Dosenku Seorang Mafia
Di sebuah bar yang terletak di kota X, duduk seorang wanita yang tengah memutar-mutar gelas bir ditangannya.
Dia adalah Keyrani Theresia Putri. Seorang Mahasiswi semester 4 di sebuah Univertitas ternama di kota X. Hari ini ia harus menerima pahitnya perselingkuhan karena pacar yang selama ini dipacarinya selama 3 tahun lamanya tega berselingkuh dengan saudara tirinya sendiri.
Semua yang dimilikinya kini perlahan direbut oleh Devitaria Vernandi, saudara tirinya. Ayah, Sahabat dan bahkan Pacarnya. Semua kini telah direbutnya. Tidak ada satu pun yang tersisa untuknya kini.
Keyrani menyandarkan kepalanya di meja menatap lekat minuman yang dipegangnya. Kenangan masa lalu kembali menyeruak di pikirannya.
"Aku kesepian Ma.." lirih Keyrani pelan .
Perlahan bulir-bulir air matanya turun membasahi pipinya yang tampak merona karena bir tadi. Hingga tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya dan menawarkan sebuah sapu tangan.
"Sepertinya benar, jika alkohol selalu dijadikan pelampiasan" Ujar pria tersebut sembari menuang bir ke dalam gelas, kemudian menyesapnya pelan
Keyrani tersenyum ketir mendengar penuturan pria tersebut "terima kasih" Ujarnya sembari menghapus air matanya menggunakan sapu tangan tersebut
Meski sedikit mabuk, Keyrani masih bisa dengan jelas melihat sosok pria yang saat ini duduk sampingnya. Wajahnya begitu rupawan dengan rahang yang terlihat tegas. Alisnya tebal ditambah bola mata yang berwarna bronze dipadukan dengan bulu mata lentik miliknya. Selain itu, aroma mintz yang tercium dari tubuhnya membuatnya begitu seksi dan menggoda.
"Mengapa gadis sepertimu berada di bar sendirian?" Tanya pria itu tiba-tiba dengan suara berat miliknya
Keyrani menghela nafasnya panjang dan meneguk habis minumannya "Aku putus dengan pacarku" Jawabnya kemudian sedikit linglung
"Jadi alasan kamu menangis disini karena putus dengan pacarmu?"
"No..no... yang membuatku bersedih karena aku tidak memiliki siapa-siapa lagi disisiku. Kamu tahu, semua orang membenciku dan membela saudara tiriku. Semuanya direbut olehnya, ayah kandungku bahkan membelanya ketimbang aku anak kandungnya sendiri. Hiks..hikss.." Ujar Keyrani yang perlahan mulai menangis kembali dan merutuki dirinya sendiri
"Sudahlah, percuma aku menceritakannya padamu. Kamu tidak akan mengerti penderitaanku ini" lanjutnya kemudian mencoba berdiri dari duduknya
"Hei.." tahan pria tersebut memegang tangan Keyrani berusaha membantunya berdiri yang terlihat sempoyongan.
Karena sudah terlalu mabuk, Pria itu membawa Keyrani menuntunnya keluar dari bar sembari menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.
"Dimana alamatmu?" Tanya Pria itu
"Aku ti..dak ingin pu..lang" Jawab Keyrani sedikit terbata. Hingga sepersekian detik kemudian Ia tiba-tiba berlari meninggalkan Pria itu sembari berteriak kegirangan layaknya seseorang yang kehilangan akal sehat... hihi
Pria itu menggeleng kepalanya dan memukul jidatnya bingung dengan kelakuan gadis yang ditemuinya ini. Beberapa menit yang lalu ia menangis tersedu-sedu dan kini ia tengah berlari kegirangan di jalanan. Entah apa yang akan dipikirkan oleh orang-orang yang melihatnya sekarang.
Dengan segera, ia berlari mencari Keyrani yang kini entah hilang kemana larinya. Pandangannya sibuk mencari kesana-kemari namun tak kunjung mendapatinya. Hingga tiba-tiba ia mendengar suara orang yang tertidur dan benar saja, gadis itu kini berada di sebuah tumpukan sampah tengah tertidur begitu pulasnya.
Pria itu menghela nafasnya panjang kemudian meraih tubuh Keyrani dan menggendongnya menuju mobilnya.
"Kamu sungguh beruntung bertemu denganku" Ujar pria itu sembari memasukkan Keyrani di kursi belakang mobilnya. Dengan segera ia mengemudikan mobilnya menuju ke sebuah hotel terdekat.
