Pria di Bar

You can call me monster...🎶

Seperti biasa Keyrani memulai paginya dengan memutar lagu kesukaannya dimana dia merupakan penggemar idol Kpop khususnya boyband Exo yang saat ini tengah booming-boomingnya di kalangan para remaja.

Mendengarkan lagu kpop menjadi kebiasaannya akhir-akhir ini terutama saat dirinya mengendarai mobil. Wajah tampan nan rupawan yang dimiliki para idol kpop membuat perhatian Keyrani teralihkan dari para laki-laki breng** yang ada disekitarnya.

Perlahan jalanan yang dilalui Keyrani semakin padat mengingat sekarang sudah jam 8 pagi yang mana lalu lintas tengah macet-macetnya. Sesekali ia mencoba masuk di sela-sela mobil lainnya jika mendapat kesempatan.

Tak berselang lama, mobil yang dikendarai Keyrani perlahan memasuki gerbang kampus dan melaju menuju parkiran.

Sesampainya di parkiran, Keyrani keluar dari mobil sembari menenteng tas dan bukunya. Selama diperjalanan menuju kelas. Samar-samar ia mendengar mahasiswa lain tengah membahas dosen baru yang katanya merupakan salah satu dosen terbaik dan termuda di negara ini.

Dalam waktu singkat menyelesaikan dua master sekaligus di salah satu universitas terbaik di Amerika. Dan bahkan lulus dengan nilai sempurna di setiap mata kuliah dan menjadi lulusan terbaik di universitas tersebut.

Keyrani memasuki kelas yang kini mulai ramai oleh mahasiswa lainnya. Ia berjalan menuju ke sebuah kursi yang berada di pojok dekat jendela, tempat biasanya dia berada.

Tak berselang lama, seorang pria masuk ke dalam kelas sembari menenteng sebuah buku ditangannya.

Diam. Itulah yang terjadi saat ini. Semua mahasiswa terdiam. Pria yang saat ini berdiri dihadapan mereka terlihat begitu dingin dan kaku. Namun di sisi lain, wajahnya begitu tampan dan rupawan. Garis rahangnya terlihat begitu jelas dan tegas. Bola matanya berwarna bronze dengan bulu mata lentik. Benar-benar tampan.

Berbeda dengan para idol yang terlihat tampan sekaligus cantik. Pria ini justru terlihat begitu tampan dan rupawan sekaligus seksi. Keduanya sama namun memiliki aura yang berbeda.

"Selamat pagi" sapa pria tersebut yang kemudian dibalas serentak oleh para mahasiswa

"Sepertinya kalian sudah mendengarnya. Mulai hari ini, saya akan menjadi dosen kalian. Nama saya Raymon Parveen Thesman. Kalian bisa memanggil saya Ray" Ujar pria tersebut tegas dengan suara bariton miliknya

"Ray" lirih Keyrani mengingat kembali nama yang tertulis di kertas tersebut

Keyrani menyipitkan matanya, menatap lekat pria yang saat ini berdiri di depan "mengapa suaranya terdengar tidak asing ditelingaku" heran Key kembali mengingat kejadian yang terjadi malam itu

"Kamu.." teriak Keyrani tiba-tiba membuat seisi kelas termasuk Ray menatap bingung kearahnya yang saat ini berdiri dan menunjuk ke arah Ray yang kini mengerutkan keningnya bingung dengan Keyrani yang tiba-tiba saja berteriak ke arahnya

Sadar tengah menjadi pusat perhatian, Keyrani menutup mulutnya "Maaf Pak, tadi ada kecoa di kaki saya" Ujar Keyrani menunduk mencoba mencari alasan kemudian kembali duduk di tempatnya, meski dengan alasan yang benar-benar tidak masuk akal itu

"Bukankah dia pria malam itu" batin Keyrani mencoba mengingat kembali kejadian tersebut.

