Hari ini Keyrani duduk di kantin kampus tengah melahap bakso yang dipesannya. Karena hari ini dosen yang seharusnya masuk jam 8 pagi membatalkan kelasnya karena ada rapat.
Shimmie Shimmie Ko Ko Bop....🎶
Saat ini Keyrani tengah menggunakan Eraphone mendengar lagu kesuakaannya. Setiap saat, Ia akan meluangkan waktunya sesekali mendengar lagu-lagu Kpop khususnya boyband Exo.
Hingga tiba-tiba seorang pria dari arah belakang, menarik earphone dari telinganya membuat Keyrani segera berbalik karena terperanjak kaget.
Keyrani menghela nafasnya kasar sedikit kesel dengan sikap pria yang kini duduk di depan Keyrani.
"Aku hanya sedikit bercanda denganmu" ujar Pria itu menyerahkan earphone Keyrani kembali
Masih dengan wajah kesalnya, Keyrani meraih earphone tersebut dan menyimpannya karena sudah tidak mood untuk melanjutkan.
Pria itu adalah Aaron Regandra. Teman satu jurusan Keyrani.
"Mengapa kau disini?" Tanya Keyrani kemudian
"Tentu saja aku ingin makan. Bukankah semua orang ke kantin karena tujuan yang sama. Karena lapar"
"Aku tidak bertanya alasanmu datang ke kantin, aku bertanya alasanmu duduk di meja ini. Bukankah disana banyak meja kosong"
"Oh ayolah, berhenti bersikap seperti itu terhadapku. Bukankah wajar bagi kita untuk makan bersama mengingat hubungan pertemanan kita" Ujar Aaron sembari tersenyum ke arah Keyrani
Keyrani menghela nafasnya pasrah dan kembali melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
"Ngomong-ngomong dimana Lisa, bukankah dia selalu bersama denganmu. Mengapa aku jarang melihat kalian bersama?" Tanya Aaron penasaran
"Dia membuangku" Jawab Keyrani terlihat sedih
"Membuang?" Heran Aaron yang hanya diangguki oleh Keyrani
Hingga sepersekian detik kemudian, Aaron melihat Lisa bersama dengan Devi tengah memasuki kantin sembari bercanda bersama.
"Itu yang kamu maksud" Tanya Aaron menunjuk ke arah pintu
Keyrani berbalik dan menatap ke arah keduanya. Sorot matanya tanpa sengaja bertemu dengan Lisa, membuat keduanya segera memalingkan wajah seolah enggan untuk bertatapan.
Devi yang mendapati Keyrani di kantin segera menghampirinya dengan seutas senyum licik di wajahnya.
"Jadi ini korban kamu selanjutnya, bukankah kemarin kamu baru saja mendekati Dosen baru itu. Apa kamu dicampakkan sehingga dengan cepat mencari mangsa baru?" Ujar Devi dengan tawa menghina
"Jaga mulut Kamu. Bukankah kemarin aku sudah memperingatimu, berhenti menggonggong di hadapanku sebelum mulut Jal*** mu ini ku robek" Ujar Keyrani mengancam dengan penuh emosi
"Berhenti mengancam ku seperti itu. Kamu tahu kan akibat dari menggangguku" Balas Devi sedikit goyah karena ancaman Keyrani
Selama ini, Keyrani selalu diam dan menerima semua celaan yang diterima oleh Devi tanpa berniat membalas karena ayahnya selalu membela Devi dan tidak pernah mau mendengarkan ucapannya.
"Kenapa? Ingin mengadu? Bukankah selama ini kamu selalu seperti itu berlindung di balik Orang tua" Ujar Keyrani dengan penekanan dan menatap tajam ke arah Devi yang saat ini tidak bisa mengelak dan hanya diam membalas tatapan Keyrani
"Minggir. Aku muak berada disatu tempat denganmu" bentak Keyrani menyenggol bahu Devi dan berhenti di depan Lisa "Kamu meninggalkanku hanya karena cewek Jal*** ini?" Tambah Keyrani berdecih dengan senyum meremehkan kemudian pergi meninggalkan keduanya diikuti oleh Aaron yang sedari tadi hanya diam memperhatikan kejadian tersebut
"Benar-benar hubungan persaudaraan yang menarik untuk ditonton" Ujar Aaron merasa puas sembari mengikuti Keyrani
"Mengapa kau masih mengikutiku?" Tanya Keyrani sedikit risih
"Sebagai sesama teman, bukan kah sudah seharusnya aku menghibur seorang teman yang sedang sedih" Ujar Aaron dengan segala alasanya
"Sejak kapan aku setuju menjadi temanmu"
"Aku benar-benar sedih mendengar perkataanmu. Bagaimana bisa kamu menolak seorang pria tampan nan rupawan sepertiku"
Keyrani memutar bola matanya tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya "Dimana pria tampannya, mengapa aku tidak melihatnya sedari tadi?" Ujar Keyrani berbalik dan mengejek Aaron yang mulai memperlihatkan wajah cemberut
Melihat ekspresi cemberut dari Aaron, Keyrani kemudian tertawa dan berniat segera berbalik hingga tanpa sadar dirinya bertubrukan dengan seseorang di belakangnya.
