RESET
“Tuhan mendengarkan doa yang kau panjatkan dengan rasa putus asa”
“Tuhan memberimu kesempatan untuk me-Reset kehidupanmu. Akankah kau memperoleh kebahagiaan di kehidupanmu yang baru”
Ecla Chasa vanny adalah seorang gadis berusia 18 tahun.Orang tuanya meninggal dikarenakan kecelakaan.Vanny lebih memilih hidup seorang diri ketimbang bersama saudara, beruntung Vanny merupakan salah satu murid cerdas disekolahnya sehingga dia selalu memperoleh beasiswa setiap tahunnya.Vanny terbilang gadis yang sangat mandiri. Selama dia bisa melakukannya sendiri, dia tidak akan meminta bantuan ke orang lain.
Hari ini Vanny tidak biasanya bangun kesiangan untuk berangkat sekolah.Dia selalu berangkat bersama temannya Ira dan Eka.
“Aissh! Kenapa sih harus bangun kesiangan segala dihari pertama ujian!” gerutu Vanny sambil memasukkan buku-buku dan alat tulisnya ke dalam tas.
“Van, cepetan sudah telat nih!” seru Ira yang sudah lama menunggu didepan rumah Vanny bersama Eka.
“Iya bentar! Aku sedang pakai sepatu nih!” Vanny berteriak sambil memasang kaoskaki dan sepatunya.
“Kamu ngapain aja sih dari tadi? Lupa apa kalau hari ini kita lagi ujian, Van?” kesal Ira karena tidak biasanya Vanny seperti ini.
“Untung aja sekolahnya dekat dari rumah kamu, Van! Gimana kalau jauhudah kita tinggal yah, Ir?” Eka pun akhirnya merasa kesal juga.
“Maafkan aku teman-teman, sepertinya karena semalam aku tidur kemalaman jadi bangunnya malah kesiangan,hehehe!” jelas Vanny dengan senyum polosnya sambil mengunci pintu.
“Sudahlah!! Ayo cepat sudah telat,Nih!” Ira yang tidak sabaran menarik Vanny dan Eka untuk jalan.
“Bagaimana kalau kita lari saja,biar ngga telat amat?” Vanny mengajak kepada kedua temannya.
“Okayy!” sahut Eka yang mulai bersedia berlari.
“Setuju!” sahut Ira ikut berlari sambil menggandeng tangan Vanny dan Eka.
Mereka berlari sambil tertawa riang, walaupun pada akhirnya masih tetap telat juga tapi untung saja masih diperbolehkan untuk mengikuti ujian.Vanny dan temannya memang murid kelas 3 Smk jurusan Akuntansi yang sebentar lagi akan lulus.
Ira dan Eka sepertinya akan melanjutkan ke jenjang kuliah, karena orang tua mereka yang terbilang cukup kaya untuk membiayai uang kuliah mereka.Namun tidak dengan Vanny,dia mungkin memilih untuk bekerja karena dia harus menghidupi dirinya sendiri.
“Van, apa itu yang sedang kamu pegang?” tanya Eka yangmemposisikan duduk disamping Vanny diikuti Ira.
“Bukankah itu beasiswa kuliah dikota X, yah?” tanya Ira yang penasaran dengan formulir yang dipegang Vanny saat ini.
“Hmm, benar! Bu wiwin yang memberikannya untukku,” jelas Vanny yang sedikit nampak murung.
“Kenapa, Van? Bukankah bagus dengan begitu kamu bisa lanjut kuliah. Yahhh.... walaupun harus ke kota X, Sih!” sahut Ira yang mencoba menyemangati Vanny.
“Iya, Sih! Tapi sepertinya aku tidak akan pergi, Ir!” Vanny kembali melanjutkannya lagi.
“Kenapa, Van? Ini kesempatan yang sangat langka, Loh?” tanya Ira penasaran dengan alasan Vanny menolak beasiswa yang jadi rebutan para siswa pintar disekolahannya.
“Iya, Van!! Hanya murid tertentu saja yang diajukan beasiswa oleh bu Wiwin, kenapa kau malah tidak mau menerimanya?” tanya Eka yang juga penasaran pada sahabatnya itu.
“Bukannya seperti itu,Ir!” Vanny mencoba menjelaskan alasannya, tetapi dia bingung harus memulainya dari mana.