Perlahan ingatannya mulai kembali termasuk saat dirinya berlari dan tertidur di tempat sampah hingga saat ia muntah tepat di badan pria tersebut. Berulang kali ia mengutuk dirinya sendiri karena sikap bodohnya di depan orang yang tidak dikenalnya dan lagi kini orang tersebut tengah berdiri di depannya dan mengaku sebagai dosen baru.

"Dasar bodoh" lirih Keyrani pelan merutuki dirinya sendiri

...***...

Setelah berkutak dengan buku seharian, Keyrani berjalan keluar kelas dan menuju ke parkiran berniat untuk pulang. Hingga pandangannya tiba-tiba terhenti pada sosok pria yang saat ini juga tengah berada di parkiran.

Segera ia berbelok dan menghampiri pria tersebut yang tak lain adalah Ray, Dosen barunya.

"Heumm... Pak Ray?" Sapa Keyrani memberanikan diri

"Ya" jawabnya singkat masih dengan wajah kaku dan dinginnya

"Tolong maaf kan saya" ujar Keyrani sedikit membungkuk "saya benar-benar tidak sadar dengan tindakan saya malam itu" lanjutnya masih dengan posisi membungkuk

"Traktir saya makan"

"Ya?" Heran Keyrani menatap ke arah Ray

"Bukankah kamu ingin meminta maaf, jadi traktir saya makan dan saya akan melupakan kejadian tersebut"

"Baiklah. Sesuai permintaan, Pak Ray"

"Dan satu hal lagi, berhenti memanggil ku dengan sebutan Pak saat kita berada di luar" Tambah Ray yang hanya diangguki oleh Keyrani

"Dimana aku harus mentraktirmu, Ray?" Tanya Keyrani sedikit canggung

"Berikan nomor kamu" pinta Ray menyerahkan ponselnya membuat Keyrani menatap bingung ke arahnya "Aku ada urusan hari ini, jadi berikan nomor kamu agar aku bisa menghubungimu saat aku sedang senggang"

"Oh.." dengan segera Keyrani meraih ponsel tersebut dan mengetikkan nomor teleponnya "sudah" ujarnya kemudian menyerahkannya kembali

Ray meraih ponselnya kemudian masuk ke dalam mobil. Dan melajukan mobilnya meninggalkan Keyrani yang masih berdiri di tempatnya.

"Ada apa dengannya? Mengapa wajahnya terlihat begitu kaku, datar dan dingin" keluh Keyrani kemudian berniat kembali menuju tempat mobilnya berada

Namun belum sempat ia melangkahkan kakinya, ia dihentikan oleh sebuah suara yang tak asing dan sangat dibenci olehnya.

"Kamu dicampakkan olehku dan kini kamu berusaha mencari perhatian dosen baru itu" Ujar Jason yang merupakan mantan pacar Keyrani

"Bukan urusanmu" tekan Keyrani mencoba pergi sebelum dirinya emosi

"Dasar perempuan jal*** yang tidak punya malu. Benar-benar mirip dengan Ibunya" sela Devi tiba-tiba

Keyrani yang mendengar penuturan Devi sontak kaget dan berbalik menampar wajah Devi "silahkan hina aku sepuasmu, tapi jangan pernah sekali pun kamu menghina ibu aku" kesal Keyrani menunjuk tepat di wajah Devi yang saat ini memegang pipinya yang perlahan terlihat memerah

"Berani sekali kamu menamparku" teriak Devi kesal tidak terima dan berniat membalas namun segera tertahan oleh Keyrani

"Sebaiknya jaga baik-baik mulut jal*** kamu ini sebelum aku membuatnya tidak bisa berbicara lagi" ancam Keyrani kemudian menghempaskan tangan Devi

"Tunggu pembalasanku" geram Devi mengelus pipinya yang perlahan terasa nyeri sembari memperhatikan kepergian Keyrani dengan tangan yang sudah mengepal

Sementara itu, Keyrani yang saat ini tiba di mobil. Segera melajukan mobilnya meninggalkan parkiran. Memcoba menghela nafasnya beberapa kali untuk meredakan emosinya.

