Bab 4 Manusia kejam atau Kanibal?

Merasa aneh

dengan keadaan sekeliling membuat Ansel siaga diseluruh tubuhnya, ia berjalan

melewati jalan-jalan sempit yang tak biasa digunakan oleh orang pada umumnya

karena ia tak ingin tiba-tiba bertemu dengan kelompok Max ketika ia bersusah

payah untuk meloloskan diri dari kamar mandi tempatnya disekap. Hingga tinggal

melewati satu jalan besar lagi ia akan sampai di gedung apartement miliknya, yang

harus terhenti seketika karena ia mendengar sebuah jeritan orang-orang.

“Tolong..tolong,”

teriak orang-orang yang berhamburan kearah yang berbeda-beda.

“Pergilah,”

ucap seorang pria dewasa setelah membantu berdiri seorang anak yang jatuh akibat

dorongan orang-orang yang berlarian tak menentu arah.

“Terimakasih,”

ucap seorang wanita yang menghampiri si anak yang berlari kearahnya dan

langsung mengendong anak tersebut lalu melanjutkan berlari ketempat yang

berlawanan dari si pria.

“Cepatlah cari

tempat yang tertutup dan tolong jangan berteriak mereka akan menemukan kita lebih

cepat karena suara kita,” ucap seorang pria lain memperingati beberapa orang

yang tadi berteriak meminta pertolongan.

Seolah mengerti

mereka kini berlari dalam diam, berbeda dengan Ansel yang belum mengerti apa

yang sedang terjadi malah dan malah meneruskan untuk berjalan  kearah apartemennya berada. ketika ia akan berbelok

kejalur yang tak terlalu diminati orang-orang yang sedang panik entah karena

apa, tiba-tiba ada yang menabraknya hingga ia terjatuh.

Dan bukan

hanya dirinya yang jatuh akibat tubrukan orang-orang yang berusaha melarikan diri

akan tetapi jauh didepannya pun banyak orang yang juga berjatuhan karena saling

dorong bahkan mereka jatuh dengan posisi tubuh mereka saling tumbang tindih dan

tak lama tiba-tiba ada beberapa orang yang datang menghampiri orang-orang yang

jatuh itu langsung mengelilingi orang yang terjatuh itu.

Dari tempat

Ansel terjatuh ia kini bisa melihat dengan jelas orang-orang yang mengelilingi

orang itu malah bertingkah aneh karena mereka bukan bermaksud menolong seperti

kebanyakan sifat manusia, melainkan orang-orang itu malah menggigit orang yang

terjatuh didepannya itu bahkan sampai menyoyak tubuh mereka seolah tubuh manusia

lainnya adalah makanan yang enak.

Ansel langsung menutup mulutnya agar tak

mengeluarkan suara yang akan membuat keberadaannya menarik perhatian, jika

pikirannya benar maka yang dilihatnya saat ini adalah sekumpulan manusia yang

sedang makan manusia lainnya. Apakah kini kanibalisme sudah menjadi kejahatan

yang lumrah hingga mereka melakukan hal itu dengan leluasa seperti yang dilihatnya

saat ini?

Cukup lama Ansel melihat acara makan terkejam ini, dan

betapa kagetnya ia ketika melihat dengan dengan langsung bahwa, orang-orang

yang sudah mati karena beberapa anggota badannya sudah terkoyak oleh kelompok

manusia kejam itu, kini malah hidup kembali dalam beberapa menit setelah Ansel

menyaksikan sendiri bahwa mereka kemungkinan sudah mati karena rasa sakit yang luar

biasa.

Akan tetapi kini

meraka sepertinya tidak memiliki memikiran lagi rasa sakit itu pada tubuh

mereka, walaupun ada bagian tubuh mereka yang tercecer kemana-mana bahkan ada

yang sampai terputus dari beberapa bagian dari tubuh mereka. Mereka kini bergerak

santai dan malah ikut bergabung mengikuti manusia-manusia kejam yang mengoyak

tubuh mereka untuk mencari manusia lainnya untuk menjadi mangsa yang baru bagi

mereka.

“Sial, perutku ingin muntah” ucap Ansel yang ingin

meneriakkan kata itu tapi sekarang ia yakin bukan hal yang tepat untuk

dilakukan.

Karena jika ia nekad mengatakan hal itu maka makhluk kejam itu

akan berlari kearah Ansel yang jaraknya tak terlalu jauh dari mereka, ia

memberanikan diri untuk bersiap berlari sebelum ia menjadi mangsa mereka. Akan

tetapi karena ia yang panik hingga tanpa sengaja ia menabrak sebuah sepeda yang

berada disampingnya sampai benda jatuh dengan suara yang sangat keras.

Akibat dari suara yang dihasilkan oleh benda yang jatuh itu,

perhatian makhluk kejam itu tertuju kearahnya. Ansel langsung berlari sekuat

tenaganya untuk segera pulang ke apartemen karena hanya itu tempat yang terpikirkan

olehnya. Jika lewat depan pintu gerbang pasti akan cukup waktu untuk membukanya

apalagi dalam keadaan segmenting ini ia mungkin akan kehabisan waktu hingga

makhluk itu menangkap sebelum pintu gerbang terbuka.

Kini hanya satu jalan terakhir baginya untuk masuk dengan

aman, dan ia harus berlari dengan secepatnya karena ternyata makhluk aneh itu

semakin bertambah banyak yang kini mengejar dirinya. Ansel yang semakin panik

karena ia tak ingin bernasib sama menjadi sesuatu yang tak ingin ia sebut zombie

karena ia belum yakin nama makhluk itu jadi untuk saat ini ia hanya akan

mengatakan mereka adalah makhluk yang kejam.