Tak berselang lama keduanya tiba di hotel. Pria itu kembali mengangkat tubuh Keyrani menuju kamar yang baru saja dipesannya dan membaringkannya di kasur.
"Aku Ha..us" Ujar Keyrani tiba-tiba
Dengan sigap, pria itu memberinya air. Namun tanpa sengaja Keyrani memuntahkannya dan tepat mengenai badan pria tersebut.
Untuk kedua kalinya ia menghela nafasnya karena tingkah gadis yang ada dihadapannya ini. Dengan terpaksa ia masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Desiran air yang mengalir perlahan memenuhi ruangan tersebut.
Hingga tak berselang lama kemudian, pria tersebut keluar dari kamar mandi menampilkan dirinya yang hanya dibaluti sehelai handuk saja, memperlihatkan perutnya yang berotot dan terlihat begitu seksi.
Pria itu menghampiri Keyrani yang kini mulai tertidur dengan pulasnya. Kemudian berbalik mengambil pakaian dan mengenakannya kembali. Tak lupa pria itu menulis sebuah pesan di kertas yang ada di meja. Kemudian menatap wajah Keyrani dengan lekat. Hingga sepersekian detik kemudian, ia meraih wajah Keyrani dan mengecup pelan jidatnya sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan Keyrani di ruangan tersebut.
"Kita akan bertemu kembali _Ray" tulis pria itu di kertas tersebut
Keesokan paginya Keyrani perlahan membuka matanya yang terasa begitu berat ditambah dengan kepalanya yang terasa sakit karena mabuk semalam. Sorot matanya memperhatikan seisi ruangan dan terperanjak kaget saat kesadarannya perlahan kembali karena kini ia berada di sebuah ruangan yang asing baginya.
"Bagaimana bisa aku disini?" Heran Keyrani sembari memijit pelipisnya mencoba mengingat kembali kejadian semalam
"Mengapa aku tidak mengingat wajahnya" Ujar Keyrani frustasi dan mengacak-acak rambutnya hingga pandangannya tertuju pada sebuah kertas yang ada di meja.
"Kita akan bertemu kembali. Ray?" Bacanya
Tak ingin berlama-lama memikirkannya, Keyrani segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk memperbaiki penampilannya yang terlihat begitu berantakan dan bau..🙊
...***...
Keyrani yang baru saja tiba di rumah, menghentikan langkahnya saat tiba-tiba ayahnya datang menghampirinya diikuti oleh Devi, saudara tirinya yang kini memperlihat senyum licik penuh kemenangan.
"Dari mana saja kamu? semalaman tidak pulang ke rumah" Tegur ayah Keyrani
"Rumah teman" jawab Keyrani mencoba mencari alasan
"Teman yang mana? Kemarin aku menghubungi Lisa dan dia tidak sedang bersamamu. Jadi teman mana yang kamu maksud?" Sela Devi membuat ayahnya semakin emosi
Selama ini, Keyrani jarang bergaul dengan teman sesama mahasiswanya. Satu-satunya yang dekat dengannya adalah Lisa. Dan kini Lisa justru menjauh darinya dan dekat dengan Devi.
"Aku tidak punya kewajiban menjawab pertanyaanmu itu"
"Keyrani" bentak Ayah Keyrani. Tangannya terangkat naik menampar pipi Keyrani "Ayah tidak pernah mengajarkanmu seperti ini" ujarnya menunjuk ke arah Keyrani
"Tampar Pa.. Tampar sepuasnya. Memangnya sejak kapan Papa peduli denganku, bukankah selama ini Papa hanya mempedulikannya saja" Keyrani balik membentak ayahnya dengan wajah yang kini perlahan mulai memerah. Sorot matanya menatap tajam ke arah Ayahnya.
"Mengapa kamu tidak menangis?" Tanya Ayahnya memperhatikan mata Keyrani yang tanpa sedikit pun menunjukkan air mata didalamnya
"Karena hatiku sudah mati dan Aku tidak ingin membuang-buang air mata ku yang berharga ini hanya untuk menangisi sesuatu yang tidak berarti" Ujar Keyrani kesal kemudian pergi meninggalkan Ayahnya yang kini mematung di tempatnya sedikit tertegun mendengar kata-katanya barusan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Adiwaluyo
awal yang bagus
2023-02-04
0
Kadek Eni
wah seru ceritanya
2022-03-06
0
Wafiq Azizah
Lanjut kak
2021-12-04
4