Datang Bulan

Sean menenangkan dirinya di Toilet. Jam istirahat berbunyi. Hampir semua siswa meninggalkan kelas mereka dan pergi ke kantin untuk sekedar makan atau membeli snack ringan. Martin, Jonathan dan Kenzo pergi ke kantin terlebih dahulu. Martin sudah menghubungi Sean dan Sean meminta dipesankan makanan seperti biasa sementara dirinya masih menenangkan dirinya di toilet.

Jean, Rose dan Sally mengajak Alexa ke kantin. Alexa pun ikut serta makan di kantin. Sebelum ke kantin, Alexa meminta Jean menemaninya ke Toilet. Mereka berempat pun kini terpisah. Alexa dan Jean ke toilet, sedangkan Rose dan Sally mencari tempat untuk makan di kantin sekolah.

"Jean, loe bawa pembalut nggak ?" tanya Alexa yang sudah masuk kedalam toilet.

"Enggak Lex, emang kenapa sih ?" tanya Jean di depan pintu toilet.

"Gue lagi datang bulan dan sekarang tembus sampai rok gue kotor Jean" kata Alexa.

"Oh.. kalau begitu loe tunggu disini sebentar ya Lex, biar gue tanya ke Rose dan Sally, siapa tahu mereka membawa pembalut." kata Jean.

"baiklah tapi jangan lama-lama yaa Jean" kata Alexa. Jean meninggalkan Alexa di toilet dan mencarikan pembalut untuk Alexa.

Tanpa mereka sadari ada sepasang telinga yang mendengar percakapan Alexa dan Jean. Sean mendengar semua pembicaraan Alexa dan Jean.

"jadi dia sedang menstruasi" batin Sean.

15 menit telah berlalu akan tetapi Jean tak kunjung kembali ke toilet. Alexa pun menjadi khawatir.

"ini udah lama banget, tapi Jean belum juga kembali" gumam Alexa.

Sean mendengar suara gumaman Alexa. Ia pun mengetuk pintu toilet yang ditempati Alexa.

"Jean, loe sudah kembali ? gimana ?? ada nggak ?" tanya Alexa sembari mengeluarkan kepalanya melalui pintu yang sedikit ia buka. Ia terkejut saat melihat Sean di depan pintu toilet cewek.

"Loe ngintip gue ??" kata Alexa dengan kesal. Namun Sean tidak menjawab, ia melepaskan jaket yang dipakainya dan memberikannya kepada Alexa.

"Kenapa loe ngasih jaket loe ke gue ?" tanya Alexa.

"Temen loe mungkin lupa kalau loe ada di toilet." kata Sean. "Loe pakai jaket gue buat nutup rok loe yang kotor" lanjutnya.

Alexa dengan terpaksa menerima jaket yang dipinjamkan Sean kepadanya. Ia tutup roknya yang kotor dengan jaket milik Sean. Belum sempat ia berterimakasih, Sean sudah pergi dari kantin. Ia pun berlari menyusul Sean.

"Terimakasih" kata Alexa sambil tersenyum dan berlari melewati Sean.

Sean hanya diam tanpa menjawab perkataan Alexa. Alexa hendak ke kantin, akan tetapi ia tidak tahu letak kantin di sekolah ini. Ia berhenti dengan tiba-tiba hingga tanpa sengaja Sean menabraknya hingga Alexa tersungkur ke bawah. Ia melihat orang yang menabraknya. Ia melihat Sean dengan wajah tanpa dosanya. Bukannya minta maaf, Sean pergi begitu saja tanpa menolong Alexa.

"Benar kata Jean, dia orang yang kasar" batin Alexa.

Alexa mengikuti langkah Sean berharap agar tujuan mereka sama. Ternyata benar, Sean sedang menuju kantin. Alexa mencari keberadaan Jean, Rose dan Sally. Sedangkan Sean sudah duduk di tempat biasa ia makan. Setelah menemukan Jean, Rose dan Sally, Alexa menghampirinya.

"Jean !!! gue nungguin loe sampai jamuran !!!" kata Alexa kesal hingga bibirnya mengerucut seperti paruh burung kakak tua. Sean, Martin, Jonathan dan Kenzo yang kebetulan berdekatan dengan meja Jean, Rose dan Sally menyimak percakapan para gadis di depan mereka.

