Larilah!
Langit masih
terlalu gelap untuk seseorang datang kekampus untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar, akan tetapi hal itu bukan masalah bagi salah satu mahasiswa yang kini
berhasil masuk sambil mengendap-endap kedalam ruang kelas. Jika dihitung-hitung
Mahasiswa yang bernama Ansel ini sudah melakukan kebiasaannya datang awal waktu
sudah berjalan selama tiga bulan lamanya.
Ia datang
awal waktu bukan karena ia yang terlalu rajin dalam mencari ilmu, akan tetapi
ia terpaksa bangun lebih pagi dari kebanyakan murid lainnya agar bisa terhindar
geng Max. Alasan yang memang konyol bukan? ia sampai merelakan bagun lebih awal
karena ia menghindari suatu kelompok.
Bukan tanpa
sebab ia menghidari mereka semua itu ia lakukan karena jika ia bertemu mereka
bukan hanya dompetnya yang akan terkuras habis, tapi tubuhnya pun tak akan lolos
dengan mudah karena ia akan dijadikan samsak hidup bagi geng mereka.
“Hei kau yang disana!” Teriak seseorang pria
memanggil Ansel yang saat itu akan pulang ke apartement miliknya, ia membuat
gestur tangan menyuruhnya untuk mendekat.
“Kau berbicara padaku?,” Balas Ansel yang
penasaran karena tak biasanya ada seseorang yang memanggilnya.
“Cepatlah,” perintah salah satu dari
temannya yang berteriak memanggilnya tadi.Ansel yang penasaran sekaligus merasa bahagia
karena setelah satu tahun ia bersekolah dikampus ini, baru hari ini ada
seseorang yang mau berbicara dengannya. “Ya.” Ucap Ansel setelah berada didepan
kelompok itu.
“Dompet,” Ucap pria bertubuh lebih kurus dari yang
lainnya yang berada disana.
“Ini,” Ucap Ansel yang mengeluarkan dompet
miliknya karena tak mempunyai klu mengapa orang-orang didepannya menginginkan
sebuah dompet.
“Wow isi lumayan Max,” ucap pria bertubuh kurus
itu langsung mengambil paksa dompet milik Ansel dan mengembalikannya kembali
setelah mengambil seluruh uang yang berada didalamnya.
“Bagus kurasa kita bisa pergi bersenang-senang
malam ini,” Ucap pria yang mungkin bernama Max karena pria bertubuh kurus tadi
langsung memberikan uang Ansel padanya.
“Terimakasih jika kami memerlukannya lebih, kami
akan mencarimu lagi,” Ucap Max yang kini beranjak akan pergi setelah menerima
uang tersebut.
“Kau akan mengembalikannya kapan,” Teriak Ansel
yang tak mengerti bahwa ia baru saja dirampok.
Mendengar perkataan Ansel seluruh kawanan Max
langsung tertawa terbahak-bahak, dan ketika mereka puas tertawa Max memberi
kode pada para kawanan. Ansel yang tak mengerti malah diam ketika semua orang
mendekatinya. Mereka semua langsung memukul disetiap inci tubuh Ansel dan tak
siap menerima serangan.
Hari itu
adalah hari pertama Ansel merasa seharusnya ia tak usah terlalu berharap untuk
mendapatkan seorang teman. Geng Max selalu punya cara untuk menemukan
keberadaanya untuk menagih jatah uang mereka. Bahkan para dosen yang
mengajarpun tak pernah bisa diandalkan karena keluarga geng Max ternyata
mempunyai andil yang besar dalam keberadaan kampus mereka.
Orang tua dari
geng Max adalah perkumpulan orang tua yang cukup hebat sehingga bisa membuat
kampus tempat mereka bersekolah tetap berjalan meskipun tak banyak biaya yang
diminta dari para mahasiswa ataupun mahasiswi dikampus ini. Ya keluarga geng
mereka adalah donatur tetap yang siap membantu siapapun yang ingin bersekolah
dikampus ini.
“Tugas harus
masuk sebelum akhir bulan jika kalian benar-benar ingin lulus,” teriak Dosen
yang sedang mengajar membuat Ansel sadar dari lamunannya.
“Bukankah
Bapak memberi waktu hingga dua bulan?” protes salah satu mahasiswi yang duduk
tepat didepan Ansel.
“Betul Pak,
sangat sulit membujuk masyarakat untuk dijadikan bahan dalam analisis makalah
kami,” sahut seorang mahasiwi yang berada didepan pak Desen.
“Saya tidak
mau tahu, akhir bulan tugas sudah masuk. Pembelajaran hari ini sampai disini
dulu, Terimakasih atas waktunya saya pamit permisi,” ucap Dosen itu yang kini
langsung keluar dari ruang belajar mengajar.
“Terimakasih
pak,” Ucap Mahasiswa dan masiswi setengah tidak rela karena protesan mereta
tidak dihiraukan.
Lalu bagai
tak terjadi apa-apa mereka mereka mulai meributkan apa yang akan mereka lakukan
sekarang bersama teman-teman mereka. Terdengar oleh Ansel ada yang akan
menonton film setelah dari sini, ada yang langsung pulang dan juga akan
menjemput pacar mereka.