Mobilnya melaju memasuki sebuah kediaman yang tampak sudah lama kosong, namun tetap terawat dengan baik. Ini adalah rumah peninggalan ibunya satu-satunya. Kerap kali Keyrani merasa sedih, ia akan menghabiskan waktunya di rumah ini. Mengingat kembali semua kenangannya bersama dengan ibunya termasuk sahabat masa kecilnya yang kini menghilang entah kemana.

Keyrani duduk di bangku depan rumah dengan sebuah bingkai foto di tanganya yang merupakan foto ibu kandungnya. Ia mengusapnya perlahan mencoba membersihkannya dari debu.

"Ma, anakmu sendiri. Papa sudah tidak perduli lagi denganku" lirih Keyrani pelan kemudian meneteskan air mata sembari memeluk foto ibunya dengan erat

Terpopuler

Comments

Adiwaluyo

Adiwaluyo

lanjut

2023-02-04

0

Kadek Eni

Kadek Eni

👍👍👍

2022-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Pria di Bar
3 Menagih Janji
4 Masa Lalu
5 Teman Satu Jurusan
6 Dreams Casino
7 Room No.17
8 Anak Pembantu
9 Mahkota Yang Hilang
10 Hamil
11 Amarah Seorang Ibu
12 Nostalgia
13 Cemburu
14 Mall
15 Penasaran
16 Pesta
17 Bermalam
18 Bermain Basket
19 Berkunjung
20 Instagram
21 Tersipu Malu
22 Ibu Tiri
23 Curhat
24 Pegawai Baru
25 Berbuat Baik
26 Teman Berharga
27 Awal Mula
28 Terbongkar
29 Jujur
30 Perlahan Berubah
31 Merona
32 Pingsan
33 Ayah Tiri Lisa
34 Hati Yang Terluka
35 Cerita Lisa
36 Tiktok
37 Satu Frekuensi
38 Group Chat
39 Surprise
40 Kepulangan Leon
41 Kasmaran
42 Hutang
43 Ditilang
44 Salah Tingkah
45 Topik Utama
46 Pertengkaran
47 Kepergok
48 Wanita Pertama
49 Keinginan Ray
50 Kencan Pertama?
51 Kecelakaan
52 Berpisah?
53 Mencari
54 Menyesal?
55 Terpuruk
56 Sepupu
57 Bertemu?
58 Kembali Sadar
59 Perlahan Membaik?
60 Bertemu Ayah
61 Bersyukur
62 Kembali Ke Kampus
63 Adik Sepupu
64 Rumah Ray
65 Ngambek
66 Frustasi
67 Pemilik Saham
68 Berita Leon
69 Ditahan
70 Perkara Janji?
71 Kembali?
72 Saudara Ibu?
73 Alasan Kembali?
74 Mantan Saudara Tiri
75 Kepindahan Jeri
76 Ketidaksengajaan
77 Cinta Segitiga?
78 Rumah Orang Tua
79 Dilema?
80 Hukuman
81 Perasaan Yang Sama
82 Iseng
83 Melepaskan?
84 Pergi?
85 Perasaan Rani?
86 Aneh?
87 Siapa?
88 Penjelasan
89 Berubah?
90 Rencana
91 Gusar
92 Menyedihkan?
93 Teman Baru
94 Manager hotel?
95 Pria Bodoh
96 Pewaris
97 Pesta
98 Rasa Takut
99 Menemukannya?
100 Bertemu?
101 Ungkapan Hati Keyrani
102 Jealous?
103 Wahana
104 Cemburu
105 Gembok Cinta
106 Pulang?
107 Ancaman?
108 Amarah Ray
109 Maaf?
110 Dingin?
111 Pengakuan?
112 Bingung?
113 Pengakuan
114 Jadian
115 Visual
116 Pria dingin?
117 Duet Bersin
118 Demam
119 Kepulangan Jeri
120 Pewaris?
121 Risih
122 Move On
