" Iya Dek "
" Salam dari Ade, ke Ayah ya Kak. Bilangin agar tidak nginep lagi di kantor. " sambil salam ke Ading
" Iya. Nanti kakak sampaikan " sambil memalingkan wajahnya yang mulai merasa sedih atas perkataan adiknya itu.
Di saat Ading dan Alexsandra sedang berbicara. Dari kejauhan, yang kurang lebih sekitar 20 meter teman-temannya alexsandra memanggilnya.
" Sandra " panggilan serentak teman temanya Alexsandra sambil menuju ke arahnya.
" Haaii " jawab Alexsandra, sambil melambay - lambaykan tangannya ke arah teman temanya itu.
" Kak, Ade masuk bareng mereka ya. " dengan senyuman di wajahnya yang memang keliatan bahagia.
" Iya. Hati-hati ya. " dengan nada rendah.
Ading pun memakai helm ya, dan menghidupkan motornya lalu bersiap pergi.
Tetapi. Tepat pas Ading mau jalan, Ading terhenti karna mendengar suara dari belakang motornya yang membuatnya mematikan suara motornya. Yang setelah di lihat, ternyata teman-temannya alexsandra. Yang berada di belakangnya.
" Dar. Siapa Dia? " tanya Susi. salah satu temannya Alxsandra yang paling ramah juga paling pintar di antara teman temanya.
" gebetan baru ya Dar? " ucap Novi yang melanjutkan pertanyaan dari Susi, dengan nada bercanda.
" Kok Lo ngga ngasih tau ke Kita sih, Dar! " ucap Indri dengan muka penuh tanda tanya. yang salah satu dari teman Alexsandra, yang paling akrab satu sama lain tapi juga gampang marah dan jeles.
" Udah ya. Udah. Apa an sih, Klian ini. " ucap Alexsandra dengan muka santainya, karna tau kalau teman temanya sedang menaruh curiga dan banyak pertanyaan di pikiran Mereka.
" Dia ini, Kakak Gue. " lanjutnya, sambil memegang tangannya Ading
" APA? "
" Serius? "
" Dia Kakak Lo! " ucap Novi Indra sambil menatap Ading.
" Lo ngga bercanda kan? " tanya Novi.
" Dar, bener. " ucap Susi.
" Iya. Kenapa emang? " ucap Alexsandra yang melihat teman-temanya seperti ngga percaya atas perkataanya.
" Kok pake baju seragam ob ya.. " ucap Indri yang berisik ke telinganya Novi.
" Iya. Sandra kan anak orang kaya! Tapi kok Kakak nya pake baju seragam ob? " jawab Novi dengan suara pelan.
" Dar. Lo seriuskan dengan ucapan Lo " ucap Indri dengan muka yang tidak percaya, yang juga sebenernya Idri kaget karna Alexsandra punya seorang Kakak Laki-laki.
" Udah deh. Nanti Gue jelasin di sekolah, pas jam istirahat. " ucap Alexsandra dengan mempertegas ucapnya itu.
Ading yang di sana, yang melihat cara dan nada bicara adik dan teman-temanya saat berbicara? Merasa senang, Karna Alexsandra terlihat santai juga tidak takut sama teman-temanya. Yang justru lebih terlihat seperti pemimpin dari teman-temanya.
Tapi Ading juga merasa bersalah. Karna sebelumnya, Dirinya tidak pernah tau kalau Alexsandra punya teman yang beragam sifat.
" Hallo " ucap ading, sambil melihat ke arah teman temanya Alexsandra.
" Saya Kakak nya Alexsandra " lanjutnya, sambil senyum.
" Ya ampun Kakak nya Sandra manis banget. Pas berbicara " ucap Novi dengan suara genit ya.
Ading yang mendengar ucapan nya Novi, merasa canggung dan juga bingung. Karna ini pertama kalinya, Dirinya berbicara langsung sama teman temannya Alexsandra.
" Mulai deh, mulai! " ucap Indri dengan suara nge gas nya.
" Apa an sih Lo In. Emang benar kan? " jawab Novi dengan ekspresi wajahnya yang tajam.
" Udah ya. " ucap Susi yang masih dengan santai
" Harusnya Kita itu salam. Bukan malah bicara yang ngga jelas " lanjutnya.
" Iya nih Kalian " ucap alexsandra yang heran dengan Novi dan Indri.
" Kakak pamit ya Dek. Sepertinya Kakak udah telat masuk kerja. " ucap Ading sambil melihat jam yang ada di tangannya.
" Kapan-kapan nanti Kakak akan ajak Kalian makan bareng. Biar Kakak kenal sama Kalian. " lanjutnya, sambil melihat ke arah teman Alexsandra
" Serius Kak? " jawab Novi.
" Iya. " ucap Ading, sambil tersenyum.
" Ya udah kakak pamit ya Dek. Dan Kalian juga " ucap lanjutnya, lalu menyalakan motornya.
" Iya Kak. " jawab Alexsnadra dan teman-temanya.
Melihat Kakaknya udah pergi. Novi yang masih penasaran sekaligus pengen tau tentang kepribadian Kakak nya alexsandar itu. Langsung mendekatkan muka serius ya ke alexsandra.
" Lo jelasin ke gue! Kenapa Lo ngga ngasih tau ke Kita, kalau Lo punya Kakak yang sangat manis "
" Udah ya. Nanti gue jelasin. " ucap Alxexsandra sambil jalan masuk gerbang sekolah
" Harus ya Dar " ucap novi
××××××
" Tok Tok " ketuk kan pintu di salah satu ruangan di sebuah kantor tempat Ading berkerja
" Masuk "
Lalu Ading, masuk ke ruangan itu sambil membawa kopi.
" Ayah. " ucap Ading sambil mendekati seseorang yang ada di ruangan itu yang ternyata adalah ruangan pak Karja, Ayahnya Ading.
" Iya Kak. "
" Ini Ading bawain kopi " lalu duduk, di depannya kursi Ayahnya.
" Makasih ya Kak. "
" Ayah tadi Ade titip salam. " dengan muka yang sedikit murung
" Ayah minta maap ya. Ayah ngga pulang. "
" Iya Yah. Bunda juga ngga pulang. Ayah tau kan? "
" Ayah tau. Bunda udah bilang ke Ayah. " sambil memegang gelas kopi yang di bawa Ading.
" Ayah, lelah ya?... Pasti Ayah ngejar target lagi " sambil menatap wajah Ayahnya, yang sudah keliatan pucat yang seperti kurang tidur.
" Iya. Tapi ngga papah. Ayah kan kuat? " dengan memalingkan wajahnya yang takut keliatan seperti yang kurang istirahat.
Ading yang melihat itu tau. Kalau Ayahnya itu pasti sedikit jam istirahatnya.
Tetapi Ading juga tidak bisa berkata apa- apa. Karna Ading juga merasa bersalah ke Ayahnya, yang masih tetap tidak mau bekerja di posisi yang Ayahnya berikan.
" Ayah! "
" Iya Kak. "
" Jika Ading udah di posisi yang ayah kasih. Apa Ayah akan mengurangi jam kerja ayah? Atau Ayah akan lebih banyak di rumah? " dengan ekspresi wajah yang serius.
Mendengar Anaknya berkata seperti itu. Pak Karja merasa senang. Karna pada akhirnya, Dirinya akan menyerahkan perusahannya pada Ading.
" Tentu. Ayah akan mengurangi jam kerja ayah. Tapi itu ngga akan buat Ayah lepas tangan dengan perusahan ini. Karna kamu tau kan? ini adalah perusahan Ayah yang bangun dengan kerja keras Ayah. Dan tentu, ini akan menjadi milik kamu juga nantinya. "
" Iya Ayah. Nanti jika Ading udah siap. Ading akan kasih tau ke Ayah "
" Ayah tunggu kabar baiknya ya. Tapi Aah juga tidak akan memaksa kakak untuk cepat-cepat siap. Karna ayah tau, ini adalah tanggung jawab yang besar yang kakak harus menuruskanya dengan lebih maju lagi ketimbang pas lagi di pegang sama Ayah " dengan ekspresi wajah yang serius.
" Ading mengerti Yah. " dengan sedikit merasa ragu dengan ucapan nya, setelah mendengar ucapanya Ayahnya yang barusan.
" Ading pamit keluar. "
" Iya Kak "
Ading pun keluar dari ruangan itu.
××××××
Bel jam istirahat berbunyi. Anak-anak yang bajar di ruangan sekolah pun keluar, setelah mendengar bel itu.
" Sandra. Lo mau jelasin kapan ke Kita soal yang tadi? " ucap Indri
" Iya San. Kapan " ucap Novi
" Kita keluar kelas dulu. Baru kita cari tempat yang aman buat bahasnya " ucap Alexsandra dengan ekspresi wajah yang serius
" Emang kenapa San. Ada yang salah gitu? " tanya Novi.
" Udah. Kita ikutin aja apa kata Sandra. Siapa tau info yang di kasih ke kita itu emang bersifat khusus " ucap Susi dengan santai.
" Sus jangan ngaco deh! Sandra itu mau jelasin ke kita soal kakak nya. Kenapa jadi info khusus " ucap Novi dengan ekspansi wajah yang heran.
" Iya nih Lo Sus! Kita kan cuman pengen dengar tentang Kakaknya " ucap Indri yang seakan membenarkan perkatan Novi.
" Kalian ini ya. Ngga di kasih tau, pengen tau. Mau di kasih tau, ribet. Apa sih mau kalian? " ucap Alexsandra dengan ekspresi wajah yang kesal
" Tapi Kita aneh loh San. Kita dekat, dan temenan udah hampir 2 tahun. Dari mulai Kita masuk sekolah Ini, samping sekarang? Tapi Kita ngga tau ya kalau kamu punya Kakak " ucap susi dengan tangan di temelin di pipinya yang sedang menunjukan sedang berpikir.
" Iya Ya. .. Kita dekat, tapi kita ngga tau tentang keluarga Lo. Yang Gue tau, Lo anak orang kaya. Tapi kita ngga tau siapa aja keluarga Lo? " ucap Indri
" Itu karna Kalian ngga pernah naya ke Gue " ucap Alexsandra dengan jalan ke arah pintu keluar kelas
" San tunggu dong " ucap Novi sambil jalan ke arah Alexsandra.
.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments