Angin Samudera Tanpa Batas

Angin Samudera Tanpa Batas

Membawamu

Sesaaat sunyi menyelimuti aku dan dia.

Hening… dan tak lama Dia berkata membuka pembicaraan antara Aku dan Dia: “Kau sekarang sudah bahagia, memiliki istri yang cantik dan anak yang lucu serta sehat. Kehidupanmu pun mapan, Aku ikut bahagia mendengarnya.” Ungkapnya sambil menatap deburan ombak.

Dia duduk menghadap pantai diatas batu karang dan aku berdiri disampingnya. Sesaat hening.. kemudian dia berkata kembali. “Jauh berbanding terbalik dengan keadaanku saat ini, jangankan diriku orang-orang di sekitarku pun menganggapku manusia tidak berguna.”

Kata-katanya terhenti dan dia menunduk sepertinya sedang menahan suatu perasaan yang entah apa itu. Aku tidak tahu harus berkata apa dan memulai dari mana. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya: “Siapa sangka aku akan berakhir seperti ini, di anggap tak ada dan tak berarti.” Sambungnya, Dia menunduk memainkan kuku-kuku jemarinya.

Ingin aku katakan padanya bahwa dia tidak perlu mengatakan itu karena itu membuat hatiku terluka. Intan Permata Namanya, dulu dia adalah wanita cantik yang ceria, humoris juga cerdas, semua kerabat dan teman nyaman kala bersamanya, karena Dia wanita yang hangat. Ya.. Dia adalah kekasihku. Namun setelah kejadian lakalantas tepatnya 10 tahun yang lalu pada saat usianya 17 tahun dan aku berusia 20 tahun. Kejadian nahas itu mengakibatkan Ayah, Ibu dan Adiknya meninggal di tempat dan hanya menyisakan Dia, hidupnya pun menjadi dingin. Akibat kecelakaan itu membuat matanya buta dan keadaan fisiknya tidak sempurna lagi. Separuh wajahnya luka dan meninggalkan bekas sampai sekarang. Itulah yang membuat Dia menjadi tak percaya diri dan setelah kejadian itu, Dia menghilang. Aku mencarinya bertahun-tahun tak pernah menemukannya. Baru kemarin aku mendengar kabar dari teman lama yang mengatakan ia tinggal di daerah pantai ini bersama neneknya. Karenanya aku langsung datang ketempat ini.

Kemudian dia melanjutkan kata-katanya.”Har, kau ingat? dulu Kau selalu bilang, Kau tidak akan pernah meninggalkanku, karena cintamu yang begitu dalam untukku.”

“Ya.” Ku jawab pendek karena dadaku merasa sesak, entah mengapa terlintas bayangan kebersamaan dia dan aku dimasa yang telah lalu, saat aku dan dia menjadi pasangan kekasih.

Angin dari laut menampar muka ku dan dia.

Selanjutnya dia berkata kembali: “Aku percaya kata-katamu Har, aku tidak pernah meragukannya. Sayang, sekarang aku tidak bisa melihat wajahmu, apa kamu masih tampan seperti dulu, atau sekarang kamu sedikit terlihat lebih dewasa?.”

Ungkapnya sambil tersenyum kecil, kemudian dia melanjutkan “Ku harap Kau tidak salah paham Har, Aku hanya sedikit mengingat kebersamaan kita dulu dan itu sudah tidak berarti lagi.”

Hening kembali menyelimuti aku dan dia sesekali angin laut menampar kembali mukaku dan dia. Aku ingin berkata padanya bahwa Aku sangat peduli padanya, dan rasa yang dulu masih sama, hanya aku berat mengatakannya, dan tidak tahu bagaimana reaksinya saat Aku katakan itu. Bagiku dia masih gadis cantik dan periang seperti dulu, dan Aku tak peduli akan keadaannya yang sekarang,

kemudian dia berkata kembali, “Dulu aku bangga dengan diriku karena memilikimu, dan membuat orang-orang iri padaku, kita selalu bersama, di manapun aku berada, pasti kamu selalu ada, aku bahagia Har, sangat bahagia.. terimakasih ya Har, kamu tidak pernah mengecewakanku, apa yang ku inginkan slalu kamu kabulkan, kamu sangat mengerti akan sifat-sifat burukku, dan selalu sabar padaku.. aku bahagia pernah menjadi seseorang yang berarti dihatimu.”

Aku diam membisu dan mataku mulai merasakan pedih mendengar kata-katanya, jantungku seakan tertusuk sembilu yang menyayat sampai ke jaringan terdalam. Oh Intan, seandainya kau tahu isi hatiku saat ini, mungkin kau akan berpikir kembali untuk berkata demikian.

kemudian Dia berkata kembali “Sebenarnya tadi, pada saat tetangga bilang ada yang mencariku, dan ingin bertemu denganku, dan itu kamu, Aku sempat tidak percaya, dan tidak ingin menemuimu, Aku tidak percaya diri untuk bertemu denganmu Har, karena kondisiku, tapi Aku berpikir kembali, mungkin dengan bertemu kamu, Aku sedikit punya semangat kembali, akhirnya Aku memberanikan diri untuk menemuimu.”

Aku memposisikan duduk di sampingnya, setelah lama berdiri, lalu memberanikan diri berkata pada nya, “Seandainya Kamu tadi tidak berubah pikiran, dan tetap tidak ingin menemuiku, Aku akan menunggumu disini, sampai kamu mau menemuiku.”

sebentar Ku tahan ucapanku untuk menghilangkan sesak dihatiku, kemudian Aku melanjutkan bicaraku, “Selama Aku dihatimu msh ada, perasaanku pun akan selalu ada, tak peduli kau mau terima atau tidak, aku akan tetap ada, sekalipun aku sudah tidak ada dihatimu, aku akan memaksa ada, mungkin kau tidak percaya, itu tak masalah bagiku, karena kamu tidak tahu bagaimana hatiku saat ini, dan hatiku pada saat kau menghilang pergi, tak meninggalkan pesan sedikitpun untukku.. itu sangat menyakitkan bagiku.”

Aku tak tahan ucapankan semua itu, dan menahan sesak di dadaku mengatakannya. Dia membisu, mematuk diri mendengarkan kata-kataku, dan aku tak tahu apa yang ada dalam pikirannya.

Kemudian dia berkata, “Har, kamu tidak berubah, masih sama keras kepalamu seperti dulu.. ternyata waktu sepuluh tahun tak merubahmu.” Katanya dengan suara kecilnya, sambil tangannya mengayun-ngayunkan tongkat lipatnya.

Ingin Aku peluk Dia, dan membelai rambutnya seperti dulu, tapi aku tak kuasa, mungkin akan ada penolakan darinya.

Lalu dia berkata kembali, “Jika kamu seperti itu, akan sulit rasanya Har… masa lalu biarkan ada dibelakang kita, sekarang sudah lain, kita ada dimasa, dimana kita harus melupakan segalanya. Coba kau lihat ombak di depan sana.”Ungkapnya mengalihkan pembicaraan, sambil menunjuk kelaut dengan tongkatnya, seolah dia dapat melihat deburan ombak pantainya. Kemudian melanjutkan kata-katanya, “Jauh di belakang ombak itu, samudra tak berbatas, entah apa yg ada di balik sana. Ingin rasa nya aku melihat apa yg berada di balik sana Har.”

“Kamu betul-betul ingin melihatnya?.” Tanyaku

“Ya.. tapi seandainya aku kesana pun sepertinya tak bisa lihat apa-apa kan?.” Sejenak dia terdiam.

“Mungkin kamu memang tidak dapat melihat apa-apa, tapi bisa merasakan hembusan angin samuderanya tanpa batas. Aku bisa mengantar mu kesana, kau mau?” Tanyaku.

Hening sejenak kemudian

“Ah tidak Har, terima kasih.” Sahutnya

“Katanya kamu tadi ingin melihat kesana?.” Tanyaku kembali.

“Tidak Har, aku hanya berangan-angan saja he..” Jawabnya.

Kita berdua terdiam, dan merasakan semilir angin samudera, yang sesekali menghempaskan tubuh aku dan dia. Angin itu mengibas-ngibaskan rambut hitam nan panjang miliknya. Kutatap dia, dan kuberanikan diri menggapai jemari-jemarinya.

“Intan.. ikut ya ke Ibu kota bersamaku?.” Ajakku, dan dia langsung dengan sigap menarik tangan nya.

“Bu-buat apa aku ikut bersamamu?.” Sahut nya.

“Maaf, jangan salah faham dulu Intan, kemarin setelah aku mendapat kabar kamu berada di sini, aku langsung cerita sama ibu dan bapak, mereka sama hal nya denganku, rindu padamu dan mereka ingin bertemu denganmu. Apa kau tak merindukan mereka?.” Jelasku.

“Ta-tapi kau tahu sendiri kondisiku seperti ini, bukannya aku tak mau menemui mereka, akupun sangan rindu pada bapak dan ibumu, tapi aku merasa diriku yang sekarang buruk Har, aku tak bisa bertemu dengan mereka, aku belum siap menerima reaksi mereka dengan keadaanku yang sekarang ini, dan semua ini begitu mendadak membuatku bingung.” Tolaknya.

“Intan.. ibu sama bapakku sudah tahu keadaanmu, makanya meraka menyuruhku untuk membawamu kesana”. Desakku

“Bagaimana dengan Istri dan Anakmu?.”

JLEB

B E R S A M B U N G

💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝

Othornya masih ngumpet ya🤭

Biar mereka anteng dulu😁

Terpopuler

Comments

Linggawaty

Linggawaty

Mksh yg dah mampir🤗

2022-12-24

0

Sother Sother Sonab

Sother Sother Sonab

aku sangat menyukai perkataan mu karena rasa cinta yang ku temui hanya seikhlas saja.

2022-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 Membawamu
2 Ke Ibu Kota
3 Harvan Hartawan
4 Kantor
5 Aktivitas di Rumah mewah
6 Dr. Anton
7 HIPNOSIS
8 Observasi
9 INTELIJEN
10 Shadow Man beraksi
11 Salang Haeyo
12 Konspirasi
13 Transformasi
14 Malam pertama Sang Pendekar wanita
15 Serangan Fajar
16 Konsultasi
17 Dr. Vivi
18 Perjalanan
19 Palabuhanratu
20 PANCA MATRA SAGARA
21 Si jago dan Si Kukut
22 Siti Oh Siti
23 Kontemplasi
24 Implementasi
25 Selamat Tinggal Kenangan, Sampai Jumpa Lagi
26 TEROR
27 Strategi Tempur
28 Ternyata Kalian Pelakunya
29 Pucuk di Cinta ballpoint tiba
30 Tuan Chin-Hwa & Min Joon
31 Pandangan Pertama Tuan Chin Hwa
32 Memandangmu
33 Aku melihat istriku di matamu
34 Titip dia untukku
35 Kamu Versi kecil
36 Resepsi Buaya Insaf
37 Dendam Kesuman
38 Kulihat Dia bersedih
39 Petuah Bijak
40 Rencana yang Matang
41 Jabang Bayi yang diharapkan
42 Back Home
43 Rencana yang matang (2)
44 Hunting Perlengkapan untuk Putri kecil
45 Berlian Putri Harin
46 Harap harap Cemas
47 Sayang bangunlah
48 Anak Ayah Kita Pulang yuk?
49 Diaryku
50 Ikut Ayah ngantor
51 Terima kasih untuk malam ini sayang
52 Munich, Jerman
53 Kamu tak ubahnya seperti iblis betina itu
54 Lelaki menangis
55 Ketemu Ibu
56 Bunda-bunda Playgroup tebar pesona
57 Mimpi manis
58 Terima kasih untuk pelukannya Ibu
59 Semalam di Pondok Emak
60 Kehebohan Bunda Playgroup
61 Mereka Kembali
62 Arisan Bunda Playgroup
63 Teknologi Virtual Reality (VR)
64 Implan Microchip
65 Bertemu Ibu melalui VR
66 WHAT!! Tante Ihot?!
67 Penculikan Harin
68 Penculikan Harin (2)
69 Pertemuan Harin dengan Revy
70 Identifikasi
71 Rencana Harin dan Revy
72 Sekarang saatnya
73 Horay.. kita bebas
74 Petualangan Harin
75 Petualangan Harin (2)
76 Laut
77 Bermain di pantai
78 Sulaiman
79 Ikan Indosiar
80 Ikan Indosiar (2)
81 Mencari Pondok Emak
82 Mencari Pondok Emak (2)
83 Pertemuan yang mengharukan
84 Perbincangan antara Harvan dan Revy
85 Konspirasi Simulasi
86 Kawah Candradimuka
87 Do’a yang terkabulkan
88 1904
89 Munich, Jerman (2)
90 Oma oh Oma
91 Kepergian Oma
92 Hidup baru
93 Pamit kepada gank Kejo Empire
94 Micro Robot
95 Dijemput paksa
96 Duplikat Intan
97 Mustika Mirah Delima
98 Pelajaran Pertama
99 Pertemuan Harin dan Delima
100 Jangan pernah kau berniat menggodaku
101 Pengumuman!
102 Penampakan yang mengganggu konsentrasi
103 Ciuman pertama
104 Dan terjadi lagi
105 Walk-in Closet saksi bisu
106 Akhirnya ketahuan juga
107 Apa?! Buronan!!
108 Elo yang seneng, gue yang stress
109 Nasihat Jodi
110 Perang bathin
111 Pertemuan Delima dan Intan
112 Penyesalan
113 Rasa kehilangan akan benar-benar terasa saat seseorang itu sudah benar-benar pergi.
114 Senjata Ilegal
115 Pernikahan mendadak
116 Cinta dalam diam
117 Ngerjain mereka
118 Teringat kembali akan cinta pertama
119 Awal dari sebuah kemenangan
120 FLASHBACK
121 FLASHBACK (2)
122 FLASHBACK OFF
123 Intan temanmu adalah istriku
124 Demam
125 Hasil Keputusan Pengadilan
126 Jangan sia-siakan hari ini.
127 Menerima tanpa meminta, memberi tanpa diminta.
128 Hanya ada 2 Bidadari
129 Wait and see
130 Ada apa dengan Selvy?
131 Kita hanya sedang belajar menjadi orang baik.
132 …. Meski aku harus mengorbankan masa depanku.
133 Pertengkaran yang tidak berarti
134 Dialah alasan kamu ada
135 Penembakan
136 Pengumuman
137 Selamat jalan kawan
138 Sampai jumpa
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Membawamu
2
Ke Ibu Kota
3
Harvan Hartawan
4
Kantor
5
Aktivitas di Rumah mewah
6
Dr. Anton
7
HIPNOSIS
8
Observasi
9
INTELIJEN
10
Shadow Man beraksi
11
Salang Haeyo
12
Konspirasi
13
Transformasi
14
Malam pertama Sang Pendekar wanita
15
Serangan Fajar
16
Konsultasi
17
Dr. Vivi
18
Perjalanan
19
Palabuhanratu
20
PANCA MATRA SAGARA
21
Si jago dan Si Kukut
22
Siti Oh Siti
23
Kontemplasi
24
Implementasi
25
Selamat Tinggal Kenangan, Sampai Jumpa Lagi
26
TEROR
27
Strategi Tempur
28
Ternyata Kalian Pelakunya
29
Pucuk di Cinta ballpoint tiba
30
Tuan Chin-Hwa & Min Joon
31
Pandangan Pertama Tuan Chin Hwa
32
Memandangmu
33
Aku melihat istriku di matamu
34
Titip dia untukku
35
Kamu Versi kecil
36
Resepsi Buaya Insaf
37
Dendam Kesuman
38
Kulihat Dia bersedih
39
Petuah Bijak
40
Rencana yang Matang
41
Jabang Bayi yang diharapkan
42
Back Home
43
Rencana yang matang (2)
44
Hunting Perlengkapan untuk Putri kecil
45
Berlian Putri Harin
46
Harap harap Cemas
47
Sayang bangunlah
48
Anak Ayah Kita Pulang yuk?
49
Diaryku
50
Ikut Ayah ngantor
51
Terima kasih untuk malam ini sayang
52
Munich, Jerman
53
Kamu tak ubahnya seperti iblis betina itu
54
Lelaki menangis
55
Ketemu Ibu
56
Bunda-bunda Playgroup tebar pesona
57
Mimpi manis
58
Terima kasih untuk pelukannya Ibu
59
Semalam di Pondok Emak
60
Kehebohan Bunda Playgroup
61
Mereka Kembali
62
Arisan Bunda Playgroup
63
Teknologi Virtual Reality (VR)
64
Implan Microchip
65
Bertemu Ibu melalui VR
66
WHAT!! Tante Ihot?!
67
Penculikan Harin
68
Penculikan Harin (2)
69
Pertemuan Harin dengan Revy
70
Identifikasi
71
Rencana Harin dan Revy
72
Sekarang saatnya
73
Horay.. kita bebas
74
Petualangan Harin
75
Petualangan Harin (2)
76
Laut
77
Bermain di pantai
78
Sulaiman
79
Ikan Indosiar
80
Ikan Indosiar (2)
81
Mencari Pondok Emak
82
Mencari Pondok Emak (2)
83
Pertemuan yang mengharukan
84
Perbincangan antara Harvan dan Revy
85
Konspirasi Simulasi
86
Kawah Candradimuka
87
Do’a yang terkabulkan
88
1904
89
Munich, Jerman (2)
90
Oma oh Oma
91
Kepergian Oma
92
Hidup baru
93
Pamit kepada gank Kejo Empire
94
Micro Robot
95
Dijemput paksa
96
Duplikat Intan
97
Mustika Mirah Delima
98
Pelajaran Pertama
99
Pertemuan Harin dan Delima
100
Jangan pernah kau berniat menggodaku
101
Pengumuman!
102
Penampakan yang mengganggu konsentrasi
103
Ciuman pertama
104
Dan terjadi lagi
105
Walk-in Closet saksi bisu
106
Akhirnya ketahuan juga
107
Apa?! Buronan!!
108
Elo yang seneng, gue yang stress
109
Nasihat Jodi
110
Perang bathin
111
Pertemuan Delima dan Intan
112
Penyesalan
113
Rasa kehilangan akan benar-benar terasa saat seseorang itu sudah benar-benar pergi.
114
Senjata Ilegal
115
Pernikahan mendadak
116
Cinta dalam diam
117
Ngerjain mereka
118
Teringat kembali akan cinta pertama
119
Awal dari sebuah kemenangan
120
FLASHBACK
121
FLASHBACK (2)
122
FLASHBACK OFF
123
Intan temanmu adalah istriku
124
Demam
125
Hasil Keputusan Pengadilan
126
Jangan sia-siakan hari ini.
127
Menerima tanpa meminta, memberi tanpa diminta.
128
Hanya ada 2 Bidadari
129
Wait and see
130
Ada apa dengan Selvy?
131
Kita hanya sedang belajar menjadi orang baik.
132
…. Meski aku harus mengorbankan masa depanku.
133
Pertengkaran yang tidak berarti
134
Dialah alasan kamu ada
135
Penembakan
136
Pengumuman
137
Selamat jalan kawan
138
Sampai jumpa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!