BRUKKK...
Dia yang tak lain adalah Ray yang baru saja keluar dari dalam ruangan hingga tiba-tiba Keyrani menabraknya membuat semua berkas-berkas yang ada di tangannya jatuh berserakan di lantai.
"Maaf Ra.. Pak Ray" ujar Keyrani mengulang katanya karena saat ini mereka tengah berada di kampus. Dan dengan segera ia memungut berkas-berkas yang sudah berserakan di lantai.
"Apakah seseru itu bercanda dengan pacarmu. Hingga kamu tidak fokus dan menabrak diriku" kesal Ray dengan suara yang dipelankan
"Hah? Pacar?" Kaget Keyrani kemudian menatap ke arah Aaron "oh, ayolah berhenti bercanda denganku. Dia bukan siapa-siapa" ujar Keyrani mencoba meluruskan
"Oh.." Ujar Ray tidak perduli kemudian mengambil berkas yang ada di tangan Keyrani kemudian pergi begitu saja meninggalkan keduanya setelah menatap tajam ke arah Aaron yang masih bingung dengan apa yang terjadi
"Mengapa dia menatapku seperti itu? Apa aku pernah menyinggungnya di kelas?" Tanya Aaron menggaruk kepalanya
Keyrani hanya mengangkat bahunya tidak perduli kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke parkiran.
"Berhenti mengikutiku" tekan Keyrani kembali berbalik menatap Aaron sebelum tiba di parkiran.
Dengan sangat terpaksa, Aaron mengurungkan niatnya mengikuti Keyrani dan berbelok meninggalkan Keyrani yang kini berjalan menuju parkiran.
Keyrani bersenandung ria setelah kepergian Aaron sembari memutar kunci mobilnya di jari telunjuknya. Kemudian segera masuk ke mobil sesampainya di mobilnya.
Sebelum menginjak gas mobilnya, tak lupa Keyrani memutar musik kesukaannya yang akan menemaninya selama di perjalanan pulang.
Don't Mess Up My Tempo..🎶
Keyrani menaikkan volumenya kemudian ikut bernyanyi mengikuti lagu tersebut. Dengan cara inilah Keyrani meluapkan semua emosi yang ada di dalam dirinya. Khususnya jika dirinya dalam keadaan badmood.
...***...
Malam itu, hujan turun dengan derasnya. Sesekali terlihat kilatan dan petir yang bergemuruh di langit. Seorang pria yang tak lain adalah Raymon dengan jubah mandi di tubuhnya terlihat tengah duduk di dekat jendela kamar dengan tangan kiri memegang gelas wine dan tangan kanan memegang rokok yang sesekali di hisapnya.
Pandangannya tertuju pada langit yang tampak gelap namun sedikit dihiasi oleh kilatan dan petir.
Hingga tiba-tiba pintu kamar Ray diketuk dan memperlihatkan seorang pria. Dia merupakan Jhonatan. Orang kepercayaan Ray.
"Sesuai permintaan Anda, Dreams Casino telah berhasil kita ambil alih, Tuan" Kata Jhon menjelaskan
Ray mematikan puntung rokok yang dipegangnya kemudian berdiri di depan jendela kamar "Bagus. Aku tidak sabar ingin segera memulai permainan ini" Ujar Ray tersenyum penuh maksud "sebelum itu, Aku mengirimkanmu sebuah foto, segera cari tahu informasi tentangnya" pinta Ray kemudian
"Baik Tuan" Jawab Jhon sedikit membungkuk kemudian berbalik pergi meninggalkan ruangan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Adiwaluyo
akan seru nih
2023-02-04
0
Tri Eni Lestari
ku sangat suka bila ada adegan actionnya...
2021-12-28
2