Cinta Yang Tulus
Jam 3 pagi. Suara jam alarm berbuny, di kamar pertama di lantai 2. Ading Karja! Atau lebih di sapa dengan panggilan Ading, bangun setelah mendengar suara jam alarm.
Seperti biasa. Ading bangun dan langsung ke kamar mandi, untuk membersihkan Diri sebelum melaksanakan solat tahajud. Kemudian zikir, seraya menunggu adzan subuh berkumandang.
Biasanya. setelah Ading solat subuh, di lanjutkan dengan olahraga pagi. Tetapi sebelum Ading olahraga, Ading selalu membangunkan adik perempuannya terlebih dahulu.
Supaya adiknya bisa mengerjakan solat subuh tepat waktu, yang kadang solat subuh berjamaah bersama Ading.
Ading pun mengetuk pintu kamar adiknya, sambil mengucapkan salam. Walaupun Ading tau , kalau salamnya itu ngga akan di jawab. Tetapi Ading tetap membiasakan tuk selalu mengetuk dan mengucapkan salam terlebih dahulu.
Karna baginya, itu tatakrama dan juga sebagai tanda kalau Ading menghormati dan menghargai segala bentuk yang bersifat prifasi.
Ading pun memasuki kamar adiknya, dan mendekati adiknya yang sedang tertidur.
" Dek, bangun "
" Ade, Ade, Ade bangun " sambil menggerakan pundak adiknya
" ade bangun "
" Apa Kak " ucap adiknya dengan suara pelan dan mata yang aga sedikit terbuka.
" Dek bangun, ayo bangun " ucap Ading
" Iya kak, Ade bangun " ucap adiknya sambil memposisikan tubuhnya tuk duduk.
" Setelah solat. Jangan lupa, untuk tidak tidur lagi ya. " ucap ading
" Iya Kak, Ade dengar " ucap adiknya
" Kakak mau olahraga. Jika Ade mau? Ade bisa ikutan di taman rumah belakang " ucap Ading
" Iya kak. Liat nanti aja. Soalnya Ade mau baca buku pelajaran yang hari ini ada ulangan " ucap adiknya
" Ya udah. Ade belajar aja. " ucap Ading.
" Iya Kak. " ucap adiknya sambil beranjak dari tempat tidur.
Ading pun keluar dari kamar adiknya, lalu menuju taman belakang untuk olahraga.
Setelah 1 jam lebih berolahraga, Adingpun duduk di kursi panjang yang terbuat dari kayu jati sambil merentangkan kaki dan dan tangannya.
Tak lama kemudian. Bi Yanti salah satu ART di rumah, sekaligus pengasuh Ading? semenjak Ading berusia 2 tahun, datang mendekati Ading yang membuat Ading kaget.
" Maap Den, mau bibi bikinin minum " ucap bi Yanti
" Ah Bi Bi , ngagetin. Ading pikir siapa! " ucap Ading dengan jantung yang berdetak, setelah lelah ya olahraga sekaligus kaget dengan kedatangan bi Yanti yang tiba-tiba.
" Maap Den, jika udah buat Aden kaget. " ucap bi Yanti sambil membungkukan kepalanya.
" Ngga papah kok Bi. Tadi bi yanti nawarim minum kan? " ucap Ading
" Iya Den. Aden mau? " ucap bi yanti
" Iya Bi, boleh. " ucap ading
Mendengar jawaban Majikannya, bi Yanti pun langsung pergi.
Melihat bi Yanti yang pergi. Adingpun berdiri dari tempat duduk, untuk menggerakan tubuh dan kakinya untuk mengalirkan darah di tubuhnya.
" Ini Den minumnya " ucap bi Yanti, sambil mendekatkan nampan yang berisi gelas minim.
" Makasih ya Bi " ucap Ading sambil tersenyum
" Iya Den, sama-sama. .. BiBi pamit ke dapur. " ucap bi Yanti
" Iya Bi " ucap Ading, lalu bi Yanti pun pergi.
Adingpun minum, kemudian pergi ke kamarnya. Untuk membersihkan badanya yang udah keringat, lalu bersiap pergi kerja.
××××××
Alexsandra yang duduk di meja makan, sambil baca-baca buku pelajaran sekolah menunggu kakak nya turun.
" Aduh Kakak mana sih! Kok ngga turun-turun. Nyesel deh tadi, sebelum turun ke bawah ngga ketok pintu kamarnya dulu. Supaya ngga lama-lama " ucap Alexsandra di dalam hatinya
" Apa Aku telepon aja ya? " pikirnya lagi.
" Ah ngga deh. Paling bentar lagi juga turun. " sambil menggelengkan kepalanya.
" Tapi aku sudah laper, gara- gara semalam ngga makan. " ucap panjutnya Alexsandra sambil ngelus-ngelus perutnya.