“Lalu apa alasannya, Van?” tanya Ira yang menjadi bingung sendiri dengan sikap Vanny.
“Kalian tahu kan aku tinggal seorang diri! Uang asuransi orangtuaku diambil semua oleh Pamanku. Aku hanya diberi untuk makan dan uang jajan saja!” Pada akhirnya Vanny pun mulai mengungkapkan alasan dia menolak beasiswa itu.
“Apa kau masih bingung nanti biaya hidupmu disana gimana, Yah?” ujar Eka mencoba menebak yang hanya ditanggapi dengan anggukan kepala oleh Vanny.
“Paman kamu tega banget sih, Van! Masa semua uang asuransi dipakai semua untuk keluarganya dan kau.....?” sahut Ira kesal hingga tak sanggup lagi melanjutkan kata-katanya.
Kini Vanny pun sudah tidak sanggup lagi membendung air matanya, karena menginggat kembali kematian orang tuanya dan perlakuan buruk Pamannya.
“Sudahlah, Van! Jangan menangis lagi! Semua pasti ada jalan keluarnya!” ucap Ira yang langsung memeluk Vanny untuk menenangkan dan mencoba menghiburnya.
“Iya, Van! Apapun keputusanmu, kami akan selalu berada disampingmu baik susah maupun senang!” sahut Eka sambil memeluk sahabatnya yang malang itu.
“Terima kasih teman-teman!!! Aku tidak tahu bagaimana jadinya kalau aku tidak mempunyai kalian.Aku sangat bersyukur pada Tuhan telah memberiku sahabat seperti kalian ini!” ucap Vanny yang menghapus air matanya, lalu mempererat pelukan mereka.
“Aku juga Van, Ir! I Love U!” ucap Eka yang malah membuat kalian bertiga tertawa bersama-sama.
“I Love U too, Ek!” sahut Ira tertawa.
“Kalian sahabat terbaikku, I Love U so muchhh....!” ucap Vanny yang hampir mencium Ira dan Eka, namun malah ditampol oleh Ira dan Eka.
“Apaan sih, Van! Jijik tahu?” sahut Ira yang jadi merinding karena ulah Vanny.
“Iya, Van! Ntar dikira kita lesbi gimana?” sahut Eka yang terus saja membuat kalian tertawa.
“Biarin! Wee!” ucap Vanny sambil menjulurkan lidahnya.
“Lalu bagaimana keputusanmu, Van?” tanya Ira yang masih penasaran dengan keputusan yang akan Vanny ambil.
“Tentu saja aku akan bekerja untuk memenuhi kebutuhanku!” jelas Vanny sambil tersenyum manis untuk menutupi kepedihannya.
“Kalau kau butuh bantuan hubungi kami,Okay?” sahut Eka tersenyum, dia sangat mengerti dengan perasaan Vanny saat ini.
"Siappp!!" Vanny menyahutinya dengan cepat.
“Lalu bagaimana dengan kalian, apakah kalian sudah memutuskan masuk universitas mana?” tanya Vanny penuh antusias, walaupun teman-temannya tahu bahwa Vanny hanya berpura-pura tegar.
“Kami akan masuk ke Universitas A,Van!” jawab Eka yang tak bisa menutupi raut wajah sedihnya saat menatap Vanny.
“Jadi kalian memutuskan ke Universitas yang sama, Yah! Bagus dong kalau begitu!” ucap Vanny yang masih tampak ceria.
“Kamu bisa kok datang kapan menemui kami disana jangan sungkan. Janji loh, Van!” sahut Ira sambil menunjukkan jari kelingkingnya pada Vanny untuk berjanji.
“Tentu, aku berjanji!" ucap Vanny tersenyum sambil mengaitkan jari kelingkingnya dengan kedua sahabatnya itu untuk berjanji, walaupun mungkin pada akhirnya Vanny tidak dapat memenuhi janjinya tersebut hanya Tuhan yang tahu jalan hidup seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Fahmi Ardiansyah
iya author aku juga Bru mampir niih
2025-01-09
0
Ayay Nya Yuda
hay hay hay othor,aku mampirrr semoga syeeeruuuu
2024-06-04
0
Febita Wijaya
semoga seru yg mumbuat aku semangat baca nya
2022-10-11
0