Terjerat Cinta Sang Mafia
Pagi yang indah menyapa seseorang yang masih berkelana di alam mimpi.
"Gia.. jangan pergi. Aku masih kangen sama kamu Gia. Jangan tinggalkan aku !!!" teriak Sean Astin yang memimpikan teman masa kecilnya.
"Gia jangan pergi !!!!" teriak Sean hingga ia terbangun dengan keringat yang bercucuran di keningnya. Sean menangis setelah mimpi bertemu dengan sang kekasih masa kecilnya. Setelah bangun dari tidurnya, ia melihat ponselnya sudah menunjukkan pukul 07.30. Ia bergegas mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah.
Di ruang makan, Papa Robbert dan Mama Ivanka sudah menunggu Sean untuk sarapan bersama. Oleh karena tak kunjung turun dari kamarnya, Papa Robbert meminta Mama Ivanka memanggil Sean. Papa Robbert bersiap menutup telinganya.
"SEAN..AYO MAKAN DULU SAYANG !!" teriak Mama Ivanka seperti pedagang sayur keliling.
"Untung nih telinga udah gue tutup, kalau nggak, bakal jebol nih gendang telinga gue. Hehehe.." batin Papa Robbert. Mama Ivanka melihat Papa Robbert menutup telinganya.
"Papa kenapa menutup telinga ?" tanya Mama Ivanka dengan nada sewotnya.
"Tadi aku merasakan telingaku berdengung Ma" kata Papa Robbert.
Tak lama kemudian Sean turun dari kamarnya. Terlihatlah seorang Sean Astin yang memakai seragam SMA dengan wajah tampannya. Mama Ivanka melihat mata Sean sedikit sembab.
"Kamu masih menangisi Gia ? Lebih baik kamu move on saja sayang. Terlalu banyak berharap itu tidak baik nak.." saran Mama Ivanka. Sean hanya diam dengan tatapan dinginnya.
"Aku berangkat dulu Ma.. Pa.." kata Sean kemudian berlalu meninggalkan ruang makan.
"Sean..kembali..!!!!" bentak Papa Robbert agar Sean menghentikan langkahnya. Akan tetapi Sean mengabaikan panggilan Papa Robbert. Mama Ivanka seakan menyesal meminta Sean move on dari kekasih masa kecilnya.
"Seharusnya aku tidak mengatakan itu Pa" ucap Mama Ivanka penuh penyesalan.
"Tidak apa-apa sayang. Kamu tidak salah kok menyarankan Sean untuk Move On dari Gia. Ini semua salah kita yang sudah mendoktrin Sean dan Gia sebagai sepasang kekasih hingga Sean mengingatnya sampai sekarang" kata Papa Robbert.
"Apa kamu sudah menemukan keberadaan mereka sayang ?" tanya Mama Ivanka.
"Sejauh ini belum Ma. Tapi aku akan tetap berusaha menemukan mereka." kata Papa Robbert.
"Tolong usahakan ya Pa. Kasihan Sean, dia berubah menjadi orang yang dingin dan arogan setelah kepergian Gia dan keluarganya." pinta Mama Ivanka.
"Pasti aku usahakan Ma, mereka juga sahabat kita. Aku juga merindukan mereka" kata Papa Robbert.
///Einstein International Highschool///
Sekolah swasta terbaik di kota S, tempat Sean Astin bersekolah. Robbert Astin merupakan pemilik asli Einstein International Highschool. Akan tetapi ia mempercayakan sekolah ini kepada temannya Bennedict Johnson yang menjabat sebagai kepala sekolah tetap. Tidak ada satu orangpun yang tahu bahwa pemilik Einstein International Highschool yang sebenarnya adalah Robbert Astin kecuali Sean Astin, putra tunggal Robbert dan Bennedict Johnson sendiri. Keputusan Robbert Astin dalam Einstein International Highschool adalah keputusan yang mutlak.
