Merasa aneh
dengan keadaan sekeliling membuat Ansel siaga diseluruh tubuhnya, ia berjalan
melewati jalan-jalan sempit yang tak biasa digunakan oleh orang pada umumnya
karena ia tak ingin tiba-tiba bertemu dengan kelompok Max ketika ia bersusah
payah untuk meloloskan diri dari kamar mandi tempatnya disekap. Hingga tinggal
melewati satu jalan besar lagi ia akan sampai di gedung apartement miliknya, yang
harus terhenti seketika karena ia mendengar sebuah jeritan orang-orang.
“Tolong..tolong,”
teriak orang-orang yang berhamburan kearah yang berbeda-beda.
“Pergilah,”
ucap seorang pria dewasa setelah membantu berdiri seorang anak yang jatuh akibat
dorongan orang-orang yang berlarian tak menentu arah.
“Terimakasih,”
ucap seorang wanita yang menghampiri si anak yang berlari kearahnya dan
langsung mengendong anak tersebut lalu melanjutkan berlari ketempat yang
berlawanan dari si pria.
“Cepatlah cari
tempat yang tertutup dan tolong jangan berteriak mereka akan menemukan kita lebih
cepat karena suara kita,” ucap seorang pria lain memperingati beberapa orang
yang tadi berteriak meminta pertolongan.
Seolah mengerti
mereka kini berlari dalam diam, berbeda dengan Ansel yang belum mengerti apa
yang sedang terjadi malah dan malah meneruskan untuk berjalan kearah apartemennya berada. ketika ia akan berbelok
kejalur yang tak terlalu diminati orang-orang yang sedang panik entah karena
apa, tiba-tiba ada yang menabraknya hingga ia terjatuh.
Dan bukan
hanya dirinya yang jatuh akibat tubrukan orang-orang yang berusaha melarikan diri
akan tetapi jauh didepannya pun banyak orang yang juga berjatuhan karena saling
dorong bahkan mereka jatuh dengan posisi tubuh mereka saling tumbang tindih dan
tak lama tiba-tiba ada beberapa orang yang datang menghampiri orang-orang yang
jatuh itu langsung mengelilingi orang yang terjatuh itu.
Dari tempat
Ansel terjatuh ia kini bisa melihat dengan jelas orang-orang yang mengelilingi
orang itu malah bertingkah aneh karena mereka bukan bermaksud menolong seperti
kebanyakan sifat manusia, melainkan orang-orang itu malah menggigit orang yang
terjatuh didepannya itu bahkan sampai menyoyak tubuh mereka seolah tubuh manusia
lainnya adalah makanan yang enak.
Ansel langsung menutup mulutnya agar tak
mengeluarkan suara yang akan membuat keberadaannya menarik perhatian, jika
pikirannya benar maka yang dilihatnya saat ini adalah sekumpulan manusia yang
sedang makan manusia lainnya. Apakah kini kanibalisme sudah menjadi kejahatan
yang lumrah hingga mereka melakukan hal itu dengan leluasa seperti yang dilihatnya
saat ini?
Cukup lama Ansel melihat acara makan terkejam ini, dan
betapa kagetnya ia ketika melihat dengan dengan langsung bahwa, orang-orang
yang sudah mati karena beberapa anggota badannya sudah terkoyak oleh kelompok
manusia kejam itu, kini malah hidup kembali dalam beberapa menit setelah Ansel
menyaksikan sendiri bahwa mereka kemungkinan sudah mati karena rasa sakit yang luar
biasa.
Akan tetapi kini
meraka sepertinya tidak memiliki memikiran lagi rasa sakit itu pada tubuh
mereka, walaupun ada bagian tubuh mereka yang tercecer kemana-mana bahkan ada
yang sampai terputus dari beberapa bagian dari tubuh mereka. Mereka kini bergerak
santai dan malah ikut bergabung mengikuti manusia-manusia kejam yang mengoyak
tubuh mereka untuk mencari manusia lainnya untuk menjadi mangsa yang baru bagi
mereka.
“Sial, perutku ingin muntah” ucap Ansel yang ingin
meneriakkan kata itu tapi sekarang ia yakin bukan hal yang tepat untuk
dilakukan.
Karena jika ia nekad mengatakan hal itu maka makhluk kejam itu
akan berlari kearah Ansel yang jaraknya tak terlalu jauh dari mereka, ia
memberanikan diri untuk bersiap berlari sebelum ia menjadi mangsa mereka. Akan
tetapi karena ia yang panik hingga tanpa sengaja ia menabrak sebuah sepeda yang
berada disampingnya sampai benda jatuh dengan suara yang sangat keras.
Akibat dari suara yang dihasilkan oleh benda yang jatuh itu,
perhatian makhluk kejam itu tertuju kearahnya. Ansel langsung berlari sekuat
tenaganya untuk segera pulang ke apartemen karena hanya itu tempat yang terpikirkan
olehnya. Jika lewat depan pintu gerbang pasti akan cukup waktu untuk membukanya
apalagi dalam keadaan segmenting ini ia mungkin akan kehabisan waktu hingga
makhluk itu menangkap sebelum pintu gerbang terbuka.
Kini hanya satu jalan terakhir baginya untuk masuk dengan
aman, dan ia harus berlari dengan secepatnya karena ternyata makhluk aneh itu
semakin bertambah banyak yang kini mengejar dirinya. Ansel yang semakin panik
karena ia tak ingin bernasib sama menjadi sesuatu yang tak ingin ia sebut zombie
karena ia belum yakin nama makhluk itu jadi untuk saat ini ia hanya akan
mengatakan mereka adalah makhluk yang kejam.