"Oh..My God, gue lupa Lex. Maaf yaa" kata Jean memelas.

"Ini ada apa sih ??" tanya Sally penasaran.

"Alexa baru saja datang bulan, dia tembus dan roknya ikut kena darah. Gue tadi mau minta pembalut ke kalian tapi gara-gara si tukang makan ini gue lupa" jelas Jean sambil menunjuk Rose.

"Kok gue sih ??" keluh Rose.

"Loe kan tadi menarik Jean agar segera makan Roje" kata Sally mengingatkan Rose.

"Oh..iya..Maaf ya Lex ??" kata Rose.

"Maaf yaa Lexaa.." kata Jean dengan perasaan bersalah.

"Boleh, tapi kalian harus mijitin gue." kata Alexa sambil tersenyum.

"Oke, gue mau.." kata Jean yang langsung memegang dada Alexa. Alexa melotot dan berteriak karena terkejut karena aset pribadinya dipegang oleh Jean. Alexa pun membalas memegang dada Jean. Sean, Martin, Jonathan dan Kenzo tak kalah terkejut. Mereka seakan menonton film dewasa.

"Jean apa yang loe lakukan ? Gue masih suci, jangan renggut kesucian gue Jean !!" kata Alexa dengan kesal sambil menyilangkan tangannya untuk menutup dada. Sally dan Rose tertawa mendengar perkataan Alexa.

"Hahahahaha... ternyata loe mesum juga yaa Lex" kata Jean yang juga menyilangkan tangan menutupi dadanya.

"Kalian berdua lebai banget siih..hahahaha" kata Rose sambil tertawa.

"Heeii... kalian berdua cocok sekali. Sama-sama mesum. Hahahahaha.." kata Sally sambil tertawa melihat kekonyolan temannya.

"Jangan meminta maaf yaa Jean, kita kan teman. Dan gue tahu loe nggak sengaja lupa" kata Alexa sembari memeluk Jean. Jean tersenyum dan membalas pelukan Alexa.

"Bukan hanya teman Lex, kita sahabat" kata Jean dengan tulus. Rose dan Sally ikut memeluk Jean dan Alexa. Sean, Martin, Jonathan dan Kenzo merasa terhibur dengan drama para wanita di depannya.

"Ternyata yang namanya cewek itu aneh banget yaa" kata Kenzo.

"Tapi mereka berbeda Ken" kata Jonathan.

"gimana ya rasanya memegang dada wanita ?" gumam Martin dengan pelan akan tetapi Sean, Jonathan dan Kenzo masih bisa mendengarnya. Tangan Martin seakan bergerak seakan sedang meremas sesuatu yang ternyata tangan Sean. Sean menarik tangannya kemudian melotot ke Martin hingga Martin ketakutan.

"Loe mau ?? Pegang aja tuh punya Jean. Kan loe suka sama Jean hahahaha.." kata Jonathan sambil tertawa.

"Kata siapa gue suka sama Jean ?" tanya Martin. Jean mendengar Martin menyebut namanya. Dia menoleh ke arah Martin.

"Apa loe ??" kata Martin dengan sewot. Jean hanya menjulurkan lidahnya kemudian membuang muka. Jonathan dan Kenzo tertawa menyaksikan Martin yang baru kali ini bicara dengan wanita. Sedangkan Sean masih menatap Alexa dengan tatapan dinginnya.

Alexa, Jean, Rose dan Sally melepaskan pelukan mereka. Sally melihat jaket yang melingkar di pinggang Alexa. Ia sangat familiar dengan jaket tersebut.

"Sebentar Lex.. ini bukannya jaket Sean ya ??" tanya Sally seakan menginterogasi Alexa. Jean, Rose, Martin, Jonathan dan Kenzo melihat pinggang Alexa.

"Oh.. iya itu jaket Sean" jawab Kenzo. Alexa bingung menjawabnya. Sean terus menatapnya dengan tatapan dingin.

"di..dia meminjamkan jaketnya ke gue" kata Alexa sedikit ragu. Mereka terkejut dengan perkataan Alexa. Pasalnya sangat mustahil bagi Sean meminjamkan barang pribadinya kepada orang lain.

"Apa benar king?" tanya Jonathan. Sean hanya diam.

