Menagih Janji

"Maaa..." teriak Keyrani terbangun dari tidurnya

Dengan nafas yang tersengal-sengal. Keyrani berusaha mengusap keringat yang sedari tadi mengucur di wajahnya. Kemudian meraih air yang ada di atas meja dekat tempat tidurnya dan menenggaknya dalam satu kali teguk. Kemudian perlahan memperbaiki pernafasannya.

Sejak kecelakaan yang menewaskan Ibunya 11 tahun yang lalu, Keyrani perlahan mulai bermimpi buruk setiap harinya. Meski begitu, Keyrani tetap merasa bersyukur dan mencoba menerima. Karena hanya lewat mimpi ini, ia baru bisa bertemu dengan ibunya. Ibu yang selama ini ia rindukan.

Ting...

Sebuah pesan tiba-tiba masuk di ponselnya. Segera ia meraih ponselnya dan mengeceknya. Terdapat sebuah pesan dari nomor yang tidak ia kenali.

"Traktir aku sekarang juga" Baca Keyrani

Hanya dengan membaca pesan ini, Keyrani langsung tahu bahwa pesan ini berasal dari dosennya, Ray.

"Dimana kita akan bertemu?" Balas Keyrani

"Kirim alamatmu, biar aku menjemputmu" Balas Ray

"Share location" balas Keyrani mengirimkan alamatnya lewat maps karena hari ini ia terlalu malas untuk menyetir setelah mengalami mimpi tersebut

Setelah mengirim lokasinya, Keyrani menghentikan obrolannya dan segera bersiap. Keyrani memilih berpakaian casual dengan memadukan t-shirt dan celana kulot hitam miliknya dengan tambahan sepatu kets. Sedikit sederhana namun terlihat begitu elegan dan modern.

Tak berselang lama, mobil yang dikendarai oleh Ray tiba di depan rumah Keyrani. Dimana saat ini, ia tengah berada di rumah Ibunya karena terlalu malas untuk pulang ke rumah setelah perdebatannya dengan Devi di kampus.

"Kamu tinggal disini?" Tanya Ray bingung memperhatikan sekitar rumah yang tampak tidak terawat khususnya jalan menuju rumah tersebut yang hanya ada tumbuhan saja

"Tidak, ini rumah Ibuku. Aku hanya berkunjung kemarin. Sedikit bernoslagia" jawab Keyrani

"Hm.. Ayo masuk" pinta Ray kemudian memasuki mobil diikuti oleh Keyrani

Setwlah keduanya berada didalam mobil. Ray melajukan mobilnya pelan karena jalan masuk yang sedikit berbatu. Setelah tiba di jalan raya, Ray perlahan menambah kecepatan mobilnya.

"Ada yang tidak kamu suka?" Tanya Keyrani sebelum menentukan tempat tujuan mereka

"Ikan. Aku tidak suka dengan tulangnya" jawab Ray singkat

Keyrani terdiam sejenak "kamu mengingatkanku dengan seseorang yang kukenal dulu" lirih Keyrani menatap ke arah luar jendela mobil

"Dulu?" Ujar Ray mengerutkan dahinya

"Hanya teman masa kecil" Jawab Keyrani sembari menghela nafasnya pelan kemudian menekan sebuah alamat di maps "kesini saja, ini tempat makan favoriteku"

Tak berselang lama, mobil yang dikendarai keduanya tiba di sebuah rumah makan yang terlihat sederhana namun sedikit unik dengan beberapa interior khas.

Keduanya keluar dari mobil dan masuk ke dalam kemudian duduk di sebuah meja yang terletak di bagian pojok ruangan. Sebelum duduk, Keyrani menghampiri seorang pelayan disana dan memberitahu pesanan mereka.

"Kamu sering kesini?"

"Cukup sering. Meski terlihat begitu sederhana, tapi makanan disini benar-benar sangat enak dan juga kamu orang pertama yang aku ajak kesini"

"Orang pertama? Bagaimana dengan mantan pacarmu?"

