada saja kelakuannya.

setelah mereka selesai ngobrol kemudian Astuti dan Delia menuju ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi tandanya memulai kembali pelajaran.

"Ca!" Delia memanggilku tetapi aku pura-pura tak mendengarnya.

"Suts..."

"Suts..." Delia terus memanggilku lalu aku menolehnya karena Aku penasaran apa yang akan Delia katakan.

" Kenapa, Del?" aku menjawab dengan nada pelan karena takut terdengar oleh Pak Guru.

"Menurutmu Satria bagaimana?" tanya Delia berusaha menggodaku.

"Bagaimana apanya? Tanyaku pura-pura tak ngerti maksud Delia sambil tersenyum.

"Ia Satria sepertinya Dia meyukaimu," kata Delia.

"Ah... kamu ada-ada saja," aku berusaha tidak memperpanjang perkataan Delia yang akan menjodohkanku dengan Satria.

"Moveon Ca, moveon...!" kata Delia terus menggangguku.

"Sudah-sudah nanti aku bicarakan lagi!" aku berusaha mengakhiri pembicaraan Delia Soal Satria.

Kring...Kring...Kring...

tandanya bel berbunyi dan diriku buru-buru pulang karena banyak urusan di rumah.

Terpopuler

Comments

Ila Ila

Ila Ila

click j

2021-02-01

0

Bunda Aqazam

Bunda Aqazam

aku baca novel ini, referensi dr novel toon di ig. sepertinya bagus

2020-08-04

2

Papi Suho❤️💦

Papi Suho❤️💦

hy aku mampir.

2020-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 ep 01 -Menuju Ke Sekolah
2 ep 02 -Di Kediaman Raisa
3 ep 03 - Butuh Liburan
4 ep 04 - Puncak Gunung
5 ep 05- Tugas Satria
6 ep 06- Tidak Mau Pacaran
7 ep 07 - Graduation Part 1
8 ep 08 - Graduation Part 2
9 ep 09 - Awal Pertemuan
10 ep 10 - Yusuf Ke Bandung
11 ep 11 - Ta'aruf
12 ep 12 - Bahagia
13 ep 13- Kembalinya Satria ke Indonesia.
14 ep 14 - Kapan Nikah ?
15 ep 15 - Di Paksa Menikah Part 1
16 UCAPAN TERIMAKASIH
17 ep 16 - Di Paksa Menikah Part 2
18 ep 17 - Patah Hati
19 ep 18 - Kekerasan
20 ep 19 - Menyusul Perkataan Abah.
21 ep 20 - Khitbah
22 ep 21 - Pernikahan
23 ep 22 - Malam Pertama
24 ep 23 - Kerinduan
25 ep 24 - Kecelakaan
26 ep 25 - Antara Aku, Kau dan Dia
27 ep 26 - Menikahlah denganku!
28 ep 27 - Ikhlas
29 ep 28 - Ayah Meninggal
30 ep 29 - Pernikahan Kedua.
31 ep - 30 Malam Bersejarah
32 LANJUT ATAU TIDAK ?
33 ep 31 - Kecemburuan Istri Kedua
34 ep 32 - Morgan
35 Ep 33 - Kecemburuan Yusuf
36 ep 34 - Car Free Day
37 35 - Getaran yang tak Biasa
38 ep 36 - Dua Garis Merah
39 ep 37 - Sang Pelangi
40 ep 38 - Perceraian.
41 ep 39 - Kamukah Jodohku?
42 ep 40 - Maafkan!
43 ep 41 - Move On
44 ep 42 - Kecemburuan Morgan
45 ep 43 Pindah Rumah
46 ep 44 - Masih Mencintai
47 ep 45 - Berubah
48 ep 46 - Harus Seiman!
49 ep 47 - Hari Ulang Tahun Yusuf
50 ep 48 - Salah Paham
51 ep 49 - Lamaran Kak Rangga
52 ep 50 - Sesak Di Dada
53 ep 51 - Hafidzah melahirkan
54 ep 52 - Pertemuan di Pernikahan Kak Rangga
55 ep 53 - Jika Aku Menjadi Mu'alaf?
56 ep 54 - Ajari Aku Islam
57 ep 55 - Perkenalan dengan Bu Angel
58 ep 56 - Lomba Hafidz Al-Qur'an
59 ep 57 - Juara Tahfidz Al-Qur'an
60 ep 58 - Belum Move On
61 ep 59 - Mu'alaf
62 ep 60 - Tak Ada Restu
Episodes

Updated 62 Episodes

1
ep 01 -Menuju Ke Sekolah
2
ep 02 -Di Kediaman Raisa
3
ep 03 - Butuh Liburan
4
ep 04 - Puncak Gunung
5
ep 05- Tugas Satria
6
ep 06- Tidak Mau Pacaran
7
ep 07 - Graduation Part 1
8
ep 08 - Graduation Part 2
9
ep 09 - Awal Pertemuan
10
ep 10 - Yusuf Ke Bandung
11
ep 11 - Ta'aruf
12
ep 12 - Bahagia
13
ep 13- Kembalinya Satria ke Indonesia.
14
ep 14 - Kapan Nikah ?
15
ep 15 - Di Paksa Menikah Part 1
16
UCAPAN TERIMAKASIH
17
ep 16 - Di Paksa Menikah Part 2
18
ep 17 - Patah Hati
19
ep 18 - Kekerasan
20
ep 19 - Menyusul Perkataan Abah.
21
ep 20 - Khitbah
22
ep 21 - Pernikahan
23
ep 22 - Malam Pertama
24
ep 23 - Kerinduan
25
ep 24 - Kecelakaan
26
ep 25 - Antara Aku, Kau dan Dia
27
ep 26 - Menikahlah denganku!
28
ep 27 - Ikhlas
29
ep 28 - Ayah Meninggal
30
ep 29 - Pernikahan Kedua.
31
ep - 30 Malam Bersejarah
32
LANJUT ATAU TIDAK ?
33
ep 31 - Kecemburuan Istri Kedua
34
ep 32 - Morgan
35
Ep 33 - Kecemburuan Yusuf
36
ep 34 - Car Free Day
37
35 - Getaran yang tak Biasa
38
ep 36 - Dua Garis Merah
39
ep 37 - Sang Pelangi
40
ep 38 - Perceraian.
41
ep 39 - Kamukah Jodohku?
42
ep 40 - Maafkan!
43
ep 41 - Move On
44
ep 42 - Kecemburuan Morgan
45
ep 43 Pindah Rumah
46
ep 44 - Masih Mencintai
47
ep 45 - Berubah
48
ep 46 - Harus Seiman!
49
ep 47 - Hari Ulang Tahun Yusuf
50
ep 48 - Salah Paham
51
ep 49 - Lamaran Kak Rangga
52
ep 50 - Sesak Di Dada
53
ep 51 - Hafidzah melahirkan
54
ep 52 - Pertemuan di Pernikahan Kak Rangga
55
ep 53 - Jika Aku Menjadi Mu'alaf?
56
ep 54 - Ajari Aku Islam
57
ep 55 - Perkenalan dengan Bu Angel
58
ep 56 - Lomba Hafidz Al-Qur'an
59
ep 57 - Juara Tahfidz Al-Qur'an
60
ep 58 - Belum Move On
61
ep 59 - Mu'alaf
62
ep 60 - Tak Ada Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!