Setelah itu dia tidak sadarkan diri. Yatno langsung membawa Vanny ke kamar VVIP no.1105 yang sudah ditunggu oleh Rentenir itu dan beberapa koleganya.
“Tuan, sesuai dengan perintah anda!” ujar Yatno yang menunjukkan wajah Vanny yang digendongnya, lalu di baringkan di kasur.
“Bagus! Dia sangat cantik dan masih sangat muda!” ucap Rentenir itu dengan seringainya ketika melihat tubuh Vanny.
“Berarti hutang saya lunas bukan, Tuan!” tanya Yatno memastikan dengan apa yang dijanjikan Rentenir itu, jika berhasil membawa Vanny.
“Tentu saja! Dan ini bonus untukmu!” ucap Rentenir itu lalu memberikan amplop berisi uang Cash senilai 30 juta.
“Terima kasih, Tuan! Selamat bersenang-senang, Tuan!” ucap Yatno yang berlalu pergi dengan senang hati.
Karena bukan hanya hutangnya saja yang lunas, tetapi dia juga mendapat 30 juta dengan mudahnya. Yatno bahkan tidak peduli apa yang akan gadis malang itu alami, di otak Yatno yang penting dia bisa bersenang-senang dengan istrinya menggunakan uang itu.
...****************...
Sementara itu Vanny mulai sadar dari pengaruh obat nya .Kepalanya sangat pusing. Namun dia tidak pedulikan, yang dia pedulikan sekarang apa yang akan terjadi pada dirinya yang saat ini sedang ditatap oleh 3 pria hidung belang dengan tatapan yang sangat bernafsu ingin menerkamnya kapan saja.
“Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan dari saya? Kumohon Tuan lepaskan saya! Hiks…hiks…,” pinta Vanny yang sudah menangis karena ketakutan.
“Melepaskanmu? Itu tidak mungkin, Sayang! Kami sudah membayar tubuhmu itu dengan harga yang cukup mahal. Mana mungkin kami lepaskanmu sebelum kami puas dengan tubuhmu ini! Hahahahha….,” ujar Rentenir itu yang mulai mendekati tubuh mungil Vanny yang semakin beringsut ketakutan setelah mendengar perkataannya.
“Tuan, kumohon kasihanilah saya! Kumohon, Tuan!” ucap Vanny memelas, namun semua itu percuma saja karena tidak dihiraukan sedikitpun oleh ketiga Rentenir itu.
Rentenir itu kini sudah menindih tubuh Vanny dan membuka semua pakaian yang Vanny pakai dengan paksa. Kini tubuh Vanny Nucked tanpa sehelai benang pun, begitu pun dengan ketiga pria hidung belang itu.
Vanny terus menangis, memohon dan bahkan berteriak minta tolong, namun tidak ada orang yang datang untuk membantunya satu pun.
Kini Vanny hanya pasrah melihat tubuhnya yang dinikmati para hidung belang itu secara bergantian, karena percuma saja dia memberontak kesuciannya pun sudah terlanjur direnggut dengan paksa. Mereka melakukannya sampai benar-benar puas.
“Tubuhnya benar-benar memuaskan, bukan?Hahahhaha……,” ujar Rentenir itu pada pria satunya sambil memakai pakaiannya kembali.
“Hahahah….Benar-benar sangat memuaskan! Lalu bagaimana dengannya? Apa kita tinggalkan saja disini!” sahut pria satunya pada si Rentenir.
“Biarkan saja! Walaupun kita berikan pada pengemis mereka tidak akan mau memakannya! Hahaha.......!” seru Rentenir itu sambil terus tertawa terbahak-bahak bersama dua pria lainnya dan pergi begitu saja meninggalkan Vanny tergeletak tak berdaya diatas kasur.
Vanny hanya bisa menangis dan menangis mengutuki dirinya sendiri yang begitu terasa menjijikan karena dinikmati oleh para hidung belang.
Dan semua itu karena keserakahan Pamannya sendiri. Vanny bahkan tidak percaya bahwa Pamannya akan setega itu menjualnya pada pria hidung belang, bukan hanya satu tapi tiga hidung belang dimanakah hati nurani pamannya itu. Hiks hiks hiks hiks hiks………
Vanny pun memakai pakaiannya kembali, lalu berjalan tanpa arah tujuan. Seakan jiwanya telah mati karena masa depannya telah hancur tanpa tersisa sedikitpun. Vanny berjalan dijalanan dengan keadaan yang begitu kacau.
“Paman! Kenapa kau tega sekali padaku! Hiks .... hiks .... hiks ...... hiks .... kau mengambil uang asuransi orang tuaku dan sekarang ... hiks ... hiks .... hiks ....hiks….”
Tangisan Vanny yang begitu pilu disepanjang jalan yang sedang ramai kendaraan berlalu lalang.
“Papa...! Mama....! Aku ingin bersama kalian ... hiks ..... hiks ....hiks ...... aku bahkan tidak sanggup menemui kalian dengan keadaanku yang menjijikan seperti ini ... hiks ....hiks ....hiks ...hiks ….” Ucap Vanny tak berdaya yang kini berjongkok ditepi jalan sambil menangis tersedu-sedu.
“Tuhan….hiks ... hiks ..... hiks ….. Sebenarnya salah apa diriku? Kenapa aku harus hidup hanya untuk menderita seperti ini…. Kenapa Tuhan ....? Kenapa….? Tuhan tolong aku .... hiks .....hiks .... hiks .....Tuhan aku ingin bahagia ..... hiks ... hiks .... hiks .....Tuhan tolong…! Hiks....” pinta Vanny yang merasa sangat putus asa dengan kehidupannya yang sudah hancur.
Entah setan apa yang merasuki otak Vanny, tiba-tiba ia menatap kearah jalan raya yang cukup padat lalu lintasnya.
“Tuhan .... jika ada kehidupan selanjutnya kumohon berikan aku kehidupan yang bahagia .... hiks .... hiks .... hiks ..... hiks!” ucap Vanny sambil menangis, lalu ia pun berlari dengan cepat kearah salah satu truk yang sedang melintas dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Dan setelah itu terdengar suara BRUKK….BRAKK….BRAKK…BRAKK…
Vanny pada akhirnya menabrakkan diri atau truk itu menabrak dirinya sama saja, pada akhirnya Vanny tergeletak ditengah jalan dengan bersimbah darah.
“Tuhan….kumohon dengarkan doa ku kali ini saja….” Ucapan terakhir Vanny sebelum dia menutup matanya untuk menghadap Tuhan dialam yang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Fahmi Ardiansyah
semoga berreikarnasi ke tubuh gadis yg lain.supaya bisa membalaskan dendam orgtuanya n dirinya yg udh di jual itu.
2025-01-09
0
Fahmi Ardiansyah
ya Alloh semoga ada penolong dtng tuk menyelamatkan Vanny
2025-01-09
0
Zuraida Zuraida
semoga pamannya mendapat balasan lebih berat
2023-05-10
0