Keyrani tertawa kecut "Aku fikir dia tidak suka dengan tempat seperti ini. Jadi aku tidak pernah mengajaknya" ujar Keyrani santai

"Bagaimana denganku? Menurutmu aku menyukainya?" Tanya Ray membuat Keyrani membulatkan mata tidak percaya dengan pendengarannya saat ini

"Kamu tidak suka?"

"Hmm. Tidak juga. Aku akan mencoba percaya dengan pilihanmu" Jawab Ray

Tak berselang lama, seorang pelayan menghampiri mereka sembari membawa makanan pesanan mereka. Keduanya menghentikan pembicaraan dan menikmati makanan masing-masing.

"Perutku serasa akan meledak sekarang" ujar Keyrani memegang perutnya yang kini membesar karena makan berlebih

"Tubuhmu sekecil itu, tapi mengapa makanmu begitu banyak" Ujar Ray tertawa  mengejek nafsu makan Keyrani yang begitu besar

"Hei.. dimana wajah dingin dan kaku yang kamu tunjukkan di kampus" kata Keyrani mendekatkan wajahnya memperhatikan Ray yang saat ini menertawainya

Ray hanya mengangkat kedua bahunya tidak berniat menjawab pertanyaan Keyrani.

Tanpa berlama-lama lagi, keduanya kemudian segera keluar dari rumah makan tersebut setelah Keyrani membayar. Keduanya kemudian masuk ke mobil dan pergi meninggalkan rumah makan tersebut.

Tak berselang lama, Mobil yang dikendarai Ray tiba di rumah Ibu Keyrani. Ray berpaling ke arah Keyrani yang ternyata tengah tertidur di dekatnya. Tanganya terangkat naik, memperbaiki rambut yang menghalangi wajah Keyrani. Sudut bibirnya naik memperlihatkan sebuah senyuman di wajahnya.

"Bersabarlah sebentar lagi, hingga aku berhasil membalas mereka" lirih Ray pelan sembari menatap penuh arti ke arah Keyrani

Perlahan Keyrani membuka matanya dan segera tersadar dari tidurnya "Mengapa kamu tidak membangunkanku"

"Bukankah sekarang kamu sudah bangun"

Keyrani hanya mengangkat bahunya  kemudian turun dari mobil.

"Kamu tidak pergi?" Tanya Keyrani heran saat Ray juga turun dari mobilnya

"Aku lelah karena menyetir. Biarkan aku tinggal beberapa saat" Jawab Ray

Keyrani tersenyum "Berhenti mencari alasan, jarak dari rumah makan ke sini cukup dekat"

Ray menghela nafasnya pasrah karena alasannya untuk tinggal lebih lama kini diketahui gadis di hadapannya ini.

"Kamu sudah tahu, jadi aku tidak akan sungkan lagi" ujar Ray kemudian berjalan memasuki rumah dengan santai

Begitu pun dengan Keyrani yang hanya bisa pasrah mengikuti Ray dari belakang.

"Aku cuma punya air putih di rumah ini, jadi jangan protes" ujar Keyrani menaruh grlas berisikan air putih di meja

"Tidak masalah" jawab Ray tidak perduli dan memilih berkeliling memperhatikan sekitar rumah yang sebenarnya sudah tidak asing lagi baginya

Tangan Ray naik meraih sebuah bingkai foto yang terpajang di dinding ruang tamu. Kenangan masa lalu kembali menyeruak di fikirannya. Tangannya dengan lembut mengusap foto tersebut.

"Dia ibuku" sela Kekyrani membuyarkan lamunan Ray

"Apa yang terjadi dengannya?" Tanya Ray sedikit penasaran

"11 tahun yang lalu, aku mengalami kecelakaan dengan ibuku. Dan tragisnya Ibuku meninggal saat berusaha menyelamatkanku" Jawab Keyrani dengan nada sedih

"Bahkan hingga saat ini, aku masih sering memimpikan kejadian tersebut" tambah Keyrani kemudian berdiri hendak meraih bingkai foto ditangan Ray namun tiba-tiba saja kakinya terhalang meja sehingga membuatnya terjatuh menimpa Ray.

Kini keduanya berbaring di lantai, dengan posisi Keyrani yang saat ini menindih Ray. Sorot mata keduanya bertemu, hingga sepersekian detik kemudian Keyrani tersadar dan segera berusaha bangun dari posisinya.