"Udahlah..nggak penting jaket siapa, kita kembali makan yuk" ajak Rose. Mereka semua kembali fokus ke makanan mereka masing-masing. Terkadang Alexa mencuri pandang kepada Sean. Sean pun sering mencuri pandang kepada Alexa.

Saat asyik makan, Vallerie dan teman-temannya datang ke kantin. Mereka duduk di sebelah meja Sean. Pandangan Vallerie dan teman-temannya tertuju pada wajah yang baru mereka temui.

"Eh.. anak baru yaa.. cantik banget.." kata Angel yang kagum dengan kecantikan Alexa.

"Dia ciptaan Tuhan yang paling sempurna" kata Anna. Vallerie tidak terima jika temannya memuji orang lain.

"Masih cantikan gue lah.." kata Vallerie sambil memindai tubuh Alexa dari atas hingga bawah. Ia terkejut saat melihat di pinggang Alexa ada jaket Sean. Ia mengira Alexa mencuri jaket Sean. Ia pun melabrak Alexa yang tidak bersalah.

"Heh..gadis beasiswa !!" kata Vallerie sembari menggebrak meja tempat Alexa makan.

"Gue ??" tanya Alexa yang tidak tahu apa yang terjadi saat ini.

"Jangan ganggu dia. Dia teman gue !!! Atau loe akan berurusan sama gue !!!" bentak Jean.

"Gue nggak ada urusan sama loe ya.. jadi loe diam !!!" kata Vallerie kepada Jean. Alexa memegang tangan Jean dan mencoba menenangkan Jean. Mereka semua termasuk Sean melihat kearah Alexa dan Vallerie.

"Kenapa jaket Sean bisa ada di loe ? Loe nyuri kan??" tuduh Vallerie.

"enggak. Dia yang meminjamkannya ke gue" jawab Alexa dengan santai.

"hahaha... Nggak mungkin Sean meminjamkan barang pribadinya ke orang lain. Loe nyuri kan ? Apa Loe nggak bisa beli jaket sendiri hingga mencuri jaket Sean ? Apa begini cara orang tua loe mendidik loe ?" kata Vallerie. Alexa hanya diam menahan emosinya.

"Kalau loe pengen, loe beli sendiri dong. Jangan comot milik orang lain. Kalau loe nggak punya uang, loe bisa jual diri loe buat beli jaket mahal ini. Loe minta ajarin nyokap loe gimana caranya dapat uang dengan cepat" kata Vallerie merendahkan Alexa. Kemarahan Alexa semakin memuncak. Jean hendak menampar Vallerie akan tetapi dicegah oleh Sally.

"Biarkan Alexa menyelesaikan masalahnya sendiri" bisik Sally.

"Plaaaaakkkk !!!!" Alexa menampar Vallerie dengan sangat keras. Sean terkejut melihat keberanian Alexa.

"beraninya loe..." (kata Vallerie terpotong).

"Beraninya loe menghina orang tua gue !!! loe boleh hina gue sesuka hati loe. Gue nggak akan diam jika loe menghina orang tua gue!!!! Apa begini cara mama loe mendidik loe? Gue kasihan banget sama orang tua loe. Mungkin sangat sial bagi mereka karena sudah menghadirkan wanita ****** seperti loe !!!" kata Alexa yang meluapkan amarahnya.

"Gue kembalikan jaket loe. Gue sangat menyesal sudah memakai jaket loe hingga orang tua gue dihina seperti ini" kata Alexa sambil melempar jaket ke wajah Sean kemudian pergi dari kantin. Jean, Rose dan Sally berlari menyusul Alexa.

"What ??? dia berani sekali" bisik Jonathan kepada Kenzo.

"ssstttt !!! nanti Sean mendengar omongan loe" bisik Kenzo.

Sean hanya diam dengan tatapan penuh amarah. Semua yang ada di kantin melihat Sean dengan rasa takut. Sean berdiri dari tempatnya, ia menendang meja dengan keras dan membuang jaketnya ke tempat sampah kemudian berlalu menuju kelasnya. Martin, Jonathan dan Kenzo mengikuti Sean dibelakangnya.

"Lex.. loe gapapa ?" tanya Sally yang khawatir dengan Alexa.

