" Kita nonton yuk Kak " sambil jalan ke ruang keluarga.
" Ayo "
Ading dan Alexsandra pun nonton televisi di ruang keluarga, sambil nunggu bunda keluar dari kamarnya dan Ayahnya pulang kerja.
Mereka dengan asik nonton televis karna sama-sama sama suka. Di tengah asiknya nonton, tak lama terdengar suara mobil masuk ke dalam garasi rumah.
" Itu Ayah. Yes! Jadi cepat makan " dengan ekspresi wajah yang bahagia.
" Ade laper ya " sambil cubit hidungnya Alexsandra, dengan senyum canda.
" Oh... jadi ini mau mulai nih! " dengan meniru senyum candanya Ading.
" mlMm mmm.. Iya kayanya " Lalu mengelitiki perut Alexsandra.
" Aku bales ya " lalu menggelitiki balik ke Ading
Di saat Ading dan Alexsandra sedang asik bermain, pintu depan terbuka.
" Ayah " teriak Alexsandra
" Ayah lihat ini. Kakak gelitikin Ade " lanjut ucap alexsandra sambil jalan menuju ke pak Karja.
" Ade juga Yah " sambil menuju ke pak karja
" Jadi ceritanya, Ade dan Kakak mau ngadu nih? "
" Terus siapa yang nakal? " lanjut ucap pak karja.
" Kami Yah. Tapi Kami ngga nakal sih, hanya main. Iya kan kak! " sambil ngedipin mata ke duanya.
" Iya Yah "
" Ayah udah solat magrib, ini seperti nya waktu solat magrib nya udah mau abis " lanjut ucap ading.
" Udah tadi di jalan "
" Bunda udah pulang " lanjut tanya pak Karja.
" Udah Yah. Mungkin bentar lagi ke luar " jawab Ading.
" Ya udah. Ayah masuk kamar dulu. Mau mandi. Biar cepat makan "
" Yes makan. Asik!! " ucap Alexsandra, ambil menggoyangkan tangannya.
" Ade laper ya? . Tunggu ya.. Ayah akan cepat-cepat mandi ya, biar kita cepat bisa makanya "
" Iya Yah " ucap serentak Ading dan Alexsandra.
Pak karja pun masuk ke kamar. Sementara Ading dan Alexsandra, kembali ke ruangan keluarga sambil nonton.
××××××
Pak karja tersenyum melihat istrinya tepat lagi rapihkan mukena yang selesai melaksanakan solat.
" Bunda. Kita udah punya anak 2. Dan keduanya udah tumbuh dewasa, tapi kenapa Bunda tetap terlihat sangat cantik? " rayunya, sambil mendekati bunda alda dengan senyum di bibirnya.
" Makasih Yah. " sambil senyum.
" Sekarang Ayah mandi, habis itu Kita makan " lanjutnya, sambil melepaskan kameja yang di pakai pak karja.
" Ok Bunda. "
Tak lama setelah beberapa menit. Pak Karja dan bunda Alda akhirnya mereka pun keluar, lalu menghampiri Ading dan Alexsandra.
" Nak makan yuk "
" Ayo Bun " jawab Alexsandra dengan semangat , sambil beranjak dari sofa yang mereka di duduki.
Setah selesai makan. Mereka berkumpul di ruangan keluarga, seperti biasa berbincang dan juga bercanda satu sama lain. Jika tidak ada pekerjaan.
" Bunda. Ayah "
" Bunda sama Ayah harus tau! Tadi Kakak nganterin Ade ke sekolah sampai ke gerbang. " lanjut ucap alexsandra dengan gelagat yang seperti orang yang heran.
" Oh ya! " ucap bunda alda
" Bener Kak? " lanjutnya, sambil melihat ke arah ading
" Iya Bun " jawab Ading.
" Teman-teman Ade yang melihat Ade sama Kakak, mengira Kakak pacarnya Ade " ucap alexsandra sambil tertawa.
" Dan yang buat Ade kesel, Mereka di sekolah setelah Kakak pergi maksa Ade? Buat jelasin tentang Kakak " lanjutnya.
" Mereka suka mungkin sama Kakak " ucap pak Karja sambil memperhatikan majalah.
" Iya kali. Soalnya, Mereka penasaran banget sama Kakak. Apalagi Novi " ucap Alexsandra
" Novi?. Siapa tu? " ucap bunda alda
" Salah satu teman Ade yang paling genit juga bar bar sama Cowok Bun. Apalagi kalau Cowok itu masuk ke dalam kriteria Cowok idaman nya. Aduh! Bisa-bisa Dia sampai ngejar ke titik harapan dan doa " ucap alexsandra dengan ekspresi wajah yang serius.
" Hahahahaa " tawa serentak.
" Kok tertawa sih! "
" Habisnya, sampai ke doa " ucap ayah alexsandra
" Bener Yah, Ade ngga bohong. " ucap Alexsandra
" Ayah tau. Percaya kok Ayah. Tapi apa Kakak akan mau, sama salah satu teman Ade? Apalagi yang masih sekolah? "
" Bener juga. " ucap alexsandra sambil wajah yang sedikit berpikir
Ading yang mendengar perkataan adiknya itu, hanya menanggapi nya. Dengan tatapan seperti yang sedang memikirkan sesuatu.
