Menikahi Mantan Kekasih

Menikahi Mantan Kekasih

Awal mula

Di rumah Tuan Zicko, kini suasana tak lagi hangat seperti dulu sejak kepergian Kakek Zayen dan istrinya akibat sebuah kecelakaan hebat yang telah merenggut nyawa keduanya.

Niko telah tumbuh dewasa dengan usianya yang cukup matang untuk menikah, yakni Niko berusia 30 tahun. Niko adalah putra semata wayang dari Tuan Zicko. Perjalanan karir seorang Niko telah sukses ketika dirinya menduduki sebuah kursi panas yang dijadikannya tempat bekerja keras demi sebuah kejayaan di keluarganya.

Kerja keras dan kesuksesan tidak luput dari incaran siapa saja yang ingin menguasai kejayaan dari keluarga Tuan Zicko. Bahkan banyak sekali perempuan yang ingin bersanding dengan Niko sebagai istri sahnya.

Tidak cukup sampai disitu saja, Niko begitu dikagumi banyak perempuan. Ada yang dengan terang terangan bersedia menjadi istri kedua, ketiga, bahkan istri ke empat dan seterusnya untuk dijadikan selir selirnya.

Tentu saja, Niko menyanggupinya jika harus memeliki banyak selir. Tapi apa hendak dikata, menikah dengan perempuan satu saja baginya sangat sulit. Bukan karena tidak cantik dan tidak pintar, hanya karena tidak mendapatkan restu oleh kedua orang tuanya. Terlebih lagi dengan sang ayah, bagaikan pesaing dalam beradu argumen.

Sejak kecil Niko sudah diajarkan bagaimana caranya bekerja keras hingga menuju kesuksesan. Sampai sampai ia tidak mempunyai waktu layaknya anak anak pada umumnya yang menyisakan waktu luangnya untuk bergadang dan bersenang senang bersama kawan kawannya.

Sejak usianya meniti karir, Niko berbanding terbalik dari usia kecilnya hingga ia sukses menduduki kursi panas. Disaat kejayaannya itu, Niko mulai tidak mampu mengendalikan diri, dan banyak lagi segala godaan yang selalu mengincarnya.

Cukup handal bagi Niko untuk memiliki pacar giliran, yang dimana ia butuhkan disaat itu juga. Pacar yang hanya dijadikan pajangan, bukan pengoleksian. Tetap saja, semua perempuan tidak mempermasalahkannya. Yang terpenting itu, uang mengalir dengan deras bagaikan air hujan yang tidak pernah reda.

Setiap pulang dari Kantor, Niko selalu menyematkan diri untuk berkumpul bersama teman temannya beserta pacar gilirannya. Niko selalu menjadwalkan pertemuannya pada pacar gilirannya sesuai janji yang sudah disepakati.

Terasa aneh, tapi itulah kenyatannya. Namun ya begitu lah sifat Niko yang mulai berubah secara perlahan, bahkan kedua orang tuanya mulai terasa geram dan juga dongkol ketika mengetahui adanya perubahan pada putra semata wayangnya.

Disiang bolong, tepatnya di ruang kerja. Tuan Zicko tengah sibuk dengan pekerjaannya yang semakin hari semakin menumpuk saja, dan pastinya semakin lelah juga. Akibatnya karena harus banyak lembur di rumah, kesehatan Tuan Zicko mulai terganggu. Sang istri selalu mengeluh pada putranya, tetap saja tidak pernah mendapatkan respon yang baik untuk Ibundanya Niko.

Setiap selalu memberi hukuman, tetap saja tidak ada perubahan apapun pada Niko. Lelah, capek, bosan, kesal, geram, ingin marah, ingin menangis, dan lain sebagainya tidak dapat dilakukan oleh seorang perempuan paruh baya yang tidak lain Ibundanya Niko Wilyam dan sang ayah nya sendiri.

Entah masalah apa yang sudah membuat diri Niko menjadi tidak dapat dikendalikan. Bahkan sejak selesai mengenyam pendidikannya di bangku sekolah SMA, Niko memiliki banyak perubahan. Sikap Niko berubah 180° katika lulus sekolah, semua tidak pernah menyangkanya, termasuk kedua orang tua sendiri.

Sejak lulus sekolah, Niko mulai giat untuk mengejar cita citanya menjadikannya orang yang paling sukses di Negrinya. Benar saja, dalam waktu sekejab dalam beberapa tahun Niko mampu merubahnya menjadi pemuda tersukses di Negrinya. Tetapi, seketika bak mimpi buruk yang dimana Niko yang penuh wibawa tiba tiba hancur seketika hanya karena kecerobohannya sendiri.

