Pendekar Legenda
Aku tinggal di dunia yang disebut dengan dunia Kultivasi.
Dunia kultivasi merupakan dunia yang sangat kejam, Kuat membunuh yang lemah sedangkan lemah tidak bisa membalas yang kuat, Hanya kesengsaraan bagi yang lemah hidup di dunia ini.
Kekuatan merupakan faktor penentu apakah seseorang layak untuk hidup dengan lama.
Aku merupakan seseorang yang mereka sebut dengan Manusia Terkuat di Dunia. Seseorang manusia yang berada di puncak dunia.
Seseorang Pria Tua yang sedang berlutut di sebuah altar. “Dewa aku sudah bosan dengan semua ini.”
“Dulu aku sangat tergila-gila untuk mengejar sebuah kekuatan, Tapi sekarang hanya penyesalan yang datang.”
“Tidak ada yang bisa aku lakukan lagi di sini, Tidak ada yang berani melawanku, semua takut kepadaku.”
“Aku sangat kesepian di dunia ini, Aku tidak pernah merasakan apa yang mereka sebut dengan Teman dan Keluarga .”
“Dewa! ini dunia sangat tidak adil bagiku, Hanya kehampaan yang ku rasa sekarang, Aku tidak suka dengan dunia ini.”
“Dewa! tolong aku, Beri aku sebuah dunia yang lebih menarik untuk ku, Aku sudi jika harus mengorbankan kultivasi diriku selama ratusan tahun.”
Setelah Pria Tua Selesai berbicara Tiba-tiba langit menjadi gelap, angin menjadi sangat kencang dan petir mulai bermunculan.
“Dewa apa engkau mendengarkan aku, Dewa tolong kabulkan lah permintaan diriku.” Pria tua tersebut berdiri sambil melihat ke arah langit.
“Apa yang lagi kalian tunggu, Dewa cepat bawa aku pergi dari dunia ini.”
Langit seperti mengerti ucapan yang di katakan pria sesepuh itu.
Pria tua itu melihat sebuah petir bewarna emas yang sangat besar menghampiri dirinya. “Haha, terima kasih dewa.”
“Akhirnya...” Petir emas tersebut menyambar pria sesepuh.
“Bajingan kalian dewa.” Tiba-tiba Pria Tua sangat marah karena petir terebut tidak membuatnya mati melainkan menambah kekuatannya.
Pria itu kesal dan mengucapkan beberapa kata-kata kasar kepada dewa.
Tiba-tiba sebuah petir yang sangat besar dan berwarna merah darah datang menghampiri pria tua itu dengan kecepatan tinggi.
“Kalian pikir aku bisa tertipu lagi.” Pria sesepuh tersebut menghindari petir yang datang.
Ketika berhasil menghindar, Pria tua terkejut melihat petir tersebut tiba-tiba berubah arah menjadi ke arahnya. Pria tua terus berusaha menghindari petir merah.
Pria tua Terus berusaha menghindari petir itu, Namun petir tersebut mengikuti dirinya kemana saja ia pergi.
“Bajingan kalian dewa, Apa masih belum cukup untuk mempermainkan ku.” Pria tua itu melihat beberapa petir lainnya yang muncul.
Pria tua tersebut terus berusaha menghindari petir sampai akhirnya dia kelelahan karena terus menghindari ribuan petir yang datang kepadanya.
Pria sesepuh tidak bisa bergerak lagi, karena sudah sudah sangat kelelahan akibat terus menghindari petir. Pria sesepuh itu akhirnya hanya bisa pasrah.
seperti mengetahui kondisi dari pria sesepuh tesebut, Pria tua melihat semua petir bergabung menjadi satu.
Petir tersebut datang ke hadapan Pria tua itu menyambar dirinya “Aaah, Perasaan ini, organ hancur, saraf putus, tulang hancur, Sudah lama aku tidak merasakan sakit.”
“Akhirnya, aku bisa mati.” Ujar pria tersebut sebelum nafas terakhir.
Pria tua membuka matanya. “Oi oi dimana ini.”
“Bukannya aku seharusnya sudah mati, Apa dewa brengsek itu becanda denganku.”
“Gempa?” Pria tua tersebut merasakan sebuah guncangan dari tubuhnya.
Pria tua terus berusaha untuk melihat sekeliling namun yang dia lihat hanya kegelapan tanpa batas.
Pria tua terus mencoba melihat sekeliling dan akhirnya dia melihat ada sebuah cahaya yang sangat kecil.
“Apa itu gerbang neraka atau surga...?”
Semakin lama, Pria tua dapat melihat bahwa cahayanya semakin terang.
“Haha, Mungkinkah itu gerbang neraka, Dunia neraka aku datang.”
Dalam pikiran Pria tua tersebut, Dunia neraka merupakan tempat dimana berkumpulnya orang-orang hebat.
“Selamat Tuan dan nyonya, Kalian mendapatkan seorang bayi laki-laki yang sehat.”
“LAH!” Apa yang terjadi, Aku tidak berada di dunia neraka.” Pria tua melihat ada tiga orang yang sedang menatapnya.
“Jadi cahaya tadi bukan gerbang menuju neraka yang aku maksud, Melainkan.....” Pria tua itu melihat seseorang perempuan yang sedang menggendongnya.
“Tidak-tidak kembalikan Aku, Aku ingin ke neraka.” Pria tua tersebut berusaha untuk bersuara.
“Sayang anak kita sangat tampan seperti dirimu.” Suara dari seorang Perempuan.
“Dia juga memiliki mata sepertimu.” Seseorang pria ikut berbicara.
“Dewa, walaupun aku ingin sebuah keluarga tapi aku belum tahu dunia ini seperti apa.” Pria tua takut bahwa dunia yang di tempatnya sekarang tidaklah menarik untuknya.
“Sayang bagaimana kita beri nama Arthur, Aku ingin anak kita terus kuat menghadapi segala masalah.” Pria ini merupakan ayah dari pria tua di kehidupan baru.
“Arthur? Baiklah, Mulai sekarang namamu adalah Arthur.” Seseorang Perempuan sedang mencium kening pria tua tersebut, Perempuan merupakan ibu dari pria tua di kehidupan baru.
“Kenapa dia mencium ku, apa yang mereka dua bicarakan.” Pria tua tidak mengerti bahasa apa yang di gunakan oleh ayah dan ibunya.
“Mereka terus berbicara kata Arthur, Apa itu namaku di kehidupan ini.”
Pria tua itu memandangi ayah dan ibunya. “Aih, sudahlah yang terpenting sekarang aku memiliki sebuah keluarga sekarang.” Arthur berbicara dalam hati.
Arthur tidak lagi mengeluh karen Arthur merasa kehidupan yang kedua tidaklah buruk.
BERI LIKE DAN COMMENT
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
budi pramono
thor nanti jangan bikin kecewa krena diriku pengila cerita kayak gini... jgan zonk stelah cerita muali naik.. pokokx kasih tuntas
2024-07-29
0
Sang M
konyol...konyol....koder.......
2024-07-13
0
swek lord
wkwkwk lucu cokkk
2024-06-14
0