Sean Astin adalah pria tertampan di sekolahnya. Bukan hanya Sean, ketiga sahabat Sean juga terkenal dengan ketampanannya. Banyak sekali gadis di sekolah yang ingin menjadi kekasih dari seorang Sean Astin termasuk Vallerie Johnson. Vallerie Johnson adalah dewi dari Einstein International Highschool. Kecantikan Vallerie sudah terkenal hingga ke seluruh penjuru sekolah. Bahkan ia dijuluki sebagai bunga sekolah.
Selain menjadi pria tertampan disekolah, Sean memiliki otak yang cerdas. Ia mampu mendirikan S.A Group, perusahaan di bidang teknologi dengan usahanya sendiri. Ia menjalankan bisnisnya dibantu oleh temannya Darren Brown. Didikan yang keras dan menyakitkan dari sang kakek yang merupakan mantan king Mafia Devils menjadikannya sosok yang kuat, kejam dan tak kenal ampun. Sepeninggal kakeknya, Sean dinobatkan sebagai King Devils. Papa Robbert mengetahui itu semua dan ia tidak ingin ikut campur dengan urusan dunia bawah. Akan tetapi ia masih memantau pergerakan putranya yang kini menjadi king dari kelompok mafia terkuat.
Sean memiliki sahabat yang juga sebagai kaki tangannya dalam Devils. Ketiga sahabat Sean, Martin Drake, Jonathan Mattew dan Kenzo Alberto adalah anak sebatang kara yang ditemukan kakek Sean. Kakek Sean memberikan pendidikan dan kehidupan yang layak untuk ketiga sahabat Sean. Oleh karenanya ketiga sahabat Sean sangat setia kepadanya. Tidak ada sedikitpun niat untuk berkhianat kepada Sean.
///////////////
Sean tiba disekolah dengan mengendarai Ferrari 458 italy, mobil kesayangannya kemudian disusul oleh ketiga sahabatnya. Semua mata tertuju kepada Sean dan ketiga sahabatnya yang sedang memarkirkan mobil. Saat Sean dan sahabatnya turun dari mobil, terdengar suara histeris dari para siswi yang mengagumi kesempurnaan Sean.
"Waaah... Arjuna gue baru datang guys" kata Vallerie yang kegirangan saat melihat kedatangan Sean.
"Kalau Sean loe panggil arjuna, berarti Martin gue panggil Yudhistira dong..hahahaha.." sahut Yuna yang menyukai Martin.
"Kalau gitu Jojo gue panggil Nakula deh" celetuk Anna sembari tersenyum melihat Jonathan. Angel hanya diam dan tersenyum memandang Kenzo.
Vallerie dan ketiga sahabatnya menghampiri Sean dan Gengnya yang masih membicarakan sesuatu di parkiran.
"Hai.. Sean.. kamu udah makan ? Aku bawa bekal buat kamu loh.." kata Vallerie sembari memberikan bekal kepada Sean. Ketiga sahabat Seanl tersenyum melihat drama di setiap pagi.
Dari kejauhan terdapat tiga orang gadis yang menyaksikan drama bunga sekolah melalui jendela kelas mereka. Mereka, Jean Sky, Rose Julian dan Sally Huston juga tidak kalah cantik dengan Vallerie dan gengnya.
"Yuk kita nonton drama 4D guys." ajak Jean sembari menepuk pundak Sally.
"Alah.. paling juga ditolak" celetuk Sally.
"Gue heran deh, padahal bunga sekolah itu cantik kan ? kenapa Ice man menolaknya ??" ucap Rose bingung.
"Masih cantikan gue kali rose. Liat nih.. body gue sexy booo.." kata Jean menyombongkan diri.
"Diam !!!! Drama sudah dimulai tuh" kata Sally sok serius.
"Tadi aja bilang nggak mau nonton. Sekarang paling semangat nontonnya.." sindir Rose.
Sean berulang kali menghindar dari tangan Vallerie yang akan menyentuhnya. Akan tetapi Vallerie masih memaksakan kehendaknya.
"Pergi.. Jangan sentuh gue" bentak Sean dingin. Vallerie tetap gigih memaksa Sean agar Sean menerima bekal makanan darinya.