123 Kakek dan Nenek
124 Rumah Jeri 1
125 Rumah Jeri 2
126 Rumah Jeri 3
127 Rumah Jeri 4
128 Rumah Jeri 5
129 Pacaran
130 Menikah?
131 Undangan
132 Prasangka
133 Negara K
134 Firasat
135 Hilang
136 Mencari
137 Cinta Sepihak
138 Dalang
139 Casino
140 Amarah
141 Kakek dan Nenek
142 Pulang
143 Palsu
144 Amarah Keyrani
145 Pewaris
146 Aku Menginginkanmu!
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Pertemuan
2
Pria di Bar
3
Menagih Janji
4
Masa Lalu
5
Teman Satu Jurusan
6
Dreams Casino
7
Room No.17
8
Anak Pembantu
9
Mahkota Yang Hilang
10
Hamil
11
Amarah Seorang Ibu
12
Nostalgia
13
Cemburu
14
Mall
15
Penasaran
16
Pesta
17
Bermalam
18
Bermain Basket
19
Berkunjung
20
Instagram
21
Tersipu Malu
22
Ibu Tiri
23
Curhat
24
Pegawai Baru
25
Berbuat Baik
26
Teman Berharga
27
Awal Mula
28
Terbongkar
29
Jujur
30
Perlahan Berubah
31
Merona
32
Pingsan
33
Ayah Tiri Lisa
34
Hati Yang Terluka
35
Cerita Lisa
36
Tiktok
37
Satu Frekuensi
38
Group Chat
39
Surprise
40
Kepulangan Leon
41
Kasmaran
42
Hutang
43
Ditilang
44
Salah Tingkah
45
Topik Utama
46
Pertengkaran
47
Kepergok
48
Wanita Pertama
49
Keinginan Ray
50
Kencan Pertama?
51
Kecelakaan
52
Berpisah?
53
Mencari
54
Menyesal?
55
Terpuruk
56
Sepupu
57
Bertemu?
58
Kembali Sadar
59
Perlahan Membaik?
60
Bertemu Ayah
61
Bersyukur
62
Kembali Ke Kampus
63
Adik Sepupu
64
Rumah Ray
65
Ngambek
66
Frustasi
67
Pemilik Saham
68
Berita Leon
69
Ditahan
70
Perkara Janji?
71
Kembali?
72
Saudara Ibu?
73
Alasan Kembali?
74
Mantan Saudara Tiri
75
Kepindahan Jeri
76
Ketidaksengajaan
77
Cinta Segitiga?
78
Rumah Orang Tua
79
Dilema?
80
Hukuman
81
Perasaan Yang Sama
82
Iseng
83
Melepaskan?
84
Pergi?
85
Perasaan Rani?
86
Aneh?
87
Siapa?
88
Penjelasan
89
Berubah?
90
Rencana
91
Gusar
92
Menyedihkan?
93
Teman Baru
94
Manager hotel?
95
Pria Bodoh
96
Pewaris
97
Pesta
98
Rasa Takut
99
Menemukannya?
100
Bertemu?
101
Ungkapan Hati Keyrani
102
Jealous?
103
Wahana
104
Cemburu
105
Gembok Cinta
106
Pulang?
107
Ancaman?
108
Amarah Ray
109
Maaf?
110
Dingin?
111
Pengakuan?
112
Bingung?
113
Pengakuan
114
Jadian
115
Visual
116
Pria dingin?
117
Duet Bersin
118
Demam
119
Kepulangan Jeri
120
Pewaris?
121
Risih
122
Move On
123
Kakek dan Nenek
124
Rumah Jeri 1
125
Rumah Jeri 2
126
Rumah Jeri 3
127
Rumah Jeri 4
128
Rumah Jeri 5
129
Pacaran
130
Menikah?
131
Undangan
132
Prasangka
133
Negara K
134
Firasat
135
Hilang
136
Mencari
137
Cinta Sepihak
138
Dalang
139
Casino
140
Amarah
141
Kakek dan Nenek
142
Pulang
143
Palsu
144
Amarah Keyrani
145
Pewaris
146
Aku Menginginkanmu!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!