Tak lama kemudian, Adingpun turun.
" Kak " teriak Alexsandra.
" Iya " jawab Ading.
" Kakak ngapain aja sih!, Ade laper nih. "
" Kakak minta maap ya. " sambil mendekati adiknya, lalu duduk di sampingnya.
" Udah Ade maapiin.... Asal-? " ucap alexsandra
" Asal apa nih! " potong Ading, yang mengerti maksud adiknya. Dengan raut wajah yang aga sedikit tau kalau pasti ada maunya.
" Kakak harus anterin Ade ke sekolah. .. Ade bosen Kak, sama pak Andar terus " ucap Aexsandra sambil mengayun-ayunkan tangannya Ading.
" Baiklah. Karna Kakak juga lagi santai berangkat kerjanya, Kakak akan anter Ade " ucap Ading sambil senyum.
" Ok. Ayo kita habiskan sarapanya. Setelah itu, Kita berangkat " ucap Alexsandra dengan semangat.
Beberapa menit setelah sarapan. Alexsandra bertanya.
" Kak. Ayah Bunda ngga pulang lagi ya. .. Soalnya Ade ngga liat Mereka. Dan Ade juga sempet ketok pintu kamarnya, tapi ngga ada jawaban. "
Mendengar ucapan adiknya itu. Ading meras sedih. Karna memang orangtuanya begitu sibuk dengan pekerjaanya masing-masing.
Tak jarang ada waktu buat Ading dan Alexsandra. Kadang mereka lebih sering komunikasi di ponselnya, Ketimbang langsung bertatap muka dengan Mereka.
Tetapi walau begitu. Ading dan Alexsandar, tetap menyanyi dan mencintai Ayah Bundanya.
Oleh karna itu. Ading selalu berusaha tuk menjadi Ayah, Bunda, dan Teman, bagi adiknya itu. Tanpa harus merendahkan atau menjelek-jelekan Ayah Bundanya di mata adik satu-satunya itu.
Karna kasih sayangnya itu lah, yang buat Ading selalu kuat dan juga bersaha menjadi Kakak yang terbaik untuk adiknya itu.
" Kak, ayo berangkat " ucap Alexsandra sambil menepuk pundak Kakak nya itu, yang terlihat seperti melamun.
" Iya Dek. " jawab Ading.
" Nanti di jalan kita cheat Ayah dan Bunda, kalau Kita udah berangkat. " ucap Ading
" Sekarang aja kak. Nanti lupa lagi. " ucap Alexsandra, sambil mengambil ponselnya yang ada di tasnya.
" Iya deh! Ade yang cheat ya, " ucap Ading
" Iya Kak " jawab Alexsnadra, sambil mengirim mengetik.
" Ya udah! Ayo kita berangkat. Nanti di tutup lagi gerbang sekolahnya, kalau kakak telat anter Ade. " ucap Ading sambil jalan ke arah garasi rumah.
×××××××
Ading pun mengantar Alexsandra ke sekolah, dengan mengendarai motor kesayangan nya.
Walaupun di rumah ada mobil. Tapi Ading lebih suka pake motor untuk pergi bekerja, atau pun untuk berpergian. Termasuk mengantar Alexsandra ke sekolah.
Walau Alexsandra sempet nolak karna tidak mau di anter pake motor, tapi Ading tetap memaksanya dengan ancaman tidak akan mengantarnya kalau tidak pake motor.
Sekaligus beralasan kalau pake motor lebih cepat, juga terhindar dari macet. yang membuat Alexsandra tidak bisa berkata apa-apa selain meng iya kan nya.
Setelah Sampai ke tempat sekolahnya. Alexsandra kaget dan heran. Karna Kakak nya, mengantarkanya sampai ke gerbang sekolah.
Yang biasanya. Kalau di anter sama kakak nya, 15 meter sebelum sampai ke gerbang sekolah. Dan sekarang, tiba-tiba kakaknya itu nganter sampai ke gerbang sekolah?
Ading yang berseragam baju kerja ob ( office Boy ) tidak membuatnya keliatan biasa aja. Justru keliatan gagah dengan rambut rapih. Dan wajahnya yang berkulit sawo matang, yang membuatnya justru keliatan lebih manis.
" Kakak, Ade masuk ya " ucap Alexsandra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
ig: pocipan_pocipan
semangat thor...
jgn lpa mampir d karyaku jg
2022-09-03
0
FeVey
Alur cerita bagus thor, tetapi...
Cara penulisannya thor... harap diperhatikan.....Huruf kapital mesti diperhatikan, kata baku karna adalah karena 🙏🙏🙏🙏
2022-03-08
1
Iis Sahlia
makasih saranya.
2022-01-29
0