"Terima dong Sean. Aku bangun pagi hanya untuk memasak buat kamu loh" pinta Vallerie dengan wajah sedikit memelas. Sean melihat Vallerie dengan tatapan kesal kemudian berlalu meninggalkan Vallerie. Vallerie yang merasa diabaikan oleh Sean pun menjadi kesal. Ia memutuskan kembali ke kelasnya sebelum semua orang di sekolah melihatnya ditolak oleh seorang Sean Astin.
"Hai.. Martin.. " sapa Yuna. Martin pergi mengabaikan sapaan Yuna dan menyusul di belakang Sean.
"Hai.. Jojo.." sapa Anna. Jonathan hanya tersenyum kemudian menyusul Martin.
"Oh My God.. ganteng banget siih.." kata Anna yang bahagia mendapatkan senyuman dari Jonathan. Angel hendak menyapa Kenzo, akan tetapi kenzo memberikan isyarat dengan tangannya meminta Angel tidak menyapanya.
"Hahahahahaha... ditolak lagi guys.." kata Sally di iringi dengan tawa bahagia. Jean hanya tersenyum menyaksikan akhir drama bunga sekolah dan kawan-kawan.
"Cantik sih.. tapi murah..makanya ditolak mulu" kata Jean yang jiwa julidnya mulai muncul.
"emangnya si bungsek jualan ya?" tanya Rose yang mulai Lola (Loading/mikir lama).
"Tau ah.." kata Jean yang kesal dengan Rose. Sally tertawa melihat percakapan antara Tukang Julid dan Rose yang Lola.
"Bungsek apaan sih ?" tanya Sally dengan polosnya.
"bungsek itu singkatan bunga sekolah Sally yang cute. Lama-lama loe jadi ketularan ke-bego-an roje ya Sal.. hahahaha.." ejek Jean sambil tertawa. Bibir Sally mengerucut mendengar ejekan Jean.
"Kalau gue sih.. Mending jomblo deh daripada ditolak mulu. Malunya bisa sampai ubun-ubun kalau ditolak.. hahahaha" celetuk Rose sambil tertawa.
"Hati-hati kalau ngomong, nanti loe jadi jomblo akut beneran looh.." sahut Sally.
"Sally.. loe nyumpahi gue ??" kata Rose tidak terima.
"hahahahaha.. abisnya mulut loe asal nyablak sih Roje.." jawab Sally sambil tertawa. Rose memanyunkan bibirnya karena kesal.
Sean, Martin, Jonathan dan Kenzo masuk ke kelas. Jean dan Sally yang awalnya tertawa cekikikan menjadi diam. Rose yang melihat Jonathan ingin sekali menyapanya.
"Hai.. Jojo.." sapa Rose dengan senyum yang sengaja ia manis-maniskan. Jean dan Sally terkejut melihat Rose menyapa Jonathan. Mereka hanya saling pandang melihat sahabat mereka mencari perhatian pada Jonathan.
"Hai.. Rose.." jawab Jonathan dengan senyuman manis yang terukir di bibirnya. Martin dan Kenzo pun bingung dengan tingkah Jonathan yang tidak seperti biasanya.
Sean, Martin dan Kenzo duduk di tempat mereka, sedangkan Jonathan masih tersenyum menatap Rose yang juga tersenyum kepadanya. Tak lama kemudian Pak Danang, wali kelas mereka tiba di kelas. Semua siswa duduk ke tempatnya masing-masing termasuk Jonathan dan Rose.
"Eh.. loe naksir sama rose Jo?" tanya Kenzo sembari menepuk lengan Jonathan.
"Entahlah.. gue nggak tahu Ken" jawab Jonathan.
"Sean.. Si Vallerie itu kayaknya suka banget sama loe" kata Kenzo.
"Kalau loe mau, buat loe aja" kata Sean dengan nada dinginnya.
"Enak aja, dia bukan tipe gue" kata Kenzo merendahkan.
"Emang tipe loe seperti apa ?" tanya Jonathan.
"Tipe gue itu.... yang imut-imut gitu lah.. tapi jago berantem.." jawab Kenzo sembari tersenyum membayangkan seorang gadis.
