Pagi hari di Halaman rumah.
“Apa yang kau tunggu lanjut berlari.” Arthur sedang melatih Clara.
Arthur melatih Clara untuk meningkatkan fisiknya dengan berlari sambil menggendong batu seberat 10 kilogram.
“Jangan samakan aku dengan kamu Arthur, Kamu itu Monster dan aku tidak.” Clara menjawab dengan kesal.
“Tak”
“Kenapa kamu menjentikku.” Clara memegang keningnya yang kesakitan.
“Jangan terus mengeluh, begini saja sudah banyak alasan, Bagaimana caranya kamu ingin membalas aku jika kamu saja malas berlatih.”
“Iya aku tahu, Tapi latihan yang kau berikan bukan untuk perempuan, Aku tidak mau menjadi perempuan yang berotot.”
“Jika itu alasannya kamu tidak perlu khawatir, Aku tahu metode yang bisa membuat otot kamu kuat tanpa mengubah penampilan.”
“Sungguh? Cepat beri tahu aku metode itu.”
“Kamu harus mengonsumsi ini.” Arthur menunjukkan sebuah botol minumannya.
“Tidak, Aku tidak mau meminum air bau itu.” Clara pernah ingin mencoba air yang berada di dalam botol tersebut namun langsung mengurungkan niatnya karena Clara mencium bau yang sangat menyengat setelah membuka botol tersebut.
“Coba saja setetes, aku yakin kamu akan menyukainya.” Arthur mulai membuka botolnya.
“Tidak....” Clara mulai berlari memasuki rumah.
“Clara, kan sudah ibu sering bilang kepadamu, jangan memasuki rumah sebelum mencuci kaki kamu.” Yue melihat Kaki Clara sangat kotor.
“Clara kemarilah.” Arthur mengikuti Clara.
“Ibu bisa menghukum aku nanti, Setelah menjauhkan aku dari botol itu." Clara menunjuk ke arah botol yang sedang di pegang Arthur.
“Ah, Bibi Yue.”
“Botol apa itu Arthur.” Tanya Bibi Yue penasaran karena melihat sikap anaknya.
“Botol ini berisi air herbal yang berguna untuk memperkuat otot, Guruku sendiri yang meresepkannya.”
“Clara kenapa kamu tidak mau minum, Air itu berguna untuk membuatmu menjadi kuat.”
“Coba ibu buka tutup botol itu.”
Bibi Yue mengambil dan membuka tutup botolnya. “Huk....”
“Arthur kenapa air ini begitu bau.” Bibi Yue berbicara sambil menutup hidupnya.
“Bibi, Air ini bau karena di sebabkan herbal yang sudah hancur dan bersatu dengan air.” Arthur menjelaskan.
“Ibu, Merasakannya sendirikan? Aku tidak bisa meminum air bau itu.” Clara menunjukkan wajah sedihnya.
“Maaf, sepertinya ibu di panggil ayahmu, Ibu harus pergi.” Yue berjalan dengan cepat.
“Maafkan ibumu anakku, ini demi kebaikan kamu.” Batin Yue.
“Tidak ibu jangan pergi...” Clara melihat ibunya berjalan menjauh.
“Hahaha, sekarang tidak ada lagi yang menghalangiku.” Arthur membuka mulut Clara dengan paksa.
“Dewa, Kenapa hal ini terjadi kepadaku.” Clara pasrah karena tidak bisa melawan Arthur.
Arthur memasukan lobang botol tersebut ke mulut Clara.
“Eh.”
Bukannya muntah, Clara malah meminumnya dengan lahap.
“Arthur, Kenapa Air ini begitu enak.” Clara merasakan air yang di minumnya sangat manis.
“Kamu pikir segala sesuatu yang bau merupakan pertanda buruk.”
“Kenapa kamu tidak memberitahu aku saja ini enak.” Clara berbicara dengan nada kesal.
“Tidak akan menarik jika aku memberi tahukannya, Mulai sekarang sebelum kamu berlatih, kamu harus meminum air ini terlebih dahulu.”
“Ah, tidak mau, walaupun ini air ini enak, tapi baunya tidak bisa di toleransi dengan hidung.”
“Kenapa kali ini kamu sangat bodoh, Tinggal tutup hidung selagi minuman bisa?” Arthur berjalan menjauhi Clara.
“Benar juga yang kamu katakan.”
“Eh! Bodoh? Kamu yang bodoh Arthur.” Clara berbicara dengan keras.
“Apa lagi yang kau tunggu, ayo lanjutkan latihannya.”
Clara mengikuti Arthur dari belakang dan mereka berdua melanjutkan latihannya.
“Cukup sampai disini, mari kita kembali.” Arthur melihat langit sudah mulai tenggelam.
Arthur makan malam bersama ibunya dan bibi Yue.
“Huek!” Tiba-tiba Eva muntah.
“Apa yang terjadi bu.” Arthur menjadi panik karena melihat ibunya muntah.
“Tidak apa-apa Arthur, ibu hanya merasa tidak enak badan.”
“Bagaimana bisa ibu muntah hanya dengan tidak enak badan saja.” Arthur tidak percaya bahwa Eva muntah karena hal tersebut karena Eva juga merupakan seorang Pendekar yang dimana fisik seorang pendekar sangatlah berbeda dari orang biasa.
“Ah, Kamu tidak usah khawatir Arthur Muntah itu merupakan pertanda baik.” Bibi Yue berbicara.
Arthur terdiam bisu setelah mendengar perkataan Bibi Yue karena Arthur mengingat sebuah perkataan orang-orang di kehidupan dulunya, Bahwa perempuan muntah bisa jadi karena sakit ataupun sedang hamil.
“Ibu? apa aku akan menjadi seorang kakak.” Arthur menatap Eva dengan serius.
Eva menanggapi perkataan Arthur hanya dengan senyuman lembutnya.
“Apa yang terjadi dengan tubuhku, Kenapa perasaan bahagia, sedih, dan senang muncul bersamaan.”
“Haa?” Bagaimana air mataku bisa keluar.” Arthur mulai merasakan sebuah air berjatuhan dari matanya dan menyentuk pipinya.
“Arthur apa yang terjadi.” Eva melihat Arthur.
“Ibu aku akan menjadi seorang kakak.” Arthur tidak pernah tersenyum selebar seperti sekarang.
“Akhirnya aku akan merasakan, apa yang mereka juga rasakan.” Batin Arthur.
Keinginan Arthur mempunyai sebuah keluarga sudah terkabul di tambah dia mempunya saudara kandung Yang membuat Arthur sangat bahagia.
Tiba-tiba mata Arthur tidak mengeluarkan air mata lagi.
Melainkan sorot mata Arthur berubah. “Akan aku pastikan Mereka semua bisa hidup dengan bahagia.” Batin Arthur.
BERI LIKE DAN COMMENT
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
M.Yunus
👍👍
2024-02-29
0
Mr. jooosss
🙏🙏👍👍
2022-07-03
0
Mr. jooosss
👍🙏🙏
2022-07-03
0