...****************...
Hari perpisahan sekolah pun tiba. Acara yang diadakan dengan meriah, namun meriah juga tangis mereka yanag akan menjalani kehidupan mereka masing-masing. Baik itu kehidupan yang bahagia maupun kehidupan yang penuh dengan air mata.
Setelah hari perpisahan,Vanny belum bertemu lagi dengan sahabatnya Ira dan Eka, karena mereka sibuk mengurusi persyaratan dan ujian masuk universitas A yang sangat sulit. Sementara Vanny berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengannya yang hanya lulusan smk.
...****************...
Dilain sisi, Pamannya Vanny yang hanya seorang pengangguran dan hobi berjudi itu ternyata telah menghabiskan uang asuransi orang tua Vanny dan bahkan masih berhutang pada Rentenir dengan jumlah yang cukup besar.
Suatu hari para Rentenir datang dengan beberapa anak buahnya untuk menagih hutang pada Pamannya Vanny yang bernama Yatno.
“Yatno!!! Mana uang yang kau janjikan hari ini,jangan bilang lagi kau akan membayar besok dan besok lagi. Aku ingin hari ini juga! Mana berikan!” teriak Rentenir itu yang sudah berada tepat didepan rumah Yatno dengan membawa beberapa anak buahnya.
“Saya benar-benar belum memiliki uang itu, Tuan! Kumohon berikan waktu beberapa hari lagi!” Yatno langsung bersujud dihadapan Rentenir itu sambil memohon-mohon meminta belas kasihan.
“Alasan terus saja kau, Yatno! Kalian cepat beri dia pelajaran agar dia tahu bahwa saya tidak pernah main-main!” perintah Rentenir itu pada anak buahnya yang langsung mereka laksanakan.
Sekitar lima orang memukuli Yatno tanpa ampun hingga istrinya keluar. Sedangkan para tetangganya hanya bisa menyaksikan dari kejauhan karena memang kejadian itu sudah sering terjadi pada Yatno dan istinya.
“Ada apa ini? Kenapa kalian memukuli suami saya?” Shopia, istri yatno langsung berlari menghampiri suaminya yang tergeletak ditanah.
“Yatno telah berhutang padaku 50 juta dan dia terus saja membuat alasan untuk tidak membayarnya. Ini hanya pelajaran kecil untuknya!” jelas Rentenir itu dengan lantang.
“Tapi kami memang tidak memiliki uang saat ini! Jadi kumohon beri kami sedikit waktu lagi?” pinta istrinya memohon sambil menangis ketakutan dihadapan sang Rentenir.
“Hmmm...... Kalau dilihat-lihat kau cantik juga! Kalau begitu kau saja untuk membayar hutang suamimu. Kau akan ku jadikan pelacur di Bar milikku! Hahaha!” tawa Rentenir itu yang membuat orang mendengarnya akan ketakutan.
Sementara yatno dan istri nampak begitu terkejut ketika mendengarnya.
“Tidak, Tuan!! Saya mohon jangan bawa istri saya!” Yatno memohon sambil memegangi salah satu kaki Rentenir itu.
“Lepaskan tangan kotormu dari kakiku! (menendang Yatno dengan kasarnya) Kenapa kalian diam saja! Cepat tangkap wanita itu dan bawa ke hotel. Saya akan menikmatinya dulu baru ku jual!” seringai Rentenir itu benar-benar membuat Shopia semakin ketakutan.
Sang Rentenir memperhatikan tubuh dan wajah istri Yatno yang begitu menggodayang saat ini sudah ditangkap oleh anak buahnya.
“Tuan, saya mohon lepaskan saya! Saya tidak ingin jadi pelacur!” Istri Yatno yang berusaha memberontak, namun percuma saja.
“Cepat bawa dia pergi saja!” perintah Rentenir itu tanpa memperdulikan Yatno dan istrinya yang terus memohon.
“Tidak,…jangan! Kumohon lakukan sesuatu?” pinta istrinya kepada Yatno wajah sudah terlihat sangat ketakutan.
“Tunggu, Tuan!!!! Kumohon lepaskan istri saya! Saya mempunyai keponakan yang sangat cantik, dia baru berusia 18 tahun dan saya yakin dia masih perawan. Saya mohon biarkan dia menggantikan istri saya, Tuan!” jelas Yatno sambil terus bersujud dan terus memohon.
“Benarkah??? Kau tidak sedang membohongiku, bukan?” tanya Rentenir itu pada Yatno dengan tatapan tajam untuk memastikan bahwa Yatno tidak akan membohonginya lagi seperti sebelumnya.