"Ada..ada.. tuh si Yuna temannya Vallerie, dia jago bully orang.. hahahaha" kata Martin sambil tertawa.
"nggak..nggak... nggak..wajahnya tua seperti emak-emak" jawab Kenzo.
"Lagian tipe loe aneh sih.. nyari cewek itu yang cantik, sexy, yang dadanya padat berisi..." kata Martin sembari tersenyum melihat Jean yang sedang bercanda dengan Rose dan Sally. Sean, Jonathan dan Kenzo melihat arah pandangan Martin.
"Emang siapa cewek cantik, sexy dan punya dada padat berisi Tin ?" tanya Jonathan memancing Martin.
"Yaa... yang seperti Jean Sky" jawab Martin keceplosan sembari tersenyum melihat body Jean. Jonathan dan Kenzo menahan tawa saat mendengar Martin menyebut Jean sebagai tipenya. Jean mendengar namanya disebut oleh Martin.
"Apa loe manggil-manggil gue !!" tanya Jean dengan songong.
"Siapa yang manggil loe ?? kepedean banget sih jadi cewek. Nama Jean bukan loe doang" jawab Martin yang tak kalah songong. Jean pun berbalik karena merasa malu sekaligus kesal dengan Martin.
"Sabar Jean.." kata Rose menenangkan Jean. Jean hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar untuk meredam emosinya.
"Eh.. bukannya Sally juga jago bela diri ya ??" kata Jonathan kurang yakin.
"Mana mungkin !!! mustahil !!!! tampang imut seperti itu mana bisa berkelahi ??" kata Kenzo merendahkan. Sally mendengar perkataan Kenzo. Ia pun menjadi kesal.
"Beraninya loe merendahkan gue ? Sini kita gelud. Akan gue robek mulut loe biar nggak asal nyablak" kata Sally yang sudah terbawa emosi.
"Hahahaha.. emang loe bisa ?? tampang loe aja tidak meyakinkan sama sekali" kata Kenzo kembali mengejek Sally.
"brengsek !!! loe menghina gue ?? Biar gue pukul kepala loe.. " kata Sally sambil berdiri hendak memukul Kenzo akan tetapi dicegah oleh Rose.
"Udah Sall.. malu-maluin." kata Rose menenangkan Sally.
"Justru akan memalukan jika gue kalah sama berandalan ini" kata Sally dengan emosi yang memuncak.
"Loe bilang gue berandalan ??" kata Kenzo tidak terima.
Pak Danang mulai merasa terganggu dengan ocehan siswa di kelasnya. Ia menggebrak meja agar semua siswa diam.
"Kalian semua diam atau saya hukum !!!!" teriak Pak Danang. Semua siswa pun terdiam.
"Lagian kenapa loe nggak mau ngalah sama cewek sih Ken ?" bisik Martin.
"Gue benci banget sama dia" jawab Kenzo yang juga berbisik.
"Jangan bilang gitu. Ntar naksir baru tahu rasa kau.." bisik Martin mengingatkan Kenzo.
"Nggak mungkin gue suka sama cewek kasar seperti dia" kata Kenzo kesal.
"Gue juga ogah suka sama cowok berandalan seperti loe" kata Sally. Kenzo semakin kesal dengan Sally, sama halnya dengan Sally yang juga sangat kesal dengan Kenzo.
"Gia..sampai kapan aku harus menunggumu. Kembalilah kepadaku Gia. Aku sangat merindukanmu" batin Sean
Sean masih asyik dalam lamunannya. Sejak kepergian kekasih masa kecilnya, ia memilih acuh dengan lingkungan di sekitarnya dan menghindari orang-orang yang ingin dekat dengannya.
Sean Astin
~bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
🤩😘wiexelsvan😘🤩
mampir absen ikut ngehaluin bang sean ya thorrr 😉😁
2024-05-26
1
Fajar Ferdiyansyah
Devan kmna kmu😔
kmbli lh Devan aku rindu😢😔
2023-06-20
0
Wahyuni Tamrin
nyimak
2022-04-30
0