"Kalian tenang aja, gue gapapa kok. Gue mau pulang dulu ya.. Rok gue kotor nih.." kata Alexa sambil mengemasi bukunya.

"Gue antar yaa.." kata Jean

"Nggak usah Jean, gue dijemput Papa kok" tolak Alexa.

Alexa lagi-lagi menabrak Sean saat ia hendak melewati pintu ruang kelas mereka. Alexa menatap Sean dengan kesal. Ia berlalu dan pergi dari kelas. Seanpun mengemasi bukunya dan pergi dari kelas. Martin, Jonathan dan Kenzo melihat kepergian Sean tanpa mengikutinya.

Vallerie mendengus kesal melihat Sean pergi dengan penuh amarah. Ia menyalahkan Alexa atas apa yang terjadi saat ini.

"Gue harus bikin perhitungan ke anak baru itu." kata Vallerie kesal.

"Tapi apa bener dia anak beasiswa itu ?" tanya Yuna kurang yakin.

"Kata ayah gue ada dua siswa baru hari ini. Katanya murid beasiswa." kata Vallerie.

"Tapi dia berani banget menampar loe Val. Dan tadi dia juga berani melempar jaket itu ke wajah Sean" kata Angel.

"Makanya kita harus balas dia. Kalau dia didiamkan, lama-lama dia bisa ngelunjak" kata Vallerie.

Alexa sudah berada di depan gerbang sekolah. Ia mencoba menghubungi Papa Kevin sambil duduk dibawah pohon yang rindang. Akan tetapi ponsel Papa Kevin tidak aktif. Ia terus mencoba menghubungi Papa Kevin. Sean melihat Alexa sedang menghubungi seseorang di dibawah pohon. Ia ingat benar bahwa rok yang dikenakan Alexa kotor karena menstruasi. Ia berniat memberikan tumpangan kepada Alexa. Ia menghentikan mobil sport kesayangannya tepat di depan Alexa. Ia membuka kaca mobilnya.

"Masuk !!!" kata Sean dingin. Alexa bingung dengan maksud Sean.

"Gue ??" tanya Alexa. Sean hanya mengangguk.

"Tapi rok gue kotor. Ini bisa mengotori mobil loe. Kalau mobil loe kotor, gue bisa dilabrak pacar loe. Loe pergi aja.. Gue akan menunggu dijemput Papa gue" kata Alexa.

"Loe mau nunggu dengan rok loe yang kotor itu ??" kata Sean. Alexa melihat roknya yang memang sudah sangat kotor.

"Mau nggak ??" teriak Sean yang mulai habis kesabarannya. Alexa mengangguk dan naik ke mobil Sean.