“Saya bersumpah, Tuan! Saya akan membawanya langsung pada Tuan malam ini!” jawab Yatno dengan penuh kenyakinan berharap Rentenir itu mempercayai janjinya kali ini.
“Hmmm.... baiklah! Bawa gadis yang kau maksud itu ke hotel K malam ini dikamar VVIP nomor 1105!” perintah Rentenir itu pada Yatno memberitahu tempatnya menunggu.
“Baik, Tuan! Terima kasih Tuan. Saya pasti akan membawanya!” ucap Yatno yang masih bersujud dikaki sang Rentenir sambil terus mengucapkan terima kasih karena bersedia menukar istrinya dengan keponakannya sendiri.
“Lepaskan dia, ayo kita pergi!” perintah Rentenir itu pada anak buahnya dan langsung meninggalkan Yatno dan istrinya begitu saja.
“Sayang, kau baik-baik saja kan?” tanya Yatno khawatir yang langsung menghampiri sang istri untuk memastikan keadaannya.
Walaupun dia sangat suka bejudi dan mabuk-mabukan, tetapi bagi Yatno istrinya adalah dunianya. Dia sangat cinta mati pada istrinya.
“Bagaimana kau terlibat dengan rentenir itu! Karena olehmu,aku hampir saja dijadikan pelacur!” teriak istrinya yang sangat marah dengan perbuatan Yatno kali ini.
“Maafkan aku, sayang! Aku tahu aku melakukan kesalahan besar padamu. Untung aku masih mempunyai keponakan yang cantik, jadi kita bisa bebas kali ini!” kata Yatno dengan santainya tanpa memikirkan keadaan Vanny nanti bagaimana.
“Terserah padamu! Yang penting jangan libatkan aku lagi pada masalah seperti ini!” ucap istrinya yang juga tidak peduli pada nasib Vanny.
Lalu meninggalkan Yatno masuk kedalam rumah dengan raut wajahnya yang masih terlihat kesal. Yatno pun mengikuti istrinya masuk kedalam rumah.
Sesampainya didalam rumah, Shopia mendudukan tubuhnya disalah satu kursi yang berada diruang tamu yang kemudian diikuti oleh Yatno yang sengaja duduk didekat istrinya yang masih merajuk karena kejadian tadi.
"Sayang, ayolah jangan merajuk begitu nanti cantiknya hilang, gimana!" Yatno masih terus membujuk istrinya agar tidak marah lagi.
"Bagaimana bisa kau bersikap santai seperti ini, setelah membuat keributan diluar tadi, Hah!" seru Shopia, suaranya meninggi saat melihat suaminya yang seperti tidak ada kapoknya itu.
"Lohhhh.....memangnya kenapa? Bukankah sudah ada Vanny maka masalah selesai, dong!" sahut Yatno yang malah duduk santai sambil menyalakan sebatang rokok yang ada diatas meja.
"Apa kau pikir Vanny akan semudah itu menurutimu! Apalagi kalau sampai dia tahu bahwa dirinya akan dijual sebagai pelacur!" ujar Shopia yang masih merasa ketakutan lagi ketika mengingat kejadian tadi.
"Kau tenang saja, sayang! Semua rencana sudah ada disini!" sahut Yatno yang menunjukan ke arah kepalanya.
"Kau yakin bisa mengurusnya sendiri!" ujar Shopia memastikan rencana suaminya itu akan berhasil.
"Kenapa, kau tidak percaya padaku?" tanya Yatno yang melihat keraguan diwajah sang istri.
"Tentu saja! Keahlianmu kan cuma berjudi dan mabuk-mabuk terus setiap hari!" sahut Shopia mengingatkan tabiat buruk suaminya itu.
"Kau lihat saja nanti hasilnya gimana! Sudahlah aku pergi dulu mengurus Vanny!" Yatno pun beranjak dari tempatnya duduk untuk memulai menjalankan rencananya menjual Vanny.
"Awas saja kalau kau gagal! Aku yang akan membunuhmu duluan!" Shopia mengancam Yatno yang hendak meninggalkan rumahnya itu. Yatno hanya menanggapinya dengan menunjukan dua buah jari jempolnya sambil tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Fahmi Ardiansyah
dasar aman tak berotak ni yatno
2025-01-09
0
Febita Wijaya
iblis dasar km manusia gak pny hati
2022-10-11
0
Nuri C. Alba
next
2022-07-12
0