Bunda Alda yang melihat itu merasa penasaran dengan apa yang di rasakan dan di pikirkan Ading.
" Kak. .. kenapa? " sambil menyentuh tangannya Ading
" Ngga papah kok Bun. Hanya saja Ading ngga tau kalau teman-temanya Ade sampai se penasaranya itu. " ucap ading, sambil berusaha untuk santai.
" Iya Kak. Ade juga ngga tau. Tapi akan Ade jelaskan sama mereka se adanya dan se umumnya " ucap alexsandra dengan ekspresi wajah yang sanati
" Kakak tenang aja. Ade itu tau batasa, mana umum mana privasi " lanjutnya.
" Waw... Cerdas bangat anak Ayah Bunda " ucap pak Karja sambil mengusap ngusap kepalanya Alexsandra.
" Iya dong! Anak Ayah Bunda " ucap alexsandra sambil senyum bangga.
" Anak Ayah Bunda ini ya. Makin besa, makin cerdas. Sepertinya Kakak nya juga kalah cerdas ni " ucap bunda Alda sambil tawa canda.
" Iya nih !... Kakak siap-siap ya, jangan kalah sama perempuan " ucap pak karja sambil tawa canda.
" Dek, semangat. Kita jangan kalah sama Cowok. OK. " ucap bunda alda dengan tangan yang mengangkat seperti tanda semangat.
" Bunda tenang aja. Ade tentu akan semakin cerdas " ucap alexsandra.
" Ok. siap takut. Ade siap-siap kalah " ucap Ading dengan muka yang seperti serius.
" Aduh Kak, dengerin ya. Kakak itu akan kalah sama Ade ? ... Karna Ade belajar tiap hari. Sementara Kakak? Siang ya kerja, dan malamnya belajar soal urusan-urusan kantor Ayah. .. Yang Ade ngga ngerti. Karna Kakak itu, di kantor kerja sebagai ob? Tapi di rumah ngurusin dan belajar tentang permasalahan atau keadaan di kantor Ayah " ucap alexsandra dengan muka yang seperti merasa benar atas ucapanya itu.
" Bentar.... Ngomongin kantor. Ayah inget sesuatu " ucap pak karja
" Apa Yah " ucap bunda alda yang seperti penasaran dengan perkataan pak Karja.
" Jadi gini. Tadi di kantor Kakak sempet bilang, katanya Kakak akan menerima jabatan yang Ayah kasih jika sudah siap " ucap pak karja
" Bagus dong... Bunda setuju. Kapan Kak? " ucap bunda alda yang senang mendengar ucapanya pak Karja.
" Wah. .. Bakal di gajih besar nih. .. Mmmmmm sepertinya Ade bisa minta hadiah nih.. Iya kan kak? " boleh dong " ucap alexsandra dengan nada bercanda.
" Iya Bun. Jika Ading udah siap. Ading akan nerima itu. Makanya ini masih memahami semua pekerjaan di setiap sudut kantor " ucap Ading dengan santai.
" Ading ngga mau. Nanti setelah menerima jabatan itu, perusahan itu turun. Jika tidak maju, setidaknya bertahan di titik yang sama saat di pegang Ayah. Ading juga ngga mau, nanti setelah Ading ada jabatan itu? Ading tidak tau sifat dan cara kerja staf yang ada di kantor. Supaya kantor lebih maju lagi, Ading harus bekerja sama dengan para staf supaya meningkatkan semangat kerjanya dengan menghormati dan menghargai semua staf sebagai pekerja dan sebagai manusia yang memiliki kekurangan dan kelebihan " lanjut ucap Ading
" Ayah setuju. Setuju bangat. Dan Ayah percaya, Kakak bisa melakukan itu. " ucap pak Karja dengan menunjukan tangan jempol ke Ading.
" Iya Kak.. bunda setuju. Kakak nanti harus menjadi pemimpin yang bijaksana. Perlakukanlah semua pekerja sebagi manusia " ucap bunda Alda
" Ade juga setuju sama Kakak. Ade tau Kakak bisa " ucap Alexsandra.
Mendengar tanggapan dari Ayah Bunda dan juga adiknya yang seperti itu, Ading merasa senang sekaligus jadi tambah semangat dan tidak menyesal dengan apa yang telah di lakukannya itu termasuk bekerja sebagi ob di kantor ayahnya sendiri.
" Ya udah kita istrihat. Ini udah malam " ucap pak Karja
" Iya Yah. Ade juga udah ngantuk "
" Ya udah. Ayah Bunda masuk kamar duluan. Jangan lupa ya Dek Kak solat isa " ucap pak Karja lalu beranjak dari sofa yang mereka duduki.
" Iya Yah. " ucap serentak Ading dan Alexsandra
Melihat Ayah dan Bundanya udah pergi ke kamar, Ading dan Alexsandra pun beranjak dari sofa, lalu pergi menuju jalan ke lantai 2 untuk pergi ke kamar masing-masing.
.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments