Alina Sekretaris Mungil

Alina Sekretaris Mungil

bab Satu

Hai semua, ini aku baru pertama menulis semoga kalian mau baca ya☺☺

Alina sudah ada di gedung besar di sebuah kampus, tempatnya belajar. Hari ini adalah hari dimana ia akan menjadi sarjana. Seperti apa yang telah di impiankannya selama ini.

Namun siapa sangka cerahnya pagi ini tidak secerah hatinya saat ini. Alina seorang mahasiswa yang pintar dan juga cantik. Banyak lelaki yang mengejar cintanya, namun ia menolak karna hatinya sudah di isi oleh Leonil.

Leonil adalah kakak kelas Alina sewaktu SMA. mereka melakukan hubungan jarak jauh karna Leonil melanjutkan pendidikan di negeri orang. Saat ini leo sudah menjadi CEO di perusahaan ayahnya.

Hari ini tepat di hari Alina wisuda, Leo menikah dengan gadis pilihan orang tuanya sendiri. Hal inilah yang membuat hati Alina sangat perih. Kabar menikahnya Leo di ketahuinya dari Tiya sepupu Leo sekaligus sahabat Alina.

Tapi Alina harus memasang wajah ceria terutama di depan kedua orang tuanya. Alina tidak mau orang tuanya merasa sedih karna melihat anaknya patah hati. Sekuat tenaga Alina menahan air matanya hari ini.

Keluarga Alina adalah keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai kariawan biasa di sebuah perusahaan dan ibunya adalah seorang guru. Alina adalah anak semata wayang mereka.

Didalam gedung acara sedang di mulai, pembawa acara sudah mulai membaca nama mahasiswa yang meraih cumlaude

" Kami panggilkan Alina Septiani, program studi management perusahaan, putri dari bapak irawan dan ibu dewi" pembawa acara memanggil Alina.

Alina melangkah maju dengan hati sedikit bangga saat mendengar namanya di panggil.

Alina selama ini memang sangat bekerja keras untuk mendapat gelar Sarjana. Alina tau bahwa orang tuanya akan bahagia jika ia menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu dan nilai yang bagus.

Selain orangtuanya, Leonil adalah alasannya untuk belajar keras. Karena ia ingin menjadi wanita kebanggaan Leo. Alina befikir jika ia pintar, keluarga Leo yang kaya raya itu akan menerimanya.

Takdir berkata lain, hubungan Alina dan Leo kandas begitu saja. Semua usaha Alina sia-sia. Leo tetap akan menikah dengan wanita lain, tanpa memikirkan betapa hancur hati Alina.

Acara wisuda hari ini bejalan dengan lancar. Alina dan keluarganya pulang ke rumah. Sampai dirumah Alina langsung menuju kamar nya. Ibu Alina sangat mengerti dengan perasaan anaknya saat ini.

" Buk anakmu kenapa? " ayah Alina heran ketika Alina lari begitu saja.

"Biasalah pak, anak muda jaman sekarang. tadi nak Leo kan tidak hadir" Ibu Alina mengira Alina dan Leo hanya bertengkar kecil seperti biasa. Ia tidak mengetahui kalau Leo sudah menikah.

Didalam kamar Alina menangis sepuas hati. "Kak apa salah ku? aku sudah berusaha tapi kenapa kamu begini? "Alina terus menangisi Leo.

Alina belum juga keluar, padahal sudah malam. " Alin.. alinn" ibu Alina memanggil tapi tidak ada jawaban. berkali-kali ibu Alina memanggilnya, tapi sama sekali belum ada jawaban. Karena menangis terlalu lama, Alina tertidur pulas mengingat acara hari ini juga sangat padat.

Pagi pun menjelang, kota Jakarta kini sudah berisik dan sibuk, begitu pun dengan kedua orang tua Alina. Ibu Alina masih belum melihat anaknya keluar kamar. "Linn.. Alina.. tokk tokk" ibu Alina kembali membangunkan anaknya mengingat tadi malam Alina juga tidak keluar kamar.

" Iyaa bukk bentar" Alina mencoba bangun dari tidurnya.