Namun belum sempat Keyrani bangun, pandangannya tiba-tiba berhenti pada sebuah kalung yang tampak tidak asing tengah bertengger di leher Ray. Tangannya yang tadinya digunakan bertumpu kini perlahan menuju kalung Ray.

Dengan sigap Ray menahan tangan Keyrani dan membantunya memperbaiki posisinya kembali. Kedunya lantas memperbaiki pakaian mereka mencoba mengalihkan dari suasana yang kini terasa canggung

"Hmn.. sepertinya aku harus segera kembali" Ujar Ray kemudian meraih kunci mobilnya di meja dan segera pergi meninggalkan Keyrani.

Sementara Keyrani masih berdiri di tempatnya. Terlihat bingung dan sedikit penasaran "mungkin aku salah lihat. Bagaimana mungkin itu sama" ujar Keyrani menghentikan semua prasangka yang ada di fikirannya saat ini.

Terpopuler

Comments

Adiwaluyo

Adiwaluyo

ternyata teman kecilnya

2023-02-04

0

Lusi Yani

Lusi Yani

temans kecil keyrani pasti

2022-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Pria di Bar
3 Menagih Janji
4 Masa Lalu
5 Teman Satu Jurusan
6 Dreams Casino
7 Room No.17
8 Anak Pembantu
9 Mahkota Yang Hilang
10 Hamil
11 Amarah Seorang Ibu
12 Nostalgia
13 Cemburu
14 Mall
15 Penasaran
16 Pesta
17 Bermalam
18 Bermain Basket
19 Berkunjung
20 Instagram
21 Tersipu Malu
22 Ibu Tiri
23 Curhat
24 Pegawai Baru
25 Berbuat Baik
26 Teman Berharga
27 Awal Mula
28 Terbongkar
29 Jujur
30 Perlahan Berubah
31 Merona
32 Pingsan
33 Ayah Tiri Lisa
34 Hati Yang Terluka
35 Cerita Lisa
36 Tiktok
37 Satu Frekuensi
38 Group Chat
39 Surprise
40 Kepulangan Leon
41 Kasmaran
42 Hutang
43 Ditilang
44 Salah Tingkah
45 Topik Utama
46 Pertengkaran
47 Kepergok
48 Wanita Pertama
49 Keinginan Ray
50 Kencan Pertama?
51 Kecelakaan
52 Berpisah?
53 Mencari
54 Menyesal?
55 Terpuruk
56 Sepupu
57 Bertemu?
58 Kembali Sadar
59 Perlahan Membaik?
60 Bertemu Ayah
61 Bersyukur
62 Kembali Ke Kampus
63 Adik Sepupu
64 Rumah Ray
65 Ngambek
66 Frustasi
67 Pemilik Saham
68 Berita Leon
69 Ditahan
70 Perkara Janji?
71 Kembali?
72 Saudara Ibu?
73 Alasan Kembali?
74 Mantan Saudara Tiri
75 Kepindahan Jeri
76 Ketidaksengajaan
77 Cinta Segitiga?
78 Rumah Orang Tua
79 Dilema?
80 Hukuman
81 Perasaan Yang Sama
82 Iseng
83 Melepaskan?
84 Pergi?
85 Perasaan Rani?
86 Aneh?
87 Siapa?
88 Penjelasan
89 Berubah?
90 Rencana
91 Gusar
92 Menyedihkan?
93 Teman Baru
94 Manager hotel?
95 Pria Bodoh
96 Pewaris
97 Pesta
98 Rasa Takut
99 Menemukannya?
100 Bertemu?
101 Ungkapan Hati Keyrani
102 Jealous?
103 Wahana
104 Cemburu
105 Gembok Cinta
106 Pulang?
107 Ancaman?
108 Amarah Ray
109 Maaf?
110 Dingin?
111 Pengakuan?
112 Bingung?
113 Pengakuan
114 Jadian
115 Visual
116 Pria dingin?
117 Duet Bersin
118 Demam
119 Kepulangan Jeri
120 Pewaris?
121 Risih
122 Move On
123 Kakek dan Nenek
124 Rumah Jeri 1
125 Rumah Jeri 2
126 Rumah Jeri 3
127 Rumah Jeri 4
128 Rumah Jeri 5
129 Pacaran
130 Menikah?
131 Undangan
132 Prasangka
133 Negara K
134 Firasat
135 Hilang
136 Mencari
137 Cinta Sepihak
138 Dalang
139 Casino
140 Amarah
141 Kakek dan Nenek
142 Pulang
143 Palsu
144 Amarah Keyrani
145 Pewaris
146 Aku Menginginkanmu!
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Pertemuan
2
Pria di Bar
3
Menagih Janji
4
Masa Lalu
5
Teman Satu Jurusan
6
Dreams Casino
7
Room No.17
8
Anak Pembantu
9
Mahkota Yang Hilang
10
Hamil
11
Amarah Seorang Ibu
12
Nostalgia
13
Cemburu
14
Mall
15
Penasaran
16
Pesta
17
Bermalam
18
Bermain Basket
19
Berkunjung
20
Instagram
21
Tersipu Malu
22
Ibu Tiri
23
Curhat
24
Pegawai Baru
25
Berbuat Baik
26
Teman Berharga
27
Awal Mula
28
Terbongkar
29
Jujur
30
Perlahan Berubah
31
Merona
32
Pingsan
33
Ayah Tiri Lisa
34
Hati Yang Terluka
35
Cerita Lisa
36
Tiktok
37
Satu Frekuensi
38
Group Chat
39
Surprise
40
Kepulangan Leon
41
Kasmaran
42
Hutang
43
Ditilang
44
Salah Tingkah
45
Topik Utama
46
Pertengkaran
47
Kepergok
48
Wanita Pertama
49
Keinginan Ray
50
Kencan Pertama?
51
Kecelakaan
52
Berpisah?
53
Mencari
54
Menyesal?
55
Terpuruk
56
Sepupu
57
Bertemu?
58
Kembali Sadar
59
Perlahan Membaik?
60
Bertemu Ayah
61
Bersyukur
62
Kembali Ke Kampus
63
Adik Sepupu
64
Rumah Ray
65
Ngambek
66
Frustasi
67
Pemilik Saham
68
Berita Leon
69
Ditahan
70
Perkara Janji?
71
Kembali?
72
Saudara Ibu?
73
Alasan Kembali?
74
Mantan Saudara Tiri
75
Kepindahan Jeri
76
Ketidaksengajaan
77
Cinta Segitiga?
78
Rumah Orang Tua
79
Dilema?
80
Hukuman
81
Perasaan Yang Sama
82
Iseng
83
Melepaskan?
84
Pergi?
85
Perasaan Rani?
86
Aneh?
87
Siapa?
88
Penjelasan
89
Berubah?
90
Rencana
91
Gusar
92
Menyedihkan?
93
Teman Baru
94
Manager hotel?
95
Pria Bodoh
96
Pewaris
97
Pesta
98
Rasa Takut
99
Menemukannya?
100
Bertemu?
101
Ungkapan Hati Keyrani
102
Jealous?
103
Wahana
104
Cemburu
105
Gembok Cinta
106
Pulang?
107
Ancaman?
108
Amarah Ray
109
Maaf?
110
Dingin?
111
Pengakuan?
112
Bingung?
113
Pengakuan
114
Jadian
115
Visual
116
Pria dingin?
117
Duet Bersin
118
Demam
119
Kepulangan Jeri
120
Pewaris?
121
Risih
122
Move On
123
Kakek dan Nenek
124
Rumah Jeri 1
125
Rumah Jeri 2
126
Rumah Jeri 3
127
Rumah Jeri 4
128
Rumah Jeri 5
129
Pacaran
130
Menikah?
131
Undangan
132
Prasangka
133
Negara K
134
Firasat
135
Hilang
136
Mencari
137
Cinta Sepihak
138
Dalang
139
Casino
140
Amarah
141
Kakek dan Nenek
142
Pulang
143
Palsu
144
Amarah Keyrani
145
Pewaris
146
Aku Menginginkanmu!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!