Begitu bencinya kah sehingga ia melampiaskan amarahnya pada dirinya sendiri. Bahkan ia tidak peduli jika harus jatuh miskin sekalipun. Mungkinkah karena masa kelamnya? atau kurangnya perhatian dari kedua orang tuanya yang mengasingkannya dan memilih untuk menyibukkan diri dengan aktivitasnya masing masing.

Dalam waktu sekejap, semua hancur begitu saja. Tuan Zicko yang masih berada di ruang kerjanya pun mendadak tercengang saat menerima laporan yang menurutnya tidak masuk akal itu. Terasa sesak didalam dadanya, Tuan Zicko langsung meminta asisten pribadinya segera menyodorkan obatnya. Tanpa menunggu lama, Tuan Zicko langsung meminumnya dibantu oleh asisten pribadinya.

"Tuan, Tuan tidak apa apa?" tanyanya sambil menjaga keseimbangan Tuan Zicko yang tengah duduk bersandar dikursi kerjanya.

"Eno, antarkan aku pulang sekarang juga. Perusahan sedang tidak baik baik saja saat ini. Aku serahkan semuanya padamu, urus semua Perusahan yang sudah diambang kehancuran ini. Tangani semuanya dengan benar, katakan sanggup jika menyanggupinya. Katakan tidak, jika kamu tidak menyanggupinya."

"Baik, Tuan. Saya akan jalankan perintah dari Tuan, akan saya usahakan semampu saya." Jawab Eno orang kepercayaan Tuan Zicko.

Tidak menunggu lama, Tuan Zicko akhirnya memilih untuk segera pulang. Sampainya didepan rumah, Tuan Zicko meminta asistennya untuk segera pergi dari rumah.

Sambil berjalan, Tuan Zicko terasa terhuyung ketika berjalan kaki untuk masuk ke dalam rumah.

Penuh kekesalan sekalipun, Tuan Zicko berusaha untuk bisa menutupi kekecewaannya karena tidak ingin membuat gaduh di kediaman rumahnya sendiri. Namun apa hendak dikata, namanya emosi dan tidak dapat untuk dikendalikan. Tetap saja, emosi pun ikut bersemayam bercampur dengan kekesalannya.

BRAK!!! begitu kerasnya suara gebrakan pada sebuah meja tepat dihadapan putranya yang sedang duduk di ruang makan, piring dan kawannya pun terpental. Seketika, Niko mendadak jantungan ketika sang ayah menggebrak sebuah meja dengan sekuat tenaga Beliau dengan penuh emosi dan tentunya dengan penuh kekecewaan. Sontak saja, Niko bangkit dari posisi duduknya. Kemudian ia langsung menatap wajah yang tidak lagi muda milik ayahnya yang siap menerkam musuhnya, Niko mendadak bingung dibuatnya.

"Puas! kamu sekarang? hah." Bentak Beliau pada putranya, bahkan tidak lupa mencengkram kerah baju milik Niko dengan sangat kuat.

"Maksud Papa itu apa? Niko tak mengerti, Pa. Kenapa tiba tiba Papa menggebrak meja, apa salah Niko? bikin jantungan saja Papa ini." Dengan entengnya Niko tak mau untuk berpikir apa yang menyebabkan sang ayah yang mendadak murka padanya.

"Kemasi barang barang mu sekarang juga, tidak pakai lama. Hari ini juga, kita akan tinggalkan rumah ini." Tatap Tuan Zicko begitu tajam pada putranya, susah payah Niko menelan ludahnya untuk mencerna ucapan dari sang ayah. Seakan akan ia merasa telah mendapat jebakan batman dari ayahnya sendiri.

"Tunggu tunggu tunggu, ada apa ini? kenapa kalian berdua tiba tiba mendadak terdengar heboh? tidak sedang beradu argumen, 'kan? ayo jelaskan." Bunda Lunika yang tiba tiba datang memergoki anak dan suaminya yang terlihat tengah beradu argumen.

"Tanyakan saja pada putra kesayangan mu itu, sejauh mana Niko bekerja dengan baik. Kesalahan apa yang sudah membuatku murka detik ini juga."

"Ma, percaya lah bahwa Niko tidak tahu apa apa." Sementara Niko berusaha untuk membela diri sambil berpikir atas kesalahan apa yang sudah membuat orang tuanya begitu murka padanya.

"Katakan langsung, Pa. Niko melakukan kesalahan apa? ayo jelaskan pada Mama." Tanya Bunda Lunik yang tidak mengerti apa apa hingga membuat Bunda Lunika semakin penasaran saat suaminya kedengaran tengah murka pada putra semata wayangnya.

Terpopuler

Comments

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂

kasian hidupnya lunika.. berat cobaan.. 🤭🤭

2021-12-27

0

yatun divia

yatun divia

Mampir kak..auto favorit 💪😘😍

2021-12-24

2

D'

D'

gara2 author nih,.. zicko bangkrut malah nyalahin Niko hadehhh.......

2021-12-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!