Ansel langsung saja memanjat kesebuah pohon yang cukup
besar yang berada disamping sebuah dinding sebuah gedung lain yang berdekatan
dengan apartemennya sebelum salah satu makhluk kejam itu berhasil mengejarnya. Ia
menemukan jalan masuk ini karena ia pernah curiga bahwa geng Max sedang mengikutinya
pulang yang tak mungkin ia tunjukkan kearah manakah ia pulang.
Dan inilah jalan yang lumayan menguras tenaga karena jika
saja kau salah langkah maka kau akan berhadapan dengan jatuhnya kau dari ketinggian
yang akan membuatmuu mati seketika karena jaraknya yang sangat tinggi. Dari
gedung ini ke gedung apartemennya pun dibutuhkan usaha yang mengancam nyawa
karena kau diharuskan untuk melompat dengan tepat jika kau tak ingin berada disebuah
rumah sakit jikapun tempat itu masih ada kini.
**
Berhasil sampai didalam kamar Ansel langsung mencari tahu
apa yang sedang terjadi dengan dunia luar, Pertama-tama ia menyalakan televisi
yang kemungkinan besar akan memberitakan sesuatu yang berhubungan dengan
tingkah manusia yang memakan manusia lainnya. Akan tetapi layar televisi malah
menunjukkan gambar semut yang sangat banyak karena tak adanya siaran
didalamnya.
Tak putus asa Ansel kembali berlari kearah laptop yang
disembunyikannya dan langsung menyalakan benda itu, sementara menunggu benda
itu menyela ia pun juga mencari telepon genggam yang ia sembunyikan lebih rapat
karena takut geng Max mungkin berhasil menerobos apartementnya dan mengetahui
bahwa menyembunyikan barang-barang mewah.
Akan tetapi
tak ada satupun informasi karena seluruh akses sudah ditutup, yang ada dan
satu-satunya pesan yang masuk didalam teleponnya
yaitu pesan dari ayahnya. Pesan itu berisi :
Ansel
sayang ayah harap kau membaca pesan ini karena jika itu benar maka saat ini kau
masih hidup dan ayah selalu yakin akan hal itu. Ayah hanya ingin mematikan
mulai dari saat kau membaca pesan ini ayah mohon janganlah kau keluar rumah
jika benar-benar tak mempunyai sesuatu yang benar-benar genting kau butuhkan,
tutup pintu rapat-rapat, jangan biarkan satu orangpun masuk jika kau tak
mengenalnya atau orang tersebut tak bisa berkomunikasi layaknya manusia normal.
Pastikan
bahan makan selalu cukup untuk beberapa saat yang ayah juga belum ketahui
sampai kapan, tapi jika kau tak mempunyainya pastikan kau mendapatkan secara
sembunyi-sembunyi. Mungkin ini adalah pesan terakhir dariku tapi ku mohon
kemanapun kau nanti berada pastikan kau membawa benda ini karena mungkin saja
benda ini akan berfungsi kembali jika keadaan sudah aman, Aku benar-benar menyayangimu
Nak mudah-mudahan kita akan bertemu kembali secepatnya.
NB: Aku akan menemukan
cara apapun untuk menolongmu nak, sekarang pastikan saja sampai saat itu tiba
kau tetap hidup.
***
Beruntung
Ansel sudah pulang ke apartementnya yang berada dilantar sepuluh dan mempunyai
cukup persediaan makanan untuk beberapa hari kedepan. Ia yakin bantuan akan
datang jika ia menunggu dan berjuang untuk menjaga diri sendiri untuk saat ini.
Setelah
mendapatkan pesan dari ayahnya ia langsung mengunci rapat pintu dan juga
jendela sehingga tak akan diketahui bahwa kamar ini masih ada satu manusia yang
hidup. Ia mengintip lewat cermin yang sebelumnya ia rancang untuk memudahkannya
untuk mengetahui apa yang sedang terjadi diluar sana dengan dirinya tersembunyi
didalam kamarnya.
Dan memang
benar keadaan semakin mengila diluar sana, ia mengintip seharian untuk
mengetahui dengan jelas bagaimana orang lain yang telah menjadi korban ataupun
kiat-kiat agar bisa lolos dari mereka. Dan benar saja dua bulan setelah keadaan
menjadi kacau, ia mendapatkan sebuah petunjuk yang luar biasa dari
pengintaiannya.
Yaitu:
1. Makhluk itu akan
mengubahmu jika kau tergigit atau terluka karena anggota tercakar sedikit saja.
2. Makhluk itu hanya akan
menyerang jika kau terlihat oleh kedua mata mereka.
3. Makhluk itu juga peka
terhadap suara, jadi pastikan kau tak membuat suara apapun jika sedang
bersembunyi.
4. Ini yang paling penting,
jika kau ingin membunuh mereka pastikan kau cukup dalam merusak atau menusuk
otak mereka. Sepertinya titik itulah yang membuat mereka bertahan dari kematian
mereka.
5. Yang paling penting dan
yang membuat Ansel takjud adalah ada beberapa orang yang berbuat nekad karena berhasil
melewati mereka dengan cara mereka menempelkan beberapa bagian dari tubuh
makhluk itu pada badan mereka dan yang paling penting juga adalah bertingkah
bagai salah satu dari mereka.
Semua itu berhasil Ansel pelajari
karena jika bantuan tak juga datang untuk beberapa bulan ini, ia khawatir stock
makanan yang ia punya akan ludes habis. Jadi mau tak mau ia harus bersiap
mencari makanannya keluar dari apartement yang nyaman ini, terus berharap ada
pasukan apapun yang membawanya keluar dari situasi seperti ini dengan selamat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
baca dlu
hmmm
2022-01-04
0