...****************...
Sementara Vanny yang sedang menyiapkan surat lamaran kebeberapa perusahaan yang pantas untuknya. Dengan perasaan senang dan lega membayangkan dirinya sudah bisa menghidupi dirinya sendiri, karena akhirnya dia tidak perlu meminta uang lagi pada paman dan bibinya.
Yah,walaupun tetap saja uang itu adalah uangnya, lebih tepatnya uang asuransi orang tuanya. Namun setiap kali Vanny meminta uang pada pamannya, bibinya pasti mengatakan hal yang membuatnya tidak merasa nyaman dan akhirnya paman dan bibinya akan sibuk bertengkar. Sehingga terkadang Vanny tidak jadi meminta uang tersebut.
“Yappp.....Sudah siap semua! Besok tinggal menitipkan saja semua lamaran ini!” ucapnya sambil merapikan berkas yang berserakan diatas meja belajarnya.
“Van, kau sedang ngapain?” tanya Pamannya yang masuk tanpa mengetuk pintu dulu seakan-akan itu rumahnya sendiri.
“Aku sedang menyiapkan berkas lamaran pekerjaan untuk besok! Aku akan menitipkan kebeberapa perusahaan di dekat sini!” jawab Vanny santai yang masih sibuk merapikan berkas-berkasnya itu.
“Benarkah?? Apa kau juga melamar di hotel K ?” tanya Pamannya mencoba sok akrab dengan Vanny agar bisa menjalankan rencananya untuk menjual Vanny.
“Hotel K ? Aku tidak mendengar kalau ada lowongan kerja disana!” jawab Vanny polos, karena dia memang tidak tahu mengenai loker yang dimaksud Pamannya itu.
Walaupun kenyataannya memang tidak ada lowongan kerja di hotel K.
“Tentu saja orang luar tidak ada yang tahu, karena Paman sudah meminta supaya kau bisa masuk kerja disana di bagian Staff Administrasi. Bukankah kau lulusan Akuntansi?” jelas Pamannya mencoba menyakinkan Vanny untuk masuk kedalam jebakannya.
“Benarkah? Kalau begitu besok saya juga akan menitipkan lamaran disana!” jawab Vanny yang masih merasa agak ragu dengan informasi dari Pamannya itu.
“Siapkan saja sekarang Van! Nanti malam Paman akan mempertemukanmu dengan Managernya langsung!” ucap Pamannya memaksa.
“Tapi Paman, biasanya kalau wawancara pasti saat jam kerja dan dilakukan pada pagi atau siang hari bukan malam hari!” jelas Vanny yang agak curiga pada Pamannya.
“Tentu saja jika itu untuk umum! Inikan Paman yang meminta secara pribadi pada Managernya!” ucap Pamannya membuat alasan yang tepat agar Vanny percaya pada kata-katanya.
“Ini sedikit aneh! Tapi sudahlah mungkin paman tidak ingin aku masih saja merepotkannya,makanya dia mencarikan pekerjaan untukku!” batin Vanny berusaha menyingkirkan pikiran buruk tentang niat pamannya itu.
“Bagaimana Van, bisakan malam ini?” tanya Pamannya memastikan apakah rencananya akan berhasil atau tidak.
“Baiklah paman, akan ku coba!” jawab Vanny dengan polosnya.
“Okayy ....... nanti Paman menjemputmu jam 7, yah! Kita naik motor Paman!” ujar Pamannya, lalu berjalan keluar dari rumah Vanny.
“Paman!! Terima kasih, yah?” ucap Vanny tulus disertai senyuman.
“Hemmm,,,,,,Paman pergi dulu!” kata Pamannya yang lalu pergi begitu saja.
Sebenarnya mendengar ucapan tulus Vanny hati Yatno sedikit sesak, mengingat dirinya akan menjual Vanny pada hidung belang dan ingatan waktu dia membunuh kakak dan kakak iparnya dulu.
...****************...
Malam harinya, Pukul 07.00 Vanny yang sudah bersiap dengan memakai pakaian rapi dan sedikit berdandan membuat wajah cantik alaminya bertambah sempurna.
Kini Vanny sedang menunggu kedatangan pamannya di depan teras rumahnya dengan perasaan tidak enak yang terus menggangu hatinya.
“Van! Menunggu lama, yah?? Maaf tadi bensinnya habis di jalan!” ucap Pamannya yang baru datang dengan sepeda motor bututnya.
“Tidak kok, Paman! Aku juga baru selesai bersiap tadi!” balas Vanny sambil memberikan semyuman manisnya.
“Kalau gitu ayo cepat naik, sepertinya kita sudah terlambat dari jam janjiannya!” ujar Pamannya menyuruh Vanny untuk naik ke sepeda motornya.
“Baik, Paman!” Vanny pun naik motor.
Selama perjalanan Yatno menjelaskan pada Vanny tentang pertanyaan wawancara pada umumnya, padahal dirinya sudah menyiapkan obat tidur untuk Vanny.
...****************...
Sesampai di hotel K, Vanny diajak oleh Yatno untuk duduk disalah satu meja restoran yang sangat mewah yang berada didalam Hotel tersebut. Sambil menunggu Yatno memesan minum dan beberapa makanan, tentu saja minuman untuk Vanny sudah diberi obat tidur.
“Sepertinya bukan kita saja yang terlambat! Managernya juga terlambat. Maklum orang penting! Hahaha.. !” kata Pamannya sambil tertawa. Padahal tidak ada kejadian lucu yang bisa membuat orang tertawa.
“Iya, Paman!” ujar Vanny yang mulai curiga.
“Lebih baik kita pesan makan dulu! Pelayan mau pesan!” ujar Pamannya memanggil salah satu pelayan dan memesan beberapa makanan dan minuman,Vanny hanya menatap aneh pada Pamannya itu.
Vanny benar-benar merasa bingung sebenarnya apa yang terjadi? Tidak seperti biasanya, Pamannya hari ini begitu baik mau mengajaknya makan di restaurant yang mewah seperti Restaurant di Hotel K itu.
“Kenapa diam saja, Van? Ayo dimakan dulu saja!” ujar Yatno yang membuat Vanny kembali dari lamunannya.
“I-iya, Paman!” sahut Vanny yang langsung menyantap makanannya dan meminum es jeruknya tanpa berfikiran negatif pada Pamannya.
Namun tidak lama kemudian Vanny mulai merasa pusing dan lemas. Terlihat jelas diwajah Yatno senyum penuh kemenangan ketika obat biusnya mulai bereaksi pada Vanny.
“Van, kamu kenapa?” tanya Pamannya pura-pura khawatir pada Vanny yang masih setengah sadar itu.
“Paman, tiba-tiba kepala Vanny pusing sekali!” ucap Vanny sambil memegangi kepalanya yang benar-benar terasa sangat pusing, hingga Vanny tak mampu menahannya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Fahmi Ardiansyah
ooh ternyata yg membunuh ke2 orgtua Vanny pamannya sendiri
2025-01-09
0
Febita Wijaya
paman nya iblis semoga paman nya dapat karma lebih mengerikan melebihi penderitaan nya Vanny
2022-10-11
0
Ani Tiara°°☆^☂⃝⃞⃟ᶜᶠ ♡~~
Ternyata yg membunuh orang tua Vanny, pamannya Vanny sendiri . semakin mencurigakan 🤔🤔
2022-09-12
0