"Ayo cepat mandi kita sarapan sama-sama ya nak" ujar ibu Alina

"Iyaa bukk" Alina bergegas ke kamar mandi. Setelah mandi Alina pergi ke meja makan, perutnya sudah keroncongan minta di isi.

" Hari ini rencana kamu apa nak? " ayahnya membuka percakapan pagi ini.

"Alin belum punya rencana yah"

alin menjawab dengan datar, otaknya belum bisa berfikir setelah kejadian kemarin menimpa nya.

"ya sudah kamu istirahat saja dulu di rumah" ibunya menyambung percakapan ayah dan anak itu.

" iya buk, alin juga mikir gitu" alin menjawab sambil melahap nasi goreng buatan ibunya.

Setelah beberapa menit, " alin ayah sama ibu berangkat dulu ya, kamu hati-hati di rumah ya sayang" ibunya pamit karna jam kantor sebentar lagi di mulai.

"iya yah, buk, " Alina mencium tangan kedua org tuanya. Setelah itu mereka berangkat. Alina kembali ke kamar ia memang belum ada rencana apapun hari ini.

tok tok tok..

" Siapa sih pagi-pagi sudah bertamu" Alina mengomel sambil berjalan ke pintu depan.

krek...

Alina sangat terkejut saat mengetahui siapa yang ada di depan pintu. Leonil datang kerumah Alina karena Alina memblokkir semua media komunikasinya dengan Leo.

" Kak Leo, ada apa lagi datang ke rumah ? ada barang yang ketingalan? " Alina bertanya tanpa menatap wajah Leo. Ia tidak mampu menatapnya.

" Al maafin aku ya aku ngga bermaksud menyakiti kamu " Leo spontan memeluk Alina karna ia dapat merasakan sakit seperti yang di rasakan Alina. Alina membeku seperti patung, seluruh tubuhnya gemetar ia tidak dapat menahan rasa di hati nya. Ia ingin marah tapi ia tak mampu.

" Kak aku ikhlas, aku akan berusaha" Hanya itu yang dapat Alina katakan. Selebihnya hanya airmata yang dapat menggambarkan perasaannya saat ini.

"Al, aku terpaksa aku ngga punya pilihan lain" Leonil terus memeluk Alina.

" Iya kak ngga papa" mulut Alina terkunci, ia tidak dapat berkata-kata lagi.

Alina berusaha melepaskan diri dari Leo karna Alina sadar Leo bukan miliknya lagi. Ia pergi ke kamar dan menguncinya dari dalam.

''Al.. "

Leo berusaha mengejar Alina, tapi Alina tidak menghiraukan pangilan itu. lama sekali Leo berusaha tapi Alina tetap pada pendiriannya.

"ini yang terakhir kita saling mengenal kak, setelah ini anggap kita tidak pernah bertemu "

Alina berkata untuk yang terakhir kepada Leo.

Leo pun pergi setelah usahanya untuk mengambil kembali hati Alina gagal. Ia sangat tau Alina sekarang membencinya, karena ia sudah mengingkari janjinya sendiri.

Leo sudah berjanji kepada alina, kalau ia akan melamarnya tepat di hari wisudanya. dengan syarat Alina harus lulus dengan IPK sempurna. Tapi di hari itu Leo malah memilih menikah dengan wanita lain.

Di dalam kamar tangisan Alina semakin menjadi, ia melempar semua barang pemberian Leo. Alina merasa menjadi wanita yang sangat bodoh karena mencintai sepenuh hati.

Setelah puas menangis Alina pun berfikir untuk melampiaskan kemarahannya. Ia pergi keluar hanya untuk mencari angin. Kali ini ia benar-benar ingin menata hatinya kembali setidaknya jangan sampai orang tuanya sedih melihatnya berantakan.

Di setiap sudut kota itu adalah bayangannya bersama Leo. Ia semakin terpuruk ia pun kembali ke rumah. Ia memilih membungkus makanan dan makan di rumah.

Sambil menikmati mi ayam kesukaan nya Alina berfikir keras apa yang harus dilakukan nya saat ini. Terbesit di fikirannya untuk merantau saja." Yaaa!!! merantau adalah pilihan terbaik" Gumamnya.

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!