Ansel langsung saja memanjat kesebuah pohon yang cukup

besar yang berada disamping sebuah dinding sebuah gedung lain yang berdekatan

dengan apartemennya sebelum salah satu makhluk kejam itu berhasil mengejarnya. Ia

menemukan jalan masuk ini karena ia pernah curiga bahwa geng Max sedang mengikutinya

pulang yang tak mungkin ia tunjukkan kearah manakah ia pulang.

Dan inilah jalan yang lumayan menguras tenaga karena jika

saja kau salah langkah maka kau akan berhadapan dengan jatuhnya kau dari ketinggian

yang akan membuatmuu mati seketika karena jaraknya yang sangat tinggi. Dari

gedung ini ke gedung apartemennya pun dibutuhkan usaha yang mengancam nyawa

karena kau diharuskan untuk melompat dengan tepat jika kau tak ingin berada disebuah

rumah sakit jikapun tempat itu masih ada kini.

**

Berhasil sampai didalam kamar Ansel langsung mencari tahu

apa yang sedang terjadi dengan dunia luar, Pertama-tama ia menyalakan televisi

yang kemungkinan besar akan memberitakan sesuatu yang berhubungan dengan

tingkah manusia yang memakan manusia lainnya. Akan tetapi layar televisi malah

menunjukkan gambar semut yang sangat banyak karena tak adanya siaran

didalamnya.

Tak putus asa Ansel kembali berlari kearah laptop yang

disembunyikannya dan langsung menyalakan benda itu, sementara menunggu benda

itu menyela ia pun juga mencari telepon genggam yang ia sembunyikan lebih rapat

karena takut geng Max mungkin berhasil menerobos apartementnya dan mengetahui

bahwa menyembunyikan barang-barang mewah.

Akan tetapi

tak ada satupun informasi karena seluruh akses sudah ditutup, yang ada dan

satu-satunya pesan yang masuk  didalam teleponnya

yaitu pesan dari ayahnya. Pesan itu berisi :

Ansel

sayang ayah harap kau membaca pesan ini karena jika itu benar maka saat ini kau

masih hidup dan ayah selalu yakin akan hal itu. Ayah hanya ingin mematikan

mulai dari saat kau membaca pesan ini ayah mohon janganlah kau keluar rumah

jika benar-benar tak mempunyai sesuatu yang benar-benar genting kau butuhkan,

tutup pintu rapat-rapat, jangan biarkan satu orangpun masuk jika kau tak

mengenalnya atau orang tersebut tak bisa berkomunikasi layaknya manusia normal.

Pastikan

bahan makan selalu cukup untuk beberapa saat yang ayah juga belum ketahui

sampai kapan, tapi jika kau tak mempunyainya pastikan kau mendapatkan secara

sembunyi-sembunyi. Mungkin ini adalah pesan terakhir dariku tapi ku mohon

kemanapun kau nanti berada pastikan kau membawa benda ini karena mungkin saja

benda ini akan berfungsi kembali jika keadaan sudah aman, Aku benar-benar menyayangimu

Nak mudah-mudahan kita akan bertemu kembali secepatnya.

NB: Aku akan menemukan

cara apapun untuk menolongmu nak, sekarang pastikan saja sampai saat itu tiba

kau tetap hidup.

***

Beruntung

Ansel sudah pulang ke apartementnya yang berada dilantar sepuluh dan mempunyai

cukup persediaan makanan untuk beberapa hari kedepan. Ia yakin bantuan akan

datang jika ia menunggu dan berjuang untuk menjaga diri sendiri untuk saat ini.

Setelah

mendapatkan pesan dari ayahnya ia langsung mengunci rapat pintu dan juga

jendela sehingga tak akan diketahui bahwa kamar ini masih ada satu manusia yang

hidup. Ia mengintip lewat cermin yang sebelumnya ia rancang untuk memudahkannya

untuk mengetahui apa yang sedang terjadi diluar sana dengan dirinya tersembunyi

didalam kamarnya.

Dan memang

benar keadaan semakin mengila diluar sana, ia mengintip seharian untuk

mengetahui dengan jelas bagaimana orang lain yang telah menjadi korban ataupun

kiat-kiat agar bisa lolos dari mereka. Dan benar saja dua bulan setelah keadaan

menjadi kacau, ia mendapatkan sebuah petunjuk yang luar biasa dari

pengintaiannya.

Yaitu:

1.     Makhluk itu akan

mengubahmu jika kau tergigit atau terluka karena anggota tercakar sedikit saja.

2.    Makhluk itu hanya akan

menyerang jika kau terlihat oleh kedua mata mereka.

3.    Makhluk itu juga peka

terhadap suara, jadi pastikan kau tak membuat suara apapun jika sedang

bersembunyi.

4.    Ini yang paling penting,

jika kau ingin membunuh mereka pastikan kau cukup dalam merusak atau menusuk

otak mereka. Sepertinya titik itulah yang membuat mereka bertahan dari kematian

mereka.

5.    Yang paling penting dan

yang membuat Ansel takjud adalah ada beberapa orang yang berbuat nekad karena berhasil

melewati mereka dengan cara mereka menempelkan beberapa bagian dari tubuh

makhluk itu pada badan mereka dan yang paling penting juga adalah bertingkah

bagai salah satu dari mereka.

Semua itu berhasil Ansel pelajari

karena jika bantuan tak juga datang untuk beberapa bulan ini, ia khawatir stock

makanan yang ia punya akan ludes habis. Jadi mau tak mau ia harus bersiap

mencari makanannya keluar dari apartement yang nyaman ini, terus berharap ada

pasukan apapun yang membawanya keluar dari situasi seperti ini dengan selamat.

Terpopuler

Comments

baca dlu

baca dlu

hmmm

2022-01-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!