Berbeda
dengan Ansel yang bosan sendirian kini malah menyusun rencara bagaimana ia bisa
pulang tanpa ketahuan geng Max seperti seminggu ini. Ansel tak tahu apakah
teman-temannya yang lain yang berada diruangan ini menganggapnya ada, atau
bahkan melihatnya sedikit saja.
Karena
lihatlah walaupun Ansel masuk kedalam kelas dengan penuh luka tapi tak ada satu
pun yang pernah bertanya atau bahkan peduli bagaimana ia mendapatkan luka
tersebut. Mereka hanya tertawa dan berbincang sesuatu yang menurut Ansel begitu
konyol contohnya ada dua orang wanita yang berada didepannya yang sedang
memperebutkan film apa yang paling menarik diminggu ini.
Ansel yang
tak peduli lagi dengan sikap semua orang padanya, kini hanya berniat untuk
pulang. Tapi dipertengah jalan perutnya tiba-tiba mulas, haruskah kini ia
meluangkan waktu kekamar mandi? Geng Max bukankah akan langsung berjaga didepan
Gang seperti biasa untuk menunggunya melewati jalan itu? Jadi sepertinya tidak
akan berbahaya jika ia meluang waktu sebentar untuk mengakhiri penderitaan
perutnya
“Disini kau
rupanya,” Ucap Max yang senang melihat Ansel memasuki kamar mandi tempatnya
berada.
“Sial,” Ucap
Ansel yang menyesal ia memasuki tempat ini karena kebutuhan manusianya yang tak
bisa sebentar saja ia tahan.
Karena
sekarang ia tak mungkin bisa menghidar karena pintu keluar sudah dijaga ketat
oleh geng Max sambil perenggang tubuh mereka. Hal itu menandakan Ansel harus
siap merelakan luka yang baru saja sembuh minggu kemarin karena ia selalu lolos
harus kembali terukir ditubuhnya.
“Bos dia
mengumpat padamu,” Lapor pria yang sepertinya baru Ansel lihat.
“Sebagai
tugas pertamamu karena jika ingin menjadi bagian dari kami, kau nanti mendapat
hak istimewa untuk menjadi pemukul pertama,” ujar Max pada pria itu yang
langsung tersenyum menyeramkan sambil menatap Ansel.
Jadi
benarkan orang yang tak pernah dilihat Ansel ini adalah orang yang baru saja
masuk kedalam kelompok Max, dunia ternyata sudah gila hingga sekumpulan orang
seperti Max saja semakin bertambah. Jika situasi seperti ini bagaimanakah
kelangsungan hidup orang-orang seperti Ansel?
***
Sementara
ditempat lain ada seorang pria yang sedang asik bersenandung sambil
mengemudikan mobil truknya dengan kecepatan yang bisa dikatakan diatas
rata-rata untuk sebuah kendaraan jenis truk. Ia harus mengambil resiko itu karena
ini adalah hari kedua ia bertugas membawa barang yang sangat dibutuhkan oleh
sebuah pabrik secepatnya, hingga membuatnya tidak diperbolehkan tidur oleh
atasannya dengan alasan jika ia beristirahat diperjalan itu akan memakan cukup
banyak waktu.
“Brrukk,”
terdengar suara yang keras dari atas bawah mobilnya, sepertinya ada benda yang
jatuh cukup berat dan tepat diatas mobilnya.
Pria itu
langsung menghentikan mobilnya untuk mengecek benda apa yang jatuh tersebut, ia
pun langusung menepikan mobil truknya dipersimpangan jalan. karena walaupun ia
kini berada ditengah-tengah jalan tol yang biasanya tak cukup ramai untuk
dilalui kendaraan dijam-jam seperti ini, akan sangat berbahaya jika ia parkir
sembarang lalu nantinya akan ada kendaraan yang melintas dengan kecepatan yang tinggi.
Setelah
memarkirkan kendaraannya dengan aman, kini iapun langsung naik keatas mobil
truk tanpa peduli lagi barang yang dibawanya mungkin akan tertunda
kedatangannya. Ia memutuskan untuk memastikan apa yang telah jatuh diatas mobilnya
karena tak ingin ada sesuatu yang terjadi sesuatu yang menakutkan padanya. Walaupun
seharusnya ia juga berpikir begitu jika ia mengendarai mobil dalam keadaan
mengantuk, bukan?.
Tapi
menurutnya jika ia mengemudikan dalam keadaan mengantuk tidak lagi menjadi suatu
yang bahaya lagi baginya. dikarenakan ia sudah terlalu biasa mengemudikan mobil
disaat kondisi yang mengatuk buktinya sampai detik ini ia masih baik-baik saja,
bukan?. Tapi ia berbeda dengan ketakutan dengan mengetahui abenda apa yang tiba-tiba
jatuh diatas mobilnya, ia kini harus segera mengecek apa yang berada diatas mobilnya
untuk mengurangi ketakutaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
baca dlu
next
2022-01-04
1
Yahdinizal
Baca Novelku CINTA DI DALAM WHATSAPP dong THOR!!😊🙏🏻
2021-12-09
0
Libra
mampir kak 😊
2021-12-01
0