bersambung

Terpopuler

Comments

Fajar Ferdiyansyah

Fajar Ferdiyansyah

karya baru ya Thor...aku suka ceritamu Thor😍🤗
semangat thorr 🤗😘

2023-06-21

0

Rahayu Ayu

Rahayu Ayu

Semangat thor

2022-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Suasana Sekolah
2 Sekolah Baru
3 Datang Bulan
4 Bukan Pacar
5 Pembagian Kelompok
6 Bunga Kentut
7 Mengerjakan Tugas Kelompok
8 Foto Dokumentasi
9 Presentasi Tugas Kelompok
10 King and Queen ?
11 Devils vs Wolfs
12 King Devils vs King Wolfs
13 Rencana Dinner
14 Khilaf
15 Penculikan
16 Penyelamatan Alexa
17 Gia dan Prince
18 Persahabatan
19 Gagal
20 Berangkat Bersama
21 Piknik
22 Pernyataan Cinta Sean
23 Penundaan Waktu Keberangkatan
24 Berangkat
25 Tiba di TKP
26 Membangunkan Sean
27 Kepergok Pak Danang
28 Mandi di Sungai
29 Fitnah
30 Pemanggilan Orang Tua
31 Calon Mantu
32 Bebas Hukuman
33 Queen Devils
34 Murid Baru
35 Flashback 1
36 Flashback 2
37 Flashback Off
38 Polos
39 Berkelahi
40 Terciduk
41 Hukuman
42 Surat Cinta
43 Mata-mata
44 1 Minggu Kemudian
45 Rencana Sean
46 Persiapan Lamaran
47 Lamaran
48 Brian Dominic
49 Bahan Rebutan
50 Berkunjung ke S.A Company
51 Marahan
52 Saran Sahabat
53 Sean, Briant dan Alexa/Gia
54 Ikhlas
55 Penculikan
56 Psikopat
57 Wedding Day
58 Malam Pertama
59 Gagal
60 Hukuman Untuk Sean
61 Bel Istirahat
62 Putus Asa
63 Pesta Anniversary
64 Gairah Malam ke Empat
65 King Fire
66 Berkenalan
67 Ice Cream
68 Kunjungan Orang Tua
69 Possesif
70 Salah Paham
71 Undangan
72 Gagal Faham
73 Kota D
74 Cemburu
75 Rencana Balasan
76 Bimbang
77 Ulang Tahun Vallerie
78 Penghinaan Alexa
79 David VS Sean
80 Perkelahian Sean dan David
81 Kedatangan Papa Robbert
82 Tangis Alexa
83 Odong-Odong
84 Upaya Sean
85 Berdamai
86 Pertemuan Tak Terduga
87 Mangga Muda
88 Perkelahian Sengit
89 Rindu Mama
90 Dendam Samuel
91 Misi Anak Buah Fire
92 Menjalankan Misi
93 Jiwa Psikopat
94 Suami Posesif
95 Pelampiasan Kekesalan
96 Hamil
97 Pesta Pernikahan Steve
98 Rumah Sakit Negara B
99 Masih di Negara B
100 Penangkapan Samuel dan Vallerie
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Suasana Sekolah
2
Sekolah Baru
3
Datang Bulan
4
Bukan Pacar
5
Pembagian Kelompok
6
Bunga Kentut
7
Mengerjakan Tugas Kelompok
8
Foto Dokumentasi
9
Presentasi Tugas Kelompok
10
King and Queen ?
11
Devils vs Wolfs
12
King Devils vs King Wolfs
13
Rencana Dinner
14
Khilaf
15
Penculikan
16
Penyelamatan Alexa
17
Gia dan Prince
18
Persahabatan
19
Gagal
20
Berangkat Bersama
21
Piknik
22
Pernyataan Cinta Sean
23
Penundaan Waktu Keberangkatan
24
Berangkat
25
Tiba di TKP
26
Membangunkan Sean
27
Kepergok Pak Danang
28
Mandi di Sungai
29
Fitnah
30
Pemanggilan Orang Tua
31
Calon Mantu
32
Bebas Hukuman
33
Queen Devils
34
Murid Baru
35
Flashback 1
36
Flashback 2
37
Flashback Off
38
Polos
39
Berkelahi
40
Terciduk
41
Hukuman
42
Surat Cinta
43
Mata-mata
44
1 Minggu Kemudian
45
Rencana Sean
46
Persiapan Lamaran
47
Lamaran
48
Brian Dominic
49
Bahan Rebutan
50
Berkunjung ke S.A Company
51
Marahan
52
Saran Sahabat
53
Sean, Briant dan Alexa/Gia
54
Ikhlas
55
Penculikan
56
Psikopat
57
Wedding Day
58
Malam Pertama
59
Gagal
60
Hukuman Untuk Sean
61
Bel Istirahat
62
Putus Asa
63
Pesta Anniversary
64
Gairah Malam ke Empat
65
King Fire
66
Berkenalan
67
Ice Cream
68
Kunjungan Orang Tua
69
Possesif
70
Salah Paham
71
Undangan
72
Gagal Faham
73
Kota D
74
Cemburu
75
Rencana Balasan
76
Bimbang
77
Ulang Tahun Vallerie
78
Penghinaan Alexa
79
David VS Sean
80
Perkelahian Sean dan David
81
Kedatangan Papa Robbert
82
Tangis Alexa
83
Odong-Odong
84
Upaya Sean
85
Berdamai
86
Pertemuan Tak Terduga
87
Mangga Muda
88
Perkelahian Sengit
89
Rindu Mama
90
Dendam Samuel
91
Misi Anak Buah Fire
92
Menjalankan Misi
93
Jiwa Psikopat
94
Suami Posesif
95
Pelampiasan Kekesalan
96
Hamil
97
Pesta Pernikahan Steve
98
Rumah Sakit Negara B
99
Masih di Negara B
100
Penangkapan Samuel dan Vallerie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!